Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM

Disusun oleh :
MADE CITRA PRATIWI ( 14 )
NPM 1901882030079

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN PELAJARAN
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, ras, adat, agama

dan suku, Indonesia juga memiliki hukum, undang-undang dan peraturan-

peraturan lainnya yang bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat didalam

hubungannya antar anggota masyarakat yang lain, sehingga diharapkan mampu

menjamin sebuah kepastian hukum. Dalam Ketetapan MPRS No.

XX/MPRS/1966 (Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978) dijelaskan mengenai

sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan peraturan perundangan

Republik Indonesia, didalam lampirannya menyatakan sebagai berikut : Pancasila

merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sehingga dengan hal tersebut

hendaknya pancasila benar-benar mampu melaksanakan apa yang diamanatkan

oleh rakyat Indonesia artinya setiap peraturan perundang-undangan di Indonesia

harus mengacu kepadanya dan tidak menyimpang dari ketentuan serta asas-asas

yang terkandung didalamnya. Segala cita-cita luhur bangsa Indonesia tersirat

dalam naskah pancasila. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pancasila dapat

dijadikan alas dalam melaksanakan cita-cita yang luhur tersebut dari pengertian

pancasila yang merupakan cermin kepribadian bangsa yang mengandung arti

pandangan hidup, dasar negara, tujuan dan kesadaran bangsa juga terkandung

didalamnya.

Dari hal tersebut maka bangsa Indonesia memiliki cita-cita luhur yang

terkandung didalam pancasila, akan tetapi untuk dapat mewujudkan berbagai

cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia sesuai dengan apa yang diamanatkan rakyat

yang tercantum dalam pancasila tidak akan dapat terwujud tanpa adanya upaya
memaknai kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila sehingga

pancasila akan tetap mampu menjadi sumber hukum bangsa Indonesia.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Mengetahui arti pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

nasional.

1.2.2 Mengetahui pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum nasional.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apa arti pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum nasional ?

1.3.2 Bagaimana Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum nasional ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum Nasional

Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta . Pancasila = panca (lima),

syila/syiila (dasar/aturan tingkah laku). Pancasila secara etimologi dapat diartikan

sebagai lima dasar aturan tingkah laku.

Pancasila sebagai dasar aturan tingkah laku menjadi sumber dari segala sumber

hukum di Indonesia sesuai dengan TAP MPRS No.XX/MPRS/1966 tentang tata

urutan perundang undangan; TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum

dan tata urut peraturan perundang-undangan; dan UU No. 23 / 2005 tentang

pembentukan peraturan perundang undangan;

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah, dan

sebagainya , yang dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya pada

masa tertentu. Menurut Tjipto Rahardjo “Sumber yang melahirkan hukum

digolongkan dari dua kategori, yaitu sumber sumber yang bersifat hukum dan yang

bersifat sosial. Sumber yang bersifat hukum merupakan sumber yang diakui oleh

hukum sendiri sehingga secara langsung bisa melahirkan atau menciptakan hukum.

Dalam ilmu pengetahuan hukum, pengertian sumber hukum dapat diartikan

sebagai sumber pengenal (kenbron van het recht) dan diartikan sebagai sumber asal

dan sumber nilai – nilai yang menjadi penyebab timbulnya aturan hukum (welbron

van het recht ). Maka pengertian Pancasila sebagai sumber hukum bukanlah dalam

pengertian sumber hukum kenbron sumber tempat diketemukannya, tempat melihat

dan mengetahui norma hukum positif, akan tetapi dalam arti welbron sebagai asal-

usul nilai, sumber nilai yang menjadi sumber dari hukum positif. Jadi Pancasila

merupakan sumber nilai dan nila-nilai yang terkandung di dalamnya dibentuklah

noma-norma hukum oleh negara. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,


merupakan perwujudan formal yang mengandung pernyataan bahwa mulai saat itu

bangsa Indonesia membentuk negara RI sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat

adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

2.2 Pancasila Menjadi Sumber Dari Segala Sumber Hukum Nasional

Sebagai salah satu pandangan hidup dan ciri dari kepribadian Bangsa Indonesia,

semua peraturan hukum yang berlaku di Indonesia termuat dan tersusun berdasar dan

berpedoman keparda Pancasila. Semua peraturan yang berlaku di Indonesia harus

selalu relevan dengan sila-sila yang termuat dalam Pancasila. Di samping itu,

Pancasila memuat adat istiadat, kebudayaan, hal-hal yang bersifat religius yang

menjadi landasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila juga menjadi dasar yang

mengatur arah keseimbangan antara hak asasi dan kewajiban setiap warga terhadap

negaranya.Dapat dilihat dalam sila-sila yang tercantum dalam pancasila bahwa

semua hukum termuat dalam pancasila.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV yang

berbunyi “maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dam suatu

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan Negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia” (Kaelan,2004:108) bahwa UUD 1945 mengandung dasar,

rangka dan suasana bagi Negara dan tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya

tersimpul di dalam asas kerokhanian Pancasila. Dengan demikian, konsekuensi

Pancasila adalah sebagai asas yang mutlak bagi adanya tertib hukum di Indonesia,

dan pada akhirnya harus terealisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara.
Dari pengertian itulah, maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber hukum dari

segala sumber hukum Nasional, atau dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum

di Indonesia yang tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi yaitu UUD

1945, kemudian dijelmakan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi

suasana kebatinan dari UUD 1945. Yang pada hakikatnya perlu dikongkritisasikan

(dijabarkan) dalam UUD 1945 (pasal-pasal UUD 1945) serta hukum positif yang

lainnya. Oleh karena itu, kedudukan Pancasila yang demikian dapat dirincikan

sebagai berikut:

1. Pancasila adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber

tertib hukum) Indonesia. Sehingga Pancasila merupakan asas kerokhanian

tertib hukum yang dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut

kedalam 4 pokok pikiran.

2. Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang

Dasar.

3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara, baik hukum dasar

tertulis, maupun tidak tertulis.

4. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar yang

mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara

Negara (termasuk pada penyelenggara partai dan golongan fungsional) untuk

memelihara budi pekerti (moral) kemanusiaan yang luhur dan memegang

teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

5. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi para penyelenggara

Negara, para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan

golongan fungsional). Hal ini dapat dipahami, karena semangat adalah

penting dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara, karena masyarakat

dan Negara Indonesia selalu tumbuh dan berkembang seiring dnegan

perubahan zaman serta dinamika masyarakat dengan semangat yang


bersumber dari asas kerokhanian Negara sebagai pandangan hidup bangsa,

maka dinamika masyarakat dan Negara akan tetap diliputi dan diarahkan

atas asas kerokhanian Pancasila.(Kaelan,2004:110-111)

Pancasila sebagai sumber hukum, juga memiliki arti tersendiri dari setiap sila-sila

yang dikandungnya, antara lain sebagi berikut:

Dalam sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, memuat nilai-nilai religius

yaitu setiap warga Negara diberikan kebebasan untuk memeluk agama yang

diyakininya, saling bertoleransi antar umat beragama, dan tidak diperkenankan untuk

menganut paham atheisme.

Sila kedua yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab, memuat nilai-nilai yang

memberikan paham dan aturan bahwa sebagai warga negara Indonesia agar saling

menghargai dan menghormati hak dan kewajiban masing-masing individu, dan juga

setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki etika sesuai dengan peraturan

yang berlaku di Indonesia dan akhlak mulia.

Sila ketiga yakni Persatuan Indonesia yang memiliki arti bahwa setiap warga

negara walaupun memiliki adat istiadat, suku, budaya, ataupun bahasa yang berbeda-

berbeda namun tetap memiliki rasa senasib sepenanggungan.

Sila keempat yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan memiliki arti bahwa bangsa Indonesia dipimpin oleh

seorang kepala pemerintahan dan dewan perwakilan yang merupakan hasil dari

pemilihan yang bebas dan rahasia yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa

Indonesia dengan penuh rasa sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.Serta

selalu melaksanakan musyawarah dalam mencapai mufakat.

Sila kelima yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memiliki arti

setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama dimata hukum tanpa

memandang status maupun kedudukan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Arti Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum nasional berarti

Pancasila dijadikan sebagai dasar aturan tingkah laku warga negara Indonesia

dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.1.2 Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum nasional karena

Pancasila dibentuk berdasarkan adat istiadat, kebudayaan, dan juga bersifat

religius yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran

3.2.1 Diharapkan kepada setiap warga negara Indonesia agar menerapkan nilai-nilai

luhur yang terkandung di dalam Pancasila dalam menjalankan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara agar cita-cita dan tujuan Bangsa

Indonesia dapat terwujud sebagaimana mestinya..

3.2.2 Diharapkan kepada setiap warga Negara, agar tetap menjadikan Pancasila

sebagai sumber hukum dari setiap masalah dan problema yang sedang

dihadapi di segala aspek kehidupan .


DAFTAR PUSTAKA

Sanbriana, 2014.Makalah PKn. (diakses 18 Oktober 2019) www.


sabriananana.blogspot.co.id
Saputa, Yogi, 2012. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum. (diakses 18
Oktober 2019) www.yogisaputera.wordpress.com

Dian, Hardianti, 2014. Makalah PKN Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber
Hukum. (diakses 18 Oktober 2019) www.dianhardiantii.blogspot.co.id

Kaelan, 2014. Pendidikan Pancasila. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Paradigma

Syawal, Haddad, 2015. Pancasila Powerp, Pendidikan Pancasila. Politeknik Negeri


Ujung Pandang

Anda mungkin juga menyukai