Anda di halaman 1dari 8

BHINNEKA TUNGGAL IKA

Disusun oleh :
M.Alfian nazmi (190105010176)
Sri rahayu (190105010300)
Siti Fatimah (190105010229)
Dosen Pengampu :
Rahmi Khairawati, S. Ag., M. H
SEJARAH BHINNEKA TUNGGAL IKA
• Menurut Suhandi Sigit dalam bukunya yang berjudul Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
(2012:196) mengemukakan bahwa ungkapam Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab
Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa kerajaan Majapahit.
• Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wisma, Bhinneka rakwa
ring apan tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa agama Buddha dan Siwa
(Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua).
PENGERTIAN

• Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia, Frasa ini berasal dari Bahasa Jawa Kuno dan
seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”
• Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda. Kata neka dalam
Bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa Indonesia. Kata
tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan
“Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap
adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan.
FUNGSI BHINNEKA TUNGGAL IKA

1. Mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dar bermacam-macam suku, ras, dan agama
2. Menghambat semua konflik yang didasari atas kepentingan pribadi kelompok

3. Mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia


4. Membantu mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia
5. Mewujudkan perdamaian di Indonesia
Prinsip yang berhubungan dengan persatuan Indonesia
• Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip ini mengharuskan kita untuk mengakui bahwa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan adat
kebiasaan yang majemuk.

• Prinsip nasionalisme Indonesia

Nasionalisme akan mengajarkan kita untuk mencintai bangsa kita, tetapi bukan berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa sendiri.
Nasionalisme juga bukan berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Sebaliknya, kita tidak boleh memaksakan kehendak
kita kepada bangsa lain karena pandangan seperti itu hanya akan mencelakakan kita. Selain sikap seperti itu tidak realistis, hal itu juga
bertentangan dengan sila pertama dan kedua dari Pancasila.

• Prinsip kebebasan yang bertanggung jawab

Karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa maka ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya,
terhadap sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.

• Prinsip wawasan nusantara

Dengan prinsip ini, maka kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta
pertahanan dan keamanan.

• Prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi

Dengan adanya semangat persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia, maka diharapkan agar kita dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
IMPLEMENTASI BHINNEKA TUNGGAL IKA

• Perilaku inklusif
• Mengakomodasikan sifat Pluralistic
• Tidak mencari menangnya sendiri
• Musyawarah untuk mencapai mufakat

• Dilandasi rasa kasih sayang dan rela berkorban


KESIMPULAN
Wujud dari keragaman di dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” itu bermacam-macam yaitu terdiri dari suku bangsa,
selain itu terdiri dari bermacam-macam budaya diantaranya religi/keagamaan, kesenian daerah yang terdiri dari pertunjukan
rakyat, lagu daerah, tarian daerah, alat musik daerah, rumah adat, pakaian adat.

Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut mempunyai peran terhadap bangsa Indonesia yaitu agar menjadi bangsa
yang berhasil mewujudkan integrase nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia agar dikenal di mata dunia sebagai bangsa yang multikulturalisme.

Membina bangsa Indonesia yang multicultural memerlukan upaya yang berkesinambungan serta berkaitan dengan berbagai
aspek agar tercapai integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu dengan mengadakan proses pendidikan
sejak dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal tentang prinsip bersatu dalam perbedaan
karena individu dalam masyarakat majemuk haruslah memiliki kesetiaan ganda terhadap bangsa negaranya, mereka juga
tetap memiliki keterkaitan terhadap identitas kelompoknya, namun mereka menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada
bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Chaldun, A. 2008, Pustaka Budaya Indonesia Bhinneka Tunggal Ika. Surabaya: Karya Pembina Surabaya
Udin S. Winataputra, M.A. 2009, Multikulturalisme-Bhinneka Tunggal Ika dalam Perspektif Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai Wahana Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta
http://tikanayya.blogspot.com/2014/01 makalah-bhinneka-tunggal-ika.html

Anda mungkin juga menyukai