Anda di halaman 1dari 32

Pancasila Sebagai Dasar Negara

 Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang


menjadi pijakan untuk memberikan kekuatan
berdirinya sebuah negara.
 Sebagai dasar Negara, pancasila merupakan suatu asas
kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-
cita hukum, sehingga merupakan sumber nilai, norma,
serta akidah, baik moral maupun hukum Negara.
 Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur
negara RI, yakni termasuk seluruh unsur-unsurnya
pemerintah, wilayah dan rakyat.
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara,
pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara
hukum. Dasar formal kedudukan pancasila sebagai
Dasar Negara Republik Indonesia termaktub dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV
yang berbunyi “….. maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dakam suatu Undang-
undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada
: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
danberadab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia” . Pancasila sebagai dasar negara
ditunjukkan pada kalimat “...yang berdasar
kepada…” hal ini didasarkan atas interpretasi
historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI
bahwa Bahwa dasar negara itu disebut dengan
pancasila.
Dalam pembentukan negara bahwa tujuan utama
dirumuskannya pancasila adalah sebagai Dasar
Negara Republik Indonesia.
Fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar negara.
Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana
tercantum dlm pembukaan UUD 1945, ketetapan
MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan No.
IX/MPR/1978.
Fungsi Dasar Negara

1) Dasar berdiri dan tegaknya negara


Pemikiran yang mendalam tentang dasar negara
lazimnya muncul ketika suatu bangsa hendak
mendirikan negara. Oleh karena itu, dasar negara
berfungsi sebagai dasar berdirinya suatu negara.

2) Dasar kegiatan penyelenggaraan negara


Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional suatu bangsa yang bersangkutan, di
bawah pimpinan para penyelenggara negara.
3) Dasar Partisipasi Warga Negara
Semua warga negara mempinyai hak dan
kewajiban sama untuk mempertahankan
negara dan berpatisipasi dalam upaya
bersama mencapai tujuan bangsa.

4) Dasar pergaulan antar warga negara


Dasar Negara tidak hanya menjadi dasar
perhubungan antara warga negara
dengan negara, melainkan juga dasar
bagi perhubungan antar warga
negara.
HUBUNGAN DASAR NEGARA DGN KONSTITUSI

a. Pengertian Dasar Negara

Dasar negara, merupakan pedoman dlm mengatur kehidupan


penyelenggaraan ketatanegaraan negara yg mencakup berbagai
bidang kehidupan.

Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang


berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi
dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum (TAP.
MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP.
MPR No. IX/MPR/ 1978). Penegasan kembali, tercantum dalam
TAP. MPR No.XVIII/MPR/1998 .
PENGERTIAN KONSTITUSI

 Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan dari


ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droit
constitunelle). Konstitusi, ada yg dalam bentuk dokumen
tertulis ada juga yang tidak tertulis (pelopor Bolingbroke).

 Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” berarti


piagam dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle),
yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan
dasar negara, contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F.
Strong).
SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA

Sifat Konstitusi

Sifat Umum Konstitusi :


 Normatif, aturan yang harus ditaati oleh penyelenggara
negara dan warga negaranya.
 Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh penguasa.
 Semantik, UUD hanya sebagai simbol sedangkan aturan
bernegara menurut kemauan politik penguasa.
Sifat pokok konstitusi negara :

 Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan jaman (Inggris dan


Selandia Baru).
 Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya (Amerika, Kanada,
Jerman dan Indonesia)

K
O Flexible/Luwes Ditentukan
Sifat Umum
N Dengan
S Ukuran
T Rigid / Kaku
I
T Cara Merubah Konstitusi
U
S Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak
I mengikuti perkembangan jaman
FUNGSI KONSTITUSI

Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi


kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang,
sehingga hak-hak warga negara dapat terlindung
(Konstitusionalisme).

Fungsi Umum :
 Kontrol Penyelenggaraan negara,
 Indikator keberhasilan pemerintahan,
 Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara
negara.
Memuat tentang ;

 Tujuan negara,
 Lembaga negara,
 Pembagian kekuasaan,
Substansi
 Hak asasi manusia,
Konstitusi
 Sistem pemerintahan,
 Hubungan pusat dan daerah,
 Prosedur penyelesaian pertikaian,
 Pengawasan penjabat negara &
perubahan konstitusi.
UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan dari
hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat,
tetapi juga oleh pemerintah dan penguasa.

Setiap UUD Memuat Ketentuan :


 Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara
badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
 Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of Right) kalau
berbentuk naskah tersendiri.
 Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.
 Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat
tertentu dari Undang-Undang Dasar.
Secara operasional fungsi suatu konstitusi
sebagai berikut :

• Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif


• Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara
• Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya
• Menentukan hubungan di antara lembaga negara
• Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang
sifatnya horizontal maupun vertikal
• Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang
penguasa
• Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan
menurut sistem ketatanegaraan
KEDUDUKAN KONSTITUSI (UUD)

Dalam perkembangan pemerintahan negara demokrasi,


Undang-Undang Dasar mutlak adanya. Dengan adanya
Undang-Undang Dasar baik rakyat, pemerintah maupun
penguasa negara dapat mengetahui aturan pokok atau
dasar-dasar mengenai ketatanegaraannya.

Kedudukan Undang-Undang Dasar di suatu


negara sangat penting artinya untuk
mengatur sebaik-baiknya dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara.
CARA PEMBENTUKAN & MENGUBAH KONSTITUSI
1) Cara Pembentukan
No Dengan Cara Keterangan
1. Pemberian  Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan akan
dijalankan oleh suatu badan tertentu.
 UUD itu timbul, karena takut akan timbul revolusi. Dng
UUD kekuasaan raja dibatasi.

2. Sengaja  Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu


Dibentuknya didirikan.
3. Cara  Pemerintahan baru hasil revolusi, dng persetujuan
Revolusi rakyat/pemerintah mengambil suatu permusyawaratan
untuk menetapkan UUD.
4. Cara Evolusi  Melakukann perubahan secara berangsur-angsur
membentuk UUD baru.
2) CARA MENGUBAH

No Dengan Cara Keterangan


1. Oleh Badan Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan
Legislatif/ syarat yang lebih berat dari pada membuat undang-
Perundangan undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar).
Biasa

2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat


yang mempunyai hak suara.

3 Oleh Badan Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah


Khusus Undang-Undang Dasar saja.

4. Khusus di Negara Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas
Federasi negara-negara bagian dari federasi itu tadi menyetujui
perubahan.
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 NEGARA
KESATUAN RI TAHUN 1945.

a. Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi dan


aspirasi, tekad dan semangat bangsa Indonesia, serta cita
hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan
nasional maupun internasional.

Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan


kalimatnya tidak
boleh diubah oleh siapapun, termasuk
MPR hasil pemilu. Pengubahan Pembukaan UUD 1945 berarti
pengubahan esensi cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan
ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
BATANG TUBUH UUD 1945, MEMPUNYAI KEDUDUKAN :

• Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembukaan UUD 1945


mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai
Pokok Kaidah Negara yang fundamental, Pembukaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945.

• Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai


kedudukan lebih tinggi.

• Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan


adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar).

• Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan


diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
MAKNA YANG TERKANDUNG PEMBUKAAN UUD 1945

Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela


kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk.

Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia
adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah.

Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa


kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa.

Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara
Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara
Pancasila.
MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA

Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat


dalam empat alinea itu, setiap alinea kata-katanya mengandung
arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yg
universal & lestari.
Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa beradab di seluruh muka bumi;
Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-kat, dan akan
tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama
bangsa Indonesia tetap setiap kepada Negara Proklamasi 17
Agustus 1945.
HUBUNGAN PEMBUKAAN DENGAN BATANG TUBUH UUD 1945

Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan ”— suasanan


kebatinan dari UUD Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis”--.

Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dng Batang Tubuh UUD
1945, karena mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945, memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang
Tubuh UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
bahkan hal ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
TATA URUTAN PERATUTAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU DI
INDONESIA

Pada awalnya tercantum di


dalam TAP MPRS
No.XX/MPRS/1966, Selanjutnya 1. UUD 1945
dikukuhkan kembali dengan 2. Ketetapan MPR
TAP MPR No.V/MPR/1973, dan 3. Undang-undang
TAP MPR No.IX/MPR/1978. Di 4. Peraturan Pemerintah
era reformasi, dirubah dengan 5. Per. Pelaksana Lainya
keluarnya TAP MPR Nomor 6. Keputusan Presiden
III/MPR/2003
Konstitusi Negara Republik Indonesia
Mekanisme demokrasi Pancasila telah tercantum didalam Penjelasan UUD 1945.
Penjabaran lebih lanjut sistem Pemerintahan negara sebagai berikut :

1. Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum.


2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah
majelis.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri negara adalah pembantu Presiden ; Menteri negara tdk bertanggung
jawab kpd DPR.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN

Konsepsi
Konstitusi 1. Majelis Permusyawaratan
negara republik Rakyat (MPR)
Indonesia
2. Presiden
bersumber
kepada UUD 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
1945, dan
4. Badan Pemeriksa Keuangan
berdasarkan
(BPK)
Pancasila.
5. Mahkamah Agung (MA)
SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA

UUD, merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum tertinggi


yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh
pemerintah serta penguasa.

Setiap warga 1. Bersikap terbuka


negara 2. Mampu mengatasi masalah
hendaknya Budaya 3. Menyadari adanya perbedaan
memiliki “taat 4. Memiliki harapan realistis
keinginan kuat asas” & 5. Penghargaan terhadap karya
terhadap “taat bangsa sendiri
konstitusi hukum” 6. Mau menerima dan memberi
negara umpan balik
Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan & perlu dijabarkan sila demi sila. Penjabaran harus
berdasarkan pembukaan dan batang tubuh uud 1945, sbb.:

1. SILA PERTAMA, KETUHANAN YANG MAHA ESA.


PEMBUKAAN UUD 1945
Pasal 29 ayat 1 dan 2, UUD 1945.
(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.

2. SILA KEDUA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


PEMBUKAAN UUD 1945 dan Pasal 27 ayat 1 & 2, 28, 30 dan 31 UUD 1945.
Pasal 27:
(1) S e g a l a w a r g a n e g a r a b e r s a m a a n ke d u d u k a n n y a d i d a l a m h u k u m d a n
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan, dengan tidak
ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.

Pasal 28: Kemerdekaan berserikat & berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan &
sebagainya ditetapkan dengan UU.
Pasal 30:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak & wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(2) Usaha pertahanan & keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan &
keamanan rakyat semesta oleh TNI & Kepolisian Negara RI sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung**
(3) Menjelaskan tentang TNI).**
(4) Menjelaskan tentang Kepolisian Negara RI.)** dan
(5) Menjelaskan tentang susunan & kedudukan TNI & Kepolisian dalam menjalankan
tugasnya).**

Pasal 31:
(1) Setiap Warga negara berhak mendapat pendidikan****
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya****
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan & ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan UU.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN serta
dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikkan nasional****
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia****
3. SILA KETIGA, PERSATUAN INDONESIA
PEMBUKAAN UUD 1945 dan Pasal 1, 32, dan 36 UUD 1945.
Pasal 1:
(1). Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik
(3). Negara Indonesia adalah negara hukum****
Pasal 32:
(1). Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya****
(2). Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional****
Pasal 36: Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

4. SILA KEEMPAT, KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
PEMBUKAAN UUD 1945 dan Pasal 1 (ayat 2), 2 (ayat 1 & 3), 37 UUD 1945.
Pasal 1 ayat 2: Kedaulatan berada di tangan rakyat & dilaksanakan menurut UUD***
Pasal 2:
(1). MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan UU****
(3). Segala putusan MPR ditetapkan dengan suara yang terbanyak
Pasal 37:
(1). Usulan perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR
apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlaah anggota MPR.
(2). Setiap usulan perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis & ditunjukkan dengan
jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3). Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota MPR****
(4). Putusan mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50%
ditambah satu angota dari seluruh angota MPR****
(5). Khusus tentang NKRI tidak dapat dilakukan perubahan****

5. SILA KELIMA, KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


PEMBUKAAN UUD 1945 dan Pasal 23, 27, 28, 29, 31, 33, dan 34 UUD 1945.
Pasal 23:
(1). APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan UU dan
dilaksanakan secara terbuka & bertangung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran negara ***
(2). RUU APBN diajukan oleh Presiden utk. dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD***.
(3). Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan APBN
tahun lalu***
Pasal 27 ayat 2:
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28, 29, 31, telah diuraikan sebelumnya.
Pasal 33,
(1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
(2). Cabang-cabang yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
(3). Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4). Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional****
(5). Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam UU****

Pasal 34:
(1). Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara ****
(2). Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan****
(3). Negara bertangung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayaanan umum yang layak****
(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam UU****

Anda mungkin juga menyukai