Disusun oleh :
MUTIA QARIRAH
ANDI AUFIA ZAHRA NURANI
KHAERIL MUBARAK
FANIL SUNAISA
NENNY ASHARI
MUHAMMAD REZA
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis yang berjudul “Masalah Tenaga Kerja
di Indonesia” ini dapat diselesaikan. Makalah ini penulis susun guna melengkapi tugas mata
pelajaran ekonomi
Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari dari beberapa sumber buku dan
internet. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberi masukan kepada penulis serta berbagai sumber yang telah penulis
pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis inisehingga makalah ini dapat selesai dengan
baik.
Penulis juga memiliki keterbatasan dan kekurangan, maka penulis bersedia
menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Penulis akan menerima semua kritik
dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis penulis di masa
yang akan datang. Sehingga karya tulis berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang
lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat
mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia. Penulis juga mengharapkan kinerja yang lebih
baik dan efektif dari pihak pemerintah dan perusahaan yang bertanggung jawab atas
permasalahan tenaga kerja, sehingga masalah tenaga kerja dapat diatasi.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mendapatkan keuntungan besar dengan modal yang diminimalisir. Sedangkan bagi para
pekerja, bagaimana kesejahteraan pekerja dapat terpenuhi melalui gaji, bonus, tunjangan,
perlindungan kesehatan, dan lain sebagainya tanpa memperhatikan kondisi perusahaan.
Kedua cara pandang yang berbeda inilah yang pada akhirnya dapat menimbulkan
perselisihan antara pekerja dengan perusahaan. Para pekerja selalu berada pada pihak yang
lemah dan selalu kalah dalam rangka mengatur hubungan kerja yang baik. Sehingga
menerima segala keputusan dari pihak perusahaan yang lebih dominan walaupun keputusan
tersebut dirasa jauh dari harapan para pekerja tersebut.
1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Hal
tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang akan
dibahas. Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini:
1. untuk mengetahui apa saja klasifikasi dari tenaga kerja
2. untuk mengetahui apa permasalahan yang dialami oleh para pekerja sekarang ini
3. untuk mengetahui bagaimana solusi mengatasi permasalahan yang dialami para
pekerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Tenaga kerja terlatih : Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki
keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga
kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik,
dan lain-lain.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih : Tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga
saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2. Kualitas tenaga kerja yang cenderung rendah
Kuantitas tenaga kerja yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas setiap tenaga
kerja yang cenderung rendah. Kualitas yang rendah disebabkan oleh tingkat pendidikan
mereka yang rendah atau belum memadai dengan jenis pekerjaan yang ada. Ada juga
yang pendidikannya cukup tinggi dan memadai bagi sebuah pekerjaan namun tidak
mampu bekerja sesuai keinginan. Hal ini disebabkan karena mutu pendidikan yang
4
rendah di beberapa instansi pendidikan atau bisa juga karena daya serap yang kurang
terhadap ilmu pengetahuan.
Selain pendidikan, kesehatan juga merupakan faktor kurangnya kualitas para
pekerja. Kesehatan yang kurang fit akan sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang
tenaga kerja. Penyebab dari kondisi kesehatan yang kurang fit ini bisa disebabkan karena
kurangnya asupan makanan yang bergizi tinggi. Sayangnya, sebagian besar masyarakat
Indonesia masih kesulitan mendapat makanan yang bergizi tinggi.
Kualitas angkatan yang rendah akan mengurangi efektivitas serta efisiensi dalam
pekerjaan. Selain itu, hasil kerja yang diberikan pun juga kurang berkualitas. Selain
mengalami kerugian, hasil karya perusahaan di Indonesia pun tidak bisa bersaing dengan
negara lain karena kualitasnya yang rendah. Membangun kualitas tenaga kerja yang
tinggi mesti dimulai sejak mereka masih menjadi angkatan non kerja yang berusia 0-14
tahun. Dengan begitu, mereka akan siap memasuki dunia kerja dengan kualitas yang
maksimal saat usianya masuk ke dalam usia angkatan kerja.
5
sektor-sektor tersebut tidak mampu memberi kesempatan kerja yang luas bagi para
tenaga kerja yang berjumlah banyak. Hal ini akan membuat mereka tidak mempunyai
penghasilan, sehingga tingkat kesejahteraan hidup mereka semakin rendah.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5.
2.2.6.
2.2.7. Pengangguran
Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali. Nama
lain pengangguran adalah tuna karya. Muara dari semua masalah ketenagakerjaan di
Indonesia adalah pengangguran. Tenaga kerja yang banyak tapi tidak berkualitas,
lapangan kerja yang sempit, penyebaran tenaga kerja yang tidak merata, hingga soal
PHK menjadi pemicu masalah ketenagakerjaan ini. Banyaknya pengangguran akan
mengakibatkan pembangunan negara terganggu, baik secara ekonomi, sosial, maupun
politik.
6
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.3.1. Jumlah tenaga kerja yang besar sementara kesempatan kerja minim :
Pemecahan masalahnya:
Jumlah angkatan kerja yang besar disebabkan karena tingginya tingkat kelahiran atau
pertubuhan penduduk. Maka solusi yang harus dilakukan pemerintah dalam menekan
atau mengurangi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yaitu dengan
memaksimalkan pelaksanaan program keluarga berencana.
Pemaksimalan program keluarga berencana dapat dilakukan dengan cara sosialisasi
danpenyuluhan KB secara intens kepada masyarakat, khususnya kepada pasangan yang
baru menikah. Sehingga semakin tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya
program keluarga berencana. Hal ini juga bisa dilakukan dengan membatasi usia nikah
sehingga dapat menekan terjadi pernikahan dini.
Jika program KB berjalan baik, maka jumlah angka pertumbuhan atau kelahiran
akan menurun, demikian pula angkatan kerja semakin berkurang. Apabila penurunan
jumlah angkatan kerja yang berkurang ini, diikuti dengan peningkatan jumlah lapangan
kerja, maka jumlah penggangguran juga berkurang.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.3.1.
2.3.2. Kualitas tenaga kerja yang cenderung rendah :
Pemecahan masalahnya:
1. Melakukan pelatihan kerja : Pelatihan kerja ini merupakan kegiatan pengembangan
keahlian dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan dan persyaratan
pekerjaan. Dengan demikian melalui pelatihan kerja ini diharapkan dapat
meningkatkan profesionalitas kerja para tenaga kerja. Pelatihan kerja ini dapat
dilakukan dengan mendirikan Balai Latihan Kerja di berbagai daerah.
7
2. Pemagangan : Pemagangan ini sebenarnya merupakan bagian dari pelatihan kerja,
namun pemagangan ini langsung dilakukan di tempat kerja. Tujuan pemagangan
adalah untuk memantapkan profesionalitas tenaga kerja. Hal ini dapat diterapkan di
sekolah-sekolah khususnya sekolah kejuruan (SMK) seperti yang dilakukan saat
ini. Pemagangan harus dilakukan sesuai dengan jurusan atau jenis pekerjaan yang
digelutinya. Salah satu contoh: SMK bidang keuangan hendaknya melakukan
pemagangan di perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan keuangan.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal maupun
nonformal. Melalui pendidikan formal, ini dapat dilakukan melalui program wajib
belajar 9 tahun seperti saat ini di lakukan, membenahi kurikulum pendidikan untuk
mendapatkan sistem pendidikan yang sesuai dengan bursa tenaga kerja, seperti
membuka sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh daerah. Sedangkan
melalui pendidikan norformal dapat dilakukan dengan memberikan kursus-kursus
atau pelatihan-pelatihan kerja, pelatihan kewirausahaan untuk membuka lapangan
kerja baru, dan lain sebagainya.
4. Membenahi upah dan gaji tenaga kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan para tenaga kerja, sehingga memiliki efek yang positif pada
peningkatan mutu dan produktivitas kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
diantaranya: meningkatkan upah minimum provinsi (UMP), mengikutkan pekerja
dalam program asuransi jaminan sosial, meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam perusahaan, dan perusahaan harus memenuhi hak-hak karyawan
seperti hak cuti dan tunjangan hari raya.
5. Peningkatan Gizi dan Kesehatan. Selain apa yang telah kita sebutkan tadi, kualitas
atau mutu tenaga kerja dapat juga dilakukan dengan program peningkatan gizi dan
kesehatan. Dengan gizi yang baik, maka kesehatan tenaga kerja juga akan baik
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
8
1. Mengadakan transmigrasi, yaitu usaha memeratakan penduduk dari daerah padat ke
daerah yang masih sedikit penduduknya. Contoh, memindahkan penduduk Pulau
Jawa ke Pulau Kalimantan dengan membuka lapangan kerja baru.
2. Pemberdayaan tenaga kerja. Hal ini dilakukan dengan cara mengirim angkatan kerja
dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah yang kekurangan tenaga kerja
atau pun ke negara lain yang kekurangan tenaga kerja.
3. Pengembangan usaha sektor informal di daerah-daerah, seperti pengembangan
usaha-usaha kerajinan. Misalnya, usaha batik, anyaman tikar, kerajinan kayu, dan
lain-lain.
2.2.
2.3.
2.4.
2.4.1.
2.4.2.
2.4.3.
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4. Kesempatan kerja masih terbatas
Pemecahan Masalahnya:
Untuk mengatasi terbatasnya kesempatan atau peluang kerja ini dapat dilakukan
dengan cara pengembangan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja
yang besar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penanaman modal dalam
negeri. Usaha lainnya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah terbatasnya
lapangan kerja ini adalah dengan pengembangan pekerjaan umum, seperti pengadaan
proyek pembangunan jalan, pembuatan saluran air, irigasi, pembuatan jembatan, dan
perbaikan jalan.
10
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.3.1.
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
2.3.5.
2.3.6. Jaminan sosial tidak ada / kecil
Pemecahan masalah :
Seharusnya setiap perusahaan memberikan jaminan kesehatan seperti Jamsostek bagi
tenaga kerjanya sehingga para pekerja merasa aman dan terlindungi jika sewaktu waktu
terjadi kecelakaan atau kematian.
2.3.7. Pengangguran
Pemecahan masalah :
Pemerintah atau perusahaan membuka usaha padat karya sehingga banyak menyerap
tenaga kerja. kemudian memberikan pinjaman modal agar masyarakat dapat membuka
usaha sendiri sehingga pengangguran dapat teratasi.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tenaga kerja adalah orang yang bekerja di sektor industridan jasa. Tenaga kerja juga
merupakan pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu maupun
kelompok, sehingga mempunyai peran yang sangat mempengaruhi dalam aktivitas
perekonomian nasional dan penentu keberhasilan pembangunan.
3.
3.1.
Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada makalah ini, ada beberapa
rekomendasi yang dapat dijadikan masukan baik bagi para pembaca maupun penulis
selanjutnya. Hal ini diharapkan bisa menjadi saran yang tepat agar nantinya bisa dilakukan
oleh pembaca. Penulis memiliki beberapa saran untuk penulis selanjutnya agar makalah ini
bisa terus berlanjut sehingga memberikan banyak manfaat bagi remaja maupun pihak pihak
yang terkait dengan aksi balap liar ini. Berikut beberapa saran berupa rumusan masalah yang
dapat dijadikan pedoman bagi penulis selanjutnya.
1. bagaimana hubungan antara tingkat gaji/upah dengan kualitas hidup pekerja
2. bagaimana hubungan yang baik antara perusahaan dengan pekerja.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uhrmedia.com/uhr-corner/komunitas-PERMASALAHAN-TENAGA -KERJA-
INDONESIA-269.html
https://brainly.co.id/tugas/10046676?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/upaya-peningkatan-kualitas-tenaga-kerja-8283/
13