Anda di halaman 1dari 18

MEDIA BERBASIS MANUSIA

DAN MEDIA BERBASIS CETAK

Ida Wahyuni Lubis,M. Pd


Kelompok 3

Angellika C Simanjuntak Kristy Natalia Sentia Situmorang


Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media
tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengomunikasikan pesan atau informasi. Salah
satu contoh yang terkenal adalah gaya tutorial
Socrates. Sistem ini tentu dapat
menggabungkannya dengan media visual lain.
Pertanyaan yang timbul adalah "Bagaimana kita
dapat menggunakan komunikasi tatap muka
antar-manusia agar pelaksanaan rencana
pelajaran efektif? ".
Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan
kita adalah mengubah sikap atau ingin secara
langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia
dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses
belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan
menganalisis dari waktu ke waktu apa yang
terjadi pada lingkungan belajar. Guru atau
instruktur dapat merangkai pesannya untuk
satu kelompok khusus, dan setelah itu dirangkai
menurut kebutuhan belajar kelompok siswa
atau irama emosinya.
Teknik Media Berbasis Manusia

• Rancangan yang berpusat pada


masalah
• Teknik pertanyaan ala socrates
Rancangan Berpusat pada Masalah
Rancangan ini dibangun
berdasarkan masalah yang harus
dipecahkan oleh pelajar.
Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. merumuskan masalah yang relevan;
2. mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
3. ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan
untuk pemecahan masalah; tuntun eksplorasi siswa.
4.Sebagai seorang instruktur untuk pelajaran pemecahan masalah, perannya adalah:
a. membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipasi aktif, dan bertanya;
b. membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu;
C. membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah atau tugas;
d. membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman yang lalu
yang berisikan masalah yang serupa.
e.berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan
pikiran dan jalur pemecahan masalah;
f. gunakan representasi grafik masalah itu yang di- hubungkan dengan uraian verbal.
5. kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan; 6. nilai
pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru
Teknik Pertanyaan Ala Socrates
Meskipun pada hakikatnya pelajaran yang berpusat pada
masalah sejalan dengan teknik pertanyaan ala Socrates (karena
pelajaran berpusat pada masalah dimulai dengan mengajukan
pertanyaan), teknik pertanyaan lain dapat digunakan untuk
menggugah pikiran siswa dan mendorongnya untuk berpikir.
Pertanyaan dapat diajukan bukan hanya dari guru, tetapi juga dari
siswa. Yang terpenting adalah memberikan kesem- patan kepada
siswa agar pikirannya dapat berkembang melalui penyelidikan
kognitif. Penekanan teknik bertanya ala Socrates adalah
penjelasan konsep-konsep dan gagasan-gagasan melalui
penggunaan pertanyaan-pertanyaan pancingan. Sebagai suatu
teknik pembelajaran, ia harus dipikirkan dan ditatar dengan baik.
Langkah-langkah teknik pembelajaran Socrates adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta siswa berbagi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan/tugas mereka,
misalnya:
Bagaimana cara mengubah sikap negatif personalia di
jurusan kita?
b. Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai
pembahasan eksplorasi. Siswa kemudian dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan-gagasan yang muncul
pada pembahasan kelompok besar.
c. Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja bersama-sama dalam
kelompok, perorangan, seorang demi seorang, atau secara bebas.
Media Berbasis Cetak
Materi pembelajaran berbasis
cetakan yang paling umum dikenal
adalah buku teks, buku penuntun,
jurnal, majalah, dan lembaran lepas.
Teks berbasis cetakan menuntut
enam elemen yang perlu diperhatikan
pada saat merancang, yaitu
konsistensi, format, organisasi, daya
tarik, ukuran huruf, dan penggunaan
spasi kosong
Konsistensi
1. Gunakan konsistensi format dari halaman
ke halaman. Usahakan agar tidak
menggabungkan cetakan huruf dan ukuran
huruf.
2. Usahakan untuk konsisten dalam jarak
spasi. Jarak antara judul dan baris pertama
serta garis samping supaya sama, dan
antara judul dan teks utama. Spasi yang
tidak sama sering dianggap buruk, tidak
rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan
perhatian sungguh-sungguh.
Format
1. Jika paragraf panjang sering digunakan,
wajah satu kolon lebih sesuai sebaliknya,
jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah
dua kolom akan lebih sesuai.
2. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan
dilabel secara visual 3. Taktik dan strategi
pembelajaran yang berbeda sebaikn
dipisahkan dan dilabel secara visual.
Organisasi
1. Upayakan untuk selalu menginformasikan
siswa/pembaca mengenai di mana mereka
atau sejauh mana mereka dalam teks itu.
2. Siswa harus mampu melihat sepintas
bagian atas bab berapa mereka baca. pa
sehingga informasi mudah diperoleh.
3. Kotak-kotak dapat digunakan untuk
memisahkan bagian-bagian dari teks
Daya Tarik

Perkenalkan setiap bab atau bagian baru


dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk membaca
terus
Ukuran Hund
1. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan
siswa, pesan, dan lingkungannya. Ukuran
huruf biasanya dalam poin per inci.
Misalnya, ukuran 24 poin per inci. Ukuran
huruf yang baik untuk teks (buku teks atau
buku penuntun) adalah 12 poin.
2. Hindari penggunaan huruf kapital untuk
seluruh teks karena dapat membuat proses
membaca itu sulit
Ruang (spasi) Kosong
1. Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah
kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk
beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri
teks. Ruang kosong dapat berbentuk:
a. ruangan sekitar judul; b. batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa
perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman;
c. spasi antarkolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di antaranya:
d. permulaan paragraf diindentasi;
e. penyesuaian spasi antarbaris atau antarparagraf.
2. sesuaikan spasi antarbaris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat
keterbacaan;
3. tambahkan spasi antarparagraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
Daftar Pustaka
• Arsyad. D & Rahmad. A. (2019). MEDIA PEMBELAJARAN.
Jakarta : PT RAJA GRAFINDO PERSADA
• Wenda. Y & Wendah. P. C. M .(2022). PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS CETAKAN TERHADAP SIKAP
ANAK SEKOLAH MINGGU USIA 6-8 TAHUN. NUSANTARA :
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. 9(5): 1814- 1826
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai