Anda di halaman 1dari 7

Penduduk adalah 

orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-
aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam
sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu.
Menurut jenis kegiatannya penduduk dapat dikategorikan dalam 2 kelompok, yaitu :
1. Tenaga Kerja
     Tenaga kerja penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka
yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan
mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2.
Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut UU No.
13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Tenaga kerja terbagi atas 2 yaitu:
a.) Angkatan kerja adalah setiap orang yang memiliki pekerjaan, baik yang benar-benar sedang
bekerja, ataupun yang sedang berhenti bekerja sementara dikarenakan berbagai alasan (seperti
petani yang tidak bekerja karena hujan, pegawai yang sedang cuti, dll). Selain itu, angkatan kerja
juga mencakup setiap orang yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja yang sedang
berusaha untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Angkatan kerja ini disebut juga dengan
pengangguran. 
Menurut UU No.20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, namun sementara tidak bekerja dan
penganggurana. 
b.) Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak
mempunyai pekerjaan. dan tidak sedang mencari pekerjaan (pelajar, mahasiswa, ibu-ibu rumah
tangga) serta menerima pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas suatu
kegiatan produktif (pensiunan, veteran perang, dan penderita cacat yang menerima santunan).
2. Bukan Tenaga Kerja
    Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja,
meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003,
mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia
di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-
anak.
Penjelasan Lainnya
1. Menganggur atau pengangguran adalah orang yang tidak mendapat kesempatan bekerja, tetapi
sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin memperoleh pekerjaan.
2. Bekerja adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam
secara terus-menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu kegiatan ekonomi). Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja
tidak dibayar yang membantu dalam usaha atau kegiatan ekonomi.
3. Bekerja setengah pengangguran adalah orang yang bekerja namun belum memenuhi kriteria
pekerja penuh. Misalnya di indonesia, kriteria pekerja penuh itu adalah 8 jam bekerja dalam satu
hari, jika ada orang yang hanya 4 jam bekerja dalam satu hari disebut dengan setengah
menganggur / pengangguran.
4. Bekerja penuh adalah orang atau bisa juga sih disebut tenaga kerja yang sudah bekerja dan sudah
memenuhi syarat pekerja.
5. Setengah pengangguran kentara (visible underemployment) yakni mereka yang bekerja kurang
dari jam normal (kurang dari 35 jam/minggu). Petani-petani di Indonesia banyak yang termasuk
sebagai setengah pengangguran kentara karena petani yang hanya memiliki lahan yang sempit
biasanya bekerja kurang dari 35 jam/minggu
6. Setengah pengangguran tidak kentara (invisible underemployment) atau pengangguran
terselubung (disguised unemployment) yaitu mereka yang produktivitas kerja rendah dan
pendapatannya rendah.
7. Kesempatan kerja adalah kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja.
Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja
itu sendiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan)
untuk diisi pencari kerja. Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27
ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak”. Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk
menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan usaha
masyarakat untuk mendapat penghasilan.
Produktivitas Kerja
    Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan
input yang digunakan, seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.
Terdapat 4 bentuk peningkatan produktivitas:
1. Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang sedikit.
2. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang
terbatas.
3. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang
sama.
4. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang
relatif lebih kecil.

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dalam suatu perusahaan:
1. Kualitas dan kemampuan fisik tenaga kerja.
2. Sarana pendukung.
3. Supra sarana meliputi kebijaksanaan pemerintah, hubungan antara atasan dengan bawahan.
Menurut balai pengembangan produktivitas daerah yang dikutip oleh Soedarmayanti bahwa ada
enam faktor ytama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, adalah :
1. Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work) dapat menerima
tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim.
2. Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan latihan dalam manajemen supervise serta
keterampilan dalam tehnik industri.
3. Hubungan tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara
pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran
pengawasan mutu (Quality control circles).
4. Manajemen produktivitas, yaitu : manajemen yang efesien mengenai sumber dan sistem kerja
untuk mencapai peningkatan produktivitas
5. Efesiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.
6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas dalam berusaha, dan
berada dalam jalur yang benar dalam berusaha’

Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja,
diantaranya adalah :
1. Sikap mental, berupa: motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja
2. Pendidikan, pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingya produktivitas dapat
mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.
3. Keterampilan, pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu
bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan lebih menjadi terampil
apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan pengalaman (Experience) yang cukup.
4. Manajemen, pengertian manajemen ini berkaitan dengan sistem yang dikaitkan oleh pimpinan
untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staf/bawahannya. Apabila
manajemennya tepat akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong
pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif.
5. Hubungan industrial pancasila
Dengan penerapan hubungan industrial pancasila, maka akan :
 Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif sehingga
produktifitas meningkat.
 Menciptakan hubungan kerja yang serasi dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi dalam
usaha meningkatkan produktivitas.
 Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang
berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas.
6. Tingkat penghasilan, apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan
konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
produktivitas.
7. Jaminan sosial, jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya
dimaksudkan untuk menigkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial
pegawai mencukupi maka akan dapat menimbulkan kesenangan bekerja. Sehingga mendorong
pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.
8. Lingkungan dan iklim kerja, lingkungan dan iklim yang kerja yang baik akan mendorong
pegawai akan senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas. 
9. Sarana produksi, mutu sarana produksi sangat berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas. Apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik kadang-kadang dapat
menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.
10. Teknologi 
Apabila teknologi yang dipakai tepat dan tingkatannya maka akan memungkinkan:
 Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi
 Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu
 Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa
Dengan memperhatikan hal termaksud, maka penerapan teknologi dapat mendukung
peningkatan produktivitas.
11. Kesempatan berprestasi, Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karir atau
pengembangan potensi yang pribadi yang nantinya akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun
bagi organisasi. Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan menimbulkan
psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki untuk
meningkatkan produktivitas kerja.

1.      Pengertian Pasar Tenga Kerja


Pasar tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli
tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga
Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para
pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat
memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya. Dengan demikian tidak terkesan hanya
pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang sinergi
antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama
yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan
pemerintah.

4. Penjelasan penduduk sebagai modal pembangunan adalah dengan jumlah penduduk yang
besar dan diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat menjadi dasar
dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dapat terjadi karena salah satu dasar
pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi. Dengan jumlah penduduk yang besar dan
kualitas yang baik, maka dapat meningkatkan kesejahteraaan hidup. Suatu negara dapat menilai
kesejahteraan hidup warga negaranya dapat dilihat dari pendapatan perkapita yang diperoleh tiap
tahunnya. Dengan meningkatnya kesejahteraan hidup suatu warga negara, berarti pendapatan
perkapita negara tersebut juga meningkat.  
Penduduk dapat menjadi beban pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas yang
rendah sehingga penduduk mengalami keterbatasan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya penduduk tersebut akan menganggur. Apabila angka
pengangguran ini terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu maka dipastikan hal ini
akan menjadi penghambat pembangunan. Sehingga untuk mengatasinya diperlukan peran serta
pemerintah di dalamnya seperti dengan memperbaiki mutu pendidikan, mengadakan pelatihan
kerja, dsb.

Bonus demografi mengacu pada adanya ledakan populasi manusia yang berada pada umur
produktif yaitu usia 15 hingga 64 tahun di suatu wilayah, di mana bonus demografi merupakan
percepatan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah yang diawali dengan menurunnya angka
kelahiran dan angka kematian penduduk.

Anda mungkin juga menyukai