Anda di halaman 1dari 14

MASALAH PENGANGGURAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro

Dosen Pengampu : Dr.Ir.Hj.Hamsinah Baharudin, M.Si

Disusun Oleh :

Laila Rahmawati 11190840000002

Nadya Maulida Rahmah 11190840000066

Krisnanadhie Priliana 11190840000028

Farhan Rai Rahmdhani Nur Irvan 11190840000069

Ridwan Halim Abdullah 11190840000060

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji sykur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang berjudul
“Masalah Pengangguran”. Tujuan pebuatan makalah ini untuk menyelesaikan
tugas mata kuiah Pengantar Ekonomi Makro semester 1.

Kami menyadari banyak kekurangan pada teknis penulisan maupun


materi, mengingat kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi pemyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kita penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan. Aamiin.

Jakarta, 25 September 2019

Penulis
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan yang


sangat serius dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran.
Bahkan, di kawasan Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan
jumlah penganggur yang sangat besar. Pengangguran yang tinggi
berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan,
kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin
meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi
yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan
sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar
dan kompleks.

Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah


lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga
kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga
kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya


pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang
menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau
keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat inventasi,
hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang di maksud pengangguran?
b) Apa saja jenis-jenis pengangguran?
c) Apa penyebab dari pengangguran?
d) Apa saja dampak dari pengangguran?
e) Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
f) Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap pembangunan nasional ?

3. Tujuan
a) Untuk mengetahui arti dari pengangguran.
b) Untuk mengetahui jenis-jenis dari pengangguran.
c) Untuk mengetahui penyebab dari pengangguran.
d) Untuk mengetahui dampak dari pengangguran.
e) Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi pengangguran..
f) Untuk mengetahhui bagaimana pengaruh pengangguran terhadap
pembangunan nasional.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah masalah makro ekonomi yang
mempengaruhi manusia secara tidak langsung dan paling berat. Bagi
kebanyakan orang, kehilangan pekerjaan berarti menurunnya standar
kehidupan dan tekanan psikologis. Tidak mengejutkan bahwa
pengangguran adalah topik perdebatan politik yang sering dibicarakan
dan para politisi sering mengklaim bahwa kebijakan yang mereka
tawarkan akan membantu menciptakan lapangan kerja (Mankiw,
2000:123).

Ada dua dasar utama klasifikasi pengangguran, yaitu:

1) Pendekatan angkatan kerja (Labour Force Approach)


Pendekatan ini mendefinisikan penganggur sebagai angkatan kerja
yang tidak bekerja.
2) Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (Labour Utilization
Approach).

Dalam pedekatan ini angkatan kerja dibedakan menjadi 3 kelompok:

1) Menganggur (Unemployed), yaitu mereka yang sama sekali tidak


bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering
disebut juga pengangguran terbuka (Open Unemployment).
Berdasrkan definisi ini, tingkat pengangguran di indonesia
umumnya relatif rendah, yaitu 3%-5% per tahun.
2) Setengah menganggur (Underemployed), yaitu mereka yang
bekerja, belum dimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerja
mereka dalam seminggu kurang dari 35 jam. Berdasarkan definisi
ini tingkat pengangguran di indonesia relatif tinggi, karena
angkanya berkisar 35% per tahun.
3) Pekerja penuh (Employed), yaitu orang-orang yang bekerja penuh
atau jam kerjanya mencapai 35 jam per minggu.

2. Jenis-Jenis Pengangguran
a) Pengangguran Berdasarkan Sebab Terjadinya
1) Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang terjadi
karena siklus maju mundurnya ekonomi suatu negara.
Contohnya ketika perusahaan sedang maju perusahaan
membutuhkan pegawainnya yang banyak dan ketika
perusahaan mengalami kemunduran terjadinya PHK.
2) Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural adalah jenis pengangguran yang
disebabkan perubahan struktur perekonomian. Contohnya
perubahan perekonomian perkebunan beralih ke pereknomian
industri.
3) Pengangguran Friksional
Pengangguran Friksional adalah jenis pengangguran yang
terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan
lowongan pekerjaan.
4) Pengangguran Teknologi
Pengangguran Teknologi adalah pengangguran yang terjadi
karena adanya peralihan dari tenaga kerja manusia menjadi
tenaga mesin agar lebih efesien.
b) Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
1) Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama
sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan.
Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak
tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan
latar belakang pendidikan.
2) Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah Pengangguran.
Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang
mempunyai pekerjaan namun jam kerja hanya sedikit atau tidak
sesuai standar 7-8 per hari sehingga penghasilan mereka pun
kadang tidak mencukupi.
3) Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang
terjadi pada seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi
produktivitasnya rendah. Entah itu karena ketidaksesuaian latar
belakang pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya.
Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang
rendah.
4) Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang tidak
dapat bekerja ketika pergantian musim, misalnya orang-orang
yang bekerja sebagai petani sawah mereka akan bekerja selama
musim panen setelah itu mereka menganggur menunggu
musim berikutnya. Begitupun misalnya dengan nelayan.
3. Penyebab pengangguran
Pada dasarnya siapapun orangnya akan selalu menghindari
predikat menganggur, namun pada kenyataannya di negara berkembang
khususnya negara Indonesia pengangguran selalu ada dan jumlahnya
cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Sebagai penyebabnya adalah
:
a) Tingginya Tingkat Kemajuan Teknologi dan Informasi
Adanya kemajuan teknologi di satu sisi memang kerja
semakin efisien tetapi di sisi lain tenaga kerja akan banyak
kehilangan pekerjaannya. Sebagai contoh untuk mengetik
sebuah majalah dengan adanya pembatasan waktu dibutuhkan
banyak orang, tetapi dengan munculnya komputer, maka
pengetikan tersebut cukup dengan satu orang, yang berarti
sebagian tenaga kerja tersebut terpaksa tidak bisa melanjutkan
pekerjaannya karena sudah digantikan mesin.
b) Menurunnya permintaan tenaga kerja
Semenjak krisis moneter yang terjadi akhir tahun 1997
yang lalu, tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi,
salah satu penyebabnya adalah banyaknya perusahaan/pabrik
tutup. Tutupnya perusahaan ini memang karena situasi dan
kondisi terutama bagi perusahaan yang bahan bakunya
mengimpor dari luar. Pengangguran besarbesaran dapat terjadi
jika tingkat pembelanjaan dalam suatu perekonomian turun
drastis. Oleh sebab itu salah satu cara untuk mengatasinya agar
jumlah pengangguran ini terkendali adalah membeli barang-
barang buatan sendiri.
c) Adanya kelemahan dalam pasar tenaga kerja
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa motif tenaga kerja
di dalam bekerja adalah untuk mendapatkan upah atau gaji.
Sampai sejauh mana pekerjaan itu dilakukan tergantung pada
sampai seberapa besar tingkat upah yang diterima. Hal ini
berarti harus ada kesepakatan antara pihak perusahaan dengan
pihak pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Namun pada
kenyataannya posisi tawar pekerja sangat lemah sehingga
muncul apa yang dinamakan ketidakadilan. Untuk
mengantisipasi ketidakadilan tersebut dibentuklah serikat
pekerja yang tujuannya melindungi hak-hak para pekerja.

d) Kurangnya informasi tentang lowongan pekerjaan


Pemerintah beserta pihak swasta sepakat untuk membuka
luas informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia. Jika
kita pergi ke kantor-kantor atau ke tempat-tempat umum yang
strategis, di sana terdapat papan pengumuman yang berisi di
antaranya adalah informasi mengenai lowongan pekerjaan.
Begitu juga media-media baik itu media cetak maupun media
radio dan televisi ataupun media yang lainnya, di sana juga
seringkali memampangkan informasi lowongan pekerjaan.
e) Ketidakmampuan pekerja untuk mencari pekerjaan Sebab-sebab
ketidakmampuan pekerja dalam mencari pekerjaan antara lain :
1) Pekerja sibuk dengan kegiatannya sehingga untuk
mencari pekerjaan di tempat yang baru merasa kesulitan.
Karena di tempat kerja lama merasa tidak layak karena
imbalan yang diterima, sedang di tempat yang baru
belum didapat, maka mereka memutuskan untuk
menganggur sementara.
2) Keterampilan yang dimiliki pekerja sangat rendah sedang
tempat pekerjaannya membutuhkan keahlian tingkat
tinggi. Sehingga mereka merasa tidak sanggup untuk
menjalankan pekerjaaannya.

4. Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Nasional


Pengangguran menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan
suatu negara, baik di negara-negara berkembang maupun di negara-
negara maju. Masalah pengangguran di negara berkembang, seperti
Indonesia, sekarang ini sudah sangat besar karena menyangkut jutaan
jiwa dan sangat kompleks karena masalah pengangguran ini
memengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling
berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami.
Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,
melainkan juga masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya
akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Pendapatan nasional menurun
Salah satu komponen pendapatan nasional adalah upah. Orang
yang bekerja tentu akan mendapatkan balas jasa atau upah.
Jadi, semakin banyak jumlah penganggur di suatu negara,
semakin banyak orang yang tidak mendapat upah maka
pendapatan nasional pun akan menurun. Padahal pendapatan
nasional ini digunakan untuk membiayai pembangunan
nasional.
2. Pendapatan per kapita masyarakat rendah
Semakin banyak orang yang tidak bekerja dan tidak
menghasilkan, semakin berat beban orang yang bekerja.
Akibatnya pendapatan per kapita masyarakat menjadi rendah
sehinga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan.
3. Produktivitas tenaga kerja rendah
Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang
bersedia bekerja apa saja walaupun tidak sesuai dengan
bidangnya. Hal ini akan mengakibatkan produktivitas tenaga
kerja menjadi rendah sehingga output yang dihasilkan sebagai
sumber pendapatan nasional ikut menurun dan memengaruhi
pelaksanaan pembangunan nasional.
4. Upah yang rendah
Akibat produktivitas tenaga kerja yang rendah maka upah yang
didapatkan juga rendah. Hal ini berdampak pada sisi
permintaan dan penawaran.
a. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah.
Hal ini akan mengakibatkan perusahaan mengurangi atau
bahkan menghentikan produksinya sehingga terjadi
pengurangan pekerja. Hal ini tentu saja akan berdampak pada
pembangunan nasional.
b. Dari sisi penawaran, upah yang rendah mengakibatkan
jumlah pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat
juga rendah atau bahkan tidak menabung sama sekali. Padahal
tabungan masyarakat merupakan salah satu sumber modal
pembangunan nasional.
5. Sumber utama kemiskinan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu
negara adalah semakin berkurangnya jumlah penduduk yang
hidup miskin. Orang yang menganggur berarti tidak memiliki
pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehingga mereka hidup di bawah garis kemiskinan,
seperti perumahan yang kurang layak, kesehatan dan gizi yang
buruk, pendidikan yang minim atau tidak berpendidikan sama
sekali, angka kematian bayi yang tinggi, dan harapan hidup yang
relatif singkat. Kondisi yang demikian tentunya akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan di suatu
negara.

5. Cara Mengatasi Pengangguran

Pembangunan Indonesia pada masa depan sangat tergantung pada


kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat secara fisik dan
mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja. Dengan kondisi
demikian manusia Indonesia mampu membangun keluarga untuk
mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak sehingga
kebutuhan hidup, kesehatan, dan pendidikan anggota keluarganya
terpenuhi. Untuk itu mengingat masalah ketenagakerjaan di Indonesia
bersifat multidimensi, cara pemecahannya pun harus multidimensi.
Pemerintah dituntut untuk aktif dan kreatif dalam menciptakan
kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan kebijakan yang
efektif. Berikut beberapa cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk
mengatasi masalah pengangguran.
1) Menciptakan kesempatan kerja, terutama di sektor pertanian melalui
penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif.
2) Menumbuhkan usaha-usaha baru memperluas kesempatan berusaha, dan
mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya atau membuat
investasi baru.
3) Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme.
4) Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri
dan dunia usaha melalui perbaikan isi kurikulum sisten pendidikan.
5) Penempatan tenaga kerja indonesia memiliki kom[etensi dengan kualitas
yang memadai di luar negeri.
6) Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota harus merupakan suatu kesatuan yang saling
mendukung untuk penciptaan dan perluasan tenaga kerja.

6. Dampak pengangguran
Suatu predikat yang paling tidak disenangi orang adalah predikat
pengangguran, karena dampak yang timbulkannya bukan hanya pada
dirinya sendiri, tetapi juga terhadap keluarga bahkan sampai kepada
masyarakat dan negara. Bila masalah pengangguran ini tidak segera diatasi
dan dicari solusi yang terbaik, maka cepat atau lambat akan membawa
dampak negatif sebagai berikut :

a. Dampak Ekonomi

Pengangguran akan menurunkan hasil produksi dan


menghilangkan peluang untuk menambah pendapatan. Pengangguran
juga akan menurunkan nilai Gross National Product, pendapatan
nasional hingga akhirnya standar hidup tidak terpenuhi.

b. Dampak Sosial
Dampak sosial pada dasarnya relatif sulit untuk dapat diukur tetapi
dengan banyaknya pengangguran dalam masyarakat berpengaruh sekali
terhadap tingkat kejahatan (pencurian, perampokan, dan lain-lain).
Pengangguran juga mempunyai akibat pada lemahnya mental, naiknya
angka bunuh diri dan meningkatnya perbuatan asusila. Secara
keseluruhan tingkat keamanan dalam masyarakat menjadi terganggu,
ketertiban umum mulai terusik sehingga kehidupan menjadi tidak
nyaman.

c. Dampak Individu dan Keluarga

Dengan tidak termanfaatkannya keahlian dan pendidikan karena


menganggur, maka secara tidak langsung tingkat profesionalisme yang
sudah melekat pada diri pekerja semakin lama menjadi semakin pudar
dan akhirnya akan hilang. Sehingga pada suatu saat jika memulai
bekerja di tempat pekerjaannya yang baru diperlukan pelatihan kembali.
Selain itu pengangguran akan menghilangkan pendapatan dan
menghilangkan pula kesempatan untuk memperoleh peluang yang lebih
baik lagi. Akibatnya penghasilan sebagai sumber penopang hidup
dirinya sendiri dan keluarga akan berhenti. Sebagai akibatnya gesekan-
gesekan yang mengarah pada munculnya keretakan-keretakan rumah
tangga dapat muncul sewaktu-sewaktu. Di samping itu harga diri di
mata keluarga menjadi menurun.
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengangguran adalah istilah untuk angkatan kerja yang tidak memiliki


pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau bekerja kurang dari 35 jam
perminggu. Pengangguran umumnya disebabkan oleh tidak sebandingnya
lapangan pekerjaan dengan angkatan kerja yang ada.

Ada dua dasar utama klasifikasi pengangguran, yaitu:

Pendekatan angkatan kerja (Labour Force Approach) Pendekatan ini


mendefinisikan penganggur sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (Labour Utilization Approach), dalam
pedekatan ini angkatan kerja dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu
menganggur (Unemployed), Setengah menganggur (Underemployed), dan
pekerja penuh (Employed)

2. Saran

Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran


pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa
terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang
konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang
maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan
kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan,
produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga
harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran
yang terjadi di Indonesia
Daftar Pustaka

Kusumawardani, Dewi. 2009. Ekonomi kelas XI. Jakarta : CV Teguh Karya

Mahfudz, Agus. 2009. Ekonomi kelas XI. Jakarta : Cakra Media

Eko, Yuli. 2009. Ekonomi kelas XI. Jakarta : CV. Mitra Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai