Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan


yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam
ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak
tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian,
terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah
satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai
guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada
para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.

Kata media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jaman dari
medium (Sadiman, et. al., 1996), medius ( Azhar Arsyad, 1997), secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Media merupakan perantara untuk
menyampaikan pesan. Berdasarkan Association of Education and Communication
Technology (AECT) keduanya menyatakan bahwa media merupakan segala
bentuk atau saluran orang yang digunakan untuk menyalurkan/ -menyampaikan
pesan/informasi.

Satu hal yang utama dan menantang dalam memutuskan rancangan


mengajar adalah menentukan medium atau media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pengajaran. Penentuan media yang akan digunakan didasarkan
pada apa yang akan diajarkan, bagaimana diajarkan dan bagaimana akan
dievaluasi dan siapa yang menjadi siswa. Oleh karena itu maka kemampuan
profesional guru harus ditingkatkan, karena pada gilirannya akan memberikan
dampak positif pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar. Dengan adanya
media pendidikan diharapkan bahwa penyajian materi belajar lebih jelas tidak
bersifat verbalistis. Oleh karena itu perlu adaya suatu penalaran strategi
penggunaan media pembelajaran agar terhindar dari kemungkinan terjadinya
pemahaman yang salah.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Strategi dan Media Pembelajaran ?


2. Bagaimana Strategi Penggunaan Media Pembelajaran?
3. Bagaimana Langkah-langkah Penggunaan Media Pembelajaran?
4. Bagaimana Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran?
5. Bagaimana Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Strategi dan Media Pembelajaran.


2. Untuk Mengetahui Strategi Penggunaan Media Pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Penggunaan Media Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran.
5. Untuk Mengetahui Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Adapun dalam kamus
bahasa Indonesia, Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus (yang diinginkan). Sedangkan seorang tokoh
berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
B. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach &
Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
1. Istilah Pokok Seputar Media Pembelajaran
a. Teknologi Pembelajaran atau Pendidikan
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktis etis untuk
menfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan,
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi
yang sesuai (Januszewski dan Molenda, 2008 : 1)
b. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah sumber-sumber yang mendukung belajar
termasuk sistem penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran
(Seels dan Richey, 1994: 12). Media pembelajaran dan sumber belajar
memiliki kesamaan di suatu sisi dan juga perbedaan di sisi lain.
Persamaannya, ketika media berfungsi sebagai sumber untuk

3
membantu individu dalam proses pembelajaran. Misalnya, media
video yang berisi materi atau bahan pembelajaran yang digunakan
untuk membantu proses pembelajaran baik dalam ruang kelas ataupun
di luar ruang kelas, maka kedudukan media video tersebut sama
dengan sumber belajar. Tetapi, jika media visual yang hanya berfungsi
sebagai peralatan saja berfungsi sebagai perantara antara
sumberdengan penerima informasi, maka peralatan visual tersebut
hanyalah media bukan sebagai sumber belajar. Dari perspektif ini,
media pembelajaran lebih sempit dari sumber belajar.
c. Alat Peraga
Yang dimaksudkan dengan alat peraga adalah media alat bantu
pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk
memperagakan materi pelajaran.
Sanjaya (2008) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi
perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang
mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal
lain yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Dengan demikian,
media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga
mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
C. Strategi penggunaan media Pembelajaran
1. Strategi Penggunaan Media Berdasarkan Tempat
Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang
melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar
baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan tempat
penggunaannya media pembelajaran
ada dua pola, yaitu:
a. Penggunaan Media di Kelas
Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya
tujuan tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar
mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan

4
media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi
pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta
strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal
tersebut, ialah tujuan, materi dan strategi pembelajaran. Yang
terpenting dalam hal ini media tersebut disajikan di ruang kelas dimana
guru dan siswa hadir bersama-sama berinteraksi secara langsung (face
to face). Tentu saja media yang dapat digunakan di kelas adalah yang
memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat dan ukuran, kemampuan
siswa dan guru untuk menggunakannya, dan tidak membahayakan bagi
penggunannya. Dalam kontesk ini media harus praktis, ekonomis,
mudah untuk digunakan (user friendly).
b. Penggunaan Media di Luar Kelas
Seperti yang telah disinggung di atas, terdapat media yang
penggunaannya di luar situasi kelas. Dalam hal ini media tidak secara
langsung dikendalikan oleh guru, namun digunakan oleh siswa sendiri
tanpa instruksi guru atau melalui pengontrolan oleh orang tua siswa.
Penggunaan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan
dalam dua kelompok utama, yaitu penggunaan media tidak terprogram
dan penggunaan media secara terprogram.
1) Penggunaan Media Tidak Terprogram.
Penggunaan media dapat terjadi di masyarakat luas. Hal ini
ada kaitannya dengan keberadaan media massa yang ada
dimasyarakat, misalnya televisi, radio, penggunaan film melalui
CD/DVD ROM, penggunaan media ini bersifat bebas yaitu bahwa
media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi dan tidak
terprogram sesuai tuntutan kurikulum yang diberikan oleh guru
atau sekolah. Pembuat media mendistribusikan program media
tersebut di masyarakat, baik dengan cara diperjual belikan maupun
didistribusikan secara bebas dengan harapan media itu akan
digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

5
Pemakai media dalam menggunakannya menurut kebutuhan
masing-masing. Biasanya mereka menggunakannya secara
perorangan. Dalam menggunakan media ini mereka tidak dituntut
untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak
diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapapun dan
juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian. Sehingga penggunaan
media didasarkan atas inisiatif sendiri tanpa disuruh oleh pihak
sekolah, medianya pun dapat diperoleh dimana saja, misalnya di
toko buku, supermarket, pameran pendidikan, dan lain-lain.
Penggunaan Media Secara Terprogram Penggunaan media ini
dilakukan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara
sistematik untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan
tuntutan kurikulum yang sedang berlaku. Bila media itu berupa
media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan
dengan baik hingga mereka dapat menggunakan media itu secara
teratur, berkesinambungan dan mengikuti pola belajar mengajar
tertentu. Biasanya siswa diatur dalam kelompokkelompok belajar.
Setiap kelompok diketuai oleh pimpinan kelompok dan disupervisi
oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dibahas atau ditentukan terlebih
dahulu. Kemudian mereka dapat belajar dari media tersebut secara
berkelompok atau secara perorangan. Anggota kelompok
diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam
bekerjasama untuk memecahkan masalah, memperdalam
pemahaman atau penyelesaian tugas-tugas tertentu. Hasil belajar
mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini
pembuat program media perlu menyediakan alat evaluasi tersebut. .
Pelaksanaan evaluasi dilatur oleh para tutor menggunakan kunci
jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.

6
2. Strategi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Varian Dilihat dari
variasi penggunaannya, Media dapat di gunakan baik secara perorangan,
kelompok atau siswa dalam jumlah yang sangat banyak.
a. Media dapat di gunakan secara perorangan (Individual Learning) maka
perlu dilengkapi tape Recorder, Proyektor Film Bingkai, earphone,
layar kecil dan sebagainya.
b. Media dapat digunakan secara berkelompok (Big Group) berupa
kelompok kecil dengan jumlah 2 sampai 8 atau kelompok besar
berjumlah 9 sampai 40 orang.
c. Media yang digunakan secara Massal Biasanya melalui Media
Pemancar seperti Radio, Televisi atau di gunakan dalam ruang yang
besar seperti film 35 mm.
D. Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif
dan efisien perlu menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah
yang pokok yang dapat dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan
tindak lanjut.
1. Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang
akan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan
diantaranya:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana
bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan.
b. Mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan,
c. Menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam
pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta
peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.

7
2. Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti:
a. Yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap
untuk digunakan.
b. Jelaskan tujuan yang akan dicapai,
c. Jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik
selama proses pembelajaran,
d. Hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu
e. Perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
3. Tindak lanjut
a. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta
didik.
b. Tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping
itu kegiatan.
c. Ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah.
d. Dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya
diskusi.
e. Eksperimen, observasi, latihan dan tes.
E. Prinsip-prinsip penggunaan media
Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajran.
Media pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi
Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur,
tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan
(buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual
(buku,charts, grafik, peta, figur/gambar, transparansi, film bingkai atau slide),
media berbasis audio-visual (video, film, slide bersama tape, televise), dan media
berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif).
1. Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah

8
sikap atau memantau pembelajaran siswa. Media berbasis manusia
mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat
padamasalah dan bertanya ala Socrates. Langkah-langkah rancangan jenis
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
masalah.
c. Ajarkan pentingnya pengetahuan dan bagaimana penerapan
pengetahuan itu untuk pemecahan masalah
d. Tuntun eksplorasi siswa;kembangkan masalah dalam konteks yang
beragam.
e. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk
dipecahkan
2. Media berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
penuntun, jurnal,majalah, dan lembaran lepas. Dalam merancang teks
berbasis cetakan harus memperhatikan hal-hal seperti konsistensi, format,
organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
3. Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan
yang sangat penting dalam proses belajar. Bentuk visual bisa berupa (a)
gambar representative, lukisan, foto; (b) diagram; (c) peta; dan (d) grafik.
Ada beberapa prinsip umum tentang penggunaan media visual secara
efektif, diantaranya:
a. Usahakan visual sesederhana mungkin dalam menggambarkan sesuatu.
b. Visual digunakan untuk menekankan informasi dan saran.
c. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi.
d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya
ingatnya.
e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
f. Hindari visual tak berimbang.
g. tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual;
h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca

9
i. Visual dalam bentuk diagram dapat membantu mempelajari materi yag
agak kompleks.
j. Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus
akan efektif bila (1) jumlah objek visual dijaga agar terbatas; (2)
jumlah aksi terpisah; (3) semua objekdan aksi dimaksudkan dilukiskan
secara realistic untuk menghindari penafsiran ganda;
k. Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan
l. Caption harus disiapkan untuk (1) menambah informasi yang sulit
dilukiskan secaravisual; (2) memberi nama orang, tempat, atau objek;
(3) menghubungkan antarakejadian atau aksi dalam lukisan visual
sebelum atau sesudahnya; (4) menyatakan apayang orang dalam
gambar kerjakan, pikirkan atau katakana.
m. Warna harus digunakan secara realistic.
n. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan
perhatian danmembedakan komponen-komponen.
4. Media berbasis audio-visual yang menggabungkan penggunaan suara
memerlukanpekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu
pekerjaan penting yang diperlukandalam media audio-visual adalah
penulisan naskah dan storyboard yang memerlukanpersiapan banyak,
rancangan dan penelitian. Ada beberapa petunjuk praktis untuk
menulisnaskah narasi, diantaranya:
a. Tulis singkat, padat dan sederhana.
b. Tulis seperti judul berita pendek dan tepat, berirama, dan mudah
diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa tulisan yang lengkap.
d. Hindari istilah teknis.
e. Tulis dalam kalimat aktif.
f. Usahakan dalam satu kalimat tidak lebih dari 15 kata.
g. Setelah penulisan selesai, baca kembali narasi dengan suara keras; dan
h. Edit serta revisi narasi seperlunya.

10
Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa
petunjuk, seperti:
a. Penetapan jenis media visual yang akan digunakan.
b. Memikirkan peranan audio dalam program media.
c. Yakinkan seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard.
d. Review storyboard.
e. Pemaparan storyboard.
f. Review dan kritik storyboard oleh anggota tim produksi.
g. Catat semua komentar, kritik, dan saran-saran; dan
h. Revisi persiapan akhir.
5. Media berbasis komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
pendidikan danpelatihan. Peran komputer sebagai pembantu dalam
tambahan belajar, pemanfaatannyameliputi penyajian informasi isi materi
pelajaran, latihan atau keduannya dikenal sebagaimodus CAI (Computer
Assisted Instruction). Penggunaan komputer sebagai mediapembelajaran
secara umum mengikuti proses instruksional, sebagai berikut:
a. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan serta menjadwalkan
pengajaran;
b. Mengevaluasi siswa (tes);
c. Mengumpulkan data mengenai siswa;
d. Melakukan analisis statistik mengenai data pelajaran; dan
e. Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau
individu).
Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial
terprogram, tutorialintelejen, drill and practice, dan simulasi. Tutorial terprogram
adalah seperangkat tayanganbaik statis maupun dinamis yang telah lebih dulu
diprogramkan.. Tutorial intelejen berbedadari tutorial terprogram karena jawaban
komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkanoleh intelegensia artifisial, bukan
jawaban-jawaban yang terprogram lebih dulu disiapkanoleh perancang pelajaran.
Drill and practice digunakan dengan asumsi bahwa suatu konsep,aturan atau
kaidah, atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Sedangkan simulasi

11
padakomputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif
dan perorangan.Berikut adalah beberapa petunjuk untuk perwajahan teks media
berbasis komputer.
a. Layar/ monitor bukanlah halaman, tetapi penayangan yang dinamis,
bergerak berubah dengan perlahan-lahan;
b. Layar tidak boleh terlalu padat;
c. Pilihlah jenis huruf yang normal;
d. Gunakan antara tujuh sampai sepuluh kata per baris untuk
memudahkan pembacaan;
e. Tidak memenggal kata pada akhir baris; tidak memulai paragraph pada
baris terakhirdalam satu layar tayangan; tidak mengakhiri paragraph
pada baris pertama layartayangan; dan meluruskan baris kalimat pada
sebelah kiri, namun disebelah kanan lebihbaik tidak lurus untuk
memudahkan pembacaan;
f. Jarak dua spasi disarankan untuk tingkat keterbacaan yang baik;
g. ilih karakter huruf tertentu untuk judul dan kata-kata kunci, missal
cetak tebal, garisbawah, dan cetak miring;
h. Teks diberi kotak apabila teks itu berada bersamaan dengan grafik atau
representasivisual lainnya; serta
i. onsistensi dengan gaya dan format yang dipilih.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan media
berbasis komputer,
diantaranya:
a. Pertimbangan rancangan yang berpusat pada masalah, studi kasus
atau simulasi;
b. Buat penyajian instruksional singkat;
c. Berikan kesempatan interaksi sekurang-kurangnya 3 atau 4 layar
tayangan;
d. Pertimbangkan desain agar tidak tercipta informasi secara linear
bagi siswa;

12
e. Pertimbangan membolehkan siswa berinteraksi dengan pemakai
komputer lain; dan
f. Jangan memaksakan interaksi.
6. Perpustakaan merupakan pusat sarana utama akademis. Perpustakaan
menyediakanbahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku,
majalah/ jurnal ilmiah, peta,surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf
yang belum diterbitkan, serta bahan-bahannon-cetakan seperti micro-fish,
micro-film, foto-foto, film, kaset audio/ video, lagu-lagudalam piringan
hitam, rekaman pidato (documenter), dan lain-lain. Bahan-bahan
yangtersedia itu dapat dikelompokan ke dalam jenis (1) referensi, (2)
reserve, (3) pinjaman.Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar
secara efektif memerlukanketerampilan, sebagai berikut (Achsin, 1986):
a. Keterampilan mengumpulkan informasi;
b. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi;
c. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi
informasi; serta
d. Keterampilan menggunakan informasi.
F. Manfaat penggunaan media pembelajaran
Manfaat Media dalam Pembelajaran Secara umum, adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus
ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton
(1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam
pembelajaran yaitu :
1. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, media dapat
menampilkan.
3. Informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami
maupun manipulasi.

13
4. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, Jika dipilih dan dirancang
secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan
komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan.sedangkan media Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Jadi strategi
media pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dalam hali ini
pendidik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan alat-alat
grafis,photografis,dsb untuk mempermudah dalam menjelaskan suatu materi
pembelajaran atau untuk lebih menarik dalam proses pembelajaran.Strategi
pembelajaran ini terbagi atas Strategi pembelajaran berdasarkan tempat dan
Strategi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Varian Dilihat dari variasi
penggunaannya, Media dapat di gunakan baik secara perorangan, kelompok atau
siswa dalam jumlah yang sangat banyak.
B. Saran
Dari pembahasan ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka
banyak kesalahan yang dilakukan oleh penulis. Oleh karena itu penulis
membutuhkan saran serta kritik dari pembaca untuk menyempurnakan makalah
ini.

15

Anda mungkin juga menyukai