Anda di halaman 1dari 48

K N F - A 3 K E L O MPOK 2

IDE PENDIRI
BANGSA TENTANG
KONSTITUSI
&
HUBUNGAN
ANTARREGULASI
ANGGOTA
KELOMPOK
Alethea Rania / 03
Alfarel Bintang / 04
Andriani Putri / 07
Indra Kharizma / 13
Muhammad Anas / 18
Puteri Naswati / 22
A. Ide Pendiri Bangsa tentang Konstitusi
Salah satu syarat berdirinya negara Indonesia adalah memiliki
konstitusi negara. Oleh karena itu, pendiri bangsa
mencurahkan segala ide dan pemikiran untuk membentuk
konstitusi yang akan diterapkan untuk Indonesia merdeka.
Konstitusi adalah sekumpulan / seperangkat peraturan yang
mengatur sistem suatu negara.
1

Membatasi kekuasaan penyelenggara negara untuk tidak


bertindak sewenang-wenang.

TUJUAN KONSTITUSI 2

Secara umum, ada tiga tujuan


Konstitusi juga berupaua melindungi hak asasi manusia (HAM).
konstitusi yang berkaitan dengan
pemerintahan.
3

Memberikan pedoman bagi penyelenggara negara


agar negara dapat berdiri tegak.
A. Konstitusi tertulis
Konstitusi tertulis adalah aturan-aturan pokok
yang mengatur suatu bangsa di dalam sistem
hukum negara. (contoh : UUD 1945)

Ciri-ciri
Memuat organisasi negara
Menjamin HAM
Terdapat prosedur perubahan UUD
Memuat larangan mengubah hal tertentu UUD
Memuat cita-cita rakyat & asas-asas ideologi
negara

BENTUK-BENTUK
KONSTITUSI
B. Konstitusi tidak tertulis
Konstitusi tidak tertulis adalah peraturan yang
ada, terpelihara dan dijalankan tetapi tidak
tertulis. (contoh : Pidato kenegaraan presiden
dalam sidang paripurna DPR)
Ciri-ciri
Tidak termuat dalam dokumen tertulis
Seringkali muncul dari kebiasaan masyarakat
Kewajibannya tidak lebih tinggi dibanding
konstitusi tertulis
Jika terjadi pelanggaran, hakim menggunakan
Yurisprudensi
BENTUK-BENTUK
KONSTITUSI
FUN FACT :

Beberapa negara, salah


Konsitusi sangat
satunya inggris tidak
dibutuhkan oleh suatu
memiliki konstitusi tertulis,
negara merdeka karena
aturan dasar semua
merupakan dokumen
lembaga kenegaraan dan
nasional hukum dan
ham terdapat pada adat
politik.
kebiasaan yang tersebar
dalam dokumen
SEJARAH PERUMUSAN UUD 1945
Perumusan UUD 1945 dilakukan pada sidang kedua BPUPK tangga 10-17 Juni 1945

1.) 10 Juli 1945

- Ir. Soekarno pada tanggal 10 Juli melaporkan


hasil kerja Panitia 9 pada tanggal 22 Juni 1945
yang lalu yaitu rumusan usul rencana pembukaan
hukum dasar/ Piagam Jakarta
SEJARAH PERUMUSAN UUD 1945
2.)11 Juli 1945

- BPUPK membentuk panitia panitia


a. Panitia Perancang Undang Undang Dasar
b. Panitia Pembelaan Tanah Air
c. Panitia Keuangan dan Perekonomian
- Panitia Perancang Undang Undang Dasar memustuskan
a. bentuk negara unitarisme ( republik kesatuan ), kepala negara 1 orang
( presiden )
b. panitia perancang undang undang dasar membentuk panitia kecil
yaitu panitia perancang ( declaration of right ) dan panitia kecil
perancang undang undang dasar
SEJARAH PERUMUSAN UUD 1945
3.)13 Juli 1945

Panitia kecil perancang undang undang membahas dan menyepakati


lambang negara, negara kesatuan, sebutan Majelis Permusyawaratan
Rakyat dan membentuk Panitia Penghasil Bahasa.

4.)14 Juli 1945

- Ir Soekarno menyampaikan usul rencana hasil kerja Panitia Perancang


Undang Undang Dasar yaitu
a.) Pernyataan Indonesia Merdeka (declaration of independence)
b.) Pembukaan Hukum Dasar
c.) Undang undang dasar yang terdiri atas 15 bab yang terbagi 42 pasa
SEJARAH PERUMUSAN UUD 1945
5.)15 Juli 1945

- sidang BPUPK tentang rancangan UUD

6.)16 Juli 1945

- BPUPK menerima rancangan bulat UUD

7.)17 Juli 1945

- BPUPK menerima seluruh hasil yang diusulkan oleh panitia.


SEJARAH PERUMUSAN UUD 1945
8.) 18 Agustus 1945

- Sehari setelah proklamasi kemerdekaan


Indonesia, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia mengesahkan UUD NRI 1945 yang
diambil dari rancangan undang undang yg disusun
oleh perumus pada tanggal 22 Juni 1945 dan
Panitia Perancang Undang Undang Dasar tanggal
16 Juni 1945 yang lalu.
Indonesia merupakan negara yang

KONSTITUSI menganut paham


konstitusinasionalisme. Hal tersebut

DI INDONESIA ditegaskan dalam pasal 1 ayat 2


undang undang dasar negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang berbunyi
"kedaulatan berada ditangan rakyat
dan dilaksanakan menurut undang
Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu
undang dasar".
negara berupa kumpulan peraturan yang membentuk dan
Oleh karena itu,undang undang dasar
mengatur pemerintahan suatu negara.
negara Republik Indonesia tahun 1945
bukan konstitusi biasa.undang undang
Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
dasar negara Republik Indonesia tahun
mengandung gagasan revolusi yang berwatak nasional dan
1945 tidak ditetapkan oleh lembaga
sosial dan bertujuan sebagai dekolonisasi dan perubahan sosial
legislatif biasa, tetapi oleh badan
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
khusus dan lebih tinggi kedudukannya.

Konstitusi di Indonesia mempunyai fungsi untuk membatasi


kekuasaan pemerintahan agar penyelenggaraan kekuasaan
tidak bersifat sewenang-wenang,dengan demikian hak hak
warga negara akan lebih terlindungi.
B. Hubungan Antarregulasi !
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai regulasi tertinggi dijadikan pedoman bagi regulasi yang berada di
bawah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Setiap regulasi di Indonesia saling berhubungan satu sama lain.
Regulasi diartikan sebagai peraturan yang tertulis dan mengawasi segala
hal agar berjalan dengan lancar.
a

Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan


perundang-undangan yang berada diatasnya.

PRINSIP-PRINSIP
DALAM HIERARKI b

PERATURAN
PERUNDANG- Hanya peraturan perundang-undangan yang sederajat/lebih
tinggi saja yang dapat digunakan sebagai landasan yuridis.

UNDANGAN DI
INDONESIA c

Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya boleh


dihapus, dicabut/dirubah oleh peraturan perundang-undangan
yang sederajat/lebih tinggi
d

Peraturan perundang-undangan baru mengesampingkan


peraturan perundang-undangan lama

PRINSIP-PRINSIP
DALAM HIERARKI e

PERATURAN Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi


PERUNDANG- mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah
UNDANGAN DI
INDONESIA f

Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus


mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat
umum
g

Setiap jenis peratuan perundang-undangan materinya berbeda

PRINSIP-PRINSIP
DALAM HIERARKI
PERATURAN
PERUNDANG-
UNDANGAN DI
INDONESIA
Hierarki
Peraturan
Perundang-
undangan di
Indonesia
Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
Jenis Hierarki dan Materi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Ketetapan MPR

Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)

Peraturan Pemerintah
Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
Jenis Hierarki dan Materi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011

Peraturan Presiden

Peraturan Daerah Provinsi

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota


Undang-Undang
Dasar NRI 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar
dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam hal suatu undang-undang diduga
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesi Tahun 1945 maka
pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah
Konstitusi.
Ketetapan MPR

Ketetapan MPR merupakan peraturan


perundangan yang secara hierarki berada di
bawah undang-undang.
Undang-Undang/
Perppu
Undang-undang adalah peraturan perundang-
undangan yang dibentuk oleh DPR dengan
persetujuan presiden. Materi muatan yang harus
diatur dalam undang-undang berisi hal-hal yang
mengatur lebih lanjut ketentuan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan hal-hal yang diperintahkan oleh suatu
undang-undang untuk diatur dengan undang-
undang.
Peraturan
Pemerintah

Peraturan pemerintah adalah peraturan


perundang-undangan yang ditetapkan oleh
presiden untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya.
Peraturan
Presiden

Peraturan presiden adalah peraturan perundang-


undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk
menjalankan perintah peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dalam
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
Peraturan
Daerah Provinsi

Peraturan daerah provinsi adalah peraturan


perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD
Provinsi dengan persetujuan bersama kepala
daerah (gubernur).
Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota

Peraturan daerah provinsi adalah peraturan


perundang-undangan yang dibentuk oleh
DPRD/Kota dengan persetujuan bersama kepala
daerahnya.
Perundang-Undangan Lain
Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011 juga mengakui jenis
perundang-undangan lain, yaitu peraturan yang ditetapkan
oleh :

Majelis
Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan
Permusyawaratan
Rakyat (DPR) Daerah (DPD)
Rakyat (MPR)
Perundang-Undangan Lain
Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011 juga mengakui jenis
perundang-undangan lain, yaitu peraturan yang ditetapkan
oleh :

Mahkamah Badan Pemeriksa


Mahkamah Agung
Konstitusi (MK) Keuangan
Perundang-Undangan Lain
Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011 juga mengakui jenis
perundang-undangan lain, yaitu peraturan yang ditetapkan
oleh :

Komisi Yudisial Bank Indonesia Menteri


Perundang-Undangan Lain
Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011 juga mengakui jenis
perundang-undangan lain, yaitu peraturan yang ditetapkan
oleh :

Badan, lembaga,
DPRD Provinsi
atau komisi yang Gubernur,
&
setingkat dan bupati/wali kota,
DPRD
dibentuk dengan kepala desa
Kabupaten/Kota
UU
Contoh Hierarki
dan Hubungan
antar peraturan atau Antarregulasi
undang-undang harus
menunjukkan hierarki,
sebagaimana pasal 7
UU No. 12 Tahun Contoh pola hierarki dan
2011, juga harus relasi antarperaturan yaitu:
harmonis dan memiliki regulasi tentang otonomi
korelasi yang positif daerah. Pemerintah daerah
diatur dalam UUD NRI 1945
Pasal 18 ayat (1) - (7).
Bunyi Pasal 18
Pasal 18 ayat (1) Pasal 18 ayat (2)

"Negara Kesatuan Republik Indonesia


dibagi atas daerah-daerah provinsi "Pemerintahan daerah provinsi,
dan daerah provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten, dan kota
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap mengatur dan mengurus sendiri
provinsi, kabupaten dan kota itu urusan pemerintahan menurut asas
mempunyai pemerintahan daerah, otonomi dan tugas pembantuan."
yang diatur dengan undang-undang."
Bunyi Pasal 18
Pasal 18 ayat (3) Pasal 18 ayat (4)

"Pemerintahan daerah provinsi, "Gubernur, bupati dan walikota kota


daerah kabupaten dan kota memiliki masing-masing sebagai kepala
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pemerintah daerah provinsi,
yang anggota-anggotanya dipilih kabupaten dan kota dipilih secara
melalui pemilihan umum." demokratis. "
Bunyi Pasal 18
Pasal 18 ayat (5) Pasal 18 ayat (6)

"Pemerintah daerah menjalankan "Pemerintahan daerah berhak


otonomi seluas-luasnya, kecuali menetapkan peraturan daerah dan
urusan pemerintahan yang oleh peraturan-peraturan lain untuk
undang-undang ditentukan sebagai melaksanakan otonomi dan tugas
urusan pemerintah pusat." pembantuan."
Bunyi Pasal 18
Pemerintahan daerah adalah
Pasal 18 ayat (7)
penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan
"Susunan dan tata cara DPRD menurut asas otonomi
dan tugas pembangunan
penyelenggaraan pemerintahan
dengan prinsip otonomi
daerah diatur dalam undang-
seluas-luasnya dalam sistem
undang."
dan prinsip NKRI
sebagaimana dimaksud
dalam UUD NRI 1945.
Pasal 10
1. Urusan 2. Urusan pemerintahan
pemerintahan absolut absolut sebagaimana
sebagimana pasal 9 (2) pada ayat (1)
a. Politik luar negeri a. Melaksanakan sendiri
b. Pertahanan b. Melimpahkan wewenang
c. Keamanan kepada instansi vertikal yang ada
d. Yustisi di daerah atau gubernur sebagai
e. Moneter dan fiskal nasional wakil pemerintah pusat
f. Agama berdasarkan asas dekonsentrasi
Pasal 11
1. Urusan 2. Urusan 3. Urusan pemerintahan
pemerintahan pemerintahan wajib wajib yang berkaitan
konkuren sebagaimana ayat (1) dengan pelayanan
sebagaimana Pasal 9 terdiri atas urusan dasar sebagaimana
(3) yang menjadi pemerintahan yang ayat (2) adalah urusan
kewenangan daerah tidak berkaitan dengan pemerintahan wajib
terdiri atas urusan pelayanan dasar dan yang sebagian
pemerintahan wajib urusan pemerintahan substansinya
dan urusan yang tidak berkaitan merupakan pelayanan
pemerintahan pilihan pelayanan dasar. dasar
Pasal 12
urusan pemerintahan wajib tentang pelayanan dasar sebagaimana pasal 11 (1&2)

yang berkaitan yang tidak berkaitan urusan pemerintahan


dengan pelayanan dengan pelayanan sebagaimana pasal 11
dasar meliputi: dasar meliputi: ayat (1)
pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, pemberdayaan
pekerjaan umum dan penataan perempuan dan perlindungan anak, kelautan dan perikanan,
ruang, perumahan rakyat dan pangan, pertahanan, lingkungan pariwisata, pertanian dan
kawasan pemukiman, hidup, administrasi kependudukan, kehutanan, energi dan sumber
ketentraman, ketertiban umum pemberdayaan masyarakat, daya mineral, perdagangan,
dan perlindungan masyarakat, pengendalian penduduk, perindustrian dan transmigrasi
sosial perhubungan, komunikasi dan
informatika, koperasi, penanaman
modal, olahraga, statistik, persandian,
kebudayaan, perpustakaan dan arsip.
Pasal 25
1. Urusan pemerintahan umum sebagaimana pasal 9 (5) meliputi:
a. pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, pelaksanaan UUD NRI 1945, pelestarian
Bhinneka Tunggal Ika serta pemeliharaan keutuhan Negara.
b. pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;
c. pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras guna mewujudkan stabilitas
keamanan lokal, regional, dan nasional;
d. penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-unangan;
e. koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul dengan memperhatikan prinsip yang ada.
f. pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan
g. pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan
daerah dan tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.
Pasal 25
2. Urusan 3. Untuk melaksanakan 4.Dalam melaksanakan
pemerintahan umum urusan pemerintahan urusan pemerintahan
sebagaimana umum sebagaimana umum, gubernur
dimaksud pada ayat (1) pada ayat (2), gubernur bertanggung jawab
dilaksanakan oleh dan bupati/wali kota kepada presiden
gubernur dan dibantu oleh instansi melalui menteri dan
bupati/wali kota di vertikal bupati/wali kota
wilayah kerja masing- bertanggung jawab
masing kepada menteri melalui
gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat.
Pasal 25
5. Gubernur dan 6. Bupati/wali kota 7. Ketentuan lebih lanjut
bupati/wali kota dalam dalam melaksanakan mengenai pelaksanaan
melaksanakan urusan urusan pemerintahan urusan pemerintahan
pemerintahan umum umum sebagaimana umum sebagaimana
dibiayai dari APBN. dimaksud pada ayat (2) dimaksud pada ayat (2)
pada tingkat sampai dengan ayat (6)
kecamatan diatur dalam peraturan
melimpahkan pemerintah.
pelaksanaannya
kepada camat.
Menjaga keutuhan bangsa
Sikap dan Perilaku dan negara merupakan
tugas seluruh bangsa
dalam Menjaga Indonesia.
Setiap warga negara
Keutuhan Indonesia harus menyadari
pentingnya menjaga

NKRI keutuhan NKRI.


A. Kehidupan Menghargai
perbedaan
Sikap rela
pendapat
berkorban untuk
Keluarga membantu
korban bencana
Keluarga sebagai unit alam

terkecil dari
masyarakat bisa Kehidupan
berpartisipasi Melaksanakan
menumbuhkan Kewajiban
Keluarga Memasang
Membayar bendera Merah
kesadaran menjaga Pajak Putih untuk
persatuan dan memperingati
kesatuan bangsa hari kemerdekaan
Indonesia
demi menjaga Menjaga
nama baik
keutuhan NKRI. keluarga
B. Kehidupan Saling
menghormati antar Mempelajari
warga sekolah semangat persatuan
Sekolah dan kesatuan
dengan mengkaji
Makna persatuan dan materi dalam mata
pelajaran Pendidikan
kesatuan di sekolah Pancasila
adalah kesanggupan Tidak
membedakan
Kehidupan
dan kemauan untuk teman dalam
mengutamakan atau bergaul
Sekolah
mendahulukan Menghindari
perselisihan antar
persatuan dan warga sekolah
kesatuan dalam
kehidupan sekolah di Menaati tata
tertib
atas kepentingan sekolah
individu dan kelompok
C. Kehidupan Menyelesaikan
masalah dengan Menjaga kerukunan
musyawarah antarwarga
Masyarakat masyarakat

Makna persatuan dan


kesatuan dalam
kehidupan bermasyarakat Menghormati
hak asasi
Kehidupan
adalah kesanggupan dan warga
kemauan untuk masyarakat
Sekolah
mengutamakan atau Ikut serta dalam
mendahulukan persatuan kegiatan kerja bakti

dan kesatuan dalam


kehidupan bermasyarakat Suka
di atas kepentingan berkorban
untuk kebaikan
individu dan kelompok
C. Kehidupan Rela berkorban
demi kepentingan Merasa bangga
bangsa dan negara bertanah air
Berbangsa & Bernegara Indonesia

Makna persatuan dan


kesatuan dalam kehidupan
berbangsa & bernegara Menjaga Kehidupan
adalah kesanggupan dan persatuan bangsa
kemauan untuk
dengan prinsip Berbangsa &
Bhinneka Tunggal Tidak membeda-
mengutamakan atau Ika Bernegara bedakan suku, ras,
mendahulukan persatuan budaya, agama, dan
gender
dan kesatuan dalam
kehidupan berbangsa dan Memajukan pergaulan demi
bernegara di atas kepentingan persatuan bangsa yang ber-
individu dan kelompok Bhinneka Tunggal Ika
THANK YOU
FOR LISTENING!
See ya !

@pathreeck_

Anda mungkin juga menyukai