Anda di halaman 1dari 7

Tema : Masalah sosial

Nama : Camela Alfita Dewi

Kelas ; 2 BKI D (201710189)

Pengangguran

Indonesia merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak serta memiliki
sumber daya alam yang melimpah membuat Indonesia pantas disebut sebagai Negara yang kaya
akan sumber dayanya,baik sumber daya alam maupun manusia.Hal ini seharusnya dapat
memberikan keuntungan besar untuk perekonomian Indonesia .Faktanya sekarang,banyak warga
Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau dengan kata lain pengangguran. Tingginya tingkat
pengangguran dalam suatu Negara dapat membawa dampak negatif terhadap perekonomian
Negara tersebut.Menurut BPS pada sensus 2010 pengangguran didefinisikan sebagai orang yang
masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum
mendapatkannya.

Pengangguran terjadi karena pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dari pertumbuhan
lapangan pekerjaan yang ada. Pengangguran merupakan salah satu indikator penting dibidang
ketenagakerjaan, dimana tingkat pengangguran dapat mengukur sejauh mana angkatan kerja
mampu diserap oleh lapangan pekerjaan yang ada . Pengangguran yang tinggi dapat menjadi
sumber utama kemiskinan, dapat memicu kriminalitas yang tinggi serta dapat menghambat
pembangunan dalam jangka panjang . (Artriyan, 2013).

Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja,
yang disebabkan antara lain ; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat
krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif;peraturan yang menghambat investasi ;
hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
LITERATUR REVIEW/ KAJIAN PUSTAKA

Pengangguran ialah kondisi dimana seseorang tidak bekerja dalam usianya yang
produktif, yakni sekisar antara 15 tahun hingga 65 tahun. Pengangguran merupakan masalah
yang pokok dalam suatu masyarakat modern, dan pada umumnya pengangguran disebabkan
karena jumlah angkatamn kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang mampu menyerapnya. Jadi tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi
terbuang percuma dan tingkat pendidikan masyarakat merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan
ekonomi yang berpengaruh pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.

Maka dengan adanya permasalahan tersebut, Pendidikan Luar Sekolah memiliki


kedudukan yang sangat penting didalamnya untuk mengatasi pengangguran yang berlebihan.
Cara permasalahan tersebut ialah dengan mebuka berbagai progam – progam pelatihan atau yang
lainnya yang akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pengangguran atau tuna karya (unemployment) merupakan istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran dapat
diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran yang masuk ke dalam kriteria mencari pekerjaan adalah penduduk usia kerja yang
belum pernah bekerja dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dan sudah pernah
bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha memperoleh
pekerjaan.

Pengangguran merupakan penyakit social yang diakibatkan oleh ketiadaan atau


kekurangan kerja. Pengangguran (employment) terjadi apabila jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan lebih besar daripada jumlah tenaga kerja yang diminta. Dengan kata lain, jumlah
yang mencari pekerjaan lebih banyak daripada kesempatan kerja yang tersedia. Menurut Sukirno
pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari
pekerjaan tetapi belum memperolehnya.

Selanjutnya menurut International Labor Organitation (ILO) memberikan definisi


pengangguran yakni, 1) Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok
penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja dan bersedia menerima pekerjaan
serta sedang mencari pekerjaan. 2) Definisi pengangguran yang kedua ialah setengah
pengangguran terpaksa merupakan seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja
mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam
normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain.

Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa


1) setengah pengangguran terpaksa ialah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per-minggu
yang masih mencari pekerjaan atau yang masih menerima pekerjaan lain. 2) setengah
pengangguran sukarela ialah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per-minggu namun tidak
mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

Jenis – Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya

Pengangguran (unemployment) adalah kelompok angkatan kerja yang ingin bekerja,


tetapi belum beruntung mendapat kesempatan untuk bekerja (belum mendapat kesempatan
bekerja). Ada beberapa masalah yang dianggap sebagai penyebab timbulnya pengangguran. Dari
penyebab timbulnya pengangguran tersebut, timbul beberapa istilah tentang pengangguran antara
lain penganggurean sukarela (voluntary uncemployment) dan pengangguran terpaksa
(involuntary uncemployment).

Pengangguran sukarela adalah pengangguran yang bersifat sementara karena seorang


pekerja ingin mencari pekerjaan yang lebih baik atau cocok dengan keahliannya. Sementara
pengangguran terpaksa ialah pengangguran yang terpaksa diterima seseorang walaupun
sebenarnya dia masih ingin bekerja. Pengangguran terpaksa ini berkaitan dengan jenis-jenis
pengangguran lain yang pada umumnya menimbulkan masalah dalam pembangunan.

Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)

Pengangguran jenis ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan
antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Kesenjangan ini dapat berupa kesenjangan waktu,
informasi, maupun jarak. Mereka yang masuk dalam kategori pengangguran sementara
umumnya rela menganggur untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Contoh yang selesai
sekolah kemudian mencari pekerjaan dan menunggu pekerjaan.

Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)

Dikatakan sebagai pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar.


Pengangguran ini timbul akibat adanaya perubahan struktural akibat perekonomian. Perubahan
dalam struktur perekonomian ini menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis
tingkat keterampilan yang berbeda. keadaan ini menyebabkan keterampilan yang dimiliki oleh
para pencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada. Misalnya tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk industri kimia menuntut persyaratanyang relative berat, yaitu pendidikan minimal sarjana,
mampu menggunakan komputer, dan minimal menguasai bahasa Inggris.

Selain itu pengangguran struktural juga dapat diakibatkan oleh dua kemungkinan yakni
akibat permintaan berkurang dan kemajuan pengunanaan teknologi. Pengangguran structural
yang diakibatkan oleh permintaan yang berukarang ini misalnya, terjadi pada tukang jahit
tradisional yang terdesak oleh industri yang menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih
yang mampu menghasilkan produk jadi dengan kualitas baik dan harga lebih murah. Itulah
sebabnya para konseumen lebih memilih suatu produk jadi dari pada dating kepada produsen
yang masihg menggunakan cara hand made, karena di angap lebih mahal. Dengan demikian
produsen hand made tersebut menjadi kehilangan order, dan dia pun menjadi pengangguran
strukturtal. Contoh lainnya, dapat juga terjadi pada seorang tukang sepatu tradisional yang
tersisih oleh pabrik-opabrik sepatu modern yang mampu menghasilkan sepatu yang jauh lebih
baik dengan harga lebih murah. Tukang sepatu tradisisonal, seperti halnya produsen hand made
akan kehilangan permintaan dan akhirnya menjadi pengangguran struktural.

Selanjutnya pengangguran structural diakibatkan kemajuan teknologi, misalnya


pengolahan tanah sawah untuk pertanian yang biasanya dicangkul (menggunakan tenaga
manusia), sekaranmg diganti dengan mesin pengolah sawah, seperti traktor. Sekarang pekerjaan
itu cukup dilakukan oleh seorang tenaga kerja dan sebuah traktor. Keadaan ini akan menciptakan
sebuah pengangguran akibat pergantian tenaga manusia dengan traktor,. Pengangguran
structural yang diakibatkan kemajuan teknologio lebih dikenal sebagai pengangguran teknologi.

Pengangguran Musiman (Seasonal Unempoyment)

Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi ekonomi jangka pendek, terutama di
sector pertanian. Misalnya di luar musim tanam dan panen, para petani umumnya rela
menganggur sampai menunggu musim tanam dan panen berikutnya.

Pengangguran Konjungturl/Siklis (Cycle Unempoyment)

Pengangguran ini timbul karena adanya gelombang naik turunnya kehidupan ekonomi,
seperti terjadinya kemunduran (resesi) dan depresi sehingga mengakibatkan adanya pemutusan
hubungan kerja terhadap karyawan buruh.

Dampak Dari Timbulnya Pengangguran

Jumlah pengangguran yang terus meningkat merupakan masalah pembangunan yang


serius. Meningkatnya pengangguran ini secara umum disebabkan oleh adanya pertumbuhan
jumlah kesempatan kerja yang tersedia tidak bisa mengimbangi pertumbuhan jumlah angkatan
kerja yang terus semakin meningkat. Ketidakseimbangan antara aspek penawaran dan
permintaan baik dari segi jumlah dan kualitas dapat menimbulkan akibat pengangguran yang
serius. Pengangguran yang sudah sangat kronis dan bersifat struktural pada umumnya akan
membawa dampak negatif terhadap pembangunan lingkungan, sosial, ekonomi dan politik pada
suatu negara. Pengangguran yang sudah bersifat struktural ini sangta berpengaruh terhadap
pencapaian kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan di negara yang bersangkutan.

Apabila dilihat dari pembangunan negara, dampak pengangguran yaitu berupa 1)


Melemahnya permintaan agregat, disini untuk dapat bertahan hidup manusia harus bekerja.
Dengan bekerja dia akan memperoleh penghasilan yang digunakan untuk belanja barang atau
jasa. Jika pengangguran tingi dan bersifat struktural, daya beli akan menurun yang pada
gilirannya akan menimbulkan penurunan terhadap permintaan total (permintaan agregat). 2)
Melemahnya penawaran agregat, tingginya tingkat pengangguran akan menurunkan penaaran
agregat. Dampak pengangguran terhadap penawaran agregat terasa dalam jangka panjang.
Walaupun tenaga kerja dapat digantikan dengan barang modal, sehingga dapat digunakan untuk
menaikkan penawaran agregat, di dalam mekanisme pasar (interaksi antara permintaan dan
penawaran), sekalipun produksi bisa berjalan dengan efisien, tetapi jika permintaan agregat
lemah, keseimbangan ekonomi terjadi ditingkat yangsangta rendah. Penurunan tingkat atau skala
produksi akan menaikkan biaya produksi per unit sehingga penawaran agregat pun melemah.

Sedangkan apabila dilihat dari perkembangan perekonomian, dampak pengangguran


terbagi menjadi dua aspek, yakni dampak pengangguran terhadap suatu perekonomian negara
dan dampak pengangguran terhadap perekonomian individu yang mengalaminya dan
masyarakat. Dampak pengangguran terhadap perekonomian negara dapat di uraikan seperti
berikut : 1) Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dapat dicapainnya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada pendapatan
potensial (pendapatan yang sehrunya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh
masyarakat pun akan lebih rendah. 2) Pengangguran akan menyebabkan pendapatan negara yang
berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan
menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar masyarakat akan menurun. Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah akan berkurang sehingga
kegiata pembangunan pun akan terus menurun. 3) Pengangguran tidak meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Keberadaan penganguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang
sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi pun berkurang. Keadaan demikian
tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian
industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun
tidak akan meningkat.

Sedangkan dampak pengangguran terhadap perekonomian individu yang mengalaminya


dan masyarakat adalah 1) Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian dan
pendapatan. Jika seseorang menganggur atau siapapun yang menganggur, jelas tidak memiliki
mata pencaharian. Tanpa mata pencaharian, ia akan kehilangan sumber pendapatan. Hilangnya
mata pencaharian dan pendapaatan akan menimbulkan kerawanan social karena setiap individu
senantiasa dituntut memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya. 2) Pengangguran
dapat menghilangkan keterampilan. Misalnya, anda adalah seorang karyawan suatu perusahaan.
Keterampilan yang anda miliki akan terus meningkat apabila terus digunakan. Jika tidak
digunakan, keterampilan yang anda miliki lambat laun akan menghilang dengan sendirinya
apabila anda tidak beekrja atau menganggur. 3) Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan social dan politik. Tingkat pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak
masyarakat yang kehilangan pendapatan. Namun, mereka tetap dituntut memnuhi kebutuhan
hidup diri sendiri dan keluarganya. Untuk itu, mereka akan melakukan segala cara demi
terpenuhi kebutuhannya. Hal inilah yang akan menyebabkan kerawanan sosial, seperti
pencopetan, perampokan, dan tindakan criminal lainnya. Pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan ketidakpuasan masyarakat sehingga dapat menimbulkan unjuk rasa, demonstrasi,
bahkan hura-huru sehingga keadaan politik menjadi tidak stabil.

Peran Pendidikan Luar Sekolah Dalam Mengatasi Pengangguran

Dalam mengatasi masalah pengangguran yang semakin meningkat, pendidikan


nonformal atau pendidikan luar sekolah memiliki andil yang sangat besar untuk mengatasi
masalah tersebut beserta cara yang strategis dalam memeranginya. Dalam mengatasi masalah
pengangguran tersebut pendidikan luar sekolah dapat digunakan dengan lebih efisien dan efektif
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, untuk segala strata ekonomi, strata social dan strata
pendidikan, disamping itu juga dapat untuk memecahkan masalah yang mendesak. Dalam
memecahkan suatu permasalahan pendidikan luar sekolah mencoba melihat berdasarkan kasus
dan kebutuhan yang dialami sesuai dengan karakteristik pada masyarakat

Dalam mengatasi masalah pengangguran, pendidikan luar sekolah membuat sebuah


progam belajar yang dikembangkan untuk mengembangkan sumber daya manusia. Dimana
pengembangan sumber daya manusia tersebut merupakan komponen penting dalam sub-sistem
pendidikan luar sekolah guna memberikan pendidikan , keterampilan, dan pelatihan pada
masyarakat. Sehingga dengan adanya keterampilan dan pelatihan tersebut dapat berguna bagi
masyarakat untuk mencari nafkah agar dapat memenuihi berbagai kebutuhan sehari-hari.

Jenis-jenis kegiatan pendidikan luar sekolah dalam mengatasi pengangguran adalah dengan
meningkatkan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia tersebut dapat berupa
pelatihan kejuruan, kursus, magang dalam bidang pertanian, industri, pertukangan, pengetahuan
kerumahtanggaan, dan lain-lain. Selain itu cara mengatasi pengangguran adalah dengan
penerapan pendekatan pemberdayaan masyarakat, yaitu dengan cara 1) menciptakan suasana
atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan
harus mampu membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktur yang menghambat
2) memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan
masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh-
kembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang
kemandirian mereka 3) memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu
menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong
masyarakat agar tidak terjatuh kedalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan
terpinggirkan.

Anda mungkin juga menyukai