Anda di halaman 1dari 11

A.

Hakikat konstitusi

istilah “undang-
kata “constituer” undang dasar”
(Perancis) berarti terjemahan dari
membentuk bahasa
Belanda“grondwet”

Dalam
kepustakaanBelanda
dikenal pula istilah
“constitutie”yang
artinya juga undang-
undang dasar.
 Atas dasar pemahaman tersebut, konstitusi disamakan
pengertiannya dengan hukum dasar, yang berarti
sifatnya bisa tertulis dan tidak tertulis.
 Sedangkan undang-undang dasar adalah hukum dasar
yang tertulis atau yang tertuang dalam suatu
naskah/dokumen.
 Dengan demikian undang-undang dasar merupakan
bagian dari konstitusi.
 Sedangkan di samping undang-undang masih ada
bagian lain dari hukum dasar yakni yang sifatnya tidak
tertulis, dan biasa disebut dengan konvensi atau
kebiasaan ketatanegaraan.
B. Urgensi konstitusi bagi
kehidupan bernegara

untuk membatasi memberikan


memberikan tindakan jaminan atas hak
landasan dan pemerintah agar asasi bagi warga
pedoman dasar tidak bertindak negara
bagi sewenang-
penyelenggaraan wenang
ketatanegaraan
suatu negara
C. UUD 1945 sebagai Konstitusi
Indonesia

Undang-Undang 1945 merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia. Sebagai


dasar hukum, UUD 1945 berperan dalam mewujudkan nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila.

UUD 1945 dalam prosesnya tidak bersifat absolut, maksudnya UUD 1945 dapat
diamandemen sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Negara Indonesia. Bahkan
dalam perubahan UUD ini telah tercantum sendiri pada pasa 37.

Pada dasarnya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia


maksudnya adalah UUD 1945 menjadi dasar atau landasan struktural dalam
penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan. Undang-
Undang Dasar 1945 juga memiliki fungsi khusus sebagai perwujudan hukum
tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat akan tetapi oleh
pemerintahan dan penguasa juga.
Pasal dalam Naskah UUD NRI Tahun 1945 berisi aturan dasar yang mengatur
kekuasaan Presiden:
1. Pedoman bagi Presiden dalam memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4,
Ayat 1).
2, Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon Presiden dan calon Wakil
Presiden (Pasal 6 Ayat 1).
3. Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 7).
4. Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya (Pasal
7A dan 7B).
5. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (Pasal 7C).
6. Pernyataan perang, membuat pedamaian, dan perjanjian dengan negara lain
(Pasal 11 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3).
7. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
8. Mengangkat dan menerima duta negara lain (Pasal 13 Ayat 1, Ayat 2, dan
Ayat3).
9. Pemberian grasi dan rehabilitasi (Pasal 14 Ayat 1).
10. Pemberian amnesti dan abolisi (Pasal 14 Ayat 2).
11. Pemberian gelar, tanda jasa, dan lain-lan tanda kehormatan (Pasal 15).
12. Pembentukan dewan pertimbangan (Pasal 16).
4.Dinamika dan tantangan
konstitusi di Indonesia

 Sepanjang sejarah, Indonesia tercatat mengalami 4 kali


perubahan konstitusi dalam kurun waktu yang cukup
singkat.
 1. UUD 1945 yang berlaku selama 4 tahun mulai 18
Agustus 1945 - 27 Desember 1949
 2. UUD RIS yang berjalan sampai 28 Desember 1949-17
Agustus 1950
 3. UUDS ini berlaku mulai 17 Agustus 1950 dan berakhir
pada 5 Juli 1959
 4. dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang diumumkan
kepada halayak umum dan kembalinya UUD 1945
sebagai Konstitusi Indonesia.
 UUD NRI 1945 menempati urutan tertinggi dalam jenjang
norma hukum di Indonesia.
 Berdasar ketentuan ini, secara normatif, undang-undang
isinya tidak boleh bertentangan dengan UUD.
 Jika suatu undang- undang isinya dianggap bertentangan
dengan UUD maka dapat melahirkan masalah
konstitusionalitas undang-undang tersebut.
 Warga negara dapat mengajukan pengujian
konstitusionalitas suatu undang- undang kepada
Mahkamah Konstitusi.
5.Perilaku konstitusional warga
negara
 Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
 Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, baik peraturan
lalu lintas, sekolah, dan lain sebagainya.
 Tidak main hakim sendiri.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu
permasalahan.
 Mengembangkan sikap sadar dan rasional.
 Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.
 Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.
 Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan
suara, tidak dengan money politic, suap, kolusi, dan intimidasi.
 Pelaksanaan demonstrasi atau aksi-aksi secara damai bukan
dengan kekerasan, infiltrasi, atau revolusi.
 Membayar pajak tepat waktu
 Ikut melaksanakan pembelaan negara sesuai dengan kemampuan,
hak dan kewajiban.
 Memberikan kritik atau saran kepada pemerintah melalui wakil
rakyat.
Latihan
1. Bentuklah kelompok terdiri antara 5-7 orang. Siapkan naskah UUD NRI
1945, kemukakan dua contoh tantangan kehidupan bernegara saat ini,
yang menurut Anda perlu diantisipasi. Apakah pasal-pasal dalam UUD
NRI 1945 sekarang sudah mampu menjadi pedoman untuk menyelesaikan
tantangan tersebut? Jika belum, apakah aturan tersebut perlu dilakukan
perubahan? Mengapa demikian?
2. Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi
negara Indonesia. Kemukakan kembali dengan kalimat Anda sendiri, apa
sebenarnya hakikat dari konstitusi itu?
3. Apa pentingnya konstitusi bagi suatu negara, seperti halnya Indonesia
dengan adanya UUD NRI 1945?
4. Hasil kajian Anda tulis secara singkat, dan presentasikan di kelas.
Seperti apakah tata urutan perundangan Indonesia menurut
ketentuan yang baru, yakni Undang-Undang No. 11 Tahun 2012?
5. Tuliskan tata urutan tersebut?
6. Bandingkan dengan ketentuan yang lama, yakni Undang-Undang No. 10
Tahun 2004. Apa yang dapat Anda simpulkan?

Anda mungkin juga menyukai