Anda di halaman 1dari 9

NAMA : RIKI TEGUH JAELANI

KELAS/ANGKATAN: B 2018

NPM: 182103060

MATA KULAH : TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PENMAS

DOSEN PEGAMPU : Dr. LILIS KARWATI, M.Pd.

1. Jelaskan 6 jenis sumber-sumber belajar menurut AECT (Association for


Educational Comunication and Technology)?
AECT (Association For Education Communication and Technology) 1979
mengklasifikasikan jenis sumber belajar menjadi 6 yaitu:
1.             Pesan (message),  yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan)
oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke
dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi, materi pokok atau mata kuliah
yang harus diberikan pelayanan kepada para pengguna PSB.
2.             Orang (people), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah,
penyaji pesan. Dalam kelompok ini jika dilihat dari sisi internal dimasukan para
staff Pusat Sumber Belajar itu sendiri yang ada pada struktur organisasi PSB,
yaitu:Kepala Sekolah, Koordinator PSB, Tenaga Administrasi, Ketua unit
pengembangan sistem pembelajaran, Ketua unit pelayanan, dan Ketua unit
pengembangan media. Selain para staff PSB itu sendiri juga, siswa/mahasiswa,
guru/dosen/intruktur dan tenaga kependidikan termasuk kedalam sumber belajar
itu.
3.             Bahan (materials),  yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.
Berbagai program media termasuk kategori bahan terdiri dari 2 kriteria, yaitu
material sederhana dan material mutakhir, misalnya tranparansi, slide, film, audio,
video, modul, majalah, dan Iain-Iain, 
4.             Alat (devices),  yaitu perangkat keras yang digunakan untuk
penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide,
overhead, video tape, pesawat televisi.
5.             Teknik (techniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Contohnya pembelajaran terprogram, belajar sendiri, demonstrasi,
ceramah, dan Iain-Iain.
6.             Lingkungan (setting),  yaitu situasi sekitar di mana pesan disampaikan,
lingkungan bisa bersifat fisik (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
studio, dan sebagainya) maupun lingkungan non fisik (suasana belajar dan Iain-
Iain).

2. Berikanlah uraian tentang komponen sumber belajar baik tentang definisi,


maupun aspek yang dirancang by design dan yang dimanfaatkan by
utilization)?

A.       Pengertian Sumber Belajar By Design


Pada dasarnya sumber belajar adalah semua potensi yang dapat dimanfaatkan
oleh siapapun untuk mengembangkan kemampuan seseorang, atau
megembangkan proses belajar seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dapat diketahui bahwa sumber belajar merupakan salah satu komponen system
instruksional yang dapat berupa: pesan, orang, bahan, peralatan dan latar
(lingkungan).
Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber
belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen system
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
Dan juga sumber belajar by design merupakan sumber belajar yang dibuat secara
sengaja yang dibuat untuk keperluan belajar. Contohnya adalah buku pelajaran,
modul,dll.

B.            Pengertian Sumber Belajar By Utilization


Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang
tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan belajar. Contohnya
adalah kebun binatang, tokoh agama, tokoh masyarakat, surat kabar, museum,
film, tenaga ahli,pejabat pemerintah, dll.

3. Witherington (1952) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan


dalam kepribadian yang dimanifestasikan  sebagai pola-pola respons yang
baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan. Deskripsikan bagaimana cara dan gaya belajar anda selama
new normal dan berikanlah inovasi pembelajaran yang efektif selama masa
pandemi sebagai pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan?
Cara dan gaya belajar selama new normal
Pembelajaran daring merupakan salah satu alternative model
pembelajaran yang memenuhi kriteria protocol covid. Dalam masa
pandemi ini, pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan secara
daring namun banyak pilihan model pembelajaran yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini selaras dengan kebijakan Merdeka
Belajar yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Esensinya pembelajaran tidak hanya terbatas pada ruang kelas,
perpustakaan dan laboratorium semata. Mahasiswa dapat melakukan
metode pembelajaran lainnya misalnya proyek mandiri, penelitian
bersama dosen atau peneliti, atau pembelajaran dengan terlibat secara
langsung pada program-program kemanusiaan. Kampus juga diharapkan
memberikan kebebasan mahasiswa dalam berkreasi dan melakukan
inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran. Merdeka belajar lebih
berfokus pada bagaimana mahasiswa memperoleh nilai tambah baik
dari sisi keilmuan maupun pengembangan kompetensi yang dimiliki.
Inovasi pembelajaran inovasi yang efektif
Pertama, penyusunan materi yang lebih didasarkan kepada
perkembangan isu kontekstual. Kedua, media pembelajaran utama
yaitu Google Class harus pula didukung dengan platform digital
lainnya seperti WhatsApp, Zoom dan SMS. Ketiga, fleksibilitas
interaksi dalam pembelajaran yang tidak terikat kepada waktu
sebagaimana pembelajaran secara tatap muka.

4. Apa saja yang menjadi klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran?

Berdasarkan beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan


secara umum media pembelajaran ada lima yaitu:
1.     Media berbasis cetakan,
2.     Media berbasis visual,
3.     media berbasis audio-visual,
4.     media berbasis komputer,
5.      media berbasis manusia.
1.     Media berbasis cetakan
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya
adalah : Buku Teks, Modul, Bahan Pengajaran Terprogram. Buku Teks, yaitu
buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk
memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran
kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual,
hampir sama dengan modul. Materi media berbasis cetak merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya.
Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus diperhatikan
saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.
Karakteristik media berbasis cetakan yaitu:
· Teks dibaca secara linear.
· Teks menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
· Teks ditampilkan statis.
· Pengembangan sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi
visual.
· Teks juga berorientasi pada siswa.
· Informasi dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.

2.     Media berbasis Visual


Media berbasis visual dalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip
(film rangkaian), slides (bingkai) foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Ada pula
media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film
bisu, film kartun.

Karakteristik media berbasis visual yaitu:


· Visual diamati berdasarkan ruang.
· Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptic.
· Visual juga ditampilkan statis.
· Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media
berbasis teks.
· Media visual juga berorientasi pada siswa.
· Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.

Media berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat


penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi.
       3. Media berbasis audio visual
Media audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk
menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Karakteristik media berbasis audio visual ialah:
· Bersifat linier
· Menyajikan visualisasi yang dinamis
· Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau
pembuatnya
· Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak
· Dikembangkan menurut prinsi psikologi behaveiorisme dan kognitif.
· Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang
interaktivnya rendah.
Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian
perangkat keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape
recorder, proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah
produksi dan penggunaan materi yang penerapanya melalui pandangan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau
simbol-simbol yang serupa.

.          4. Media berbasis komputer


Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro
prosesor.
Media berbasis komputer memiliki karakteristik sebagai berikut:
· Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
· Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan
perancang atau pengembang sebagaimana direncanakannya.
· Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol,
grafik.
· Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.

Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara


dinamis, interaktif, dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu: skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.

5.     Media berbasis manusia


 Media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila
tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan
pemantauan pembelajaran siswa. Media manusia dapat mengarahkan dan
mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis
dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam
suasana pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek
dan memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia “sebagai
media” secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya
pengalamn belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.

Media berbasis manusia mempunyai karakteristik sebagai berikut:


· Merumuskan masalah yang relevan.
· Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk memecahkan
masalah.
· Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat
diterapkan untuk pemecahan masalah.
· Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat
kesulitan.
· Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
5. Berikan informasi tentang ragam tabel perkembangan kognitif,
psikomotorik dan afektif berikut ini, sehingga memberikan kontribusi bagi
pembelajaran pada pendidikan masyarakat?

Cognitive Psychomotor (doing) Affective (feeling)


(thinking)
Knowledge Perception  Receiving (attending)
Comprehension Set Responding
Application Guided Mechanism Valueing 
Analysis  Complex over response by value or value Organisation of
complex value
Synthetis Originating Characterization
Evaluation  - -

1.      Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif.  Ranah kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan
dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari
untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah
subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal
dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
2.      Afektif
     Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan  suatu nilai
atau
komplek nilai)
3.      Psikomotorik
     Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil
belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru
tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah
psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat,
melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan
langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran
praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
lingkungan kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai