KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Oleh : TRIWAHONO
KOMPETENSI INTI :
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab
fenomena
dan
kejadian,
serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR :
3.2. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
4.2. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia
PETA KONSEP
KATA KUNCI
1
2
3
4
5
6
7
Ketenagakerjaan
Usia Kerja
Jumlah penduduk
Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja
Kesempatan Kerja.
Pasar Tenaga Kerja.
8
9
10
11
12
13
14
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan Pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga
kerja dan angkatan kerja
2. Mendeskripsikan Pasar Tenaga Kerja.
3. Mendeskripsikan Jenis-jenis Tenaga Kerja
4. Mendeskripsikan Upaya Peningkatan Kualitas Kerja
5. Mendeskripsikan Sistem Upah Yang Berlaku Di Indonesia
6. Mendeskripsikan Pengangguran
PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN KONSEP
Salah satu persoalan sulit sebagaimana sering dihadapi oleh
pemerintah di berbagai negara adalah penyediaan kesempatan kerja bagi
penduduknya. Itulah mengapa keberhasilan pemerintah dari suatu negara
sering diukur dari kemampuannya dalam menyediakan lapangan kerja atau
menekan
tingkat
penggangguran
bagi
penduduknya.
Tenaga
kerja
merupakan salah satu faktor produksi yang penting, bukan hanya karena
peranannya
pada
proses
produksi,
tetapi
juga
karena
menyangkut
Apabila
kita
cermati
semua
permasalahan
dalam
Penduduk
penduduk Indonesia
2010
pada
2010
yang terdiri dari laki- laki sebanyak 119.630.913 orang dan perempuan
sebanyak 118.010.413 orang (Tabel 5.1). Jumlah itu tersebar di 33
provinsi dimana sekitar 57 persen dari jumlah penduduk tersebut
tinggal
di
Pulau
Jawa.
Adapun
laju
pertumbuhan
penduduk
penduduk
Indonesia
tahun
2010
termasuk
tipe
Grafik 2.1
Piramida Penduduk Indonesia 2010
Beban
ketergantungan
merupakan
perbandingan
antara
penduduk tidak produktif (umur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64
tahun) terhadap penduduk produktif (umur 15-64 tahun) tahun 2010
sebesar 51,3. Setiap 100 orang umur produktif menanggung beban
sekitar 51 orang umur tidak produktif. Angka
ketergantungan
terus
% Tenaga Kerja
% Tenaga Kerja
175,10
x 100 72,35%
242,01
Tabel 2.1
Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan tahun, 2011
2013 (Juta orang)
Jenis Kegiatan
2011
Februar Agustu
i
170,66
119,40
s
171,76
117,37
2012
Februar Agustu
i
172,87
120,42
s
173,93
118,05
2013
Februar
i
175,10
121,19
(%)
69,96%
68,34%
69,66%
67,88%
69,21%
b. Bekerja
111,282 109,670
112,803
110,808
114,021
c. Penganguran Terbuka *)
8,118
7,700
7,614
7,245
7,171
d. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
6,80%
6,56%
6,32%
6,14%
5,92%
Bukan Angkatan Kerja
51 257
54 386
52 449
55 874
53 907
a. Sekolah
13,944
13,104
14,308
14,085
14,972
b. Mengurus Rumah Tangga
30,006
32,890
31,448
33,629
32,186
c. Lainnya
7,307
8,391
6,693
8,160
6,749
*) Pengangguran Terbuka : Mencari Pekerjaan, Mempersiapkan Usaha, Merasa Tidak Mungkin
Mendapat Pekerjaan, Sudah Punya Pekerjaan tetapi belum dimulai
Sumber :BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dimodifikasi
upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan
suatu kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam kategori bekerja,
sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan. Untuk bulan Februari
2013 tercatat sebesar 53.9 juta jiwa yang terdiri atas penduduk yang
masih sekolah 14,9 juta jiwa, Mengurus rumah tangga 32,2 juta jiwa dan
lainnya sebesar 6,7 juta jiwa.
Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai
121,2 juta orang, bertambah sebanyak 3,1 juta orang dibanding
angkatan kerja Agustus 2012 sebanyak 118,1 juta orang atau bertambah
sebanyak 780 ribu orang dibanding Februari 2012. Adapun jumlah
penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai
114,0 juta orang, bertambah sebanyak 3,2 juta orang dibanding keadaan
pada Agustus 2012 sebanyak 110,8 juta orang, atau bertambah 1,2 juta
orang dibanding keadaan Februari 2012. Keadaan ketenagakerjaan
terus membaik ditandai oleh penurunan jumlah penganggur. Pada
Februari 2013 jumlah penganggur mencapai 7,17 juta orang, mengalami
penurunan sebanyak 70 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus
2012, dan mengalami penurunan sebanyak 440 ribu orang jika
dibanding keadaan Februari 2012.
Gambar 2.1 Pelamar kerja
Sumber : Tribunnews.com
Indikator
ketenagakerjaan
yang
sering
digunakan
untuk
TPAK
121,19
x 100 69,21%
175,10
Kesempatan
Kerja.
Kegiatan
ekonomi
di
masyarakat
pekerjaan
kerja
(kesempatan
bagi
kerja).
Untuk
masyarakat, pemerintah
menciptakan
terus berupaya
Ilustrasi : penerbit
tenaga
kerja
adalah
keseluruhan
aktivitas
yang
menerima
suatu
lowongan
pekerjaan,
seseorang
tersebut
masa
depan
seperti
kemungkinan
naik
pangkat,
beserta
mengumumkan
persyaratannya.
kepada
masyarakat
Kemudian
Depnaker
umumnya
tentang
akan
adanya
Dapat
membantu
pemerintah
ketenagakerjaan,
dalam
mengatasi
permasalahan
sekolah
menengah
ataupun
perguruan
tinggi
menjadi
2013
Februari
(6)
3,61
8,24
9,39
7,68
5,65
5,04
5,92
profesionalisme
tenaga
kerja.
Terkait
dengan
oleh
perusahaan.
Upaya-upaya
pemerintah
dalam
kerajinan,
perbengkelan,
dan
lain
sebagainya.
Begitu
keterampilan
sebagaimana
banyak
diselenggarakan
oleh
masyarakat.
2. Pemagangan.
Pemagangan adalah latihan kerja langsung di tempat kerja. Jalur
pemagangan ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang
dibentuk melalui latihan kerja. Dengan bimbingan dan pengalaman yang
terus-menerus dalam dunia kerja maka profesionalisme tenaga kerja
akan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan keterampilan yang
dipelajari selama magang pada suatu perusahaan.
3. Perbaikan Gizi dan Kesehatan.
Perbaikan
gizi
dan
kesehatan
perlu
dilaksanakan
untuk
pengupahan
di
Indonesia
juga
mendasarkan
yang
mampu
dapat
melakukan
penyesuaian
atau
kebijaksanaan
di
bidang
pengupahan.
Dengan
kerja,
meningkatkan
produktivitas
serta
mengupayakan
itu
antara
lain
dilakukan
dengan
mempertimbangkan
dan
kemajuan
perusahaan,
serta
perkembangan
yang
harus diterima
oleh pekerja
juga
berbeda. Ini
akademisi,
buruh
dan
pengusaha
mengadakan
rapat,
2014
Kenaikan
2013
1. Kalimantan Tengah
Rp 1,723,970.00
11 %
Rp 1,553,127.00
2. Kalimantan Barat
Rp 1,380,000.00
30 %
Rp 1,060,000.00
3. Jambi
Rp 1,502,300.00
15,56 %
Rp 1,300,000.00
4. Sulawesi Tenggara
Rp 1,400,000.00
24,42 %
Rp 1,125,207.00
5. Sumatera Barat
Rp 1,490,000.00
10,37 %
Rp 1,350,000.00
6. Bangka-Belitung
Rp 1,640,000.00
29,64 %
Rp 1,265,000.00
7. Papua
Rp 1,900,000.00
11,11 %
Rp 1,710,000.00
8. Bengkulu
Rp 1,350,000.00
45 %
Rp 930,000.00
9. NTB
Rp 1,210,000.00
10 %
Rp 1,100,000.00
Rp 2,441,301.00
9%
Rp 2,200,000.00
Sumber:http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/viewpdf.php?id=294
2003
tentang
Ketenagakerjaan,
pegusaha
yang
tidak
F. Pengangguran
7,245 juta jiwa dan terus menurun di bulan Februari 2013 sebesar Rp
7,171 juta jiwa dari angkatan kerja sebanyak 121,19 juta orang.
Tingkat Pengangguran adalah hubungan jumlah penduduk
berusia 15 tahun atau lebih yang sedang mencari pekerjaan, dengan
jumlah penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja yang yang
dinyatakan dalam persen yaitu :
Penganggur an terbuka
X 100
Angkatan Kerja
7.171
x 100% 5,92%
121,19
7.245
x 100% 6,14%
118,05
pembangunan.
Selain
itu
Proporsi
atau
jumlah
2011
(2)
(3)
1.37
1.44
2012
(4)
(5)
1.55
1.46
2013
(6)
1.61
8-14
15-24
25-34
1-35
35+ *)
*) termasuk sementara tidak bekerja
4.79
12.63
15.4
34.19
77.09
5.2
12.89
15.06
34.59
75.08
5.31
12.67
16.02
35.55
77.25
5.16
12.79
14.89
34.3
76.51
5.43
13.02
15.65
35.71
78.31
1)
1.5
memperlihatkan
jumlah
penganggur
terbuka
Tingkat
2012
Februari
Agustus
3.69
3.64
7.80
7.76
10.34
9.60
9.51
9.87
7.50
6.21
6.95
5.91
6.32
6.14
2013
Februari
Agustus
3.61
3.51
8.24
7.60
9.39
9.74
7.68
11.19
5.65
6.01
5.04
5.50
5.92
6.25
2)
pendapat
mengatakan
bahwa
tenaga
kerja
setengah
menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu. Sebagai contoh, seorang petani setelah musim tanam
biasanya tidak bekerja secara optimum. Mereka hanya menunggu
musim penyiangan dan setelah musim penyiangan lewat mereka
kembali menganggur sampai ke musim panen. Contoh lain lagi adalah
seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu
proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek
berikutnya.
3)
jika
dilihat
dari
penyebabnya
maka
dapat
Pengangguran Struktural.
Pengangguran struktural disebabkan oleh ketidakcocokan antara
keterampilan
(kualifikasi)
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
dan
Sebaliknya
akibatnya,
sejumlah
tukang
becak
terpaksa
menganggur.
2)
Pengangguran Siklikal.
Pengangguran siklikal berkaitan dengan naik-turunnya aktivitas
atau keadaan perekonomian suatu negara (business cycle). Suatu
ketika, perekonomian mengalami masa pertumbuhan (menaik). Di saat
lain, mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi. Pada saat
krisis ekonomi, daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga
tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Turunnya
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsen
untuk menurunkan kegiatan produksi. Produsen melakukan ini antara
lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk
tenaga kerja. Itulah mengapa, pada saat krisis ekonomi, kita
menyaksikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK sehingga
menganggur. Oleh karena itu, pengangguran yang diakibatkan oleh
Pengangguran Musiman.
Pengangguran
permintaan
musiman
terhadap
tenaga
disebabkan
kerja
yang
oleh
perubahan
sifatnya
berkala.
Pengangguran seperti ini biasa terjadi pada tenaga kerja paruh waktu
(part time). Mereka ini irekrut saat ada pekerjaan (proyek) yang
membutuhkan banyak tenaga. Setelah proyek selesai, mereka tidak
lagi dibutuhkan dan kembali menganggur. Contoh penganggur
musiman adalah para tukang bangunan. Mereka bekerja selama ada
proyek bangunan, entah berupa gedung atau perumahan. Setelah
proyek selesai, tukang itu kembali menganggur sampai ada pekerjaan
yang sesuai dengan keahlian mereka. Contoh lain lagi adalah penjaga
stand pameran. Mereka bekerja selama pameran berlangsung. Setelah
pameran selesai, mereka menunggu proyek berikutnya.
4)
Pengangguran Friksional.
Pengangguran friksional disebabkan oleh pergantian pekerjaan
atau pergeseran tenaga kerja. Sering kita jumpai tenaga kerja yang
berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, atau berpindah
dari jenis pekerjaan tertentu ke jenis pekerjaan lain. Perpindahan itu
tidak
terjadi
begitu
saja.
Tenaga
kerja
yang
bersangkutan
menganggur.
Pengangguran
friksional
disebut
juga
ini
muncul
dari
kemauan
tenaga
kerja
yang
masyarakat
itu
sendiri.
Berikut
adalah
kerugian-kerugian
kerja
akan
menurun
produktivitasnya
jika
tidak
besar
negara
jumlah
dari
pajak
pengangguran,
penghasilan.
semakin
Begitu
menurun
pendapatan
dengan
perawatan
psikologis,
peningkatan
kualitas
upaya
pengangguran
itu.
itu
juga
Berikut
berbeda-beda
ini
akan
tergantung
dibahas
pada
cara
jenis
mengatasi
Sumber : penerbit
a. Peningkatan Mobilitas Tenaga Kerja dan Modal.
Peningkatan
mobilitas
tenaga
kerja
dilakukan
dengan
baru.
Peningkatan
mobilitas
modal
dilakukan
dengan
dimana
Penurunan
kegiatan
kegiatan
perekonomian
perekonomian
menurun
umumnya
karena
dimulai
resesi.
dengan
d. Pertumbuhan Ekonomi.
Kesempatan kerja juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan penduduk suatu negara dalam satu
tahun (Gross Domestic roduct). Semakin banyak barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara, semakin tinggi pendapatan nasional.
Pendapatan nasional tinggi memungkinkan pembentukan modal menjadi
Iebih besar melalui tabungan perorangan maupun tabungan perusahaan
serta tabungan pemerintah. Tabungan-tabungan tersebut memberikan
kesempatan membentuk investasi yang menyebabkan perluasan usaha,
yang berarti menciptakan kesempatan kerja baru.
e. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja.
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja
yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai
yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah
tersebut amat relevan di negara kita, mengingat sejumlah besar
penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau
keahlian ertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu digalakkan
lembaga yang mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai. Yang paling
penting dalam pendidikan dan latihan kerja itu adalah kesesuaian
program dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.
f. Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri.
Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu
pilihan dalam usaha memperluas kesempatan kerja sekaligus dapat
menghasilkan devisa bagi negara.
g. Wiraswasta.
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di
perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik.
Masalah menjadi gak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk
menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta. Fakta
memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yang berhasil. Meskipun
EKONOMIKA
RANGKUMAN
1. Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan
pekerjaan, yaitu mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang
mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang
mengurus rumah tangga.
2. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang
bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu
sebab, seperti petani yang sedang menunggu panen/ hujan, pegawai
yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.
3. Pengangguran adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi
sedang
mencari
pekerjaan/mengharapkan
dapat
pekerjaan,
juga
dan
tidak
melakukan
suatu
kegiatan
yang
dapat
peningkatan
kualitas
kerja
dapat
melalui
latihan
kerja,
kerja
dan
modal,
pengelolaan
permintaan
masyarakat,
kerja
merupakan
proses
pengembangan
keahlian
dan
menurut
lamanya
meliputi
pengangguran
terbuka
siklikal,
Pengangguran
musiman,
Pengangguran
friksional
SOAL PG
1. Penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, yaitu
mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,
mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga
adalah ,,,,
A. Tenaga kerja
B. Angkatan kerja
C. Kesempatan kerja
D. Bukan angkatan kerja
E. Pasar tenaga kerja
2. Mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari
pekerjaan/ mengharapkan dapat pekerjaan adalah.
A. Tenaga kerja
B. Angkatan kerja
C. Pengangguran
D. Bukan angkatan kerja
E. Pasar tenaga kerja
3. suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja
(pekerjaan) untuk diisi pencari kerja. Adalah .
A. Tenaga kerja
B. Angkatan kerja
C. Kesempatan kerja
D. Bukan angkatan kerja
E. Pasar tenaga kerja
Tenaga kerja
B.
Angkatan kerja
C.
Kesempatan kerja
D.
E.
Tenaga kerja
B.
Angkatan kerja
C.
Pengangguran
D.
E.
tenaga kerja
B.
angkatan kerja
C.
kesempatan kerja
D.
pengangguran
E.
ketenagakerjaan
2013
Februari
175,10
Angkatan Kerja
121,19
Penganguran Terbuka
7,171
53 907
144.48 %
B.
69.21 %
C.
59.17 %
D.
44.48 %
E.
40.95 %
B.
C.
D.
E.
B.
tersedianya
lapangan
kerja
bagi
angkatan
kerja
yang
membutuhkan pekerjaan
C.
D.
penyediaan
pekerjan
bagi
kelompok
tenaga
kerja
yang
membutuhkan
E.
bekerja
B.
C.
D.
E.
B.
tempat bekerja
C.
volume kerja
D.
upah kerja
E.
penyebabnya
13. Tiara yang baru lulus SMA memiliki keahlian mengoperasikan komputer.
Ia memutuskan untuk bekerja, namun tidak segera menemukan
pekerjaan yang diinginkan karena ia tidak tahu perusahaan mana yang
membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
Kasus Tiara dapat digolongkan sebagai pengangguran
A.
Pengangguran normal
B.
Pengangguran friksional
C.
Pengangguran struktural
D.
Pengangguran teknologi
E.
Pengangguran musiman
14. Pengangguran yang terjadi akibat tidak sesuainya jenis pekerjaan yang
diminta dengan yang ditawarkan disebut pengangguran:
A.
Pengangguran Siklis
B.
Pengangguran Musiman
C.
Pengangguran Struktural
D.
Pengangguran Friksional
E.
Pengangguran Teknologi
pengangguran siklis
B.
pengangguran sukarela
C.
pengangguran musiman
D.
pengangguran friksional
E.
pengangguran structural
B.
C.
D.
E.
Pengangguran friksional
B.
Pengangguran musiman
C.
Pengangguran struktural
D.
Pengangguran siklus
E.
Pengangguran teknologi
1.
2.
3.
4.
5.
1, 2 dan 3
B.
1, 2 dan 5
C.
2, 3 dan 4
D.
2, 4 dan 5
E.
3, 4 dan 5
informasi yang
cepat tentang
waktu
dengan
keterampilan
A2 dan B2
C.
A3 dan B5
D.
A4 dan B1
E.
A5 dan B4
20. Berikut ini yang merupakan usaha meningkatkan mutu tenaga kerja
adalah .
A.
B.
C.
D.
E.
B.
C.
D.
E.
Sebab
Pengangguran siklikal terjadi akibat tidak bertemunya antara faktor
permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja
24. Antara jumlah pengangguran dengan pendapatan nasional mempunyai
hubungan yang bersifat positif.
Sebab
Jika pengangguran naik maka pendapatan nasional menurun, demikian
sebaliknya.
25. Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak
mempunyai pekerjaan.
Sebab
Pengangguran ini terjadi apabila seseorang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:
A.
B.
C.
D.
E.
26. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang
bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu
sebab, seperti petani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai
yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Di bawah ini yang tidak
termasuk angkatan kerja adalah:
1.
2.
3.
4.
27. Banyak
sekali
cara-cara
mengatasi
pengangguran
agar
jumlah
2.
3.
4.
28. Pasar tenaga kerja termasuk dalam pasar input, yang mempunyai
fungsi:
1.
2.
3.
Sebagai
tempat
untuk
mempertemukan
antara
permintaan
dan
29. Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi, berdasarkan
kualitasnya tenaga kerja dapat digolongkan menjadi:
1.
2.
3.
4.
30. Banyak
sekali
cara-cara
mengatasi
pengangguran
agar
jumlah
2.
3.
4.
REFLEKSI DIRI :
Setelah anda mempelajari Ketenagakerjaan di Indonesia diharapkan
dapat terbentuk karakter:
1. Religius. Dengan mempelajari Ketenagakerjaan di Indonesia diharapkan
dapat terbentuk rasa syukur karena memperoleh ilmu pengetahuan
tentang Ketenagakerjaan di Indonesia
2. Jujur. Dengan mempelajari tentang Ketenagakerjaan di Indonesia
diharapkan dapat terbentuk sikap jujur, tidak menipu, tidak memalsukan
dan tidak berbuat curang dalam menjalankan tugas pembelajaran
disekolah
3. Tanggung jawab, dengan mempelajari Ketenagakerjaan di Indonesia
diharapkan dapat terbentuk sikap tanggung jawab dalam bekerja dan
belajar sesuai standar pembelajaran
4. Kreatif, dengan mempelajari Ketenagakerjaan di Indonesia diharapkan
dapat terbentuk sikap kreatif siswa, sehingga siswa dapat menemukan
cara-cara baru dalam melakukan pembelajaran
5. Kerjasama,
dengan
mempelajari
Ketenagakerjaan
di
Indonesia
PENILAIAN DIRI.
Setelah mempelajari masalah Ketenagakerjaan di Indonesia lakukanlah
penilaian diri tentang sikap anda dengan memberikan checklis pada
pernyataan di bawah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.
b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari
secara jujur dengan kriteria sebagai berikut:
4 =
3 =
2 =
melakukan aspek
yang diamati
1 =
: X (.......)
Materi Pokok
Tanggal Penilaian
: ......................................
No
PERNYATAAN
NILAI
JUMLA
H
SKOR
1 2 3 4
Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa telah memahami tentang Ketenagakerjaan
di Indonesia
Saya akan bersikap jujur tidak menipu, tidak
memalsukan dan tidak berbuat curang dalam
REFERENSI
Berbagai Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia
Ada banyak faktor yang mempengaruhi terhadap munculnya berbagai permasalahan
angkatan kerja dan tenaga kerja di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1.
Jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja;
2.
Kualitas tenaga kerja yang relatif rendah;
3.
Penyebaran tenaga kerja yang tidak merata;
4.
Pengangguran;
5.
Adanya ketidaksesuaian antara kemampuan tenaga kerja dengan pekerjaannya;
6.
Rendahnya tingkat upah;
7.
Masih minimnya perlindungan terhadap tenaga kerja;
8.
Membanirnya tenaga kerja asing.
1.
pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan agar cita-cita pembangunan seperti
yang diamanatkan oleh UUD 1945 tersebut dapat segera tercapai.
2.
3.
4.
5.
6.
baru akan memberikan reaksi setelah resiko kerja yang dialami oleh para pekerja tersiar
melalui media massa.
7.
Telah banyak cara dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurai berbagai
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Beberapa kebijakan tersebut, antara lain sebagai
berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Membuat Perundangan-undangan
Kebijakan Bidang Pendidikan
Kebijakan Perluasan Lapangan Kerja
Kebijakan Pengupahan
Pelayanan Informasi Kerja
Pemerataan Lapangan Kerja
Mengurangi Tingkat Pengangguran
untuk
4. Kebijakan Pengupahan
Kebijakan pengupahan perlu diambil oleh pemerintah untuk melindungi para
pekerja dari pemberian upah yang terlalu kecil oleh para pengusaha. Pendapatan yang
kecil akan memberi dampak yang buruk bagi perkerja, seperti buruknya kesehatan,
rendahnya tingkat pendidikan, bahkan menurunkan produktivitas kerja. Para pekerja
dikhawatirkan tidak memiliki sarana lagi untuk dapat mengembangkan diri, adanya
ketidakmampuan untuk memperoleh bahan makanan dengan kandungan gizi yang cukup
dan seimbang, serta kondisi keluarga yang tidak harmonis. Melihat dampaknya yang
sangat negatif baik bagi tenaga kerja itu sendiri maupun kepada perusahaan, maka
pemerintah perlu melakukan kebijakan dan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan
dalam memberikan upah kepada para tenaga kerja.
Beberapa upaya lain yang dapat memperbaiki kesejahteraan para tenaga kerja
adalah:
1. Menetapkan upah minimum regional (UMR);
2. Mewajibkan setiap pengusaha untuk mengikutsertakan pegawainya dalam asuransi
jaminan sosial;
3. Mewajibkan setiap perusahaan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan
keselamatan kerja kepada para pegawainya.
1. Kondisi Geografis
Seorang pencari kerja yang tingga di daerah terpencil ataupun letak lapangan kerja di
daerah pelosok yang bergunung-gunung atau diseberang lautan, dapat menjadi salah
satu penyebab ketidaksamapaian informasi bagi salah satu pihak.
2. Informasi Tidak Sempurna
Kurangnya sarana komunikasi dapat menjadi penyebab terjadinya pengangguran
friksional. Informasi penyebaran tentang terbukanya lapangan kerja atau tersedianya
pencari kerja yang kurang lancar dapat menjadi hambatan bagi terjadinya permintaan
dan penawaran jasa kerja bagi kedua belah pihak. Untuk menghindari hal tersebut,
maka diperlukan adanya jasa tenaga kerja seperti di balai-balai latihan kerja yang
terdapat di setiap kabupaten, atau agen-agen penyalur tenaga kerja.
3. Proses Perekrutan Berlarut
Adanya kelambanan dari pihak penyedia lapangan kerja dalam hal perusahaan untuk
memutuskan diterima atau tidaknya seseorang di perusahaannya, menyebabkan
seorang calon tenaga kerja harus menunggu dalam waktu relatif lama. Hal tersebut
tentu saja telah menjadi sebab bagi seorang calon tenaga kerja terkategori sebagai
pengangguran friksional.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, maka pemerintah bekerja sama denga
pihak swasta seperti media massa dan agen-agen tenaga kerja untuk menyebarluaskan
adanya lowongan pekerjaan. Selain itu pemerintah juga berupaya menyebarkan
luaskan informasi lowongan pekerjaan, melalui balai latihan kerja yang terdapat di
setiap kabupaten atau kota.
PENGANGGURAN
Definisi Pengangguran
Dalam standard internasional, pengertian dari pengangguran adalah seseorang yang
sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada
suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.
Golongan penduduk yang tergolong sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang
berumur di antara 15 hingga 65 tahun, kecuali (i) ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga
keluarganya daripada bekerja, (ii) penduduk muda dalam lingkungan umur tersebut yang
masih meneruskan pelajarannya di sekolah atau universitas, (iii) orang yang belum mencapai
umur 65 tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi, dan (iv) pengangguran sukarelayaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak secara aktif mencari
pekerjaan.
Pengangguran menyebabkan produktivitas masyarakat berkurang sehingga dapat
menyebabkan banyak timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Yang dalam jangka
waktu yang panjang dapat menyebabkan kekacauan politik dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sehingga mengakibatkan menurunnya GNP dan
pendapatan perkapita suatu negara
Jenis Jenis
Jenis Jenis Pengangguran.
Pengangguran dapat digolongkan menjadi beberapa jenis diantaranya ialah :
Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk
meninggalkan kerjanya dan mencari kerja yang lebih baik atau lebih sesuai dengan
keinginannya.
o -Seorang guru di Medan, misalnya berhenti bekerja karena mengikuti suaminya yang
dipindahkan ke Jakarta. Di tempat yang baru ini guru tersebut mencari kerja.
o -Seorang wanita sedang bekerja mengandung anaknya yang pertama dan memutuskan
untuk berhenti kerja. Setelah anknya berumur beberapa bulan ia memutuskan mencari
kerja kembali.
Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang harus sementara menganggur, karena adanya
fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.
o Petani, misalnya, akan selalu dapat digolongkan sebagai penganggur bermusim karena
mereka tidak selalu dapat bekerja sepanjang tahun. Untuk dapat menanam mereka harus
menunggu musim hujan. Dan diantara menanam dan panen mereka harus menganggur
karena beberapa bulan diperlukan agar tanamannya mendapatkan hasil.
Pengangguran Siklikal
Adalah merupakan jenis pengangguran yang disebabkan karena adanya imbas dari naik
turunnya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran
kerja.
Pengangguran Struktural
2.
3.
Pengangguran struktural
Pengangguran struktural terjadi karena berubahnya struktur ekonomi yang umumnya
terjadi di negara-negara berkembang. Dimana negara-negara yang sedang berkembang
tersebut berusaha untuk melakukan ekspansi atau pengembangan dan pembangunan
sektor industri sehingga terjadi peralihan dari agraris ke sektor industri. Masa peralihan
ini menimblkan kesulitan untuk mempersiapkan tenaga kerja dari agraris ke industri,
karena membutuhkan ketrampilan dan keahlian di bidang industri sehingga timbulah
pengangguran.
2.
Pengangguran friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya kesulitan temporer dalam
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, yang disebabkan oleh :
Sulitnya mencari informasi lowongan pekerjaan, atau juga bisa disebabkan oleh
pencari pekerja yang kurang berusaha dalam mencari lowongan pekerjaan
Kondisi geografis yang sulit dan tidak mendukung
Proses rekrutment yang panjang sehingga para pencari kerja harus menunggu dalam
waktu yang lama
Pengangguran musiman
Pengangguran musiman ini terjadi karena disebabkan oleh terjadinya pergantian
musim. Biasanya terjadi pada sektor pertanian, ekstraktif dan industri. Pada sektor
pertanian terjadi pada sawah tadah hujan sehingga pada musim kemarau petani tersebut
terpaksa harus mengganggur karena sawahnya tidak dapat mendapat air seperti pada
saat musim hujan. Pada ekstraktif terjadi pada nelayan, di mana pengangguran terjadi
pada waktu musim angin sehingga banyak nelayan yang tidak melau. Pada, industri
terjadi pada industri yang bahan bakunya hanya terdapat pada musim tertentu, misal
saja pabrik gula.
3.
4.
Pengangguran tekhnologi
Pengangguran tekhnologi terjadi karena banyak perusahaan yang mengganti tenaga
kerja dengan robot-robot atau mesin yang lebih canggih dan cepat dalam pengerjaan.
Sehingga banyak tenaga kerja yang di PHK karena sudah tidak dibutuhkan lagi, dengan
digantinya manusia dengan robot maka perusahaan akan lebih irit dan efisien dalam
jangkan panjang. Orang yang di PHK karena sudah digantikan oleh mesin dan
menganggur disebut pengangguran tekhnologi.
5.
6.
BSE
http://mirror.unpad.ac.id/bse/11_SMA/kelas2_ekonomi_chumidatus_sa'dyah.pdf
UPAH
MATERI UMR