Anda di halaman 1dari 3

Arti dan Makna Pancasila Sebagai Dasar

Negara dalam UUD 1945


Pancasila adalah Dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945.
Pancasila memiliki makna dan arti yang penting untuk mencapai tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Pancasila sebagai dasar negara diresmikan pada 18 Agustus 1945 pada saat
sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Sementara, rancangan batang tubuh UUD 1945 sudah dibuat oleh Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
sebelumnya.

Arti dan makna


Pancasila sebagai dasar negara dijadikan pedoman bagi masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai yang terkadung di dalamnya dijadikan pedoman untuk bertingkah laku
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan, bangsa Indonesia memiliki dasar
dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Serta
menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan.
Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.akilan,
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berikut ini nilai-nilai Pancasila yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-
hari:

Nilai Sila Pertama


Pada sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa” nilai-nilai yang terkandung dan
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah:
- Beribadah sesuai keyakinan masing-masing
- Saling menghargai agama dan kepercayaan orang lain

Nilai Sila Kedua


Pada sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” nilai-nilai yang
terkandung dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya
adalah:
- Enggak membeda-bedakan antar sesama manusia
- Saling tolong menolong antar sesama

Nilai Sila Ketiga


Pada sila ketiga “Persatuan Indonesia” nilai-nilai yang terkandung dan bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah:
- Mencintai Tanah Air dan turut serta melestarikan warisan budaya
- Menjaga hubungan baik dengan setiap warga meski berbeda bahasa, suku,
agama, dan lain sebagainya

Nilai Sila Keempat


Pada sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan” nilai-nilai yang terkandung dan bisa diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah:
- Mengambil keputusan dan menyelesaikan persoalan dengan musyawarah
sampai bertemu kata mufakat
- Enggak memaksakan kehendak terhadap orang lain saat sedang berdiskusi
Nilai Sila Kelima
Pada sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” nilai-nilai yang
terkandung dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya
adalah:
- Bersikap adil mulai dari lingkungan terdekat di sekitar kita
- Menjalankan segala sesuatu yang menjadi kewajiban kita

Anda mungkin juga menyukai