Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perjalanan Bangsa Indonesia dalam kanca perpolitikan dunia untuk mempertahankan keutuhan
Bangsa agar tetap bersatu dalam menghadapi tantangan yang cukup berat. Dewasa ini Bangsa
Indonesia tengah menghadapi masalah yang begitu rumit, di suatu sisi adanya kecendrungan
kehidupan yang semakin global seolah dunia ini tanpa ada batas, sementara di sisi lain adanya
realita dalam masyarakat, jiwa dan semangatnya mulai mengendor. Masyarakat kotak-kotak dalam
label etnik, golongan, agama dan ras yang berpotensi menimbulkan konplik yang menuju
perpecahan bangsa dan Negara kesatuan repoblik Indonesia.
Kesepakatan politis pancasila sebagai dasar Negara sudah final, namun dalam kenyataanya
Bangsa Indonesia yang hidup dalam kancah percaturan idiologi besar dunia seperti idiologi
Sosisalis, Fasis dan sebagainya, dimana idiologi tersebut menjadi pembanding idiologi pancasila.
Mencermati hal tersebut pancasila sebagai suatu sistem, perlu dianalisi secara kritis sehinga
menguatkan keyakinan bahwa nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakkyatan dan
Keadilan nsure sangat penting bagi manusia.
Pada akhirnya diharapkan nilai-nilai tersebut meresap didalam segenap jiwa Bangsa Indonesia
sebagai suatu yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih jauh kita akan
mempunyai kepercayaan diri dan keyakinan untuk memantapkan eeksistensi denagn jati diri
Pancasila sebagai idiologi nasional ditengah-tengah percaturan idiologi-idiologi internasional.
Bab II
Pembahasan Pancasila sebagai sistem filsafat
1. Pancasila sebagai jatidiri bangsa Indonesia
2. Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
3. Susunan kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis
4. Susunan kesatuan yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal
5. Rumusan hubungan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifikasi
2.1 Dasar-dasar ilmiah Pancasila sebagai satu kesatuan sistemis dan logis
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu sitem filsafat.Sistem adalah
suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama, untuk suatu tujuan
tertentu, dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Jadi Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian, yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila pada hakikatnya
merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri. Namun secara keseluruahan merupakan suatu
kesatuan yang sistematis.
Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal dan bersumber pada hakikat manusia
monopluralis yakni :
1. Susunan kodrat, jasmani rohani.
2. Sifat kodrat, individu- makhluk social.
3. Kedudukan kodrat, pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan YME.
4. Kesatuan Yang Bersifat Hirarkis, Berbentuk Piramidal
Dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat dalam luasnya, dan
isi sifatnya merupakan pengkhususan dari sila-sila di mukanya. Sila I menjadi basis dari Sila II,
III, IV dan V. Ketuhanan YME adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan,
berkerakyatan, serta berkeadilan sosial, sehingga setiap sila terkandung sila-sila lainnya.
Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak, oleh
karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pokok pendukung sila-
sila Pancasila adalah manusia.
Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada serta bagaimana
hubungan nilai tersebut dengan manusia. Menurut Notonegoro, nilai-nilai tersebut dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu :
1. Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
2. Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau
kegiatan.
3. Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia yang dapat dibedakan atas
empat tingkatan sebagai berikut:
Nilai kebenaran : nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia.
Nilai keindahan/estetis : nilai yang bersumber pada perasaan manusia.
Nilai kebaikan/moral : nilai yang bersumber pada unsur kehendak (will, wollen, karsa) manusia.
Nilai religius : nilai kerohanian tertinggi dan bersifat mutlak yang berhubungan dengan
kepercayaan dan keyakinan manusia serta bersumber pada wahyu Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan jika dibandingkan dengan filsafat-filsafat lainya yaitu :
1. Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah materi. Dengan kata lain Materialisme merupakan paham atau aliran yang
menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.
2. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan
berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama.
3. Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu
yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang
bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang
penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.
4. Komunisme
Unsur-Unsur Sistem
Satu kesatuan dari berbagai unsur.
Unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
Semuanya untuk mencapai tujuan bersama.
Terjadi pada lingkup yang kompleks.
Unsur-unsur Pancasila sebagai suatu sistem filsafat.
1. Ketuhanan
2. Kemanusiaan
3. Persatuan
4. Kerakyatan
5. Keadilan
Perbandingan filsafat Pancasila dengan sistem filsafat lainnya di dunia.
- Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah materi.
- Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
- Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu
yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang
bermanfaat secara praktis.
- Komunisme
- Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas
roh-roh (sukma) atau jiwa.
3. Memahami, menjelaskan, dan menghayati Pancasila sebagai sistem filsafat, dengan bahasan
meliputi:
Inti isi sila pertama
Segenap umat beragama bebas memeluk agama menurut kepercayaannya karena kita semua satu
bangsa dan satu negara.
Inti isi sila kedua
Wujud dari rasa cinta kasih sesama atas semua hal lehidupan bangsa
Inti isi sila ketiga
Cermin dari pribadi luhur bangsa walau seribu pulau memisah nusantara kita tetap satu bangsa,
satu negara.
Inti isi sila keempat
Mencerminkan suara rakyat adalah suara kesatuan.
Inti isi sila kelima
Tujuan luhur bangsa untuk mencapai kesejahteraan bersama negara yang adil, makmur sentosa.
Daftar Pustaka :
Darmodiharjo Darji, dkk..1996. Penjabaran Nilai-nilai Pancasila dalam sistem Hukum Inonesia.
Jakarta: Rajawali.
Kaelan,M.S. 2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma.
Prof.Drs.H. Tama Sembiring, S.H,M.M. Maniur Pasaribu, S.H. Drs.H.Chairul Arifin, M.M.
2012. Filsafat Dan Pendidikan Pancasila. Jakarta-Indonesia.
Dr. H . Syahrial Syarbaini, M.A. 2011. Pendidikan Pancasila.
https://aztaryuan.wordpress.com/2014/10/29/inti-isi-sila-sila-pancasila/
http://mellamela3.blog.com/2014/08/21/inti-dari-butir-butir-pancasila/Sent
https://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila/
http://dwiapriliyan.blogspot.com/2014/10/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html
http://petebece-pendidikanpancasila.blogspot.com/2012/10/pancasila-sebagai-sistem filsafat.html