Judul : Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Sehari-hari
Nama : Andini Cahyani
ABSTRAK
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa
Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.Pancasila adalah dasar negara bagi seluruh rakyat Indonesia.Dimana Pancasila
sebagai dasar untuk membuat peraturan di semua pihak.Jadi semua peraturan yang dibuat
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.Selain itu Pancasila merupakan pandangan hidup
suatu bangsa. Pancasila dijadikan pandangan hidup dalam berperilaku sehari-hari.Dalam
keseharian kita harus berpedoman dengan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila secara interinstik bersifat filosofis,dan didalam kehidupan masyarakat
Indonesia nilai Pancasila secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan hidup). Nilai
dan fungsi filsafat Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.hal ini dibuktikan
dengan sejarah majapahit(1293). Pada waktu itu hindu dan budha hidup berdampingan
dengan damai dalam satu kerajaan. Emp prapanca menulis “negara kertagama” (1365).
Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “Pancasila”.
Pendahuluan
Pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,sebagai ideologi bangsa,Pancasila
terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang terinternalisasi dalam diri setiap rakyat
Indonesia.pancasila adalah ruh yang menggerakkan aktivitas keseharian bangsa.karena itulah
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah urgensi.
Pancasila dirumuskan oleh para Founding Fathers negara Indonesia dengan “memeras”sari
pati nilai-nilai luhur tersebut telah tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat,bahkan jauh
sebelum Republik Indonesia berdiri.Dalam konteks kedudukannya sebagai dasar
negara,Pancasila sejatinya adalah identitas bangsa Indonesia.kehadirannya membuat bangs
aini utuh.Oleh karena itu,tanpa dasar negara,bangsa Indonesia tidak memiliki identitas serta
tujuan yang sama.sehingga ancaman perpecahan akan lebih mudah terjadi.Jadi pengamaln
nilai-nilai Pancasila dapat berupa sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.Oleh
sebab itu,penting bagi masyarakat Indonesia memahami dan memiliki wawasan mengenai
pengamalan nilai-nilai Pancasila.
PEMBAHASAN
Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila pertama
Nilai ini terkandung pada sila pertama Pancasila yang berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Nilai ketuhanan pada sila pertama tersebut mengandung dua nilai turunan, yaitu nilai
kepercayaan dan nilai ketakwaan. Nilai kepercayaan diwujudkan dalam bentuk keyakinan
dan pengakuan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa.Dalam konteks kenegaraan,
keyakinan tersebut diwujudkan dengan adanya enam agama yang secara resmi diakui oleh
pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sementara nilai
ketakwaan bermakna kebebasan bagi setiap warga negara untuk beribadah sesuai agama yang
diyakininya tersebut. Hal ini sesuai amanah UUD 1945, terutama Pasal 28E Ayat 1 yang
berbunyi “Setiap warga negara bebas memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya.”Sila
pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa juga menjadi dasar negara serta
ideologi politik religius, yang menyatakan bahwa setiap kelompok agama tidak memiliki
alasan untuk membenturkan dasar negara nasional yang ada dengan keimanan yang diyakini.
Pada buku Islam, Pancasila dan Deradikalisasi oleh Syaiful Arif dijabarkan mengenai wacana
keislaman serta kebangsaan yang ditempatkan pada konteks dreradikalisasi agama.
SARAN
-Dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila haruslah disadari dengan niat pada diri individu
masing-masing.
-Nilai-nilai Pancasila diamalkan dengan sebaik-baiknya agar dalam kehidupan sehari-hari
menjadi lebih baik.
-Penerapan Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan
melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa
tercipta bangsa Indonesia yang damai.
DAFTAR PUSTAKA
2014, T. C. (2014). Character Building: Pancasila. Jakarta: BINUS UNIVERSITY.
Detik.com. (2016). Ledakan Bom di Depan Gereja Samarinda, Ini 5 Sikap Nasyiatul
Aisyiyah. Samarinda: Detik.com.
Hendara, W. (2017, January 11). Makna Sesungguhnya Di Balik Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa. Retrieved from Wahana Mandiri: http://wm-site.com/opini/makna-sesungguhnya-di-
balik-sila-ketuhanan-yang-maha-esa
[1] Hendara, W. (2017, January 11). Makna Sesungguhnya Di Balik Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa. Diambil kembali dari Wahana Mandiri: http://wm-site.com/opini/makna-
sesungguhnya-di-balik-sila-ketuhanan-yang-maha-esa