BPJS KETENAGAKERJAAN
(JAMSOSTEK)
OLEH
Nim : 19338042
FAKULTAS TEKNIK
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia nya
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dipelajari saat ini juga karena untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penulis tentang ketenagakerjaan yang sangat diperlukan setiap orang
yang ingin masuk dunia kerja. Maka dari itu orang yang ingin tahu tentang ketenagakerjaan
tersebut tentunya diperlukan buku-buku yang relavan yang dapat menunjang atau mempermudah
pengetahuannya tentang tenaga kerja. Maka dari itu dalam makalah ini penulis mencoba
Penulis menyadari mungkin masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang
penulis miliki. Maka dari itu kritik, saran bimbingan serta arahan dari semua pihak sangat
Akhir kata, Penulis harapkan dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak terkhususnya mahasiswa jurusan teknik mesin dan juga bagi perkembangan ilmu
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................5
A. Latar Belakang........................................................................................5
B. Tujuan Pembelajaran...............................................................................6
C. Metoda Pembelajaran..............................................................................6
A. Pengertian Ketenagakerjaan....................................................................7
3
A. Soal Objektif...........................................................................................28
B. Soal Essay...............................................................................................30
C. Soal Latihan............................................................................................30
BAB V PENUTUP........................................................................................35
A. Kesimpulan.............................................................................................35
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini, bisa kita lihat dan mungkin sangat banyak masyarakat
Indonesia mulai dari orang yang berpendidikan dan orang yang tidak berpendidikan yang
masih banyak menjadi pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan. Kondisi seperti ini
sampai saat sekarang ini masih belum bisa dicarikan solusi terbaik, yang bisa merubah
kehidupan para pengangguran di Indonesia ini. Maka dari itu semua pemerintah
diharapkan hendaknya bisa mengeluarkan ide dan gagasannya agar bisa merubah keadaan
sekarang ini. Mungkin salah satunya yaitu memberikan pelatihan kerja pada setiap
masyarakat yang sedang mencari pekerjaan, dengan mengelompokan pekerja mulai dari
yang memiliki sejarah pendidikan yang tinggi dan yang sama sekali tidak perpendidikan.
menciptakan rakyat Indonesia yang makmur dan sejahtera, dan terhindar dari kemiskinan.
Untuk itu makalah atau modul ini dibuat agar bisa membantu memberikan sedikit
informasi tentang ketenagakerjaan yang dapat dipelajari oleh siapapun. Dan semoga bisa
5
B. Tujuan Pembelajaran
pengangguran
C. Metoda Pembelajaran
atau pegangan
3. Dimodul ini tersedia latihan dan contoh soal yang bisa dipelajari
4. Bersungguh-sungguh lah dalam belajar pasti kita mendapatkan hasil yang baik
6
BAB II
A. Pengertian Ketenagakerjaan
1. Secara Umum
pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada
pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa. Dari aspek hukum
ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena
meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat
sejumlah ketentuan yang WAJIB tunduk pada ketentuan pemerintah dalam artian hukum
publik.
bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini. Menurutnya, anak-anak jalanan
ALAM. S
7
Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas untuk negara
RITA HANAFIE
Tenaga kerja adalah angkatan kerja yang terdiri dari penduduk usia kerja.
DELIARNOV
KOSIM
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting
dalam kegiatan produksi selain faktor alam, tenaga kerja, modal, dan
ketrampilan.
Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan
8
B. Jenis-jenis Tenaga Kerja
1. Berdasarkan kemampuan
yang sama untuk memperoleh pekerjaan tanpa adanya diskriminasi. Lebih lanjut, tenaga
khusus yang diperoleh dari pengalaman dan latihan. Sebagai contoh: supir,
diatur dalam Bab V UU 13/2013, agar kualifikasi tenaga kerja Indonesia dapat semakin
baik.
diri dalam suatu hubunga hukkum melalui ikatan atau perjanjian kerja yang sudah
9
disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai
kewajiban antara pengusaha dan tenaga kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan
perselisihan antara pengusaha dan tenaga kerja, maka hukum yang mengatur adalah
Industrial. Setiap bentuk perselisihan memiliki cara atau prosedur yang berlaku dan
harus diikuti oleh kedua belah pihak baik itu melalui cara berunding, mediasi,
Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau
Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan pikiran untuk
10
5. Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan departemen-departemen dalam
perusahaan.
dan manfaat dari program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang merupakan
program perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya. Penerbitan PP ini
untuk memberikan manfaat program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang lebih baik
11
bagi tenaga kerja dan keluarganya dengan cara meningkatkan manfaat jaminan dan
kemudahan pelayanan bagi tenaga kerja dan keluarganya,” kata Menteri Tenaga
(8/5).
program Jamsostek. PP 44/1993 yang telah mengalami 7 kali perubahan ini yang
pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang meliputi 4 Program yaitu
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), jaminan Hari Tua (JHT)
pengusaha sedangkan untuk JHT sebesar 5,7 % ditangggung pengusaha sebesar 3,7 %
dan Pekerja 2%, kata Muhaimin. Lebih lanjut, Muhaimin menjelaskan bahwa dalam
keluarga serta Jaminan Kematian (JK) bagi pekerja/buruh Saat ini biaya pelayanan
kesehatan meningkat cukup signifikan. Oleh karena itu batas atas upah Rp1 juta
sebagai dasar perhitungan iuran JPK sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang,
Rp1 juta dari upah sebulan, kini diubah menjadi paling tinggi 2 kali PTKP-K1
12
(pendapatan tidak kena pajak keluarga dengan anak satu) per bulan atau setara dengan
JPK itu maka manfaat jaminan itu akan mengalami peningkatan, di antaranya
mencakup cuci darah, jantung, kanker, dan HIV/AIDS, dll. Peningkatan dimaksud
Sedangkan perubahan lainnya adalah untuk manfaat jaminan kematian (JKM) yang
semula diberikan sebesar Rp16,8 juta berubah menjadi Rp21 juta per orang. Dengan
rincian yang berubah adalah santunan kematian dari sebelumnya Rp10 juta menjadi
sebesar Rp14,2 juta, sedangkan untuk biaya pemakaman tetap Rp2 juta, demikian
juga santunan Rp 200.000 per bualn selama 24 bulan tidak berubah. Sedangkan untuk
ahli waris penerima manfaat, yang sebelumnya hanya pada keturunan sedarah
menurut garis luruh ke bawah dan garis lurus ke atas (janda/duda atau anak sampai
dengan cucu atau kakek-nenek), sekarang diperbolehkan diterima oleh mertua atau
Program Jamsostek, maka ahli waris tenaga kerja peserta Jamsostek yang meninggal
Jamsostek merupakan suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan
berupa uang pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa yang dialami tenaga kerja seperti kecelakaan
13
2. Undang-undang Ketenagakerjaan
tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Peraturan
manusiawi
kesejahteraan
KETENAGAKERJAAN
14
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
HUBUNGAN KERJA
15
tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Hakim Ad-Hoc
Pemerantaraan
1. Menurut pendekatan angkatan kerja (labour force approach) yang diperkenalkan oleh
Penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan
Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia
kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak
16
sedang tidak bekerja contohnya petani yang sedang menanti panen atau
sedikit satu jam secara kontinyu dalam seminggu yang lalu (seminggu
lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari
Kelompok bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia
yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan,
rumah tangga tanpa memperoleh upah contoh ibu-ibu bukan wanita karir,
dan
simpanan uang atau sewa atas milik, dan golongan mereka yang hidupnya
17
tergantung dari orang lain, misalnya karena lanjut usia (jompo), cacat atau
sakit kronis
Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja ini kecuali mereka yang
untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai Potential
Labour Force (PLF). Jadi, tenaga kerja mencakup siapa saja yang dikategorikan
sebagai angkatan kerja dan juga mereka yang bukan angkatan kerja, sedangkan
angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan yang tidak bekerja (pengangguran).
dimaksud penganggur ialah orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha
Bekerja penuh,
diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, atau penghasilan yang
Penghasilan rendah
18
Pendekatan ini lebih realistis namun pelaksanannya lebih rumit,
rendah
BAB III
Gizi kerja sebagai salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peran
penting, baik bagi kesejahteraan maupun dalam rangka meningkatkan disiplin dan
produktivitas. Hal ini dikarenakan tenaga kerja menghabiskan waktunya lebih dari 35%
setiap hari di tempat kerja. Oleh karena itu mereka perlu mendapatkan asupan gizi yang
cukup dan sesuai dengan jenis/beban pekerjaan yang dilakukannya. Penyakit gizi kerja
merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan dengan kerja.
Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu rangkaian kegiatan penyediaan makan
bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari rencana perencanaan menu hingga
peyajiannya dengan memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan
bahan makanan, sanitasi tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis
mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau perbandingan antara output
19
(keluaran / jumlah yang dihasilkan) dengan input (masukan / setiap sumber daya yang
digunakan).
peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor ini akan
menentukan prestasi kerja tenaga kerja karena adanya kecukupan dan penyebar kalori
yang seimbang selama bekerja. Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak mungkin
mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi oleh
derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif,
dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi dalam bekerja.
Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan,
Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,
biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan
20
di tempat kerja yaitu tekanan panas, bahan-bahan kimia, parasit dan
Usia
Jenis kelamin
Kegiatan sehari-hari
Lingkungan kerja
kebutuhan tersebut dalam menu pekerja sehari-hari. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan proporsinya agar seimbang
(WNPG VIII, 2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari
total energi), Lemak (20-30% dari total energi). Kebutuhan energi diterjemahkan ke
dalam porsi bahan makanan menggunakan daftar bahan makanan penukar. Pemberian
makanan utama di tempat kerja dilakukan saat istirahat (4-5 jam setelah kerja) diselingi
21
C. Masalah Ketenagakerjaan
kesempatan kerja maupun pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah. Hal ini dialami oleh
banyak negara yang termasuk Indonesia, karena hingga saat ini masih banyak
pengangguran atau lebih tepatnya lagi orang yang tidak dapat bekerja karena minimnya
lapangan pekerjaan.
Banyaknya Pengangguran
22
TIngkat pendidikan yang rendah baik formal maupun non formal.
1. Kondisi fisiologis
Selama Kehamilan
membutuhkan tambahan energi dan zat gizi lainnya seperti zat besi dan
asam folat. Perempuan yang berstatus gizi baik dengan tingkat aktivitas
Selama Menyusui
tambahan energi dan zat gizi lainnya. Selama enam bulan pertama,
seorang ibu menyusui membutuhkan energi tambahan 500 kkal/ hari dan
23
2. Kondisi tertentu
Anemia Besi
Untuk pekerja anemia gizi besi diberikan suplemen tablet besi dengan
seperti hati, daging, ikan, ayam, telur dan sayuran hijau. Khusus bagi pekerja
dosis 60 mg per minggu selama 16 minggu setiap tahun. Selama masa haid
Pengaturan pola makan sehat dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan
cukup sumber karbohidrat, protein dan lemak serta cukup vitamin dan
mineral. Porsi kalori terbesar diusahakan dikonsumsi pagi dan siang hari.
sebaiknya adalah susu rendah lemak. Olahraga secara teratur dan rutin perlu
dilakukan. Olah raga apapun baik namun jenis yang disarankan adalah
24
olahraga dilakukan 4-5 kali seminggu selama 20-30 menit karena dengan
Lembur dan Shift Kerja : Bagi pekerja yang lembur selama 3 (tiga) jam atau
yang padat gizi. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menjalani shift kerja
Suhu
Tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi
diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai pengganti cairan yang keluar
dari tubuh. Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi
karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja
25
metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk
regenerasi sel.
yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi
4. Kesempatan Kerja
Adapun kesempatan kerja ialah suatu keadaan dimana peluang kerja tersedia bagi
para pencari kerja. Kesempatan kerja merupakan pertemuan antara permintaan tenaga
kerja dengan penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja
datang dari para pencari pekerja, sedangkan permintaan tenaga kerja datang dari
Kesempatan kerja dapat diartikan juga sebagai jumlah lapangan kerja yang
tersedia bagi masyarakat, baik yang sudah ditempati maupun jumlah lapangan kerja
yang masih kosong “permintaan tenaga kerja”. Semakin rendah kesempatan kerja di
suatu negara, maka semakin besar pula jumlah angkatan kerja yang tidak dapat
menghindari hal ini, biasanya pemerintah suatu negara mencoba untuk mendatangkan
26
5. Angkatan Kerja
Sebagian dari tenaga kerja ada yang tidak siap, tidak bersedia, tidak mampu dan
atau tidak sedang mencari pekerjaan, mereka disebut dengan bukan angkatan kerja.
Sedangkan tenaga kerja yang siap dan mampu bekerja baik yang sudah mendapat
Angkatan kerja juga mencakup setiap orang yang memiliki kemampuan dan kemauan
pendidikan, mengurus rumah tangga, lanjut usia, cacat jasmani, dan setiap orang yang
tidak melakukan kegiatan apapun yang dapat digolongkan sebagai sebuah pekerjaan.
27
BAB IV SOAL,
A. Soal Objektif
1. Suatu keadaan yang menujukan tersedianya lapangan kerja yang siap diisi oleh
a. Angkatan Kerja
b. Kesempatan Kerja
c. Kemampuan Kerja
d. Waktu Kerja
e. Pengangguran
28
2. Para ibu rumah tangga atau anak sekolah digolongkan sebagai….
a. Pengangguran
b. Pengangguran terselubung
c. Angkatan Kerja
e. Manajer Keuangan
perekonomian yaitu…
e. Kriminalitas tinggi
4. Seorang yang ingin bekerja dan telah memenuhi syarat sebagai seorang pekerja
penuh disebut….
a. Labor
b. Non labor
c. Labor force
d. Employmen
e. Agen
29
5. Seseorang berusia 15-64 tahun termasuk kedalam usia….
b. Pengusaha
c. Pekerja
d. Angkatan kerja
e. Pengangguran
B. Soal Essay
3. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja dan factor
C. Soal Latihan
30
2. Pekerja yang tidak memenuhi kriteria pekerja penuh disebut?
a. Pengangguran
b. Pengangguran sukses
c. Orang kaya
d. Pengangguran terbuka
e. Pemalas
4. Jelaskan mengapa seseorang hidup didunia harus memilki pekerjaan dan sebutkan
akibat jika tidak bekerja, serta sebutkan cara cepat menjadi sukses dan kaya raya..!
5. Pengangguran yang terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan
a. Friksional
b. Structural
c. Musiman
d. Calon youtuber
e. Teknologi
D. Kunci Jawaban
Soal Objeltiaf
1. B
2. D
3. A
31
4. A
5. C
Soal Essay
orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
2. Gizi kerja, sebagai salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peran
lebih dari 35% setiap hari di tempat kerja. Oleh karena itu mereka perlu
mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis/beban pekerjaan
akibat kerja ataupun ada hubungan dengan kerja. Pengelolaan makan bagi
tenaga kerja adalah suatu rangkaian kegiatan penyediaan makan bagi tenaga
jenis dan bahan makanan, sanitasi tempat pengolahan dan tempat penyajian,
bahwa mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau
32
Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan,
Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,
biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan
Usia
Jenis kelamin
Kegiatan sehari-hari
Lingkungan kerja
4. Angkatan kerja, Sebagian dari tenaga kerja ada yang tidak siap, tidak bersedia,
tidak mampu dan atau tidak sedang mencari pekerjaan, mereka disebut dengan
bukan angkatan kerja. Sedangkan tenaga kerja yang siap dan mampu bekerja
disebut dengan angkatan kerja. Angkatan kerja juga mencakup setiap orang
33
yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja yang sedang berusaha
jasmani, dan setiap orang yang tidak melakukan kegiatan apapun yang dapat
5. Masalah ketenagakerjaan
rendah. Hal ini dialami oleh banyak negara yang termasuk Indonesia, karena
hingga saat ini masih banyak pengangguran atau lebih tepatnya lagi orang
Banyaknya Pengangguran
34
Timbul akibat jumlah angkatan kerja yang produktif tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan
hukum publik.
35
Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa
mewujudkan kesejahteraan
orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
36
Penganggur semacam ini oleh BPS disebut penganggur terbukaSJAMSUL
http://www.gurupendidikan.co.id/tenaga-kerja/
https://www.dslalawfirm.com/pengertian-masalah-peraturan-ketenagakerjaan/amp/
37
38