MASYARAKAT INDONESIA
(ARTIKEL: NEGARA G20 MENGHADAPI MASALAH PENGANGGURAN)
Disusun Oleh:
Raka Dwi Deswara (332515
Amir Mahmud (3325153160)
Driyo Sumbogo (332515
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kesehatan, karena penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada waktu yang telah
di tentukan dan makalah ini sebagai salah satu tugas Matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
yang berjudul PENGANGGURAN
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam
proses pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pengangguran
2.2. Macam - Macam Pengangguran
2.2.1. Berdasarkan Jam Kerja
2.2.2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya
2.3. Berdasarkan Penyebab Terjadinya
2.4. Tingkat Pengangguran Di Indonesia
2.5. Cara Mengatasi Pengangguran
2.6. Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat
2.7. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ARTIKEL
BAB I
PENDAHULUAN
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi
para pencari kerja.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah - masalah sosial lainnya.
e. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin - mesin. Contoh, sebelum ada
penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada
mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
f. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara
langsungatau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank - bank
bermasalahsehingga menimbulkan PHK.
g. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan
pekerjaandalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja
melebihikesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.
Ada tiga asumsi yang menjadi harapan untuk menurunkan pengangguran dan
setengah pengangguran. Pertama, pertumbuhan tenaga kerja rata-rata pertahun dapat
ditekan dari 2,0 persen pada periode 2000-2005 menjadi 1,7 persen pada periode 2005-
2009. Demikian juga pertumbuhan angkatan kerja, dapat ditekan menjadi 1,9 persen pada
periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang mencapai 2,4 persen. Kedua, dapat
ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi menjadi 6,0 persen pada periode 2005-2009 dari
periode sebelumnya yang hanya mencapai 4,1 persen. Ketiga, transformasi sektor informal
ke sektor formal dapat dipercepat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan terutama di
sektor pertanian, perdagangan, jasa dan industri.
2.Pendapatan Negara
Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum
sampai di tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan
salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang bekerja maka
pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung berkurang.
3.Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang
ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-
tengah masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama
akan merasa rendah diri ( minder ) karena statusnya yang tidak jelas.
f. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau
hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan
proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa
dilakukan secara bersama - sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan
PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
h. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi
secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga
terampil.Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil
dari jumlah pencari kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar
kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap
penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya
produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua
masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi
komitmen nasional.
3.2. Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan,
serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh - sungguh sampai
terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan
kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi
kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari
pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah
pengangguran yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
www.anneahira.com/pengertian-pengangguran.html
Http://agungbudiblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html
Http: //ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
www.serbaseru.com/pengangguran-pengertian-jenis-macam.html
ARTIKEL TERKAIT
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu hal krusial yang dibahas dalam
pertemuan G20 yakni soal pengangguran di negara-negara tersebut. Foto: Dok SindoPhoto
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu
hal krusial yang dibahas dalam pertemuan G20 yakni soal pengangguran di negara-negara
tersebut. Pasalnya, pengangguran menjadi persoalan dilematis yang dihadapi hingga saat ini.
Bahkan, kata dia, persoalan yang erat kaitannya dengan tenaga kerja ini, dibahas nyaris
separuh hari dalam perhelatan tersebut. "Itu menjadi satu persoalan. Penggangguran ini
dilematis, terus terang di G20 nyaris separuh hari bahas ini. Mereka memiliki masalah yang
sama dengan Indonesia soal pengangguran," katanya, Kamis (8/9/2016) dini hari.
Sri Mulyani mengatakan, seluruh dunia menghadapi situasi di mana pertumbuhan ekonomi
ada namun tidak mampu membentuk suatu kesempatan kerja di negara-negara tersebut.
"Tidak mampu untuk create job. Bahkan yang ada jobless growth, karena otomatisasi robot
lebih murah," kata dia.
Terlebih lagi, di era sekarang, banyak perubahan dari sisi digital economy yang menyebabkan
transaction cost atau biaya in between menjadi hilang. "Dengan kata lain, kesempatan kerja
hilang karena adanya efisiensi dari teknologi yang ada sekarang. Maka kita saat ini
dihadapkan pada upaya untuk create job. Apakah ada padat karya, tapi itu juga biasanya
temporer, dan kalau itu bicara jangka panjang, kita harus pikir lebih jauh lagi," pungkasnya.
SUMBER : sindonews.com