PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia dengan predikatnya sebagai negara agraris memiliki jutaan hektar
lahan produktif. Lahan-lahan ini memproduksi berbagai macam komoditas pangan
vital bagi bangsa ini seperti beras, jagung, kedelai, gandum,kacang-kacangan, dan
lain-lain. Sehubungan dengan hal itu Sulawesi Tenggara juga merupakan salah satu
daerah penghasil pangan di Indonesia, kondisi alam dan letak geografis yang
mendukung untuk melakukan bercocok tanam membuat sebagian besar masyarakat
Sulawesi Tenggara memilih untuk menggantungkan hidup pada bidang agraris.
Selain itu Sama seperti daerah lain yang juga memiliki nilai nilai tradisi yang kental
di propinsi Sulawesi Tenggara ini juga terdapat upacara adat warisan turun temurun.
Keunikan tradisi yang berupa upacara adat serta seni dan budaya tradisional tentu
layak di lestarikan demi kemajuan budaya dan wisata indonesia. Di Sulawesi
Tenggara sendiri terdapat beberapa tari-tarian seperti Tari Lulo Alu, dari Kabaena
Kabupaten Bombana, Tari Balumpa dari Kabupaten Wakatobi dan masih banyak
lagi. Selain itu terdapat pula beberapa upacara adat di Sulawesi Tenggara seperti
Upacara Adat Posuo (Masyarakat Buton Raya), upacara mondahu Ndauu dari suku
Tolaki dan masih banyak yang lainnya. Sebagai sebuah daerah provinsi Sulawesi
Tenggara memiliki Ibu kota yaitu kota kendari dimana kota kendari ini memiliki
suku yang mendiaminya yaitu suku tolaki. Dimana suku tolaki ini merupakan
masyrakat adat. Sebagai masyarakat adat tentu sangat terikat dengan kearifan lokal
sebagai panduan kehidupan social, kemasyarakatan, maupun berbangsa dan
bernegara. Kearifan local itu diantaranya yang berhubungan dengan pertanian.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tolaki masih terlihat sisa-sisa kepecayaan
mereka terdahulu yang erat kaitannya dengan animisme dan dinamisme oleh karena
itu dikalangan masyarakat terdapa berbagai macam upacara adat. Seperti yang kita
ketahui Upacara adat adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada
aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama, dan kepercayaan. Seperti halnya
upacara adat Monahu Ndauu, merupakan pesta syukuran memasuki musim panen
selanjutnya, selain itu Monahu Ndauu juga di gunakan dalama upacara ketika gagal
panen sekaligus upacara untuk tolak bala.
Namun pada saat ini upacara adat khususnya upacara Monahu Ndauu
mengalami sejumlah masalah seiring dengan perkembangan zaman, bahkan saat ini
upacara adat ini termasuk dalam golongan tradisi yang hamper punah. Gempuran
globalisasi, budaya barat yang terus masuk meracuni pemikiran generasi muda suku
tolaki yang secara mentah-mentah menerima semua budaya luar itu tanpa
memfilternya dan perlahan-lahan mulai melupakan adat istiadat suku tolaki.
Perkembangan IPTEK yang semakin canggih juga merupakan salah satu factor dari
berbagai macam factor terancam punahnya upacara adat ini. Disaat ini upacara adat
Monahu Ndauu di ikuti oleh sebagian besar orang tua yang berusia lanjut dan
sangat minim para pemuda atau pelajar yang mau mengikuti upacara ini. Bagi
sebagian besar pemuda upacara ini dianggap sebagai sesuatau yang kolot, tidak
masuk akal, dan membosankan, padahal upacara adat ini di kalangan orang tua yang
masih memahami tentang upacara ini dianggap sebagai suatau keharusan dan dapat
mendatangkan bahaya apa bila tidak dilaksanakan. Di tengah kondisi seperti ini
dimana para pemuda suku tolaki sudah banyak bahkan enggan untuk melaksanakan
upacara ini membuat suatu ketertarikan bagi kelompok kami untuk mengangkat
judul Monahu Ndauu seperti jarum di dalam tumpukan jerami dimana di tengah
ketidak percayaan lagi para pemuda terhadapa adat ini, tetap membuat adat ini
masih bias bertahan yang memang secara realita adat ini sudah tidak banyak yang
mengetahuinya lagi, padahal seperti yang kita ketahui peran pemuda dalam
pelestarian budaya itu sangatlah vital dan nyaris tidak mungkin sebuah adat yang
sudah tidak mendapatkan perhatian dari golongan pemuda sukunya sendiri masih
mampu bertahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam acara Monahu Ndauu itu terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yang harus
dilaksanakan, yaitu:
1. Mombaka
2.2
dan
berikut nya
Monahu ndauu juga dapat mencegah kegagalan panen
Masyarakat juga mempercayai bahwa monahu ndauu
Oleh karena itu masyarakat terus melaksanakan upacara adat ini karna upacara ini di
anggap sakral dan sangat bermanfaat bagi masa panen masyarakat,pelaksanaan upacara
ini di pimpin oleh petua ,dan agar tetap upacara ini berjalan terus para petua
menurunkan nya secara turun temurun. Namun pada saat ini ketidak tertarikan pemuda
terhadap upacara ini di akui oleh para tokoh adat menjadi suatu kesulitan tersendiri
sehingga para tokoh adat melakukan berbagai upaya untuk tetap melestarikan upacara
adat ini seperti menyisipkan olah raga dan kesenian dalam melaksanakan upacara ini
untuk lebih menarik minta para pemuda, selain itu pula menurut informasi yang kami
dapatkan dari bapak Baharuddin beliau lebih cenderung kepada metode pendidikan
untuk lebih meningkatkan pengetahuan pemuda dalam tradisi upacara adat ini.
Upacara adat Monahu Ndauu ini memiliki nilai-nilai yang terkandung, baik
sebelum, saat tengah berlangsung, dan sesudah upacara. Adapun nilai-nilainya sebagai
berikut :
1. Nilai Kekeluargaan
Upacara adat Monahu Ndauu ini menggambarkan suasana kekeluargaan
yang sangat terasa. Upacara ini merupakan upacara terbuka untuk semua masyarakat
dimana saat upacara berlangsung dengan secara otomatis pelaku dalam upacara ini akan
merasakan kehangatan kekeluargaan itu sendiri.
2. Nilai Kesederhanaan
Sederhana namun berart inilah yang menggambarkan upacara ini.
Kesederhanaan inilah yang menjadikan upacara adat ini semakin menarik untuk terus di
ikuti, di jaga, dan terus dikembangkan. Kesederhanaan ini digambarkan dengan bahanbahan dan alat-alat yang digunakan. Inlah nilai yang harus kita pahami, yaitu dimana
kesederhaan bukanlah batasan untuk suatu masyarakat berhenti dalam terus
mengembangkan diri.
3. Nilai Kerohanian
Setiap hal yang kita lakukan tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan dan
keyakinan kita. Upacara monahu ndauu ini sendiri sangat erat kaitan dengan
kerohanian, dimana mengajarkan kita untuk selalu yakin dan percaya manusia bukanlah
satu-satunya makhluk di bumi, banyak maklhuk lain yang hidup disekitar kita sehingga
pada akhirnya ini mengajarkan kita mengenai kepercayaan kita.
4. Nilai Kesenian
Upacara adat Monahu Ndauu tidak terlepas dari seni. Seni seperti kita
ketahui bersama menggabarkan sebuah keindahan yang memiliki nilai artistik dan nilai
jual yang tinggi. Upacara adat Monahu Ndauu ini juga menampilkan kesenian yang
sangat menggugah hati dan mata kita. Bagaimana kesenian itu berbicara. Mulai
darisebuah alat yang dikenal dengan Alu yang terbuat dari kayu dapat menghasilkan
sebuah irama yang serasi, keselarasan bunyi, tempo sehingga kesenian itu muncul.
Dibutuhkan kecakapan dan ikatan batin yang secara langsung mengikat pelaku pemain
Modinggu. Modinggu ini adalah proses yang berkaitan dengan pengolahan padi.
Adapun tujuan dari modinggu ini untuk memisahkan padi dari kulitnya sehingga
menjadi beras. Proses pemisahan inilah yang menghasilkan irama yang khas dan
memiliki nilai kesenian yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Indonesia khusunya daerah Sulawesi Tenggara memiliki banyak suku dan bangsa keaneka
ragaman tersebut membuat Indonesia kaya akan warisan tradisi nilai dan budaya dari
berbagai suku tersebut, akan tetapi semakin berkembangnya teknologi dan masuknya
budaya-budaya luar semakin mengikis perhatian kaum muda dalam melestarikan budayabudaya peninggalan nenek moyang kita. Akan tetapi di daerah-daerah terpencil yang
bahkan jarang terlirik oleh orang luar maupun masyarakat yang tinggal di sekitar daerah
tersebut masih terdapat segelintir orang yang terus memperjuangkan untuk melestarikan
budaya ini, tak peduli harus bersaing dengan kerasnya zaman para tokoh adat maupun
pecinta budaya tetap berjuang untuk melestarikan budaya ini. Dan seperti yang kita lihat
saat ini upacara adat ini tetap berkembang tapi tidak pernah nampak dikalangan banyak
orang, seperti halnya jarum dalam tumpukan jerami, jarum itu ada tapi tak pernah nampak
jika tidak di gali.
III.2 Rekomendasi.
Seperti yang kita ketahui budaya barat yang kini berkembang di negara kita sudah tidak
mungkin lagi untuk kita hentikan, luasnya jaringan informasi yang dapat di akses
merupakan salah satu pintu masuk budaya barat tersebut. Akan tetapi kami sebagai penulis
ingin berpesan kepada pemerintah untuk tetap memperhatikan budaya bangsa ini, sebab
bangsa kita adalah bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman dan apa bila tidak ada
perhatian yang signifikan oleh pemerintah maka bukan tidak mungkin kedepannya negara
kita ini akan kosong akan budaya sebebab seluruh tradisi dan budaya kita cepat atau lambat
negara-negara luar akan berusaha untuk merebutnya. Selain itu kami juga ingin berpesan
kepada masyarakat agar turut iktu serta dalam melestarikan budaya ini karena
bagaimanapun juga budaya, nilai, dan norma serta sederet tradisi yang di punya oleh
masyarakat ini berasala dari masyarakat itu sendiri. Kami juga ingin berpesan kepada
seluruh golongan muda terutama kaum pelajar agar turut serta melestarikan budaya sebebab
bagaimanapun juga suka atau tidak suka kita sebagai golongan muda dan kaum pelajar
kedepannya kitalah yang akan mewarisi
budaya ini akan berkembang, jika kita tak acuh maka kedepannya semua tradisi, budaya
peninggalan turun temurun ini akan hanya menjadi sekedar sejarah yang hanya bias kita
baca tanpa pernah melihat lagi seperti apa pelaksanaan budaya ini khususnya upacara adat
munahu ndauu