MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia
Disusun Oleh:
No Nama Nim
1 Adi Ahmad S 030219233
2 Fikri Haikal Maulana 030218003
3 Rissa Anadilla E.P 030218027
4 Tiara Sukma 030218073
PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR. KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah
”Kependudukan dan Ketenagakerjaan”, dapat selesai seperti waktu yang telah kami
rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia. Makalah ini
membahas tentang “Kependudukan dan Ketenagakerjaan’’ Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan dan
penulisan. Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.
Semoga makalah tentang “Kependudukan dan Ketenagakerjaan” ini
dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah Pola pembangunan bangsa Indonesia saat ini memerlukan
penanganan yang serius terutama bidang politik, ekonomi, kesejahteraan dan
pendidikan. Di tengah memburuknya situasi politik yang semakin tidak menentu,
ekonomi pun ikut terpuruk sehingga mengakibatkan kesejahteraan masyarakat
menurun. Bahkan bidang pendidikan lebih parah lagi. Kualitas sumber daya manusia
(SDM) Indonesia secara umum jauh dari yang diharapkan.
Pembangunan yang seharusnya dilakukan pembangunan yang terpusat pada
manusia dan masyarakat Indonesia dengan sasaran utama pada peningkatan SDM
sehingga mampu berperan serta secara aktif dalam pembangunan, mandiri dan
mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas nasional dalam menghadapi dan
mengatasi tantangan serta permasalahan yang muncul dari dalam dan luar negeri.
Tempat yang terbaik untuk membangun bangsa sendiri adalah masyarakat
bukan menggantungkan diri kepada pemerintah. Tugas pemerintah adalah bagaimana
membina masyarakat berperan aktif dalam pembangunan. Bentuk pembinaan tersebut
dapat ditempuh dengan jalur pendidikan karena walau bagaimanapun pendidikan
tetap merupakan modal dasar keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan.
Namun, di tengah memburuknya kualitas sumber daya manusia di Indonesia, timbul
pula beberapa faktor yang menghambat dalam proses pendidikan yaitu kemiskinan
dan pengangguran.
Pengangguran nampaknya menjadi ancaman yang serius bagi pola
pembangunan Indonesia. Pengangguran ini dapat mengakibatkan terputusnya
pendidikan dan kemiskinan yang semakin meningkat. Dengan semakin merebaknya
budaya penganggur maka secara langsung akan dirasakan akibatnya dapa masalah
sosial di masyarakat. Pengangguran adalah masalah sosial yang mendasar. Apalagi
krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah membuat pengangguran semakin
merebak.
Berdasarkan masalah di atas penulis mencoba untuk mengkajinya dengan
judul Makalah: “Kependudukan dan Ketenagakerjaan “
1.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1) Apa yang melatar belakangi timbulnya pengangguran?
2) Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat pengangguran?
3) Bagaimana hambatan dan solusi untuk menanggulangi masalah pengangguran?
4) Bagaimana laju pertumbuhan penduduk
5) Bagaimana karateristik kependudukan?
6) Bagaimana pandangan umum tentang ketenagakerjaan?
7) Bagaimanakah pekerjaan dan tingkat upah yang berlaku?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
1) Untuk mengetahui jumlah, kepadatan, dan laju pertumbuhan penduduk.
2) Untuk mengetahui karakteristik kependudukan
3) Untuk mengetahui ketenaga kerjaan
4) Untuk mengetahui angkatan kerja dan tingkat upah
5) Untuk mengetahui kebijaksanaan kependudukann dan ketenagakerjaan.
1.4. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah
Pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti
yaitu pendekatan multi aspek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian kualitatif menurut
Bodan dan Taylor (dalam Moleong, 1996:3), ialah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dimaksudkan untuk
mengungkapkan dan memahami kenyataan yang terjadi di lapangan bagaimana
adanya. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif akan lebih luas dan
mendalam mengungkapkan masalah. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu observasi langsung, wawancara, angket, analisis data dan studi literatur yang
disesuaikan dengan masalah yang sedang diteliti.
BAB II
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
2.1. PENGERTIAN PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
1. Pengertian Penduduk
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan
pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan
manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau
bagian-bagiannya.
a. Teori Penduduk Modern
Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern, diantaranya:
Pandangan Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang
penting dalam kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam
kekuatan negara dan memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan
kekayaan negara.
Pandangan Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi
pertanian dalam rangka menunjang pertambahan penduduk.
Pandangan Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat
menentukan tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa
jumlah penduduk akan terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah
makanan yang dapat diproduksi oleh tanah.
Pandangan Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk
yang cukup banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf
hidup yang layak.
Pertumbunhan penduduk (populatin growth) di suatu negara adalah peristiwa
berubahnya jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertambahan alami
dengan migrasi neto. Pertambahan alami (natural increase) adalah pertambahan
penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian.
Migrasi neto (nett migration) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari
selisih antara jumlah imigran dan jumlah emigran.
b. Faktor Yang Mendorong Terjadinya Kependudukan
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kependudukan baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, antara lain:
Kemajuan IPTEK.
Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi yang lebih
baik dari sebelumnya di dalam kehidupannya baik material maupun intelektual.
Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan SDA serta dukungan lainnya yang
diperlukan.
2.2. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap
upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan
usaha, dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari
pembangunan.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia
kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga
kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang
menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun.
a. Klasifikasi Tenaga Kerja
Berdasarkan penduduknya
o Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang
Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang
berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
o Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja
No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia
di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para
pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
Berdasarkan batas kerja
o Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang
sedang aktif mencari pekerjaan.
o Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh
kelompok ini adalah:
ü anak sekolah dan mahasiswa
ü para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
ü para pengangguran sukarela
Berdasarkan kualitasnya
o Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan
nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
o Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam
bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini
dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan
tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
o Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan
tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
b. Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia:
Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat
pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat
pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan
berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan
lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja
yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran.
Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi
pendorong pembangunan ekonomi.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Telah kita ketahui bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan
standar hidup penduduk Negara yang bersangkutan, yang tidak bias diukur dengan
kenaikan pendapatan rill per kapita. Pendapatan rill per kapita adalah sama dengan
pendapatan nasional rill atau output secara keseluruhan yang dihasilkan selama satu
tahun dibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya.
Jadi standar hidup tidak akan dapat dinaikkan kecuali output total meningkat
dengan baik cepat dari pada pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi
perkembangan output total diperlukan penambahan investasi yang cukup besar agar
supaya dapat menyerap pertambahan penduduk, yang berarti naiknya pendapatan rill
per kapita.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, 1996. Ekonomi pembangunan. Dasar, Penduduk dan tenaga kerja.
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
http://idayoce.blogspot.com/2016/07/penduduk-dan-ketenagakerjaan.html (diakses 13
Oktober 2019)