Anda di halaman 1dari 1

Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan generasi yang kreatif, inovatif, dan

menjadi pribadi yang memiliki karakter yang baik. Ibarat tubuh, kurikulum merupakan jantungnya
pendidikan. Upaya penyempurnaan kurikulum tidak lain demi mewujudkan sistem pendidikan nasional
yang kompetitif dan selalu relevan dengan perkembangan zaman yang sesuai tuntutan. Hal ini telah
sejalan denga Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35 dan
36 yang menekankan perlunyan peningkatan standar nasional pendidikan.

SMK Negeri 6 Yogyakarta memiliki 4 Program Keahlian yaitu; Kuliner, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan
Perhotelan dan Jasa Pariwisata. Sejak tahun 2013, SMK Negeri 6 Yogyakarta telah mengimplementasikan
Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Dalam perjalanananya, Kurikulum 2013 mengalami beberapa kali revisi. Melalui Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, telah mendorong banyak pihak
melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan semangat yang dikandung dalam Inpres tersebut, yaitu
meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan pada SMK agar benar-benar menghasilkan lulusan
yang berkualitas seperti yang diharapkan. Atas dasar Inpres tersebut Kurikulum 2013 SMK telah direvisi
melalui proses validasi oleh pihak dunia kerja terkait, khususnya dunia usaha dan dunia industri (DUDI)
dan para ahli pendidikan kejuruan. Revisi tersebut terkait dengan perubahan substansi materi kurikulum
dan perubahan rangcang-bangun kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter, Kecakapan
Berfikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan kecakapan abad 21.

Pada saat ini Kurikulum yang digunakan dengan Kurikulum 2013 telah dikembangkan dengan model
pembelajaran TeFa (Teaching Factory) untuk Prodi Perhotelan dan Perjalanan Wisata dan Kuliner
mengimplementasikan Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC).

TeFA SMK di definisikan sebagai “suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang
mengacu keapda standard an prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana
seperti yang terjadi di industri”,dan dalam pelaksanaannya menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan  menilai kualitas hasil pendidikan dari SMK. Teaching Factory  akan
melibatkan Pemda/Pemkot/provinsi maupun orang tua dan masyarakat dalam perancangan, regulasi
maupun implementasinya.

Direktorat PSMK Kemdikbud RI telah menunjuk 21 SMK Pariwisata di Indonesia untuk menerapkan
Common ASEAN Tourism Curriculum, dimana SMK Negeri 6 Yogyakarta merupakan termasuk salah satu
SMK yang ada di dalamnya. Implementasi CATC diterapkan dikarenakan Pangsa pasar pariwisata tidak
hanya ada di dalam negeri tapi sekarang sudah masuk ke dalam pasar ASEAN seiring berlakunya ASEAN
Economic Community, sehingga diperlukan upaya sinkronisasi kurikulum yang diterapkan di SMK
dengan kurikulum yang telah disepakati di tingkat ASEAN. Sinkronisasi/penyelarasan kurikulum di SMK
untuk memastikan bahwa apa yang dipelajari di SMK sesuai dengan kebutuhan terkini di dunia kerja.

Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri saat ini telah tersedia untuk pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan, Magang Guru, Guru Tamu. Kerja sama dengan industri ini tidak hanya industri di dalam
negeri tetatpi juga di luar negeri dimana para peserta didik juga dapat melaksanakan Prakttik Kerja
Lapangan di Thailand.

Kedepannya kurikulum di SMK Negeri 6 Yogyakarta akan membuka Kelas Industri bekerja sama dengan
untuk tahun pel 2020/2021 membuka Kelas Industri dengan PT. Metropolitan Golden Management
(MGM) selaku pemilik chain hotel brand Horison dan L’oreal Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai