Anda di halaman 1dari 14

PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGANGGURAN

DOSEN PEMBIMBING

DRA. Endang Kusdiah Ningsih, M.Si.

DISUSUN OLEH:

Ricky Lee

Valentino Mitchell Opuliano

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS DAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

PALEMBANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Perekonomian Indonesia
tentang Pengangguran di Indonesia ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami Dra.Endang Kusdiah Ningsih, M.Si.
sebagai dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.

Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pengangguran di Indonesia. Kami membuat
makalah ini menyadari bahwa banyak kekurangan oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan untuk dapat memperbaiki makalah kami di hari yang
akan mendatang.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.


Semoga laporan yang kami buat ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
D. Sistematika Penulisan ..................................................................... 2

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Definisi Pengangguran .................................................................... 4


2. Jenis-jenis Pengangguran ................................................................ 4
3. Keadaan Pengangguran di Indonesia .............................................. 6
4. Dampak Pengangguran ................................................................... 8
5. Cara mengatasi Pengangguran ........................................................ 8

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................. 10

Saran ............................................................................................................ 10

Daftar Pustaka ............................................................................................. 11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat


kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu,pertumbuhan
ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7 hingga 8 persen. Padahal, masalah
pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan
ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan
ekonomi satu persen, tenaga kerja yang bisa terserap bisa mencapai 400 ribu orang.
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan
menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta
pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh
pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.

Bayangkan, pada 1997, jumlah pengangguran terbuka mencapai 4,18 juta.


Selanjutnya, pada 1999 (6,30juta), 2000 (5,81 juta), 2001(8,005 juta), 2002(9,13
juta) dan 2003(11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran
menunjukkan, pada 2001: usia kerja (144,033 juta), angkatan kerja (98,812 juta).
Penduduk yang kerja (90,807 juta), penganggur terbuka (8,005 juta), setengah
penganggur terpaksa (6,010 juta), setengah penganggur sukarela (24,422 juta).

Pada 2002: usia kerja(148,730 juta), angkatan kerja(100,779 juta), penduduk yang
kerja(91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa
(28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya.
Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga
2007 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan mengakibatkan
kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.

1
B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian definisi pengangguran


2. Jenis-jenis pengangguran.
3. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?
4. Dampak pengganguran terhadaap perekonomian indonesia
5. Cara meengatasi pengganguran.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul Masalah Pengangguran di


Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Mengetahu Definisi Pengangguran


2. Jenis-jenis pengangguran.
3. Mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia
4. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pengangguran.
5. Mengetahui dampak pengangguran di Indonesia
6. Mengetahui data data tentang pengangguran.

D. Sistematika Penulisan

Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia ini disusun dengan urutan sebagai


berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,tujuan


penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

Bab II Pembahasan

2
Pada bab ini ditemukan pembahasan yang terdiri dari definisipengangguran, apa
masalah pengangguran di indonesia,

bagaimana keadaan pengangguran di indonesia, bagaimana keadaan angkatan kerja


dan keadaankesempatan kerja, kenapa pengangguran mengakibatkan
kemiskinan, apa dampak pengangguran di indonesia terhadap pertumbuhan asean,
apa realisasi industri untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran,
serta penyajian data pengangguran di Indonesia.

Bab III Penutup

Bab terakhir ini memuat kesimpulan dan solusi terhadap masalah pengangguran di
Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Pengangguran
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi
waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti
mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti
mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas
masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya:
Definisi pengangguran menurut Sadono Sukirno pengangguran adalah
suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya
Definisi pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak pengangguran
adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama
sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan.

2. Jenis-jenis pengganguran
Pengganguran berdasarkan sifatnya:
a. Pengangguran terbuka
merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama
sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang mempersiapkan
suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

b. Setengah pengangguran,
adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum dilihat dari jam kerja.
Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu minggu kurang dari 40 jam.

4
c. Pengangguran terselubung,
adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan
tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya
cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya
pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani
tersebut termasuk pengangguran terselubung.

Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi berikut


ini.
yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau
perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran
karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
A. Pengangguran friksi atau pengangguran sementara,
yaitu pengangguran sementara waktu. Misalnya, seseorang yang sedang
menunggu waktu panggilan mulai kerja
B. Pengangguran teknologi.
yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi manual
menjadi teknologi elektronik. Misalnya, seseorang yang tidak mampu
memenuhi tuntutan pekerjaan untuk menggunakan komputer maka dengan
sendirinya ia akan digantikan oleh karyawan lain yang mampu
menggunakan computer.
C. Pengangguran musiman,
yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim.
Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur
karena musim badai.
D. Pengangguran voluntary,
yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu
bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki
penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah,
kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
E. Pengangguran struktural,

5
yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya, negara
agraris yang berubah menjadi Negara industri, lahan-lahan pertanian
digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai
keterampilan di sektor industri.

3. Keadaan Pengangguran di Indonesia


Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan
kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.Juga kompetensi
pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya
informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan


hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang
menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan
yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam
proses ekspor impor, dll. Menurut data BPS angka pengangguran pada tahun
2002, sebesar 9,13 juta penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya adalah
yang berpendidikan tinggi. Bila dilihat dari usia penganggur sebagian besar
(5.78 juta) adalah pada usia muda (15-24 tahun). Selain itu terdapat sebanyak
2,7 juta penganggur merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (hopeless).
Situasi seperti ini akan sangat berbahaya dan mengancam stabilitas
nasional.Masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur yaitu yang
bekerja kurang dari jam kerja normal 35 jam perminggu, pada tahun 2002
berjumlah 28,87 juta orang. Pada tahun 2016 dinilai mencapai titik terendah
sejak 1998. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pengangguran pada
2016 mencapai 5,5 persen atau sekitar 7,02 juta orang atau lebih rendah
dibanding 2015 yakni sebesar 5,81 atau setara dengan 7,45 juta orang.

Berikut ini data pengangguran terbuka dari Badan Pusat Statistik dari tahun
1997 2017:

6
Pendidikan
No. Tertinggi 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Yang

Tidak/belu
1 m pernah 27,675 31,779 31,962 29,01 278,329 214,74 352,518 336,027
sekolah
Tidak/belu
2 187,769 223,029 246,538 192,232 573,097 653,568 710,354 668,269
m tamat SD

3 SD 759,19 909,479 1,216,976


1,151,252 1,893,565 2,353,330 2,495,928 2,275,281
4 SLTP 733,911 983,145 1,367,892
1,159,478 1,786,317 2,146,495 2,458,913 2,690,912
SLTA
5 Umum/SM 1,398,064 1,616,700 1,894,986
1,891,962 1,881,578 2,138,263 2,435,819 2,441,161
U
SLTA
6 Kejuruan/S 699,659 851,902 994,254 651,369
1,051,912 1,105,867 1,037,103 1,254,343
MK
Akademi/Di
7 141,506 175,417 243,926 184,69 251,134 250,426 202,809 237,251
ploma
8 Universitas 236,197 253,809 310,947 276,076 289,099 269,415 245,857 348,107

Total 6,030,319 8,005,031 9,132,104 9,939,301 10,251,351


4,183,971 5,045,260 5,813,231

2005 2006 2007 2008 2009 2010


Februari November Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

342,656 264,458 234,465 170,666 145,75 94,301 79,764 103,206 60,347 90,471 59,066 157,586
670,055 673,527 614,96 611,254 520,316 438,519 448,431 443,832 415,955 547,43 547,164 600,221

2,540,977 2,729,915 2,675,459 2,589,699 2,753,548 2,179,792 2,216,748 2,099,968 2,143,747 1,531,671 1,522,465 1,402,858

2,680,810 3,151,231 2,860,007 2,730,045 2,643,062 2,264,198 2,166,619 1,973,986 2,054,682 1,770,823 1,657,452 1,661,449

2,680,752 3,069,305 2,842,876 2,851,518 2,630,360 2,532,204 2,204,377 2,403,394 2,133,627 2,472,245 2,111,256 2,149,123

1,230,750 1,306,770 1,204,140 1,305,190 1,114,675 1,538,349 1,165,582 1,409,128 1,337,586 1,407,226 1,336,881 1,195,192
322,836 308,522 297,185 278,074 330,316 397,191 519,867 362,683 486,399 441,1 538,186 443,222
385,418 395,538 375,601 395,554 409,89 566,588 626,202 598,318 626,621 701,651 820,02 710,128
10,854,254 11,899,266 11,104,693 10,932,000 10,547,917 10,011,142 9,427,590 9,394,515 9,258,964 8,962,617 8,592,490 8,319,779

7
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari

93,956 205,388 126,972 85,374 112,435 81,432 134,04 74,898 124,303 55,554 94,293 59,346 92,331
559,661 737,61 601,753 512,041 523,4 489,152 610,574 389,55 603,194 371,542 557,418 384,069 546,897

1,291,733 1,241,882 1,418,683 1,452,047 1,421,873 1,347,555 1,374,822 1,229,652 1,320,392 1,004,961 1,218,954 1,035,731 1,292,234

1,834,632 2,138,864 1,736,670 1,714,776 1,821,429 1,689,643 1,693,203 1,566,838 1,650,387 1,373,919 1,313,815 1,294,483 1,281,240

2,385,938 2,376,254 2,043,697 1,867,755 1,874,799 1,925,660 1,893,509 1,962,786 1,762,411 2,280,029 1,546,699 1,950,626 1,552,894
864,649 847,365
1,109,511 1,161,362 1,018,465 1,067,009 1,258,201 1,332,521 1,174,366 1,569,690 1,348,327 1,520,549 1,383,022
469,009 276,816 258,385 200,028 197,27 185,103 195,258 193,517 254,312 251,541 249,362 219,736 249,705
635,442 543,216 553,206 445,836 425,042 434,185 398,298 495,143 565,402 653,586 695,304 567,235 606,939
8,379,882 8,681,392 7,757,831 7,344,866 7,240,897 7,410,931 7,147,069 7,244,905 7,454,767 7,560,822 7,024,172 7,031,775 7,005,262

4. Dampak dari pengganguran


Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang berkaitan dengan
kegiatan perekonomian, hubungan kemasyarakatan dan juga permasalahan
kemanusiaan. Apabila masalah pengangguran ini tidak dapat diselesaikan,
maka akan muncul bahaya yang semakin hari semakin meluas dan berdampak
buruk bagi kehidupan individu masyarakat, keluarga, dan juga masyarakat
secara umum.

Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian


Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
Bertambahnya tingkat kemiskinan
Timbulnya kriminalitas di kalangan masyarakat.

5. Cara mengatasi pengangguran


Pemerintah juga harus ikut turun tangan untuk mengatasi pengangguran yang
ada misalnya:

1. Pengembangan sektor informal seperti home industry.


2. Pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor
agraris dan sektor informal lainya di wilayah tertentu.

8
3. Perluasan kesempatan kerja, misalnya melalui pembukaan industri padat
karya di wilayah yang banyak mengalami pengangguran.
4. Peningkatan investasi, baik yang bersifat pengembangan maupun investasi
untuk mendirikan usaha-usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja.
5. Pembukaan proyek-proyek umum. Hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah
seperti pembangunan jalan raya, jembatan, dan lain-lain.
6. Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat praktis sehingga
seseorang tidak harus menunggu kesempatan kerja yang tidak sebanding
dengan para pencari kerja, melainkan ia sendiri mengembangkan usaha
sendiri yang menjadikannya bisa memperoleh pekerjaan dan pendapatan
sendiri.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin


mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat
tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah makro ekonomi yang paling utama.
Pengangguran disebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang,
kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.

Saran

Dari kesimpulan diatas maka saya dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :
Peningkatan pada mobilitas modal dan tenaga kerja dan segera memindahkan
kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan tenaga kerja dari
tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.

Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan kerja


(lowongan) kerja yang kosong dan mendirikan industri padat karya di wilayah
yang mengalami pengangguran.

10
Daftar Pustaka

http://pelajaranilmu.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-pengangguran.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

http://ekonomisku.blogspot.co.id/2013/11/jenis-jenis-pengangguran.html

https://tirto.id/jumlah-pengangguran-indonesia-2016-capai-702-juta-orang-bW8T

http://www.bukupedia.net/2016/09/solusi-atau-cara-mengatasi-pengangguran-
dan-upaya-pemerintah-dalam-mengatasi-pengangguran.html

11

Anda mungkin juga menyukai