Anda di halaman 1dari 5

Nama : Chayul Naimah

NIM : 22104070002
Kelas : A
Judul : TRADISI KEDUK BEJI DI NGAWI DENGAN PELESTARIAN BUDAYANYA

Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
 Ide Pokok : Kebudayaan di suatu daerah menjadi salah satu icon bagi masyarakat
setempat.
 Kalimat Pendukung 1: Kebudayaan dipandang sebagai manifestasi kehidupan di
lingkungan masyarakat yang selalu berkaitan dengan alam.
 Kalimat Pendukung 2 :Salah satu budaya yang menonjol yakni adat istiadat atau
tradisi kejawen di suatu daerah. (A.Syahri, Jakarta : Teraju, 2003)
 Kalimat Pendukung 3 : Tradisi menjadi suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak
lama dan wariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya.
 Kalimat Pendukung 4 : Salah satunya adalah kearifan tradisi lokal yang ada di kota
Ngawi yang disebut dengan Keduk Beji.
 Kalimat Pendukung 5 : Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda diharapkan untuk
mampu menggali nilai-nilai kaerifan lokal yang ada di lingkungan kita, agar tetap
lestari dan tidak hilang ditelan oleh perkembangan zaman.

2. Rumusan Masalah
 Ide Pokok : Adapun permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
 Kalimat Pendukung 1 : Apa itu tradisi Keduk Beji?
 Kalimat Pendukung 2 : Apa makna dan manfaat tradisi Keduk Beji bagi masyarakat
jika dikaitkan dengan ilmu biologi?
 Kalimat pendukung 3 : Bagaimana tata cara pelaksanaan Tradisi Keduk beji di
masyarakat desa Tawun kecamatan Kasreman kabupaten Ngawi ?
 Kalimat Pendukung 4 : Bagaimana cara masyarakat setempat untuk mempertahankan
tradisi Keduk Beji di era sekarang ?

3. Tujuan Penelitian
 Ide Pokok : tujuan dari penelitian ini yakni diharapkan mampu menjawab pertanyaan
dari rumusan masalah diatas, yakni :
 Kalimat pendukung 1 : Untuk mengetahui sejarah dan seluk beluk adanya tradisi
Keduk Beji.
 Kalimat Pendukung 2 : Untuk mengetahui makna dan manfaat yang terkandung
dalam tradisi Keduk Beji yang dikaitkan dengan ilmu biologi.
 Kalimat Pendukung 3 : Untuk mengetahui tata cara dan tahap pelaksanaan tradisi
Keduk Beji.
 Kalimat Pendukung 4 : Untuk mengetahui cara masyarakat mempertahankan tradisi
Keduk Beji.
4. Manfaat Penelitian
 Ide Pokok : Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :
 Kalimat Pendukung 1 ; Teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
tambahan ilmu pengetahuan dan menjadi referensi bagi disiplin bagi orang lain.
 Kalimat Pendukung 2 : Serta dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian
berikutnya.
 Kalimat Pendukung 3 : Praktis : Memberi wawasan atau pengetahuan mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan kearifan lokal dan ilmu biologi.
 Kalimat Pendukung 4 : serta dapat memberikan informasi di bidang kebudayaan
melalui eksistensi tradisi Keduk Beji.

Bab II. Tinjauan Pustaka


1. Bahasan A
 Ide Pokok : Kearifan tradisi lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para
leluhur dalam melestarikan lingkungan di sekitar mereka.
 Kalimat Pendukung 1 : menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan
memperkenalkannya dari generasi ke generasi.
 Kalimat Pendukung 2 : tradisisi tersebut akan membentuk pola perilaku manusia
dalam kehidupan sehari-hari, baik dengan sesamanya maupun dengan lingkungannya.
 Kalimat Pendukung 3 : kearifan tradisional adalah milik sesama. Tidak ada
pengetahuan atau kearifal tradisional yang bersifat individual.
 Kalimat Pendukung 4 : Dengan demikian, kearifan tradisional tersebut dapat diakui
dan dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai tradisi yang ada di daerah tersebut.
2. Bahasan B
 Ide Pokok : Pelestarian budaya adalah upaya yang dilakukan untuk tetap menjaga
keutuhan atau kemurnian adat istiadat setempat.
 Kalimat Pendukung 1 : salah satunya yakni tradisi Keduk Beji yang masih tetap
bertahan sampai sekarang, karena masyarakat setempat masih melestarikan tradisi
tersebut tiap tahunnya.
 Kalimat Pendukung 2 : dalam kegiatan tradisi tersebut senantiasa melibatkan
golongan tua dan golongan muda sehingga berkesinambungan antar generasi ke
generasi.
 Kalimat Pendukung 3 : upaya pelaksanaan tradisi ini melibatkan golongan muda
dalam hal kepanitiaan dan golongan tua sebagai penasehat dan pembimbingnya.
 Kalimat Pendukung 4 : pelaksanaan tradisi ini memuat nilai-nilai ketuhanan, sosial,
budaya, kesatuan, sejarah, kerukunan, hiburan dan pendidikan
3. Bahasan C
 Ide Pokok : Pemanfaatan tradisi Keduk Beji dengan kolaborasi di bidang biologi.
 Kalimat Pendukung 1 : ada banyak hal yang dapat dijadikan kolaborasi antar
keduanya.
 Kalimat Pendukung 2 : dengan adanya pengairan sawah atau irigasi yang dilakukan
dengan menggunakan air sumber Beji dapat meningkatkan kualitas tanaman.
 Kalimat Penddukung 3 : karena air sumber Beji masih murni, tidak tercampur dengan
bahan kimia lainnya.
 Kalimat Pendukung 4 : dengan adanya hal tersebut membuat hasil panen menjadi
lebih unggul, sehingga mampu menghasilkan kualitas yang tidak kalah dengan yang
lain.
Bab III. Metodologi Penelitian
1. Metodologi Penelitian
 Ide Pokok : jenis penelitian
 Kalimat Pendukung 1 : Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif atau bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif.
 Kalimat Pendukung 2 : menurut Bogdan metode penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang dan kegiatan yang di amati. ( Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif DAN R&D, Bandung: Alfabeta, 2011)
 Kalimat Pendukung 3 : menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif adalah
suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. (Juliansyah Noor,
Metodologi Penelitian skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah , Jakarta: kencana,
2012)
 Kalimat Pendukung 4 : pada penelitian ini, peneliti menekankan sifat realistis dari
masyarakat setempat dengan dilakukannya wawancara dan dengan adanya hubungan
erat antara peneliti dengan subjek yang diteliti.
2. Lokasi dan Waktu penelitian
 Ide pokok : penelitian ini dilakukan di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten
Ngawi.
 Kalimat Pendukung 1 : pemilihan lokasi berada tempat tersebut karena tertarik
dengan kearifan lokal yang ada di desa Tawun.
 Kalimat Pendukung 2 : lokasi tersebut sangat strategis dan mudah dijangkau, serta
tidak jauh dengan pusat kota.
 Kalimat Pendukung 3 : waktu penelitian ini yakni saat peneliti pulang ke kampung
halamannya, sekitar pada bulan oktober pertengahan tahun 2022.
 Kalimat Pendukung 4 : penelitian ini dilakukan pada siang hari, karena agar peneliti
dapat langsung bertemu dengan narasumber yang tinggal di daerah tersebut.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan


1. Bahasan A
 Ide Pokok : pengertian dan sejarah tradisi Keduk Beji
 Kalimat pendukung 1 : upacara adat Keduk Beji adalah tradisi yang dilakukan untuk
membersihkan sendang (danau) di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten
Ngawi.
 Kalimat pendukung 2 : Keduk Beji diambil dari 2 kata, yaitu Keduk yang berarti
membersihkan dan Beji adalah nama tempat yang dibersihkan.
 Kalimat pendukung 3 : sendang Beji dipercaya oleh masyarakat desa Tawun sebagai
tempat yang sakral dan menyimpan kekuatan mistis.
 Kalimat pendukung 4 : maka dari itu, masyarakat setempat mengadaka upacara
penghormatan sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan dan sebagai penghormatan
kepada para leluhur.
2. Bahasan B
 Ide Pokok : manfaat tradisi Keduk Beji dan kaitannya dengan biologi bagi
masyarakat setempat
 Kalimat pendukung 1 : adanya pengairan sawah atau irigasi.
 Kalimat pendukung 2 : tetap terjaganya ekosistem di daerah tersebut karena jernihan
sumber air Beji.
 Kalimat pendukung 3 : terjadinya simbiosis mutualisme antara manusia dengan alam
sekitar.
 Kalimat pendukung 4 : berkurangnya limbah kimia karena adanya sumber air Beji.
3. Bahasan C
 Ide Pokok : Proses pelaksanaan Tradisi Keduk Beji.
 Kalimat Pendukung 1 : dalam upacara tradisi Keduk Beji diharuskan ada 1 kambing
kendit, yang memiliki ciri bagian perutnya terdapat seperti sabuk putih.
 Kalimat Pendukung 2 : didakannya slametan dengan diawali sambutan oleh kepala
desa dan yang memimpin doa adalah modin.
 Kalimat Pendukung 3 : ritual mandi di sendang yang dilakukan oleh masyarakat lokal
maupun pendatang.
 Kalimat Pendukung 4 : pengurasan sendang (membersihkan kotoran yang ada
disekitar sendang Tawun).
4. Bahasan D
 Ide pokok : cara masyarakat setempat melestarikan tradisi tersebut adalah
bekerjasama dengan semua elemen yang ada di desa tersebut.
 Kalimat Pendukung 1: desa sebagai koordinator pelaksana, penyusun program, dan
jadwal diadakannya acara Keduk Beji.
 Kalimat Pendukung 2 : pihak desa berkoordinasi dengan sesepuh dan tokoh
masyarakat.
 Kalimat Pendukung 3 : warga sebagai pelaksana kegiatan tradisi Keduk Beji.
 Kalimat Pendukung 4 : diharapkan pelaksanaan tradisi Keduk Beji dapat berjalan
dengan lancar, terstruktur dan sistematis.

Daftar Pustaka
List Rujukan atau Referensi

Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia (Jakarta: Djambatan, 2004), h.329.


Sartini, Mutiara Kearifan Lokal Nusantara (Yogyakarta: Kepel Press, 2009), h.46-47.
Andrian, D. (2018, Juli 11). Legenda Sendang Tawun. Legenda Sendang Tawun Ngawi Jatim (Duk
Beji).
Cathrin, S. (2017). Tinjauan Filsafat Kebudayaan Terhadap Upacara Adat Bersih Desa
Tawun,Kecamatan Kasreman,Kabupaten Ngawi,Jawa Timur. Jurnal Filsafat Vol 27
Alfionita, D., Nurhadi, N. and Purwanto, D. (2022) “INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT DESA
TAWUN MELALUI TRADISI KEDUK BEJI DI WISATA TAWUN KECAMATAN KASREMAN
KABUPATEN NGAWI”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 11(1), pp. 495-504. doi:
10.47492/jih.v11i1.1689.
Novitasari, Retnaning T. A., dan Hanif, Muhammad. (2017). Taru Kecetan dalam Tradisi Keduk Beji
Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi: Makna Simbolis dan Sumber Pelajaran Sejarah
Lokal. AGASTYA: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 7(1): 58
NT Habsari, HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 6 (1), 89-102, 2018
RTA Novitasari, M Hanif - Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 2017

Anda mungkin juga menyukai