konsumen atau sumber permintaan maupun selaku produsen atau sumber pemawaran. Pertanyaan-pertanyaan seperti hal di atas sering kali muncul. Mungkin akan lebih banyak lagi pertanyaan berkait dengan penduduk serta ketenagakerjaan,khususnya yang ada di Indonesia. Namun semua itu adalah bagian dari masalah ekonomi yang nantinya akan menjadi bagian penyelesaian dari kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah untuk negara Indonesia. Adapun penyusun membuat makalah ini tidak hanya sekedar untuk iseng dibaca, tetapi makalah ini tidak lain ditujukan bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin belajar dan mampu memahami apa yang dialami negara berkaitan dengan Penduduk dan Tenaga Kerja.
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan mahasiswa STIE PERBANAS. Secara terperinci, tujuan dari penyusunan makalah ini, di antaranya: 1. Mahasiswa sebagai generasi penerus diharapkan dapat memahami permasalahan bidang ketenagakerjaan di Indonesia 2. Mengetahui berbagai kebijakan pemerintah dalam mengatur ketenagakerjaan
3. Memberikan informasi berbagai hal yang dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi mahasiswa mengenai penduduk serta ketenagakerjaan.
1.4 Manfaat
Dangan adanya tujuan dalam penyusunan makalah ini, terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh apabila hal-hal yang disampaikan dapat dipahami, dipelajari, dan ditanggapi sesuai dengan kenyaatan yang ada sebagaimana mestinya, di antaranya: 1. Dapat menjadikan mahasiswa menjadi lebih kritis dalam menanggapi berbagai permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja 2. Dapat mengetahui hubungan atau timbal balik penduduk atas ketenagakerjaan dengan perekonomian di Indonesia 3. Dapat meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai sumber daya menusia yang handal dengan memahami perekonomian Indonesia khususnya dalam hal ketenagakerjaan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Variabel-variabel kependudukan Indonesia
Dengan semakin menglobalisasinya jaman seperti sekarang ini, migrasi internasional semakin sangat mudah berlangsung, gagasan tentang batas maksimum terhadap jumlah ideal penduduk menjadi tidak relevan. Tekanan masalah kependudukan terhadap pembangunan, sesungguhnya tidak terlalu berhubungan dengan aspek jumlah penduduk, melainkan lebih terkait dengan variabel-variabel lain atas kependudukan dan karakteristik penduduk yang bersangkutan. Variabel-variabel tersebut misalnya : 1. Sebaran, 2. Komposisi, 3. Kepadatan, 4. Pertumbuhan penduduk. Sedangkan untuk karakteristik tersebut dimaksudkan dengan : 1. Tingkat pendapatan, 2. Kesehatan, 3. Pendidikan. Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia bukan hanya memiliki penduduk dalam jumlah besar. Akan tetapi juga menghadapi masalah sebaran yang kurang merata dan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Dilihat dari perspektif spasial, sebagian besar penduduk Indonesia bermukim di daerah pedesaan. Sedangkan dilihat dari perspektif regional, mayoritas penduduk bermukim di pulau Jawa, khususnya ibu kota, Jakarta. Sedangkan untuk daerah yang jarang penduduknya yakni propinsi Irian Jaya. Oleh karena itu ketidakmerataan jumlah penduduk antardaerah menimbulkan masalah urbanisasi. Arus urbanisasi yang deras berdampak pada munculnya
masalah bagi kota yang didatangi, menyangkut penyediaan lapangan kerja, pemukiman, kriminalitas, dan masalah-masalah sosial lainnya. Masalahmasalah serupa timbul akibat ketidakmerataan jumlah penduduk antarwilayah.
2.3 Ketenagakerjaan
Secara garis besar penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk yang tergolong sebagai Tenaga kerja ialah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja, dimana batas usia kerja di tiap negara tersebut berbeda.
pertumbuhan tersebut akan membawa baban tersendiri bagi perekonomian yakni dalam hal penciptaan atau perluasan lapangan
kerja. Jika lowongan kerja baru tidak mampu menampung semua angkata kerja baru, maka sebagian angkatan kerja baru tersebut akan memperpanjang barisan orang-orang yang menganggur. Kerawanan lainnya yakni, semakin runyamnya permasalahan yang ada, tidak semata-mata masalah jumlah, dimana dari jumlah yang diminta mampu menyerap jumlah yang ditawarkan, selain itu juga masalah mutu patut diperhitungkan.
Selebihnya bekerja secara tidak penuh (kurang dari 35 jam/minggu). Oleh karena itu, tingkat semi-pengangguran di Indonesia cukup besar, tentunya apabila cara kerja karyawan seperti itu.
b. pengendalian pertumbuhan dan kualitas penduduk, melalui program keluarga berencana, perbaikan layanan kesehatan dasar c. pengarahan persebaran dan mobilitas penduduk, melalui program transmigrasi, pemerataan pembangunan antarwilayah d. pendayagunaan dan kesejahteraan penduduk untuk usia lanjut. Untuk mencapai sasaran sesuai dengan apa yang telah ditentukan melalui kebijakan tersebut yakni: a. pembinaan dan pengembangan kesempatan kerja dan produktivitas b. pendayagunaan dan penyebaran tenaga kerja c. pelatihan dan peningkatan ketrampilan tenaga kerja, yang mungkin melalui program kemitraan pelatihan serta perbaikan metode atau sistem informasi pelatihan d. pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka penyusun menarik kesimpulan yang secara terperinci dapat ditarik kesimpulankesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat beberapa variabel kependudukan komposisi, yang mendukung serta ketenagakerjaan seperti, sebaran, kepadatan,
pertumbuhan penduduk. 2. Komposisi penduduk Indonesia berdasarkan jenis kelamin diperkirakan tidak akan berubah, penduduk berjeniskan kelamin perempuan akan masih tetap lebih banyak dari pada laki-laki. Namun komposisi tersebut juga ditentukan berdasarkan tingkat pendidikan seseorang. 3. Secara garis besar penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. 4. Sebaran pekerjaan angkatan kerja dapat ditinjau dari 3 aspek yaitu, berdasarkan lapangan pekerjaan, status pekerjaan dan jenis pekerjaan. Selain itu jam kerja dan upah patut untuk dijadikan faktor penting dalam ketenagakerjaan. 5. Peningkatan kualitas penduduk dan pengendalian laju pertumbuhan penduduk, merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam pengaturan ketenagakerjaan. Sebab peningkatan kualitas kehidupan dan kemampuan manusia khususnya masyarakat Indonesia sebagai pelaku utama dapat membantu pembangunan nasional.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penyusun kemukakan, diantaranya: 1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami keterkaitan penduduk terhadap ketenagakerjaan di suatu negara.
10
2. Diharapkan apa yang menjadi kebijaksanaan pemerintah dapat terwujud sebagaimana yang sudah menjadi tujuan awal. 3. Agar apa yang telah disusun dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya, mahasiswa selayaknya benar-benar mempelajari berbagai hal menyangkut usaha pemerintah sehingga mampu menanggapi berbagai kasus menyangkut tenaga kerja.
11