Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟„perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan
bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisiyang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasivisual atau verbal.

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audien(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk
belajar ebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingindicapai. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar
demitercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah
padaumumnya.Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dan alat peraga,
namunkedua istilah tersebut juga digunakan saling bergantian.

Menimbulkan presepsi yang sama. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa
pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting
adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta
siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang
dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan
memenuhi kebutuhan belajar perorangandengan medianya yang efektif guna menjamin
terjadinya pembelajaran.[3] Media pembelajaran mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan
(1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan
lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas),
media berbasis visual(buku,charts, grasfik, peta, figure/gambar, transparansi, film bingkai, atau
slide), media berbasisaudio-visual (video,film,sSlide bersama tape, televisi), dan media berbasik
komputer (pengajarandengan bantuan komputer .
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Media Berbasis Manusia.

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita
adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaransiswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses
belajar melaluieksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi
padalingkungan belajar . Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yaitu rancangan yang
berpusat pada masalah dan bertanya Socrates. Rancangan penganjaran yang berpusat pada masa
yang dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan pelajar. Langkah-langkah rancangan
jenis pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan masalah yang relevan;

b. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah;

c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat
diterapkanuntuk pemecahan masalah;

d. Tuntun eksploarasi siswa. Sebagai seorang instruktur untuk pelajaran pemecahan masalah,
perannya adalah:

 Memberikan eksplorasi siswa tak terintangi, pertisipasi, aktif bertanya


 Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lalu
 Membantu siswa mengindetifikasi persamaan antara masalah baru
 Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur pemecahan
masalah;
e. Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahap tingkat kerumitan;

f. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.


Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia
ialahrancangan pembelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran
utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran
interaktif yangterstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan
kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif.disamping itu,
pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan jika digunakan dengan baik dapat
mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan. Sebagai penuntun untuk
mengembangkan pelajaran interaktif dikemukakan langkah-langkah berikut:

a. Mengidentifiksi pokok bahasan pelajaran

b. Mengembangkan kajian pembelajaran yang mencakup semua informasi yang diharapkan


siswaharus dikuasi

c. Membaca / mengamati keseluruhan penyajian dan menentukan dimana dialog-dialog


interaktif adapat digabung dan disispkan

d. Menetapkan jenis informasi yang diinginkan dari siswa; dikembangkan pertanyaan atau
strategilain yang memerlukan keikutsertaan siswa menganalis, mensitesis, mengevaluasi,
atau membuat keputusan

e. Menentukan pesan-pesan apa yang ingin disampaikan dengan kegiatan interaktif

f. Menetapkan butir-butir diskusi penting; butir-butir penting ini dapat disajikan setelah
melibatkansiswa dalam diskusi atau kegiatan strategis lainnya.[7] Pembelajaran interaktif
dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk, yaitu:1.

Pengajaran interaktif dapat direalisasikan dalam bentuk, antara lain:

1. Pengajaran Partisipatori yaitu jenis pengajaran yang dimulai dengan sesi curah
pendapatdari seluruh siswa.

2. Pengajaran main peran yaitu dimulai dengan main peran yang diberi tahapan dengan
pelaku yang terdiri atas siswa dengan suka rela.
3. Pengajaran kuis tim yaitu dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada
akhir pelajaran

4. Pengajaran kooperatif yaitu menciptakan tim-tim atau kelompok-kelompok yang


bertanggung jawab untuk saling mengajar pengetahuan atau keterampilan khusus.

5. Debat struktur amat bermanfaat apabila ada butir-butir informasi penting atau
pandangan yang berlawanan.

6. Pengajaran 99 detik merupakan rancangan pembelajran yang membantu siswa


meprosesinformasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara singkat informasi
kedalam penyajianyang tidak lebih dari 99 detik .

2.2. Media Berbasis Cetakan.

Materi pengajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
penuntun,jurnal,dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu
diperhatikan pada saat merancang, yaitu koensistensi, format,organisasi,daya tarik,ukuran huruf
dan penggunaan spasi kosong.

Konsistensi

a) Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak


menggabungkancetakan huruf dan ukuran huruf.

b) Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta
garissamping supaya sama, dan antara judul dan teks utama.[10]

Format

a) Jika paragrap panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika
paragraph pendek-pendek, wajah dua kolom akan sesuai.

b) Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.

c) Taktik dan strategi pembelajaran yang berbedasebaiknya dipisahkan dan dilabel


secaravisual.
Organisasi

a) Upayakan untuk selalu menginformasikan siswa/pembaca mengenai dimana mereka atau


sejauhmana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas bagian atau bab
berapameraka baca.

b) Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.

c) Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.

Daya tarik

a) Perkenalkan setiap bab dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi
siswauntuk membaca terus.

b) Bubuhkan gambar/bagan yang relevan dengan konten/isi

Ukuran Huruf

a) Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dnegan siswa, pesan, dan lingkungannya. Ukuran huruf
biasanya dalam poin per inci. Misalnya, ukuran 24 poin per inci. Ukuran huruf yang baik
untuk teks ( buku teks atau buku penuntun ) adalah 12 poin.

b) Hindari penggunaan huruf capital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses
membaca itusulit.[13]

Ruang (spasi kosong)

a) Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal
ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk istirahat pada titik
tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks.

b) Menyesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan.

c) Tambahkan spasi antar paragraph untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.

2.3. Media Berbasis Visual Dua


Media berbasis visual (image perumapamaan) memegang peran yang sangat penting dalam
proses belajar. Media Visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Agar
menjdi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus
berinteraksi dengan visual(image) itu untuk meyakinkan proses informasi.
Bentuk visual bisa berupa:
- Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana
tampaknya suatu benda
- Diagram yang melukiskan hubungan konsep organisasi dan struktur isi materi
- Peta yang menunjukkan hubungan ruang antar unsur dalam materi
- Grafik seperti tabel, grafik dengan chart(bagan)
2.4. Media Berbasis Audio-Visual.
Media visual yang menghubunkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk
memproduksinya. Pekerjaan yang diperlukan dalam media Audio-Visual adalah penulisan
naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak rancangan dan penelitian.
Media audiovisual dapat berupa : film besuara atau gambar hidup dan televisi.berikut iniakan
dibahas jenis-jenis media tersebut

1) Film Bersuara

Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau film strip yang
ditambahdengan suara bukan alat audio visual yang lengkap,karena suara dan rupa berada
terpisah,olehsebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio visual saja atau media
visual diam plussuara. Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan
film sebagai mediauntuk menyampaikan pelajaran terhadap anak didik. Di antara
keuntungan atau manfaat filmsebagai media pengajaran antara lain:

i. Film dapat mengambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu


keterampilan tangandan sebagainya.

ii. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu

iii. Pengambarannya bersifat 3 dimensional


iv. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk
ekspresi murni.

v. Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya

vi. Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.

vii. Dapat mengambarkan teori sain dan animasi.

Disamping keuntungan-keuntungan yang dikemukakan di atas, film juga mempunyai beberapa


kekurangan-kekurangan sebagai berikut:

 Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan


sewaktu filmdiputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.

 Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu capat.

 Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.

 Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.

2) Televise (TV)Oemar Hamalik (1985-134)

Televisi adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup
yang meliputi gambar dan suara. Maka televise sebenarnya sama dengan film, yakni dapat
didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat
dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang
sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan komentar penyiarnya. Kedua
aspek tersebut secara simultan dapat didengar dan dilihat oleh para pemirsa. Peristiwa-peristiwa
atau kejadian-kejadian tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar TV tertentu.Televisi
sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain :

 Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.

 Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau betrbagai Negara.

 Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.


 Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.

 Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.

 Menarik minat anak.

 Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam incervice training.

 Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka


terhadapsekolah.

2.5. Media Berbasis komputer.

Komputer sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer
Managed Instruction (CMI). Komputer juga sebagai pembantu tambahan dalam belajar
manfaatnya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran atau latihan. Komputer dapat
menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media
komputer.
Penggunaan computer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti prosesinstruksional
sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran;

b. Mengevaluasi siswa (tes)

c. Mengumpulkan data mengenai siswa

d. Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran;

e. Membuat catatan perkembangan pembelajaran ( kelompok atau perseorangan)Konsep


interaktif dalam pembelajaran paling erat kaitannya dengan media berbasis computer.

2.6. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan


sebagai berikut(achin,1986):
1. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan, mengenal sumber
informasi dan pengetahuan, menetukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem
kalsifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks, menggunakan bahan
pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus, buku, dan lain-lain.

2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti memilih


informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan mendokumentasi informasi
dan sumbernya.
3. Keterampilan menganalisis menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi seperti
mamhami bahan yang dibaca, membedakan antara fakta dan opini, menginterprestasi
informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
4. Keterampilan menggunakan informasi seperti memanfaatkan intisari informasi untuk
mengambil keputusan dan memecahkan masalah, menggunakan informasi dalam diskusi
dan menyajikan informasi dalam bentuk tulisan
Menurut Anderson, pemilihan media yang tidak dipisahkan dari proses pembelajaran dikelas.
Untuk keperluan itu dia membagi media menjadi sepuluh kelompok yaitu:
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media cetak bersuara
4. Media proyeksi (visual) diam
5. Media proyeksi dengan suara
6. Media visual gerak
7. Media audio visual gerak
8. Objek
9. Sumber manusia dan lingkungan
10. Media komputer
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Media pengajaran memiliki peranan penting dalam melancarkan proses belajar


mengajar,karena dengan adanya media para siswa bisa memahami materi yang akan
disampaikan.Penggunaan media bisa berupa media yaitu:

1. Berbasis manusia

2. Media berbasis cetakan

3. Media berbasis visual

4. Media berbasis audio-visual

5. Media berbasis komputer.

Media pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat yang besar dalam melancarkan proses
pembelajaran siswa, adapun nilai dan manfaat yang paling penting dari media pembelajaran ialah
dapat memperjelas penyajian informasi kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Usman, M.Basyiruddin-Asnawir.2002.Media Pembelajaran.Jakarta:Ciputat Pers

Hamalik Oemar.1985.Media Pendidikan.Bandung:Penerbit Alumni

Tanjung,Ratna.2014.Media Pendidikan Sains Fisika.Medan:Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai