Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu. Makalah ini
disususun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia yang membahas
tentang “Analisis Pengangguran di Indonesia dalam Tiga Tahun Terakhir” .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang dimiliki cukup terbatas. Oleh karena itu, penulis berharap kritik, saran dan
masukan dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan dapat digunakan sebagai salah satu acuan atau pedoman dalam proses
pembelajaran.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5
2.1 Sejarah Bangsa Indonesia..............................................................................5
A. Pengertian................................................................................................5
B. Kelahiran Bangsa Indonesia....................................................................7
C. Perkembangan Bangsa Indonesia............................................................10
2.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia.....................................................14
A. Pengertian................................................................................................14
B. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional............................................14
C. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara...............................................15
D. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Negara.........................16
BAB III PENUTUP........................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) pengangguran dari 3 tahun terakhir yaitu
tahun 2016, tahun 2017 dan tahun 2018 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun
2016 jumlah pengangguran di Indonesia yaitu sebesar 5,6 % dari tenaga kerja, tahun
2017 menurun menjadi 5,5% dari jumlah tenaga kerja dan pada tahun 2018 kembali
menurun menjadi 5,3% dari jumlah tenaga kerja. Hal ini tentu merupakan awal yang
baik bagi Indonesia dalam mengurangi tingkat pengangguran. Karena itu, perlunya
analisis penyebab kenaikan jumlah kesepatan kerja, penyebab penurunnya
pengangguran, faktor yang menghambat dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengangguran di Indonesia dalam 3 Tahun Terakhir”
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Tenaga kerja ini adalah tenaga kerja yang membutuhkan keahlian di
bidang tertentu dengan melalui pelatihan atau pengalaman kerja. Contoh:
Sopir Bus, Musisi
Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai tingkat
produktivitas tinggi sehingga dapat secara langsung memberikan
sumbangan yang besar bagi perusahaan.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskill labour)
Tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja di luar tenaga kerja
terdidik dan juga tenaga kerja terlatih.
Mereka umumnya hanya mengenyam pendidikan formal pada tataran
tingkat bawah dan tidak mempunyai keahlian yang memadai karena
memang belum ada pengalaman kerja, sehingga pekerjaan yang
dikerjakannyapun umumnya tidak memerlukan keahlian secara spesifik.
Misalnya seorang pelajar (Tingkat Sekolah Dasar, Tingkat Sekolah
Menengah, Tingkat Sekolah Lanjutan Atas) droup out, maka mereka dapat
digolongkan pada tenaga kerja tidak terlatih.
Tenaga kerja yang tidak terlatih adalah tenaga kerja yang paling
banyak tersedia di masyarakat, bahkan melebihi dari kapasitas tenaga kerja
yang dibutuhkan, sehingga perusahaan akan sangat leluasa sekali untuk
memilih tenaga kerja yang dianggap benar-benar memenuhi persyaratan
dan berkomitmen untuk ikut mengembangkan perusahaan.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil, cenderung bekerja
dengan hanya mengandalkan tenaga saja tanpa ada keunggulan lain.
Contoh: Kuli.
Tenaga kerja ini dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Pekerja Lepas, atau biasa disebut dengan freelance adalah orang yang
bekerja sendiri dan tidak berkomitmen pada suatu perusahaan.
Pekerja Kontrak, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan
dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian
tertulis.
Pekerja Tetap, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan untuk
jangka waktu tidak tertentu.
7
2.2 Masalah Ketenagakerjaan yang ada di Indonesia
1. Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja
Kuantitas tenaga kerja yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas setiap
tenaga kerja yang cenderung rendah. Kualitas yang rendah disebabkan oleh
tingkat pendidikan mereka yang rendah atau belum memadai dengan jenis
pekerjaan yang ada. Ada juga yang pendidikannya cukup tinggi dan memadai
bagi sebuah pekerjaan namun tidak mampu bekerja sesuai keinginan. Hal ini
disebabkan karena mutu pendidikan yang rendah di beberapa instansi
pendidikan atau bisa juga karena daya serap yang kurang terhadap ilmu
pengetahuan. Selain pendidikan, kesehatan juga merupakan faktor kurangnya
kualitas para pekerja. Kesehatan yang kurang fit akan sangat berpengaruh
terhadap kinerja seorang tenaga kerja. Penyebab dari kondisi kesehatan yang
kurang fit ini bisa disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang bergizi
tinggi. Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih kesulitan
mendapat makanan yang bergizi tinggi. Kualitas angkatan yang rendah akan
mengurangi efektivitas serta efisiensi dalam pekerjaan. Selain itu, hasil kerja
yang diberikan pun juga kurang berkualitas. Selain mengalami kerugian, hasil
karya perusahaan di Indonesia pun tidak bisa bersaing dengan negara lain
karena kualitasnya yang rendah. Membangun kualitas tenaga kerja yang tinggi
mesti dimulai sejak mereka masih menjadi angkatan non kerja yang berusia 0-
8
14 tahun. Dengan begitu, mereka akan siap memasuki dunia kerja dengan
kualitas yang maksimal saat usianya masuk ke dalam usia angkatan kerja.
Jumlah penduduk yang besar akan menghasilkan angkatan kerja yang besar
pula. Angkatan kerja yang besar jika dimanfaatkan dengan baik maka akan
mempu meningkatkan perekonomian yang nantinya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat juga. Namun jika meningkatnya angkatan kerja yang
tidak diimbangi oleh banyaknya lapangan kerja yang tersedia, menyebabkan
beban tersendiri bagi sistem perekonomian. Angkatan kerja yang tidak
tertampung akhirnya berakhir menjadi pengangguran.
9
3. Persebaran Kerja yang Tidak Merata
Mengadakan transmigrasi
10
akan kekurangan tenaga ahli. Hal ini merupakan salah satu penyebab mengapa
banyak daerah yang tertinggal.
4. Pengangguran
2.3 Analisis kasus pengangguran yang terjadi dalam tiga tahun terakhir
(2016,2017, dan 2018)
Pengangguran merupakan masalah yang sudah tidak biasa lagi bagi sebuah
Negara. Banyaknya penduduk membuat Indonesia menjadi Negara dengan
pengganguran yang cukup besar. Pengangguran yang besar menyebabkan
timbul akan kemiskinan, setelah kemiskinan akan timbul pula kejahatan pada
masyarakat. Masalah sebuah Negara tak jauh dari masalah satu dengan yang
lain. Di Indonesia bukan masalah ketidakmampuan tenaga kerja dalam
melaksanakan kerja, melainkan kurangnya lapangan pekerjaan disetiap
perusahaan ataupun yang lainnya. Kini banyak perusahaan yang memang hanya
menerima ahli dalam pekerjaannya. Padahal banyak anak lulusan SMK yang
ingin langsung bekerja, dan kini banyak pula sarjana S1 yang hanya
menganggur dirumah karena tidak adanya lowongan pekerjaan. Standar yang
tinggi dalam pekerjaan membuat orang orang ini kesulitan untuk mendapatkan
pekerjaan secara layak. Terutama pada daerah kota ataupun ibu kota, banyak
11
orang yang berfikir bahwa dikota pasti akan mendapat pekerjaan. Namun
prespektif itu justru tidak berlaku, tidak secara mentah perusahaan akan
menerima orang untuk dipekerjakan. Dan akhirnya berujung pada pekerjaan
yang seadanya. Tercatat bahwa Pengangguran Terbuka pada Agustus 2016
4,51% namun di kota TPT hampir menunjuk angka 7% tepatnya yaitu 6,60%.
Angka yang cukup tinggi untuk sebuah pengangguran yang ada di Indonesia.
Jika kita melihat sebuah berita yang diunggah pada 6 November 2018, terlihat
timeline yang cukup membuat terkejut “Bertambah 130 Ribu Jiwa,
Pengangguran Agustus 2018 menjadi 5,34%”. Angka yang besar dalam sebuah
pertambahan pengangguran. Dalam data BPS jika melihat tahun lalu Agustus
2017 jumlah pengangguran bertambah 40 ribu jiwa. Jumlah pekerja yang
berkurang lebih cepat dibandingkan berkurangnya angkatan kerja memicu
kenaikan pengangguran pada Agustus 2018 ini. Jika melihat tingkat
pengangguran di kota dan didesa nampaknya tingkat pengangguran diperkotaan
pada Agustus 2018 mencapai 6,45% dimana dari data tersebut disimpulkan
bahwa pengangguran naik dibandingkan pada Febuari 2018, tapi lebih rendah
dibandingkan pada Agustus 2017 yaitu 6,79%. Adapun pengangguran di
pedesaan pada Agustus 2018 meningkat menjadi 4,04% dari posisi pada Febuari
2018 yaitu 3,72% dan juga tercatat bahwa pengangguran meningkat dibanding
Agustus 2017 sebesar 4,01%.
Dalam mengatasi pengangguran tidaklah semudah membalikan telapak
tangan, perlu adanya program atau pun kebijakan yang dapat membantu
mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia ini. Jika melihat data yang
diperoleh dari sebuah berita yang diunggah pada 7 Mei 2018, dengan timeline
“Febuari 2018: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,13 persen,
Rata-rata upah buruh per bulan sebesar 2,65 juta rupiah” kita bisa melihat
bahwa jumlah angkatan kerja pada Febuari 2018 sebanyak 133,94 juta orang,
naik 2,39 juta orang dibanding Febuari 2017 dimana pada tahun tersebut TPT
mencapai 5,33% dan pada Febuari 2018 mencapai 5,13%. Sejalan dengan itu,
Tingkat Parisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,20% meningkat 0,18%
dibandingkan dengan Febuari 2017 yaitu mencapai 69,02%. Dalam satu tahun
terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang, sejalan dengan TPT yang
turun menjadi 5,13%. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu
8,92%. Jika kita membandingkan, penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta
orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Febuari 2017. Sebanyak 73,98 juta
orang (58,22%) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi
presentasenya menurun sebesar 0,13% dibandingkan febuari 2017. Dari 127,07
juta orang sebesar 7,64% masuk kategori setengah menganggur dan 23,83%
pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur dan pekerja
paruh waktu naik masing-masing sebesar 0,02% dan 1,31%.
12
2.4 Faktor Penyebab Pengangguran di Indonesia
13
sebagai tenaga kerja. Orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
tinggi biasanya hanya menjadi buruh kasar. Jika pekerjaan kasar tidak ada
dan tidak memiliki jiwa seorang pengusaha, maka seseorang dapat menjadi
pengangguran permanen. Selain itu, orang-orang yang tidak mendapatkan
cukup uang untuk mencapai pendidikan tidak mau menaikkan keterampilan
mereka seperti mengemudi, memasak, atau bertani.
6. Kemiskinan
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penganggur berasal dari
orang-orang yang hidup di bawah kemiskinan. Meskipun tingkat kemiskinan
di Indonesia dapat dikurangi secara bertahap, jumlah pengangguran dapat
dikategorikan tinggi. Kebanyakan orang yang tumbuh di keluarga miskin
pada umumnya juga miskin. Itu karena mereka tidak memiliki kesempatan
untuk mendapatkan pendidikan, atau tidak memiliki persediaan yang cukup
untuk mengembara. Akhirnya, hal yang akan mereka lakukan adalah
menganggur. Kemiskinan adalah salah satu penyebab pengangguran di
Indonesia.
7. PHK
Salah satu hal yang paling menakutkan oleh karyawan swasta adalah
pemutusan hubungan kerja atau PHK. PHK akan terjadi karena berakhirnya
kontrak kerja atau pengurangan karyawan. Sebuah perusahaan bahkan akan
melakukan metode ini untuk menstabilkan sistem kerja. Pekerjaan sektor
pemerintah, yang dianggap paling aman, menjadi opsi berbahaya karena
pemerintah negara bagian dan lokal terus-menerus memotong pekerjaan.
8. Tempat tinggal jauh dari banyak lowongan pekerjaan
Daerah yang kurang berkembang biasanya akan menjadi sarang bagi
banyak pengangguran. Orang-orang di daerah terpencil biasanya memiliki
keinginan untuk sukses besar. Namun, apa kekuatannya jika domisili
mereka jauh dari kampung halaman dan tidak mendapatkan berkah dan
kesempatan yang sama untuk mencoba peruntungan mereka di tanah luar
negeri. Akhirnya, orang-orang seperti ini akan berakhir menganggur karena
mereka memilih keluarga, istri, dan anak-anak sebagai prioritas.
9. Pasar global
Di era pasar global bebas dan perdagangan global, maka pengangguran
akan menjadi masalah terbesar yang pernah ada. Akan ada banyak
perusahaan asing yang didirikan, tetapi mereka cenderung memasukkan
beberapa pekerja dari negara mereka daripada menggunakan tenaga kerja
asli. Selain itu, mereka memiliki alasan sendiri bahwa sebagian besar
keterampilan dan kemampuan Indonesia tidak memenuhi persyaratan
mereka. Akhirnya, penduduk lokal berakhir sebagai penganggur.
Seharusnya menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk membuat kebijakan
yang baik terhadap perusahaan asing. Mereka harus membatasi orang asing
yang menjadi pekerja di Indonesia.
14
2.5 Cara Mengatasi Pengangguran
15
memberikan lapangan pekerjaan bagi setiap orang. Oleh karena itu,
menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan hal yang
diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius
sehingga masih belum tampak hasilnya.
5. Informasi Lowongan Kerja
Informasi mengenai lowongan pekerjaan juga sangat penting sebagai cara
mengatasi pengangguran. Saat ini, sudah begitu banyak media untuk
pemberitahuan mengenai lowongan pekerjaan di media massa, baik di media
cetak, maupun di media elektronik. Cara mengatasi pengangguran dengan
memberikan informasi setiap kali ada lowongan pekerjaan harus tetap
dilakukan. Dengan informasi-informasi ini, nantinya para pencari kerja bisa
menyesuaikan diri dan segera melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk
suatu pekerjaan jika memang berminat dan sesuai dengan kemampuannya.
Lowongan pekerjaan juga harusnya dilakukan dengan transparan, sehingga
tidak ada praktek “lewat jalur belakang”.
6. Transmigrasi
Transmigrasi menjadi sangat penting bila kita membahas cara mengatasi
pengangguran. Hal ini terjadi karena bila terlalu banyak jumlah penduduk di
suatu daerah, hal itu juga akan membuat lapangan pekerjaan menjadi penuh,
ataupun bahkan kekurangan lapangan pekerjaan. Transmigrasi merupakan cara
mengatasi pengangguran dengan memindahkan penduduk dari daerah yang
jumlahnya padat ke daerah yang daerah jarang penduduknya. Dengan
melakukan transmigrasi, akan terbagi dengan seimbang porsi untuk
mendapatkan lapangan pekerjaan di berbagai daerah.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda dituntut untuk berfikir kritis dan
berkotribusi positif bagi pembangunan ekonomi bangsa. Mahasiswa berperan
sebagai agen perubahan yang akan menentukan arah perubahan indonesia.
Mahasiswa juga dapat menyumbangkan pikran-pikiran kreatifnya dalam upaya
menggulangi masalah seta upaya pembangunan perekonomian Indonesia. Akan
tetapi tidak hanya cerdas dan berfikir kreatif namun mahasiswa juga harus
berkarakter.
16
oleh sebab itu mahasiswa bisa membantu melalui beberapa hal. Hal pertama
adalah melakukan studi di suatu komunitas mengenai sebaran jenjang
pendidikan bagi para pencari kerja, kemudian melalui koneksi informasi yang
dimiliki (melalui ikatan alumni, atau koneksi dengan perusahaan-perusahaan
dan instansi pemerintahan) dapat menyebarkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan para pencari kerja. Hal tersebut akan memberikan keuntungan
kepada kedua belah pihak, dimana para pencari kerja akan mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dan para pemilik lowongan kerja akan mendapatkan
banyak opsi pekerja yang mereka butuhkan.
17
sebagainya. Hal tersebut merupakan salah satu contoh pengabdian masyarakat
yang dapat diterapkan di pedesaan didekat rawa atau danau.
Serta masih banyak lagi peran mahasiswa yang sangat dibutuhkan untuk
kemajuan perekonomian negara. Namun mahasiswa tidak dapat bergerak
sendiri, tentu butuh bekerjasama dengan pemerintah. Ide-ide kreatif tersebut
tetap harus disalurkan kepada pemerintah untuk dipertimbangkan kelayakan ide-
idenya.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ketenagakerjaan atau tenaga kerja merupakan bagian dari faktor produksi, oleh
karena itu tenaga kerja sangat penting dalam kegiatan ekonomi maupun dalam perekonomian
suatu negara.
Definisi ketenagakerjaan menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2
disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
Masalah ketenagakerjaan yang ada di Indonesia:
1. Rendahnya kualitas tenaga kerja
19
8. Tempat tinggal jauh dari banyak lowongan pekerjaan
9. Pasar global
Berikut cara mengatasi pengangguran:
1. Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja
2. Memberikan Pelatihan Kerja
3. Meningkatkan Mutu Pendidikan
4. Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan
5. Informasi Lowongan Kerja
6. Transmigrasi
Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda dituntut untuk berfikir kritis dan berkotribusi
positif bagi pembangunan ekonomi bangsa. Maka dari itu mahasiswa dapat berperan penting
dalam mengatasi permasalahan di negeri ini, salah satunya mengatasi permasalahan
pengangguran yang telah menjadi momok bagi negara Indonesia. Untuk masalah
pengangguran dikota-kota besar oleh disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang tersedia lebih
sedikit di bandingkan para pencari kerja, oleh sebab itu mahasiswa bisa membantu melalui
beberapa hal. Hal pertama adalah melakukan studi di suatu komunitas mengenai sebaran
jenjang pendidikan bagi para pencari kerja, kemudian melalui koneksi informasi yang
dimiliki (melalui ikatan alumni, atau koneksi dengan perusahaan-perusahaan dan instansi
pemerintahan) dapat menyebarkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan para pencari
kerja. Hal lain juga bisa dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai peluang-
peluang berwirausaha yang ada dan juga bisa menghadirkan pihak perbankan dan mungkin
pemerintah (diwakili kementrian koperasi dan UKM) dalam sesi sharing tersebut yang
berguna untuk memberikan informasi mengenai sumber dana yang dibutuhkan untuk (kredit
usaha rakyat dll) dan apa yang harus dilakukan warga agar mendapatkan dana yang
dibutuhkan memulai sebuah usaha. Kontibusi lain yang dapat diberikan mahasiswa untuk
mengatasi dan mencegah pengangguran yaitu dengan pengabdian masyarakat.
B. SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja
https://www.zonasiswa.com/2014/12/ketenagakerjaan-pengertian-klasifikasi.html
https://blog.ruangguru.com/jenis-tenaga-kerja-dan-permasalahannya
https://kotamobaguonline.com/2016/10/permasalahan-tenaga-kerja-dan-solusinya/
http://rahmaovitasari.blogspot.com/2017/03/kontribusi-mahasiswa-dalam-mengentaskan.html
21