Anda di halaman 1dari 10

JENIS-JENIS TENAGA KERJA

Disusun oleh(kelompok 2):


Dhea Amanda
Gilang Chandra winata
Ikrar
M.rafly juni darmawan
Nur hafizah khansa
Pratna dewi

Guru pembimbing:
Asmarani S.pd

SMA NEGERI 1 BENGKALIS


Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”JENIS-JENIS
TENAGA KERJA”. dapat kami selesaikan dengan baik.Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah
ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,guru
pembimbing kami ibuk Asmarani dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat
pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Bengkalis,20 september 2022

Penyusun
DAFTAR ISI 

JUDUL…………………………………………………………………………………...............i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………….………………………………………..iii
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….4
1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………..6
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………....6
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...……….7
2.1 PENGERTIAN TENAGA KERJA……………………………………………………..7
2.2 JENIS JENIS TENAGA KERJA……………………………………………………....7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..9
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………..9
3.2 SARAN…………………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..10
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Tenaga kerja adalah pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu
maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
aktifitas perekonomian nasional, yaitu untuk meningkatkan produktivitas dan
kesejahteraan masyarakat. 1 Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan Pemberi kerja, adalah
orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badanbadan lainnya yang
mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Tenaga kerja merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi faktor produksi
yang tidak dapat diabaikan dalam suatu perusahaan, karena menjadi perencana dan
pelaku dalam setiap aktivitas perusahaan, bahkan menempati posisi yang strategis
untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karenanya diperlukan pembangunan
ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam
pembangunan serta peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Dalam hal perlindungan terhadap tenaga
kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan
kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi.
Atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dengan
tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. Salah satu pasal dalam
UUD 1945 yaitu pasal 28 D yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk
mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomer 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk memberdayakan dan
mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan
pemerataan kesempatan kerja, memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kesejahteraan tenanga kerja dan
keluarganya.
Memasuki era globalisasi dewasa ini, sektor ketenagakerjaan akan menghadapi
tantangan yang cukup besar, persaingan antar dunia usaha akan semakin ketat dan
penggunaan teknologi maju akan semakin mendapat perhatian sehingga pemilihan
perkerja akan semakin selektif. Hal tersebut pada akhirnya memicu terjadinya
persoalan-persoalan ketenagakerjaan di Indonesia yang hingga dewasa ini menjadi
masalah nasional yang sangat kompleks.
Tuntutan para tenaga kerja untuk memperjuangkan perbaikan kesejahteraan, seperti
kenaikan upah dan kondisi kerja yang lebih baik dapat dipandang sebagai tuntutan
yang dapat difahami. Namun, dalam hal ini kebijakan dan peraturan perundang-
undanan pemerintah yang mempengaruhi kehidupan ekonomi tenga kerja juga
diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak tenaga kerja.
Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain, maka
merupakan suatu hal yang wajar jika dalam interaksi tersebut terjadi perbedaan paham
yang mengakibatkan konflik antara satu dengan yang lain. Mengingat konflik
merupakan sesuatu hal yang lumrah, yang penting adalah bagaimana meminimalisir
atau mencari penyelesaian dari konflik tersebut, sehingga konflik yang terjadi tidak
menimbulkan dampak negatif. Demikian juga dalam bidang ketenagakerjaan, meskipun
para pihak yang terlibat di dalamnya sudah diikat dengan perjanjan kerja namun konflik
masih tetap tidak dapat di hindari.
Masalah perbedaan kepentingan antara tenga kerja dengan pengusaha dalam
hubungan kerja akan tetap ada walaupun mereka telah terikat oleh kesepakatan kerja
bersama. Pada dasarnya pekerja berkepentingan untuk mendapatkan pekerjaan
dengan imbalan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan keluarganya.
Sebaliknya kepentingan pengusaha antara lain adalah untuk mengembangkan
usahanya dengan mempekerjakan pekerja. Oleh karena itu kepentingan yang berbeda
ini tidak boleh di pandang sebagai dua hal yang bertentangan, tetapi sebagai suatu
perbedaan yang saling melengkapi dan mendorong para pihak untuk bertemu dalam
suatu hubungan kerja walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa konflik dapat saja terjadi
karena kepentingan itu.
Pengusaha mempunyai kepentingan atas kelangsungan dan keberhasilan perusahaan
adalah jelas dan wajar, karena tanggung jawab morilnya sebagai pimpinan, sebagai
sumber penghidupan dan untuk mendapat. kan konsekuensi yang sesuai dengan
modal yang ditanamkannya. Namun, tenaga kerja juga 4 mempunyai kepentingan yang
sama atas perusahaan, yaitu sebagai sumber penghasilan dan penghidupannya.
Kondisi pertentangan kepentingan semacam itu terjadi di berbagai sektor industri,
termasuk di perusahaan manufaktur sektor logam (metal). Ada sebuah fenomena yang
cukup menarik untuk diteliti seperti apa yang terjadi di PT. Mulia Jaya. Bahwa tidak
semua pekerja yang ada di PT. Mulia Jaya telah terpenuhi hakhak normatifnya. PT.
Mulia Jaya yang merupakan perusaahan manufaktur yang memproduksi knalpot
dengan sistem produksi job order (berdasarkan pesanan) memang adakalanya harus
berhadapan dengan situasi fluktuasi jumlah order yang tidak menentu. Sebagai
konsekwensinya, para tenaga kerja kontrak yang dipekerjakan atas kebutuhan
pemenuhan order yang tinggi di atas rata-rata, dipekerjakan oleh pihak perusahaan
berdasarkan waktu dan kebutuhan yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian tenaga kerja
2.Apa saja jenis jenis tenaga kerja

C.TUJUAN
Mengetahui pengertian tenaga kerja dan apa saja jenis jenis tenaga kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian tenaga kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau produk serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri maupun masyarakat. Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong
tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang
berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun hingga 64 tahun. Oleh karenanya,
setiap orang yang mampu bekerja maka bisa disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak
pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 18
tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di
atas 7 tahun karena anak-anak jalanan yang bekerja sudah termasuk tenaga kerja.
Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh pekerjaan, mengembangkan
potensi dirinya, dan memilih penempatan lokasi kerja.

B.Jenis-jenis tenaga kerja


TENAGA KERJA MENURUT SIFAT
Berdasarkan sifatnya tenaga kerja dapat dibaagi menjadi dua,yakni tenaga kerja
jasmani dan tenaga kerja rohani.
1.Tenaga kerja jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan
kemampuan ototnya untuk bekerja.Contihnya kuli,buruh,dan tukang bangunan.
2.Tenaga kerja jasmani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampian
otak untuk bekerja.Contohnya adalah guru,dokter,dan direktur.

TENAGA KERJA BERDASARKAN KEAHLIAN.


Jenis tenaga kerja berdasarkan keahlian dibagi menjadi tiga bagian,yaitu tenaga kerja
terdidik,tenaga kerja terlatih,tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
1.Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja yang mendapatkan keahlian dalam suatu bidang dari sekolah pendidikan
formal dan non-formal.Misalnya guru,dokter,akuntan,dan lain lain.
2.Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang di dapat dari
pengalaman.Misalnya sopir,tukang masak,montir,dan lain lain.
3.Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatiih
Tenaga kerja yang hanya mengandalkan tenaga.Misalnya,buruh bangunan,buruh
angkat,asisten rumah tangga,dan lain lain.

TENAGA KERJA MENURUT JENIS PEKERJAANNYA


Berikutnya adalah tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya,dapat di bagi menjadi 3
yaitu,tenaga kerja lapangan,tenaga kerja pabrik,dan tenaga kerja kantor.
1.Tenaga kerja lapangan
Tenaga kerja lapangan adalah tenaga kerja yang langsung turun ke lapangan.Contoh
tenaga kerja lapangan adalah marketing lapangan.
2.Tenaga kerja pabrik
Tenaga kerja pabrik adalah tenaga kerja yang bekerja di pabrik,biasanya mereka
bekerja di bagian produksi.Contohnya adalah pekerja pabrik garmen.
3.Tenaga kerja kantor
Tenaga kerja kantor adalah meeka yang bekerja di sebuah kantor,perusahaan,dan
juga instansi.Contohmya adalah akuntan,staf,dan HRD.
BAB III
PENUTUP

A.kesimpulan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau produk serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri maupun masyarakat. Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong
tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang
berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun hingga 64 tahun. Oleh karenanya,
setiap orang yang mampu bekerja maka bisa disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak
pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 18
tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di
atas 7 tahun karena anak-anak jalanan yang bekerja sudah termasuk tenaga kerja.
Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh pekerjaan, mengembangkan
potensi dirinya, dan memilih penempatan lokasi kerja.
Tenaga kerja di bagi menjadi tiga jenis yaitu tenaga kerja menurut sifat,tenaga kerja
berdasarkan keahlian,dan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.

B.Saran
Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah supaya lebih
memperhatikan masyarakat, misalkan :
1.Lebih mengoptimalkan program Belajar 9 tahun karena kebanyakan pengangguran
terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus sampai SD.
2.Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan memberikan
beasiswa.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung sekolah,
perpustakaan dan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Khakim, Abdul. 2014. Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Bandung:


Citra Aditya Bakti.
Benggolo. A. Tanpa tahun. Tenaga Kerja dan Pembangunan. Jakarta: Jasa Karya.
Manulang, SH. 1995.Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.Jakarta:
Rineka Cipta.
http://www.slideshare.net/alifasya/ketenagakerjaan diakses pada tanggal 28 September
2016
https://doc-0s-40-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/
ha0ro937gcuc7l7deffksulhg5h7mbp1/co9gljq3d524ogjh54eir2bcribhn92k/
1475395200000/01110490511074433933/*/0BxUl098GMGXkWFYtbWZKaWVUVjA?
e=download diakses pada tanggal 30 September 2016

Anda mungkin juga menyukai