OLEH
1610.13251.260
2017
AKU CINTA BAHASA INDONESIA
Gambar diatas adalah salah satu contoh penggunan bahasa alay, dan
penyingkatan-penyingkatan di facebook dengan menggunakan fasilitas dari
Blackberry. Blackberry ini menyediakan berbagai fitur tulisan gaul dengan
karakter dan gambar-gambar lucu membuat Blackberry semakin disukai oleh semua
kalangan. Masalah terbesarnya adalah penggunaan bahasa alay dan bahasa gaul tidak
hanya digunakan oleh para remaja saja, melainkan oleh semua kalangan.
Hal ini berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar di
dalam berkomunikasi sehari-hari, contoh, ciyus, miyapah? yang berasal dari serius,
demi apa?, MU24H yang berasal dari kata MURAH, dan masih banyak contoh
lainnya. Kreatif memang tetapi ini akan membuat remaja dan masyarakat semakin
asing dengan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2. MENGAPA HARUS BANGGA BERBAHASA INDONESIA?
Kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Hal ini
dikarenakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional masyarakat Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu dari Sabang sampai Merauke. Tanpa bahasa
Indonesia negara kita akan terpecah belah. Bahasa Indonesia memegang peranan
penting dalam kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut
mencontoh kegigihan orang jepang karena mereka sangat mencintai bahasa bangsa
sendiri. Orang Jepang bahkan tidak mau menggunakan bahasa lain selain bahasa
mereka. Oleh karena itu, bahasa jepang menjadi salah satu bahasa internasional. Mari
kita lestarikan bahasa Indonesia walaupun mempelajari berbagai macam bahasa.
Jangan sampai kita nomor duakan bahasa Indonesia.
- LANGKAH
- KEGIATAN
- PERILAKU
4. PENUTUP, SIMPULAN
Peran serta generasi muda sebagai pilar utama dalam keberlangsungan bangsa saat
ini, mulai dipertanyakan keberadaannya. Hal ini dapat dilihat dari gaya bahasa yang
digunakan oleh generasi muda. Mulai dari bahasa pokem/gaul, bahasa alay, dan
penggabungan dua bahasa Inggris-Indonesia yang menjadi kebiasaan dalam
berkomunikasi sehari-hari.
Jika benar isi pepatah lama, Bahasa menunjukkan suatu bangsa, maka untuk
mengetahui dan mengurai wajah negara dan bangsa kita tidak perlu mendatangkan
ahli dari Amerika atau Australia. Cukup dengan mengobati penyakit berbahasa yang
sudah parah diperlukan usaha bersama untuk kembali menumbuhkan rasa bangga
sebagai bangsa atau orang Indonesia. Sebagai warga negara yang baik kita patut
mencintai bahasa nasionalnya sendiri. Sebagai putra dan putri Indonesia yang
benar-benar mencintai bahasa Indonesia pastilah menjujung tinggi bahasa persatuan
kita. Untuk itu marilah kita tumbuhkan kembali kesadaran dalam diri masing-masing
untuk berbahasa dengan baik, benar dan indah. Ketika berbahasa asing, berbahasa
asinglah dengan baik. Ketika berbahasa daerah berbahasa daerahlah dengan baik.
Ketika berbahasa Indonesia, berbahasa Indonesia- lah dengan baik.