Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

CINTA DAN BANGGA MEBGGUNAKAN BAHASA INDONESIA

OLEH

RIZFAN PRAYOGI ANGGARA

1610.13251.260

PRODI S1 KESEHATAN LINGKUNGAN

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

2017
AKU CINTA BAHASA INDONESIA

Perkembangan teknologi yang semakin canggih, menjadi salah satu faktor


perubahan budaya di Indonesia. Sebut saja jejaring sosial seperti facebook, twitter,
massanger yang menjadi kegemaran baru generasi penerus bangsa. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja sedang dimabuk kepayang dengan bahasa-bahasa
baru yang berkembang. Bahasa alay dan bahasa gaul menjadi trend pada saat ini. Selain
itu, penggabungan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris juga berkembang dikalangan
masyarakat. Mungkin karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional, dan akan
terlihat lebih keren dan elit.

Jejaring sosial paling berpotensi menjadi media berkembangnya bahasa alay.


Memang pada awalnya bermula dari bahasa pokem/bahasa gaul yang dipakai oleh
anak-anak muda Jakarta(Betawi), seperti nih, bokap, lu, gue, nggak, sih, dll. Kemudian
berkembang menjadi bahasa tidak baku dari bahasa Indonesia yang biasa disebut
dengan bahasa alay. Bahasa ini bermula sejak maraknya penggunaan ponsel dengan
layanan pesan singkatnya. Didukung dengan layanan pesan singkat(SMS) yang
dibatasi dengan karakter serta penggunaan pulsa, maka bahasa Indonesia mengalami
penyingkatan yang cukup memprihatinkan.

Penyingkatan-penyingkatan kata dari bahasa Indonesia terus berkembang


menjadi tradisi yang berbeda sekali dari bahasa asliya. Perkembangan yang signifikan
terjadi. Ide-ide kreatif bermunculan dari para remaja mengutak-atik bahasa Indonesia.

Gambar diatas adalah salah satu contoh penggunan bahasa alay, dan
penyingkatan-penyingkatan di facebook dengan menggunakan fasilitas dari
Blackberry. Blackberry ini menyediakan berbagai fitur tulisan gaul dengan
karakter dan gambar-gambar lucu membuat Blackberry semakin disukai oleh semua
kalangan. Masalah terbesarnya adalah penggunaan bahasa alay dan bahasa gaul tidak
hanya digunakan oleh para remaja saja, melainkan oleh semua kalangan.

Hal ini berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar di
dalam berkomunikasi sehari-hari, contoh, ciyus, miyapah? yang berasal dari serius,
demi apa?, MU24H yang berasal dari kata MURAH, dan masih banyak contoh
lainnya. Kreatif memang tetapi ini akan membuat remaja dan masyarakat semakin
asing dengan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2. MENGAPA HARUS BANGGA BERBAHASA INDONESIA?

Kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Hal ini
dikarenakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional masyarakat Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu dari Sabang sampai Merauke. Tanpa bahasa
Indonesia negara kita akan terpecah belah. Bahasa Indonesia memegang peranan
penting dalam kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut
mencontoh kegigihan orang jepang karena mereka sangat mencintai bahasa bangsa
sendiri. Orang Jepang bahkan tidak mau menggunakan bahasa lain selain bahasa
mereka. Oleh karena itu, bahasa jepang menjadi salah satu bahasa internasional. Mari
kita lestarikan bahasa Indonesia walaupun mempelajari berbagai macam bahasa.
Jangan sampai kita nomor duakan bahasa Indonesia.

3. USAHA MENUMBUHKAN KEBANGGAN

- LANGKAH

a. Menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia

b. Cintai bahasa indonesia

c. Membiasakan diri untuk berbahsa indonesia

d. Kenali bahasa kita

e. Pelajari cara berbahasa yang baik

- KEGIATAN

a. Mengadakan pidato bahasa Indonesia

b. Lomba menulis cepat menggunakan bahasa indonesia yang


baik dan benar.

c. Sekolah mengadakan peraturan dilarang berbahasa selain


bahasa indonesia dala pelajaran bahasa indonesia
d. Menumbuhkan sikap berbahasa yang baik dapat dimulai di
rumah saat berkomunikasi bersama keluarga.

- PERILAKU

a. Para remaja harus lebih bisa menempatkan diri dimana mereka


layak menggunakan bahasa alay dan kapan mereka harus
mengguunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

b. Jangan menganggap semua orang mengerti bahasa alay dan


jangan pernah menganggap bahasa alay cukup sopan digunakan di
tempat umum atau di hadapan orang yang lebih tua.

c. Dalam berkomunikasi sehari-hari sebaiknya kita membiasakan


diri berbahasa yang baik.

4. PENUTUP, SIMPULAN

Peran serta generasi muda sebagai pilar utama dalam keberlangsungan bangsa saat
ini, mulai dipertanyakan keberadaannya. Hal ini dapat dilihat dari gaya bahasa yang
digunakan oleh generasi muda. Mulai dari bahasa pokem/gaul, bahasa alay, dan
penggabungan dua bahasa Inggris-Indonesia yang menjadi kebiasaan dalam
berkomunikasi sehari-hari.

Jika benar isi pepatah lama, Bahasa menunjukkan suatu bangsa, maka untuk
mengetahui dan mengurai wajah negara dan bangsa kita tidak perlu mendatangkan
ahli dari Amerika atau Australia. Cukup dengan mengobati penyakit berbahasa yang
sudah parah diperlukan usaha bersama untuk kembali menumbuhkan rasa bangga
sebagai bangsa atau orang Indonesia. Sebagai warga negara yang baik kita patut
mencintai bahasa nasionalnya sendiri. Sebagai putra dan putri Indonesia yang
benar-benar mencintai bahasa Indonesia pastilah menjujung tinggi bahasa persatuan
kita. Untuk itu marilah kita tumbuhkan kembali kesadaran dalam diri masing-masing
untuk berbahasa dengan baik, benar dan indah. Ketika berbahasa asing, berbahasa
asinglah dengan baik. Ketika berbahasa daerah berbahasa daerahlah dengan baik.
Ketika berbahasa Indonesia, berbahasa Indonesia- lah dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai