Anda di halaman 1dari 20

Kedudukan dan fungsi

UUD Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.
BY : KELOMPOK RAWWRRR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelum membuka presentasi
kami, alangkah baiknya kita
memulai dengan perkenalan
karena ada pepatah mengatakan
“ tak kenal maka tak sayang”
( tapi kalo kamu udah kenal dia tapi tetep gak di sayang,
ya yang sabar aja)
Pokok pembahasan

A. Kedudukan UUD B. Fungsi UUD


Negara Republik Negara Republik
Indonesia Tahun Indonesia Tahun
1945. 1945.
A. Kedudukan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
UUD digunakan untuk mengatur hak dan
kewajiban penguada untuk pemerintah, serta
hak dan kewajiban rakyat yang diperintah. Jika
suatu negara tidak memiliki UUD, maka negara
tersebut dipastikan akan terjadi penindasa
terhadap hak asasi manusia.
Menurut pendapat Bryce, hal hal yang menjadi
alasan sehingga suatu negara memiliki suatu negara
memiliki UUD :
 Kehendak warga negara yang bersangkutan agar terjamin
haknya, bertujuan untuk mengatasi tindakan tindakan para
penguasa.
 Kehendak penguasa negara atau rakyatnya untuk menjamin
agat rerdapat sistem tertentu atas pemerintah negaranya.
 Kehendak pembentuk negara baru agar terdapat kepastian
tentang cara penyelenggaraan ketatanegaraan.
 Kehendak dari beberapa negara yang mulanya berdiri
sendiri untuk menjalin kerja sama.
Apa yang dimaksud dengan
motivasi dibentuknya UUD??
Motivasi adanya UUD Tahun 1945 adalah adanya
kehendak para pembentuk negara RI sesaat setelah
proklamasi kemerdekaan RI tepatnya tanggal 18 agustus
1945. Hal ini dimaksudkan agar terjamin
penyelenggaraan ketatanegaraan negara Republik
Indonesia secara pasti ( adanya kepastian hukum)
sehingga stabilitas nasional memberi makna bahwa
sistem politik tertentu dapat diperthankan yaitu sistem
politik menurut UUD negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Apa yang dimaksud dengan konstitusi??

Konstitusi menurut beberapa ahli memiliki arti yang lebih


luas daripada Undang-Undang Dasar (UUD). Negara
Kesatuan Republik Indonesia sangat beruntung karena
sejak tanggal 18 Agustus 1945 sudah memiliki Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
sebagai hukum dasar tertulis yang digunakan untuk
mengatur jalannya pemerintahan negara dan sebagai
norma hukum tertinggi yang dijadikan dasar umtuk
penyusunan peraturan perundang-undangan.
Apa yang dimaksud UUD??
UUD 1945 merupakan sebagian dari dasar hukum, yaitu dasar
hukum tertulis. Disamping hukum dasar yang tertulis,ada juga
hukum dasar tidak tertulis yang disebut Konvensi (kebiasaan
dalam penyelenggaraan ketatanegaraan). Salah satu contoh
dari konvensi adalah pidato kenegaraan presiden setiap tanggal
16 Agustus di depan DPR. Konvensi biasanya merupakan
aturan-aturan pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul
dari praktik penyelenggaraan ketatanegaraan. Sebagai hukum
dasar, UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
berkedudukan sebagai sumber hukum dan merupakan hukum
dasar yang menempati kedudukan tertinggi.
B. Fungsi UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945
mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, alat mengecek
apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku itu
sesuai atau bertentangan dengan ketentuan UUD Negara
Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945. Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah
keseluruhan naskah yang terdiri atas Pembukaan dan
Pasal-Pasal (Pasal II Aturan Tambahan). Pembukaan dan
Pasal-Pasal merupakan satu kebulatan yang utuh, tidak
dapat dipisahkan.
Sistematika UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
A.Pembukaan
Pembukaan : terdiri dari atas 4 alinea
B. Pasal-pasal
 Sebelum diubah 16 bab, setelah diubah menjadi 21 bab
 Sebelum diubah terdiri dari atas 37 pasal, setelah diubah menjadi 73
pasal
 Sebelum diubah terdiri dari atas 49 ayat, setelah diubah menjadi 170
ayat
 Sebelum diubah terdiri dari atas 4 pasal Aturan Peralihan, setelah diubah
menjadi 3 pasal Aturan Peralihan
Sifat konstitusi
dikelompokkan diantaranya:
Sifat konstitusi dikelompokkan diantaranya
konstitusi tertulis, konstitusi tidak tertulis serta
konstitusi fleksibel-rigid. Suatu konstitusi disebut
tertulis apabila konstitusi itu tertulis dalam satu
naskah yang telah diratifikasi oleh lembaga
legislatif. Konstitusi tidak tertulis, yaitu konstitusi
yang tidak tertulis dalam satu naskah. Konstitusi
yang dikatakan fleksibel (luwes) atau rigid (kaku)
dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu
Konstitusi yang dikatakan fleksibel (luwes) atau rigid
(kaku) dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu:
A. Dilihat dari cara mengubah Undang-Undang Dasar
Jika cara mengubah UUD tersebut tidak sulit atau memerlukan
cara yang istimewa disebut fleksibel. Apabila memerlukan cara
yang tidak mudah disebut rigid.
B. Mudah tidaknya mengikuti perkembangan zaman
Dikatakan fleksibel apabila konstitusi tersebut dapat mengikuti
perkembangan zaman. Apabila tidak dapat mengikuti
perkembangan zaman maka dikatakan rigid.
Konstitusi atau UUD yang mudah diubah dan
mampu mengikuti perkembangan zaman biasanya
hanya memuat aturan-aturan pokok, hanya memuat
garis garis besar sebagai instruksi kepada
pemerintah pusat dan penyelenggara negara lainnya
untuk menyelenggarakan kehidupan bernegara.
Kita harus menjaga supaya sistem undang undang dasar tidak tertinggal
jauh oleh zaman. Jangan sampai kita membuat undang undang yang
tidak sesuai dengan keadaan zaman.
Dengan pemaparan diatas, UUD NRI Tahun
1945 memiliki sifat :
1. Tertulis, rumusannya jelas, mengikat pemerintah
sebagai penyelenggara begara, mengikat bagi setiap warga
negara.
2. Singkat dan supel, memuat aturan aturan yang sesuai
dengan perkembangan zaman, memuat hak-hak asasi
manusia.
3. Memuat norma-norma, aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan.
4. Merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi.
UUD NRI Tahun 1945 adalah hukum
dasar yang tertulis, dan merupakan
sumber hukum tertulis. Semua peraturan
perundang-undangan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan UUD NRI Tahun 1945, dan
bermuara di Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum negara ( pasal 2
UU No. 10 Tahun 2004).
UUD NRI Tahun 1945 berfungsi sebagai :

⁃Alat kontrol, untuk mengontrol apakah aturan hukum


yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum
yang lebih tinggi, yaitu UUD NRI Tahun 1945.
⁃Pengatur, untuk mengatur bagaimana kekuasaan negara
disusun, dibagi dan dilaksanakan.
⁃Penentu, untuk menentukan hak dan kewajiban negara,
aparat negara, dan warga negara.
Sekian materi dari kami ada
yang ingin di tanyakan??

Khamu nanyak ??
Sekedar mengingatkan
RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA
SALLAM BERSABDA

“BARANG SIAPA YANG MENYULITKAN


(ORANG LAIN) MAKA ALLAH AKAN
MEMPERSULITNYA PADA HARI KIAMAT”

HR AL-BUKHARI NO 7152
MENGINGATKAN SEKALI LAGI
Kesepian tanpa kekasih,
cukup sekian dan terimakasih

WASALLAMUALAIKUM WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai