Anda di halaman 1dari 2

Tugas Injil dan Kebudayaan

(Budaya Potong Jari dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat di


Suku Pedalaman Papua)

DISUSUN OLEH :

SHARON DILIVIO DAENGORI

(NIM : 20.01.009)

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN


LUWUK BANGGAI
Budaya Potong Jari di Papua

Papua merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai macam tradisi dan ciri khas
yang unik dengan maknanya masing-masing. Salah satu budaya unik di daerah Papua yang
memiliki makna dan pengaruh kuat bagi masyarakat Papua adalah budaya potong jari saat
mengalami kedukaan. Tradisi potong jari ini masih dipelihara sampai sekarang karena
memiliki makna dan arti yang mendalam. Pusat dari dilakukannya budaya ini adalah di
daerah pedalaman Papua, tepatnya di Lembah Baliem yang didiami oleh suku Dani.

Budaya potong jari ini menyimbolkan suatu kerukunan, kesatuan, dan kekuatan yang
berasal dari dalam diri seorang manusia maupun di dalam sebuah keluarga. Dalam perspektif
masyarakat Dani di Papua, keluarga adalah pusat kehidupan, serta tumpuan paling berharga
yang dimiliki oleh seorang manusia. Di samping itu, suku dani juga mempercayai jari sebagai
simbol keberadaan dan fungsi dari sebuah keluarga itu sendiri. Oleh sebab itu, ketika
seseorang kehilangan salah satu anggota keluarga atau sanak saudara (seperti : suami, istri,
anak, adik, kakak), maka sebagai bentuk empati akibat peristiwa ini, seseorang akan
memotong salah satu jari tangannya. Suku Dani beranggapan bahwa memotong jari adalah
simbol dari rasa sedih dan rasa sakit kehilangan salah satu anggota keluarga. Tradisi potong
jari juga dianggap sebagai cara untuk mencegah terjadinya kembali malapetaka yang
merenggut nyawa seorang anggota keluarga yang sedang berduka. Jumlah jari yang dipotong
menandakan jumlah anggota keluarga yang meninggal.

Budaya potong jari ini memiliki makna dan pengaruh yang sangat mendalam terhadap
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut antara lain :

 Masyarakat suku Dani menjadi lebih menghargai serta menjunjung tinggi kesatuan
dan keharmonisan dalam keluarga ;
 Walaupun terkesan ekstrim, budaya potong jari ini dapat melatih rasa simpati dan
empati masyarakat suku Dani ;
 Budaya ini dapat memupuk rasa solidaritas dari masyarakat suku Dani ;
 Karena semua masyarakat suku Dani masih memelihara budaya ini sampai sekarang,
maka secara implistit dapat dikatakan bahwa budaya potong jari ini berhasil
membentuk sikap disiplin dan integritas masyarakat suku Dani dalam menaati budaya
ini.

Anda mungkin juga menyukai