Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat
signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Oleh
karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan maka perlu
adanya penyesuaian. Teknologi yang telah tersedia haruslah dimanfaatkan untuk membantu proses
pembelajaran dalam pendidikan yang disediakan di sekolah-sekolah. Perkembangan teknologi
informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi,
sehingga dengan pekembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual, dan
elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui
jaringan internet.
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu guru
memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh
guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.Pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan
kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Penggunaan media
mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu media juga harus merangsang
siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang
baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga
mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dan dipilih
dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa ( behaviour change) dan meningkatkan
hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis
yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran. Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa, fasilitas pendukung, waktu

1
yang tersedia, dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat. Semua aspek tersebut
perlu dituangkan dalam sebuah perencanaan pembuatan media.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Media Pembelajaran ?
2. Apakah landasan teoritis penggunaan Media Pembelajaran ?
3. Apa saja fungsi Media Pembelajaran ?
4. Apa saja jenis-jenis Media Pembelajaran ?
5. Apa prinsip pengembangan Media Pembelajaran ?
6. Bagaimana peran media dalam pembelajran ?
7. Apa saja tahapan pengembanngan Media Pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar kita dapat mengetahui apa itu Media Pembelajaran.
2. Agar kita tahu landasan teoritis penggunaan Media Pembelajaran.
3. Agar kita mengetahui fungsi Media Pembelajaran.
4. Agar kita mengetahui jenis-jenis Media Pembelajaran.
5. Agar kia mengetahui prinsip pengembangan Media Pembelajaran.
6. Agar kita mengetahui peran media dalam pembelajaran.
7. Agar kita Mengatahui tahapan dari pengembanngan Media Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “ medium”. Secara
harfiah kat tersebut mempunyai arti perantara atau penegantar. Kemudian banyak pakar dan juga
organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya :

a. Gagne (dalan Sadiman dkk, 1993 : 1) menyatakan, bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dan lingkungannya.
b. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengtahuan, keterampilan,
atau sikap. Dlam pengertian ini, guru, buku teks, ddan lingkungan sekolah merupakan media.
c. Heinich dkk (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar
yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media.
d. Martin dan Briggs (1986), mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber
yang diperlukan untuk melakukankomunikasi dengan si belajar. Hal ini bisa berupa perangkat
keras atau perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.
e. Hamalik (1994), media pemebelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran,
dan perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran
tertentu.
f. Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika ( National Education Association/NEA) seperti yang
dikutif AECT (1979) mendefinisikan media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda
yang dapat dimanifulasikan, dilihat, didengar, dibaca, aau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
g. Yusuf Hadi Miarso (2004 : 456) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauna si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting yaitu unsur peralatan atau perangkat
keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (software). Untuk lebih jelasnya , perhatikan

3
contoh sederhana berikut ini : Pesawat televisi yang tidak mengandung pesan/bahan ajar belum bisa
disebut media pembelajaran, itu hanya perangkat kerasnya saja. Agar dapat disebut sebagai media
pembelajaran mak pesawat televisi tersebut harus mengandung informasi atau pesan yang akan
disampaikan. Ada pengecualian, apabila anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi
sebagai alat peraga untuk menerangkan komponen – komponen yang ada dalam pesawat televisi
dan cara kerjanya, maka pesawat televisi yang anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai
media pembelajaran.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan
wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, tujuan yang ingin
dicapai adalah proses pembelajaran.Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan
memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang
dipelajarinya lebih baiak dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai
dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.

B. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran
sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.Upaya untuk mewujutkan tujuan tujuan
pembelajaran ditunjang media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan, dan
karakteristik siswa.

Analisis penyebabnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh komponen diantaranya:
mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan tujuan tidak sesuai dengan row input dan
kemampuan awal siswa, bisa jadi tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa dalam kata lain terlalu tinggi. Jadi, setiap komponen dalam pembelajaran saling berkaitan
satu sama lain, saling berinterakasi, saling berhubungan, saling terobos dan saling ketergantungan.

Pentingnya pemilihan media dengan melihat kedudukan media dalam pembelajaran dapat kita
lihat dalam model sistem yang dikemukakan oleh Gerlach dan Elly sebagai berikut :

4
Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan menggunakan
pendekatan sistem dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan instruksional merupakan langkah
pertama dalam merencanakan pembelajaran sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki
siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran.

Pengkajian sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Gerlach dan Elly tersebut
menempatkan komponen media sebagai bahan intergal dalam keseluruhan sistem pembelajaran.
Dengan demikian secara teoritis model tersebut menjadi dasar mengapa kita perlu melakuakn
pemilihan terhadap media, agar memiliki kesesuaian dengan tujuan (spesification of objective),
kesesuaian dengan isi (spesification of content, strategi pembelajaran (determination of strategy),
dan waktu yang tersedia (alocation of time ).

C. Fungsi Media Pembelajaran


Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio
visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah
instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya,
sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya
media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar
offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:

5
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan
salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak
memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead
projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang
akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi
pelajaran semakin besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan
sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga
fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
1) Memotivasi minat atau tindakan,
2) Menyajikan informasi,
3) Memberi instruksi.

Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama
atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau

6
pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan
emosi.Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi,
para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan
atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral,
atau senang.

Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus
melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis
dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping
menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
memenuhi kebutuhan perorang siswa.

D. Jenis – Jenis Media Pembelajaran

Dalam buku Arief, dkk yang berjudul Media Pendidikan (Arief Sadiman, dkk, 2009:28)
disebutkan beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai
berikut :

1. Media Visual

Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian,memperjelas sajian ide,
menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak
divisualkan. Beberapa media yang termasuk media visual adalah:

a. Gambar atau foto

Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah:
Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit.Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan
waktu.Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.Dapat memperjelas

7
suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.Murah harganya
dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

b. Sketsa

Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian
pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga
dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.

c. Diagram

Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas


penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu
gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur
dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau
sifat-sifat proses yang ada.

d. Bagan/Chart

Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara bertahap dan
chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara
bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang
menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow
chart), atau bagan garis waktu (time line chart) . Bagan atau chart berfungsi untuk
menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis
atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
suatu presentasi.

e. Grafik

Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif, grafik


merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal
yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan
secara singkat dan jelas

8
f. Kartun

Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan


suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-
kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan
dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan simbol-simbol serta
karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti dengan cepat.

g. Poster

Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak
saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya .

h. Peta dan Globe

Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah
baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya.

i. Papan Planel

Papan berlapis kain planel ini dapat berisi gambar atau huruf yang dapat ditempel dan
dilepas sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat melekat pada kain planel karena di
bagian bawahnya dilapisi kertas amplas. Papan planel merupakan media visual yang efektif
dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.

j. Papan Buletin.

Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau tulisan.
Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media visual
lainnya seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan pembuatan
papan buletin.

2. Media Audio

Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang uaditif. Beberapa jenis media yang
dapat digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai berikut:

9
a. Radio
Media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siaran radio sangat cocok
untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga dapat digunakan sebagai pemberi
petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa dalam pembelajaran.

b. Alat perekam magnetik

Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu media yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Melalui
media ini kita dapat merekam audio, mengulangnya dan menghapusnya. Selain itu pita
rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpamempengaruhi volume, sehingga dapat
menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.

3. Media Proyeksi Diam


Beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya adalah:
a. Film Bingkai

Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna yang
berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inchi. Untuk melihatnya
perlu ditayangkan dengan proyektor slide.

b. Film Rangkai

Film rangkai hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada film rangkai frame atau
gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan dari sebuah film
atau gambar tertentu. Jumlah gambar pada 1 rol film rangkai adalah sekitar 50 sampai
dengan 75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130 cm tergantung
pada isi film itu. Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang
berbeda dalam satu rangkai sehingga cocok untuk mengajarkan keterampilan,
penyimpanannya mudah serta dapat digunakan untuk bahan belajar kelompok atau individu

c. OHT

Over Head Transparancy (OHT) adalah media visual proyeksi,dibuat di atas bahan
transparan, biasanya film acetate atau plastik berukuran 8,5 x 11 inchi. Media ini
memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over
Head Projector (OHP).

10
d. Opaque Projektor

Projektor yang tak tembus pandang, karena yang diproyeksikan bukan bahan transparan
tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang.

e. Mikrofis

Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual
yang diperkecil sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.

4. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual


Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini adalah:
a. Film gerak

Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat menarik karena mampu
mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak dengan efek suara, gambar dan gerak, film
juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.

b. Film gelang

Film gelang atau film loop adalah jenis media yang terdiri atas film berukuran 8 mm dan
16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berulang terus
menerus jika tidak dimatikan.

c. Program TV

Televisi merupakan media menarik dan modern karena merupakan bagian dari
kebutuhan hidupnya. Televisi dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik
dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur
gerak.

d. Video

Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif, dapat bersifat
informatif, edukatif maupun instruksional dapat mengamati lebih dekat dengan objek yang
berbahaya ataupun objek yang sedang bergerak.

11
5. Multimedia

Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri
atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer.
Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) multimedia merupakan penggabungan atau
pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan
video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. Namun kelemahan dari
media ini adalah harus didukung oleh peralatan memadai seperti LCD projektor dan adanya
aliran listrik.

Keuntungan penggunaan multimedia dalam pembelajaran diantaranya dapat meningkatkan


kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep abstrak dengan lebih mudah, selain itu juga
penggunaan media komputer dalam bentuk multimedia dapat memberikan kesan yang positif
kepada guru karena dapat membantu guru menjelaskan isi pelajaran kepada pelajar,menghemat
waktu dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

6. Benda

Benda-benda yang ada disekitar dapat digunakan pula sebagai media pembelajaran, baik
benda asli maupun benda tiruan atau miniatur. Benda-benda ini dapat membantu proses
pembelajaran dengan baik terutama jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi
atau praktek lapangan.

E. Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran


Kesadaran orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan.
Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat
gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi
penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan
individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif
dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan
teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas
pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah
merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber

12
belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology)
membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1) Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2) Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3) Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti
buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program
slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4) Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada
butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan
sebagainya.
5) Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan
pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup
ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6) Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan,
dan sebagainya. Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah
media pendidikan.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka
dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset
audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal
seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini
tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan
yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini
termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing,
sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

F. Peranan Media Pembelajaran


Media sangat berperan dalam komunikasi dan pendidikan. Dalam komunikasi, media dapat
berperan sebagai sumber informasi, informasi itu sendiri, dan penerima informasi. Pengajaran
dengan menggunakan televisi, dapat dikatakan bahwa media televisi merupakan sumber informasi;
sedangkan pada penyuluhan, media merupakan informasi, dan radio penerima dapat disebut sebagai
alat penerima informasi. Dalam pendidikan, media berfungsi sebagai sarana fisik penyampaian
materi, dan pembawa pesan. Dengan demikian media pembelajaran merupakan alat pengajaran
yang digunakan untuk untuk membantu menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar

13
mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) memberikan definisi media pemelajaran yaitu
segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang peserta didik
untuk lebih semangat belajar Kemampuan Media Dalam Kegiatan Instruksional. Media dalam
kegiatan instruksional dapat digunakan, karena mempunyai kemampuan, diantaranya :
1. memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak nampak oleh mata menjadi lebih besar, seperti
penggunaan film tentang perkembangan suatu kuman,
2. menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari mahasiswa ke hadapan mahasiswa,
seperti program video tentang meletusnya gunung berapi,
3. menyajikan peristiwa yang kompleks dan berlangsung dengan cepat atau sangat lambat menjadi
lebih sederhana, seperti terjadinya gol dalam permainan sepak bola,
4. menampung sejumlah besar mahasiswa untuk mempelajari materi pengajaran dalam waktu
yang sama, seperti penggunaan program televisi dalam pembedahan jantung,
5. menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan mahasiswa, seperti penggunaan slide
tentang angin topan,
6. meningkatkan daya tarik pelajaran atau perhatian mahasiswa, seperti penggunaan warna pada
OHT,
7. meningkatkan sistematika pengajaran, seperti penggunaan transparansi.

Adapun peranan media dalam pembelajaran menurut Yusuf Hadi Miarso (2004 : 458) sebagai
berikut :

1. Memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga dapatberfungsi secara
optimal.
2. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para mahasiswa atau peserta didik.
3. Media dapat melampaui batas ruang kelas, karena banyak hal yang tak mungkin untuk dialami
secara langsung di dalam kelas oleh siswa.
4. Memungkinka adanya interaksi langsung antara mahaiswa dan ligkungannya.
5. Memiliki keseragaman pengamatan.
6. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
8. Memeberikan pengalaman yang integral/meyeluruh dari sesuatu yang konkr it maupun abstrak.
9. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untu k belajar mandiri.
Pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri

14
G. Tahapan Pengembangan Media Pembelajaran
Menurut Luther (1994), pengembangan multimedia dilakukan melalui 6 tahapan, yaitu: konsep,
disain, pengumpulan material, pembuatan (assemby), testing, dan distribusi.
Tahap 1 ( Konsep )
Menentukan tujuan yang meliputi: tujuan aplikasi (informasi, hiburan, pelatihan, dan lain-lain),
identifikasi pengguna (users), bentuk aplikasi (presentasi, interaktif, dan lain-lain) dan spesifikasi
umum (ukuran aplikasi, dasar perancangan, target yang ingin dicapai, dan lain-lain)
Tahap 2 ( Desain )
Desain (perancangan) adalah membuat spasifikasi secara rinci mengenai struktur aplikasi
multimedia yang akan dibuat, gaya dan kebutuhan bahan (material) untuk aplikasi.
Spesifikasi dibuat cukup rinci sehingga pada tahap berikutnya, yaitu tahap pengumpulan bahan dan
pembuatan tidak dibutuhkan keputusan baru, melainkan menggunakan apa yang telah ditetapkan
pada tahap desain.
Tahap 3 ( Pengumpulan Material )
Melakukan pengumpulan bahan (material) seperti: clipart, image, animasi, audio, berikut
pembuatan grafik, foto, audio, dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.
Bahan yang diperlukan dalam multimedia dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti: library,
bahan yang sudah ada pada pihak lain, atau pembuatan khusus yang dilakukan oleh pihak luar.

Tahap 4 ( Pembuatan )

Tahap pembuatan (assembly) merupakan tahap dimana seluruh objek multimedia dibuat atau
diintegrasikan. Pembuatan aplikasi berdasarkan flow chart, storyboart, struktur navigasi atau
diagram objek yang berasal dari tahap disain. Dapat menggunakan perangkat lunak authoring yang
mempunyai fitur pembuatan flow chart dan disain, misal: Microsoft Frontpage, Macromedia, dan
lain-lain.

Tahap 5 ( Testing )

Tahap testing dilakukan setelah tahap pembuatan dan seluruh bahan (material) telah dimasukkan.
Biasanya pada tahap awal dilakukan testing secara modular untuk memastikan apakah hasilnya
seperti yang diinginkan. Aplikasi yang telah dihasilkan harus dapat berjalan dengan baik di
lingkungan pengguna (klien), dimana pengguna dapat merasakan adanya kemudahan dan manfaat
dari aplikasi tersebut serta dapat menjalankan sendiri terutama untuk aplikasi yang interaktif.

15
Tahap 6 ( Distribusi )

Bila aplikasi multimedia akan digunakan dengan mesin yang berbeda, penggandaan
menggunakan floppy disk, CD-ROM, tape, atau distribusi dengan jaringan sangat diperlukan.
Tahap distribusi juga merupakan tahap evaluasi terhadap suatu produk multimedia, diharapkan
akan dapat dikembangkan sistem multimedia yang lebih baik di kemudian hari.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengembangan media pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik dapat dengan
mengembangkan media berbasis visual, audio visual, komputer hingga multimedia. Semua
pengembangan media tersebut disesuaikan dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Media pembelajaran yang telah
diuraikan di atas, jika diterapkan dalam proses belajar mengajar maka akan mempermudah seorang
pendidik untuk menyampaikan isi dari materi pelajaran yang ada. Selain itu, peserta didik menjadi
lebih berkembang dalam cara berpikir dan belajarnya
Peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar, sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat
memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera, ruang, dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-
peristiwa di lingkungan mereka.

B. Saran

Di akhir makalah ini, Kami mengharapkan sekali kritik dan saran dari teman-teman maupun Ibu
Ida Fauziyatin Nisa’. Selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Berbasis IT agar dalam penulisan
makalah selanjutnya dapat lebih baik . Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan
Ibu Ida Fauziyatin Nisa’ atas saran dan kritiknya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf Hadi Miarso (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Media
Group.

Kustandi dan Sutjipto (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital, Bogor: Ghalia
Indonesia.

Rudi Susiliana dan Cepi Riyana (2009). Media Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima

Sadiman, Arif S. (dkk) (1996). Media Pendidikan , Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

https://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-dan-manfaat-media-pembelajaran/

http://www.kampus-digital.com/2017/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html

http://andikristanto.blog.uns.ac.id/prinsip-pengembangan-media-pendidikan/

http://faizal-ahsan.blogspot.com/2014/09/pengembangan-media-pembelajaran.html?m=1

18

Anda mungkin juga menyukai