Anda di halaman 1dari 6

A.

KETERKAITAN BAHAN AJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Bahan ajar merupakan materi pembelajaran yang pada dasarnya isi pesan dari
kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik dan rinciannya
yang digunakan guru dan murid dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
seorang tenaga pendidik yang professional harus memahami karakteristik isi pesan
pembelajaran yang akan disampaikan agar tidak salah dalam memahami strategi
pembelajaran, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan bahan pembelajaran
dan media pembelajaran.
Media berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara lain makna tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi
dari suatu sumber kepada penerima (Dzulfiqar, 2018:23). Menurut Association of
Education and Communication Technology (AECT) Amerika, media adalah segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Media
dalam pembelajaran dapat di artikan, kegiatan pembelajaran dimana media sebagai alat
komunikasi untuk membawa dan menyampaikan informasi dari pengajar ke peserta
didik.
Heinich (1996 : 5) mengatakan istilah media sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio,
gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan
pembelajaran atau mengandung maksut-maksut pembelajaran maka media itu disebut
media pembelajaran.
Berdasarkan dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa media adalah setiap
orang, bahan, peristiwa yang menciptakan kondisi dimana memungkinkan peserta didik
untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini maka guru
atau dosen, buku ajar serta lingkungan adalah media. Setiap media merupakan sarana
untuk mencapai suatu tujuan.

1. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran


Agar interaksi belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien perlu
digunakan media yang tepat. Ketepatan yang dimaksud tergantung pada tujuan
pembelajaran, pesan pembelajaran dan karakteristik siswa yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran. Berikut pendapat Sadiman mengenai landasan media
pembelajaran sebagai berikut (Sadiman, 1990:10).
a. Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbaga jenis media
hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang
kurang manusiawi. dengan adanya berbagai media pembelajaran siswa dapat
mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan
karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya
diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai
dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti
dehumanisasi. Karena yang terpenting bagaimana pandangan guru terhadap siswa
dalam proses pembelajaran.
b. Landasan Psikologis
Belajar adalah proses yang kompleks dan unik; artinya, seseorang yang
belajar melibatkan segala aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental.
Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan nampak dari perilaku belajar
orang itu. Perilaku belajar yang nampak adalah unik, artinya perilaku itu hanya
terjadi pada orang itu dan tidak pada orang lain. Setiap orang memunculkan
perilaku belajar yang berbeda. Keunikan perilaku belajar ini disebabkan oleh
adanya perbedaan karakteristik yang menentukan perilaku belajar, seperti: gaya
belajar (visual vs auditif), gaya kognitif (field independent vs field dependent),
bakat, minat, tingkat kecerdasan, kematangan intelektual, dan lainnya yang bisa
diacukan pada karakteristik individual siswa.

c. Landasan Empirik
Berbagai temuan penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, bahwa siswa akan mendapat keuntungan
yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristiknya. Contoh seorang siswa yang memiliki gaya belajar visual akan
lebih mendapatkan keuntungan dari menggunakan media visual, seperti film,
video, gambar atau diagram.

d. Landasan Teknologi.
Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan belajar bagi
siswa. Untuk mencapai sasaran akhir ini, para ahli teknologi di bidang
pembelajaran menggembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi
kebutuhan setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya. Dalam upaya itu para ahli
teknologi bekerja mulai dari pengembangan dan pengujian teori- teori tentang
berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah dilanjutkan dengan
pengembangan desain, produksi, evaluasi dan memilih media yang diproduksi ,
pembuatan katalog untuk memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan
prosedur penggunaanya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas
maupun pada tingkat yang lebih luas ( diseminasi).

2. Kelompok Media Pembelajaran


Setiap media pembelajaran merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan dalam
mengajar dan belajar. Didalam media memuat informasi yang akan dikomunikasikan
kepada peserta didik, seperti: buku-buku, rekaman, internet, film, microfilm, dsb. Leshin,
Pollock dan Reigeluth dalam arsyad (2004 : 23) mengklasifikasikan media ke dalam lima
kelompok, yaitu :
a. Media berbasis manusia.
Media berbasis manusia yaitu guru, instruktur atau tutor secara langsung
bertemu atau bertatap muka mengajarkan dan memberikan pesan atau informasi
mengenai pembelajaran yang akan di ajarkan pada murid, sehingga terjadi interaksi
antara guru ke murid.

b. Media berbasis cetak


Media berbasis cetak merupakan pemberian pembelajaran atau informasi
kepada murid melalui media cetak, Media pembelajaran cetak yang paling umum
diketahui seperti buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas.
Sehingga murid akan menerima informasi dengan membaca isi pesan atau informasi
didalam media bebasis cetak.

c. Media berbasis visual


Media berbasis visual merupakan memberikan pembelajaran atau informasi
kepada murid yang mengandalkan indera penglihatan tanpa mengandung unsur suara.
Contoh media berbasis visual yaitu buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
proyektor dan gambar.  Media visual dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan.

d. Media berbaisis audio


Media berbasis audio adalah media pembelajaan yang hanya mengandalkan
suara untuk memberikan informasi dan isi pesan pada murid, kemudian murid
mendengarkan untuk menerima informasi, contoh media berbasis audia yaitu: tape
recorder, radio, piringan hitam (PH), kaset, CD dan DVD, MP3, audio digital
(WAV) dan Ipod.

e. Media berbasis audio-visual


Media berbasis audio-visual adalah media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya mengandalkan indera penglihatan dan pendengaran dalam menerima
informasi yang disampaikan. Contoh media berbasis audio-visual yaitu video, film,
program slide-tape, handphone, laptop dan televisi.

f. Media berbasis computer


 Media berbasis komputer adalah suatu media belajar berisi program
(software) pembelajaran yang bersifat interaktif terdiri dari gabungan antara
teks,gambar, grafis, sound, animasi, movie, audio dan video yang dibuat dengan
program aplikasi. Salah satu media yang berbasis komputer yaitu seperti google
classroom, zoom, google meet, power point, word, dan sebagainya.

3. Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran


Menurut Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain (2013:136), ada 6 langkah yang
bisa di tempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan alat peraga.
Langkah-langkah itu ialah:
a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
b. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan
dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
c. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum
mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat
memotivasi mereka agar dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan
menggunakan media pengajaran.
d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini Penyajian bahan
pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. Keahlian guru dituntut di sini.
Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan
pelajaran. Media dikembangkan penggunaanya untuk keefektifan dan efisiensi
pencapaian tujuan
e. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan
media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang
mempraktikkannya atau pun guru langsung memanfaatkannya, baik di kelas atau di
luar kelas
f. Langkah evaluasi pelajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai
sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana
pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar
siswa. Hasil.

4. Manfaat dan Fungsi Media dalam Pembelajaran


Media pembelajaran mempunyai banyak Kegunaan dalam proses belajar mengajar
karena membantu proses dalam memberikan isi pesan dan informasi mengenai ilmu-
ilmu yang diberikan pada murid untuk dipelajari. Manfaat dan fungsi Media dalam
Proses Belajar Mengajar adalah:
a. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi
guru. Penggunaan
b. Melalui alat bantu konsep(tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkan
dalam bentuk kongkrit.
c. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton salah satu
faktor penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa dalam
menerima pelajaran, khususnya
d. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehinggakelemahan dari
salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain.Kegiatan belajar yang
dibarengi dengan penggunaan media pengajaran akan memudahkan siswa
memahami penjelasan guru yang menggunakan alat peraga.
Dengan kehadiran media pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa
dapat diatasi. Misalnya, guru dapat memulai pelajaran dengan metode ceramah
kemudian dilanjutkan dengan memperlihatkan dan memberikan contoh konkrit.
Dengan cara seperti ini dapat memberikan stimulus terhadap indera siswa.
5. Karakteristik Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2002:21), setiap media mempunyai karateristik tertentu, baik
dilihat dari segi kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media
pengajaran. Disamping itu memberi kemungkinan pada guru untuk menggunakan
berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang
memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan
cenderung bersikap spekulatif.

6. Dasar Pemilihan Media Pembelajaran


Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik.
Alasan pokok berkaitan dengan pertimbangan seorang guru menggunakan media,
dijelaskan oleh Arif Sadiman (1996: 84) sebagai berikut
a. Bermaksud mendemonstrasikannya, Dalam hal ini Media dapat digunakan
sebagai alat untuk mendemostrasi sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara
mengoperasikan dan lain- lain.
b. Familliarity, Pengguna media pembelajaran haruslah memiliki alasan pribadi
mengapa menggunakan media tersebut, misalnya karena sudah terbiasa
menggunakan media, dan merasa sudah mengguasai media tersebut,
c. Clarity, Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk
memperjelas pesan pembelajaran dan pesan pembelajaran dan memberikan
penjelasan yang lebih konkrit
d. Active Learning, Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru.
Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah
siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional.

Dzulfiqar, A. F. (2018). Pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran menggunakan


aplikasi android dalam meningkatkan efektifitas belajar pendidikan agama islam kelas x
sekolah menengah atas negeri 3 kota mojokerto.

Gerlanch, V.G. dan Ely, D.P. 1980. Teaching and Media. A. Systematic Approach. United State
of America: Prentice-Hill, Inc, Englewood Cliffs Hadi,

Heinich R, et all, (1996), Instructional Media and Tecnologies for Learning, 5 edition, New York
: Macmillan Publishing Company
Sadiman Arief (dkk), 1996, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, hal 6 Schramm, Wilbut,
1978, ” Draf sampler of Distance Education”. Hawai: East-West Communication Institute

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai