Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA PENGANGGURAN DAN INFLASI

Disusun Oleh:
1. Noviana : 19751049

PROGRAM STUDY AGRIBISNIS


JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati kami memanjatkan segala puji & syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi mata kuliah
Perekonomian Indonesia.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan, isi, dan lain sebagainya. Maka, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik guna perbaikan untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini diterima dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya
dalam menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Ilmu Ekonomi. Atas
perhatian dan kerja sama nya kami mengucapkan terima kasih.

Bandar Lampung, 19 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1

KATA PENGANTAR......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

Latar Belakang ...................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

Tujuan Penulisan .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5

Pengangguravn ..................................................................................................... 5

Jenis-Jenis Pengangguran ..................................................................................... 6

Penyebab & Dampak terjadinya Pengangguran.................................................... 7

Kebijakan Pemerintah untuk mengatasi Pengangguran ....................................... 8

Inflasi .................................................................................................................... 10

Beberapa Cara Untuk Menggolongkan Jenis-Jenis Inflasi.................................... 10

Keterkaitan Pengangguran dengan Inflasi ............................................................ 11

BAB III ................................................................................................................ 13

Penutup & Kesimpulan..........................................................................................

...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam
permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara –
negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah
ketenagakerjaan, pengangguran, kenaikan harga (inflasi) dan kemiskinan di
Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan solusi yang
tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut agar tidak menghambat langkah
Negara Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.

Rumusan Masalah
a. Penyebab hubungan antara Pengangguran dan Inflasi
b. Dampak Pengangguran dan Inflasi terhadap Masyarakat Indonesia

Tujuan Penulisan
a. Mengetahui konsep Pengangguran & Inflasi
b. Mengetahui hubungan antara Pengangguran & Inflasi
c. Mengetahui Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah untuk
d. mengendalikan Inflasi dan menurunkan Pengangguran

4
BAB II
PEMBAHASAN

Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64
tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang
tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah
SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena
sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja
sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal
istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

5
Jenis-Jenis Pengangguran
a. Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam :
 Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah Tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
 Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah Tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
 Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah Tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal.

b. Berdasarkan Penyebab Terjadinya


Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7
macam :
1. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara
yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis
antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian
suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Pengangguran Konjungtural (Cycle Unemployment)
Pengangguran Konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
3. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)

6
Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti :
- Akibat permintaan berkurang
- Akibat kemajuan dan penggunaan teknologi
- Akibat kebijakan pemerintah
4. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Pengangguran Musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang
harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam,
pedagang durian yang menanti musim durian.
5. Pengangguran Siklikal
Pengangguran Siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat
imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih
rendah daripada penawaran kerja.
6. Pengangguran Teknologi
Pengangguran Teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat
perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
7. Pengangguran Siklus
Pengangguran Siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran
Siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).

Penyebab Terjadinya Pengangguran


Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial

7
lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran
terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga
kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Dampak terjadinya Pengangguran


Bagi Perekonomian Negara
- Penurunan pendapatan perkapita.
- Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
- Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

Bagi Masyarakat
- Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
- Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan
apabila tidak bekerja.
- Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Kebijakan-kebijakan Pemerintah untuk mengatasi Pengangguran


Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan berbagai cara untuk
mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu
sebagai berikut :
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

8
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
 Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
 Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang
kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
 Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan
(lowongan) kerja yang kosong, dan
 Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran.

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional


Untuk mengatasi pengangguran secara Friksional antara lain dapat digunakan
cara-cara sebagai berikut :
 Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,
terutama yang bersifat padat karya.
 Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
 Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor
agraris dan sektor formal lainnya.
 Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan
jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap
tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari
kalangan swasta.

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman


Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut :
 Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
 Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.

Cara Mengatasi Pengangguran Siklus


Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara
sebagai berikut :
 Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

9
 Meningkatkan daya beli masyarakat.
INFLASI
Berbagai definisi tentang inflasi telah dikemukakan oleh para ahli. Nanga
(2001: 237) menyatakan bahwa Inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga
umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum
yang terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi. Menurut
Rahardja (1997: 32) Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk
meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian
besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.
Sementara itu Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa Inflasi adalah kenaikan
terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan
ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai
inflasi. Sedangkan Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa Inflasi adalah
suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Selanjutnya BPS (2000: 10) mendefinisikan Inflasi sebagai salah satu indikator
untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan
perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks
harga konsumen. Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya beli
masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga mempengaruhi
besarnya produksi barang.
Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa secara umum Inflasi adalah suatu gejala naiknya harga
secara terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang
sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis
komoditi juga tidak dikatakan inflasi.

Beberapa cara untuk menggolongkan Jenis-jenis Inflasi


Penggolongan pertama didasarkan pada parah atau tidaknya inflasi tersebut.
Membedakan beberapa macam inflasi yaitu :
 Inflasi Merayap (inflasi yang terjadi sekitar 2-3 persen per tahun)

10
 Inflasi Sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 persen per tahun)
 Hiperinflasi (inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan tingkat
harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.

Dilihat dari tingkat keparahannya, Inflasi dapat dipilah dalam tiga kategori :
 Inflasi Sedang (Moderate Inflation)
Yaitu inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara
lambat, dan tidak terlalu menimbulkan distorsi pada pendapatan dan harga
relatif.
 Inflasi Ganas (Galloping Inflation)
Yaitu inflasi yang mencapai antara dua atau tiga digit seperti 20, 100 atau 200
persen per tahun dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius dalam
perekonomian.
 Hyperinflasi (Hyperinflation)
Yaitu tingkat inflasi yang sangat parah, bisa mencapai ribuan bahkan milyar
persen per tahun, merupakan jenis yang mematikan.

Jenis-jenis Inflasi dilihat dari faktor-faktor penyebab timbulnya Inflasi tersebut


- Inflasi tarikan permintaan
Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan agregat
(AD) yang terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau
produksi agregat.
- Inflasi dorongan biaya
Inflasi yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi yang pesat
dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
- Inflasi Struktural
Inflasi yang terjadi akibat dari berbagai kendala atau kekakuan struktural
yang menyebabkan penawaran menjadi tidak responsif terhadap permintaan
yang meningkat.

Keterkaitan Pengangguran dengan Inflasi

11
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok
permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif
dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator
pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan
juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas
harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya
kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya
berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat
berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyarakat. Sedangkan
daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak
terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil.
Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah
menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara
berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan
dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan
besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena
faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri
tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-
negara maju. Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih
mudah terselesaikan daripada di negara-negara berkembang karena hanya
berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor
kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik
di negara tersebut.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya dapat ditarik Kesimpulan, bahwa
Inflasi menunjukan tingkat kenaikan harga, sedangkan Pengangguran adalah
kesempatan yang timpang yang terjadi antara angkatan kerja dan kesempatan
kerja sehingga sebagian angkatan kerja tidak dapat melakukan kegiatan kerja.
Inflasi mempunyai keterkaitan terhadap Pengangguran. Tingkat Pengangguran
yang rendah akan menimbulkan masalah Inflasi, sebaliknya bila tingkat
Pengangguran tinggi tingkat harga-harga relatif stabil.
Selain itu, melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang
(Inflasi), berakibat pada lemahnya investasi pula, dan akhirnya berdampak pada
menambahnya Pengangguran karena tidak adanya kesempatan kerja.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://ryansyukra.blogspot.com/2012/05/hubungan-antara-inflasi-dan.html
http://lanimaidiacute.blogspot.com/2012/05/hubungan-inflasi-dan-
pengangguran.html
http://dwi-oki.blogspot.com/2012/04/hubungan-antara-pengangguran-dengan.html

http://shandrakatherine.wordpress.com/tag/makalah-inflasi/

14

Anda mungkin juga menyukai