Anda di halaman 1dari 11

IKATAKAN KESEJAHTERAAN

KELUARGA

WIHARNI DIAN NASANGGULA


LATAR BELAKANG

Pekerja rumah tangga merupakan bagian penting dalam keseharian orang


berumah tangga, yang terkadang bahkan menjadi orang kepercayaan dari
nyonya rumah untuk mengurusi segala keperluan yang ada di rumah tangga
tersebut. Namun seiring perkembangan jumlah Pekerja Rumah Tangga yang
melonjak, nyaris tidak ada regulasi yang memberikan perlindungan hukum
kepada Pekerja Rumah Tangga.

Akan tetapi seorang pakar Hukum Perburuhan Belanda yaitu Prof. Mr. M. G.
Rood memberikan batasan-batasan tentang pengertian perjanjian kerja di
rumah sebagai berikut : “Perjanjian kerja di rumah adalah suatu perjanjian
dimana pihak yang satu, pekerja, membuat suatu persetujuan dengan pihak
lain, si majikan, untuk di bawah pengawasan majikan melakukan pekerjaan
di rumah dengan imbalan yang saling disetujui sebelumnya antara kedua
belah pihak”.
KONSEP WAKTU

Waktu adalah serangkaian saat ketika proses suatu kejadian,


perubahan ataukeadaan saat berlangsung, lamanya saat tertentu
untuk melakukan sesuatu, sebuah kesempatan, tempo, peluang,
keadaan hari dan saat yang ditentukan berdasarkan pembagian
bola dunia.

Pandangan waktu dilihat dari ilmu sosial ialah semua fenomena


sosial terjadi saat tertentu dalam waktu, semua proses sosial
terjadi terus menerus sepanjang waktu, singkatnya kehidupan
sosial berlangsung dalam ruang waktu, waktu seperti ruang yang
melekat dalam tubuh interaksi sosial.
Maksud dari kelekatan waktu adalah apabila terjadi rentetan
kejadian yang kemudian menghubungkan peristiwa dalam satu
mata rantai atau proses terjadi pada waktu tertentu. Bila dilihat
lebih dekat maka setiap fenomena atau peristiwa sosial akan
terlihat bahwa fenomena sosial tak hanya terkait secara eksternal
dengan fenomena lain, tetapi secara internal dapat dirinci ke
dalam komponen-komponen dan setiap komponen itu pun terkait
waktunya.
KONSEP PEKERJAAN
RUMAH TANGGA
Pekerja atau buruh sebagaimana yang telah diuraikan dalam
Pasal 1 angka 3 Undang-UndangNomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, yaitu “Setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.”
Sedangkan rumah tangga merupakan susunan keluarga yang
tinggal bersama-sama di sebuah tempat tinggal dan juga
berbagi akomodasi hidup dan bisa terdiri dari satu keluarga.
 Pekerja rumah tangga menurut Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 31 tahun 2010 tentang Pekerja Rumah Tangga adalah
orang yang bekerja pada rumah tangga untuk melakukan pekerjaan
kerumah tanggan dengan memperoleh upah.
 
 Upah menurut Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 31
tahun 2010 tentang Pekerja Rumah Tangga adalah sejumlah uang yang
diberikan oleh pemberi kerja kepada Pekerja Rumah Tangga atas prestasi
dan jasa yang telah diberikan oleh Pekerja Rumah Tangga dan diterima
oleh Pemberi Kerja.

 Waktu kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lamanya (saat
yg tertentu); sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata
pencaharian. Jadi yang dimaksud dengan waktu kerja dalam penelitian
hukum ini adalah lamanya saat yang diperlukan seseorang untuk
melakukan sesuatu guna mencari nafkah.
HUBUNGAN ALOKASI WAKTU
DAN PEKERJAAN

 Menurut Syukur (1988) dalam Supriyati, dkk (2001), alokasi


waktu adalah sumberdaya ekonomi rumah tangga petani
yang dapat dialokasikan pada beberapa kegiatan seperti,
 kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan
 kegiatan yang tidak dapat menghasilkan pendapatan
 kegiatan yang tidak dapat menghasilkan pendapatan,
 waktu santai,
 waktu yang digunakan untuk memperoleh keterampilan.
Menurut King (1976) dalam Arumrasmi (2006), pengelompokkan
alokasi waktu yang dimiliki rumah tangga adalah sebagai berikut:
 Waktu untuk melakukan kegiatan produktif di pasar tenaga
kerja adalah waktu yang digunakan untuk mencari nafkah yang
digunakan rumah tangga untuk mengkonsumsi barang atau
jasa.
 Waktu untuk melakukan kegiatan produktif di rumah, yaitu
waktu untuk bekerja di rumah yang menghasilkan barang dan
jasa yang tidak perlu dibeli di pasar.
 Waktu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologi
atau kebutuhan rekreasi.
Menurut Kauffman dan Hotchkiss (2000), setiap
individu memiliki pilihan dalam menggunakan waktu
untuk bekerja atau beristirahat sebanyak 168 jam tiap
minggunya.  Pada dasarnya, pengalokasian waktu
kerja rumah tangga adalah gambaran dari upaya
rumah tangga untuk mempertahankan hidupnya dan
meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
KESIMPULAN
SARAN
 

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai