Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BISNIS & EKONOMI INDONESIA

“ANALISIS JUMLAH DAN LAPANGAN TENAGA KERJA INDONESIA”


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bisnis dan Ekonomi Indonesia

Kelompok 2:
1. Meilin Hopipah Ubaidilah (224010309)
2. Delicha Putri Maharani (224010310)
3. Fariha Lutfi Syubani (224010320)
4. Depa Yulia (224010321)
5. Yuanita Nurpadilah (224010324)
6. Della Faristiagore (224010325)
7. Salsabila Khaerunnisa (224010347)
8. Mima Samina (224010349)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahma
t-Nya sehingga makalah yang berjudul “Analisis Jumlah dan Lapangan Tenaga Kerja
Indonesia” dapat tersusun sampai selesai. Kami mengucapkan terima kasih kepada Do
sen Mata Kuliah Bisnis dan Ekonomi Indonesia Bapak Subarna Tirtakusumah, Drs.,
M.M. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan teman-teman yang tel
ah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bis
a menjadi manfaat bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini menjadi makalah yang sempurna.

Bandung, 12 Maret 2023

2
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH...........................................................................3
A. Landasan Teori....................................................................................................3
B. Analisis Permasalahan........................................................................................4
C. Lapangan Tenaga Kerja......................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................8
Daftar Pustaka................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau produk serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri maupun masyarakat. Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk
tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia
kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun hingga 64 tahun. Oleh
karenanya, setiap orang yang mampu bekerja bisa disebut sebagai tenaga kerja. Bisa
dikatakan bahwa tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu,
pekerja, pegawai, dan sebagainya. pengertian ketenagakerjaan menurut undang
undang no.13 tahun 2013 bukan hanya sebatas kegiatan pada masa kerja saja, menurut
peraturan tersebut ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja yang dimaksud
disini didefinisikan sebagai setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan yang
menghasilkan barang dan/atau jasa yang berguna bagi dirinya sendiri ataupun
masyarakat secara umum. Tenaga kerja memiliki beberapa jenis, diantaranya tenaga
kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang mempunyai riwayat pendidikan tinggi seperti
sarjana, tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja yang mengandalkan keterampilan dan
kemampuan khusus, dan tenaga kerja tidak terdidik yaitu tenaga kerja yang tidak
mempunyai riwayat pendidikan tinggi dan tidak mempunyai kemampuan tertentu.

B. Tujuan
Bagi sebuah negara, adanya tenaga kerja merupakan salah satu faktor utama dalam
sistem pembangunan perekomomian. Pasalnya, tenaga kerja terlibat secara langsung
pada sebuah proses produksi barang atau jasa yang mampu menggerakan roda
perekonomian, sehingga tanpa adanya mereka perekonomian bangsa akan terhambat.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting dan perlu
diperhitungkan dalam proses produksi, tujuannya untuk mengetahui tingkat tenaga
kerja dan tingkat lapangan kerja di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Landasan teori
Tenaga Kerja menjadi salah satu tulang punggung bagi perekonomian suatu negara.
Peranan tenaga kerja menjadi sangat vital karena merekalah yang terlibat secara
langsung dengan proses produksi barang dan jasa yang menggerakkan roda ekonomi.

Tenaga kerja sendiri dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasinya masing-
masing. Jika dirunut berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
2003 Bab I Pasal 1 Ayat 2, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Namun, tidak semua orang yang mampu
melakukan pekerjaan itu disebut sebagai tenaga kerja. Pasalnya, terdapat beberapa
kriteria yang harus dipenuhi, yakni berada pada usia produktif yang berkisar dari usia
18 hingga 64 tahun.

Dari empat sektor lapangan pekerjaan, sektor pertanian, pertambangan, jasa dan
manufaktur, sektor pertanian tetap menjadi lapangan pekerjaan yang paling diminati
pekerja. Struktur ketenagakerjaan dapat dilihat dari lapangan pekerjaan berdasarkan
industri dan status.
Struktur perekonomian suatu negara antara lain tercermin dari struktur
ketenagakerjaan. Dari empat sektor lapangan pekerjaan, sektor pertanian masih
menjadi lapangan pekerjaan yang paling diminati pekerja. Saat krisis ekonomi
lapangan pekerjaan di sektor pertanian dan sektor manufaktur meningkat, sebaliknya
sektor jasa dan sektor pertambangan cenderung menurun. Antara tahun 1997-2001,
proporsi sektor pertanian meningkat dari 40,7% menjadi 43,7% dan sektor
manufaktur meningkat dari 12,89% menjadi 13,31%. Sebaliknya sektor jasa &
perdagangan menurun dari 40,18% menjadi 38,70% dan sektor pertambangan, energi
dan konstruksi menurun dari 6,20% menjadi 4,23%.

5
B. Analisis permasalahan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
di dunia. Kependudukan merupakan salah satu masalah dalam pembangunan di
Indonesia seperti alokasi yang tidak merata, jumlah yang relatif besar dan
pendidikan yang relatif rendah.
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan
kerja menimbulkan masalah baru yaitu adanya pengangguran. Tingkat
pengangguran yang tinggi, ketersediaan lapangan kerja yang terbatas, dan
pertambahan jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan pertambahan
lapangan pekerjaan menjadi tantangan terberat yang harus dihadapi didalam
bidang ketenagakerjaan pada saat ini.
Situasi ini diperparah dengan banyaknya pekerja yang di PHK (pemutusan
hubungan kerja). Hal ini akan semakin menambah jumlah pengangguran. Salah
satu masalah ketenagakerjaan di Indonesia adalah kelebihan kapasitas tenaga
kerja, dalam 5 tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan laju pertumbuhan
lapangan kerja, namun selalu ada lebih banyak orang yang mencari pekerjaan.
Populasi yang besar juga akan menghasilkan angkatan kerja yang besar. Jika
tenaga kerja yang besar ini dimanfaatkan dengan baik, tentunya dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi, sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera
dan pendapatan nasional meningkat.
Kelebihan tenaga kerja dapat menyebabkan kurangnya kualitas di pasar
tenaga kerja, yang menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja.
Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi di Indonesia adalah distribusi tenaga
kerja yang tidak merata. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di pulau
Jawa, sedangkan daerah lain yang lebih besar masih mengalami kekurangan
tenaga kerja. Sehingga terjadi ketidakseimbangan antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Masalah lain adalah bahwa ada ketidaksesuaian antara perusahaan
dan tenaga kerja berdasarkan spesialisasi. Semakin besar ketidaksesuaian antara
tenaga kerja dan perusahaan, semakin sedikit tenaga kerja yang dipekerjakan. Hal
ini dapat meningkatkan pengangguran dan menjadi masalah ketenagakerjaan
lainnya.
Kondisi ketenaga kerjaan di Indonesia
Keadaan ekonomi Indonesia terus membaik, membaiknya ekonomi Indonesia
ikut menopang bagi perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia.

6
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang yang terus membaik mampu menyerap
tenaga kerja sekitar 4,25 juta orang. Perbaikan ketenagakerjaan bisa dilihat dari
tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2022 sebesar 5,86%, atau terjadi
penurunan kalau dibandingkan dengan Agustus 2021 dengan TPT 6,49%.
Kondisi ekonomi yang menguat juga diikuti peningkatan tingkat partisipasi
angkatan kerja (TPAK) baik laki-laki maupun perempuan, yang per Agustus 2022
mencapai 68,63% atau naik dibandingkan Agustus 2021 sebesar 67,80%.
Membaiknya keadaan ketenagakerjaan juga ditunjukkan oleh proporsi
pekerja formal dibandingkann Agustus 2021 sebesar 0,14% poin, yakni dari
40,55% (Agustus 2021) menjadi 40,69% (Agustus 2022), namun belum kembali
ke level sebelum pandemi.
BPS melakukan survei ketenagakerjaan sebanyak dua kali dalam setahun
yakni pada Februari dan Agustus. Adapun struktur ketenagaakerjaan berdasarkan
data survei Agustus 2022 menyebutkan, penduduk usia kerja mencapai 209,42
juta orang yang terdiri dari 143,72 juta orang masuk golongan angkatan kerja dan
sisanya 65,70 juta orang bukan angkatan kerja.
Dari angkatan kerja yang ada, 135,30 juta orang dengan status bekerja dan
8,42 juta orang pengangguaran. Dayang bekerja, 92,63 juta bekerja penuh, 34,13
juta orang pekerja paruh waktu, dan 8,54 juta orang setengah pengangguran.

Dampak Pengangguran

Semakin tinggi angka pengangguran suatu negara, tentu akan berdampak buruk bagi
negara itu sendiri. Penjelasan mengenai beberapa dampak pengangguran adalah
sebagai berikut.

Bagi Masyarakat

Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, setiap masyarakat tentu perlu bekerja. Sehingga
dampak pengangguran bagi masyarakat di antaranya:

Meningkatkan kemiskinan
Memicu tindakan kriminalitas atau kejahatan
Munculnya ketidaksetaraan politik dan sosial
Menjadi beban psikologis bagi pengangguran itu sendiri atau keluarga yang bersangkutan
Keterampilan menurun karena lama tidak digunakan
Bagi Perekonomian Negara

Bagi Perekonomian Negara

7
Sementara bagi negara, banyaknya jumlah pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif sebagai
berikut:

Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk per kapita


Biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah semakin tinggi
Berkurangnya sektor pajak yang diterima negara sehingga pendapatan negara turun
Hutang negara meningkat
Daya beli menurun sehingga menyebabkan investasi dan pertumbuhan ekonomi menurun

Sementara bagi negara, banyaknya jumlah pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif sebagai
berikut:

 Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk per kapita


 Biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah semakin tinggi
 Berkurangnya sektor pajak yang diterima negara sehingga pendapatan negara turun
 Hutang negara meningkat
 Daya beli menurun sehingga menyebabkan investasi dan pertumbuhan ekonomi menurun

Cara Mengatasi Pengangguran

Setelah memahami penyebab dan dampaknya, beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai cara
mengatasi pengangguran adalah sebagai berikut.

 Memperbaiki mutu pendidikan dengan tujuan supaya masyarakat memiliki tingkat pendidikan
setara
 Menggiatkan penyelenggaraan job fair dan magang melalui kerjasama kampus dengan
perusahaan supaya info lowongan kerja bisa tersebar luas
 Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB
 Mengurangi urbanisasi guna mengurangi angka pengangguran di kota besar dan agar
penyebaran tenaga kerja seimbang
 Memperluas lapangan kerja dengan cara menggiatkan program padat karya, mendorong ekspor,
dan sebagainya
 Menciptakan usaha-usaha baru guna memperluas lapangan kerja
 Meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan
 Mengembangkan usaha mikro dan kecil
 Perbaikan dan penyatuan kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan
kabupaten/ kota
 Penempatan TKI yang memiliki kompetensi dengan kualitas memadai di luar negeri

8
C. Lapangan Tenaga Kerja
Statistik Lapangan Kerja
Statistik yaitu pengumpulan data, analisis data, penyajian data, hingga
pengambilan kesimpulan untuk mengungkap pola dan suatu tren tertentu.

Tujuan dari statistik adalah untuk mendapat gambaran mengenai data yang
telah dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. Dengan demikian, hasil analisis
yang disebut statistik ini bisa digunakan untuk menarik suatu kesimpulan dan
menyelesaikan suatu permasalahan.

Peran dan Tanggung Jawab:

9
 Menyediakan data dan informasi statistik, mulai dari tahap persiapan,
pengumpulan data, pengolahan, sampai penyajian dan publikasi.
 Melakukan analisis dan pengembangan statistik.
 Melakukan perhitungan statistik berdasarkan perolehan data-data di lapangan.
 Melakukan analisis terhadap data-data statistik kemudian memberikan
interpretasi atas hasil analisa.
 Mengidentifikasi hubungan dan tren dalam data serta faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian.
 Membuat laporan analisis statistik, termasuk menyajikan informasi dalam bentuk
grafik, tabel, dan bagan.
 Melakukan analisis dan penafsiran data statistik untuk mengidentifikasi
perbedaan dalam hubungan diantara berbagai sumber informasi.

No Tahun
Elemen Satuan
  2017 2018 2019 2020 2021
1 Penduduk Usia Kerja (P Orang
UK) (> 15 Tahun) 2.960.204,00 2.987.330,00 3.088.829,00 3.132.754,00 3.175.789,00
1.1 Menurut Jenis Kegiatan
1.1.1 Angkatan Kerja 2.117.187,00 2.191.742,00 2.246.194,00 2.228.162,00 2.334.955,00 Orang
1.1.1.1 Pengangguran - 73.350,00 71.482,00 101.846,00 106.432,00 Orang
1.1.1.2 Bekerja - 2.118.392,00 2.174.712,00 2.126.316,00 2.228.523,00 Orang
1.1.2 Bukan Angkatan Kerja 843.017,00 795.588,00 842.635,00 904.592,00 840.834,00 Orang
1.1.2.1 Sekolah - 247.191,00 278.350,00 277.808,00 253.480,00 Orang
1.1.2.2 Mengurus Rumah Tangga - 452.310,00 463.355,00 526.850,00 472.342,00 Orang
1.1.2.3 Lainnya - 96.087,00 100.930,00 99.934,00 115.012,00 Orang
Menurut Status Pekerjaan
1.2 Utama
1.2.1 Berusaha Sendiri 306.535,00 339.948,00 377.866,00 385.519,00 440.125,00 * Orang
Berusaha Dibantu Buruh T Orang
etap/Dibayar dan Buruh/Ka
1.2.2 ryawan/Pengawai 66.775,00 89.871,00 87.091,00 81.050,00 107.444,00 *
Berusaha Dibantu Buruh T Orang
idak Tetap/Tidak Dibayar
dan Pekerja Keluarga/Tida
1.2.3 k Dibayar 385.245,00 383.883,00 326.029,00 373.738,00 379.578,00 *
1.2.4 Buruh/ Karyawan 825.388,00 875.836,00 944.881,00 824.651,00 835.996,00 * Orang
1.2.5 Pekerja Bebas di Pertanian 38.849,00 29.174,00 42.621,00 36.223,00 36.768,00 * Orang
1.2.6 Pekerja Tak Dibayar 280.197,00 271.438,00 246.265,00 307.820,00 328.498,00 * Orang
Pekerja Bebas Non Pertani Orang
1.2.7 an 150.179,00 128.242,00 109.997,00 117.315,00 73.097,00 *
Tingkat Pengangguran Ter %
2 buka (TPT) 3,02 3,35 3,18 4,57 4,56
2.1 Perkotaan - - - - -

10
2.2 Perdesaan - - - - -
Tingkat Partisipasi Angkat %
3 an Kerja (TPAK) 71,52 73,37 72,72 71,12 73,52
3.1 Laki-Laki - - - - - Orang
3.2 Perempuan - - - - - Orang
Penduduk Bekerja Menurut
4 Lapangan Usaha
A. Pertanian, Kehutanan, d Orang
4.1 an Perikanan - 414.413,00 428.974,00 406.067,00 406.067,00
B. Pertambangan dan Peng Orang
4.2 galian - 16.479,00 16.105,00 14.031,00 14.031,00
4.3 C. Industri Pengolahan - 370.823,00 362.058,00 394.681,00 394.681,00 Orang
D. Pengadaan Listrik dan Orang
4.4 Gas - 3.853,00 2.822,00 2.897,00 2.897,00
E. Pengadaan Air, Pengelol Orang
aan Sampah, Limbah, dan
4.5 Daur ulang - 5.283,00 4.176,00 5.117,00 8.206,00
4.6 F. Kontruksi - 150.636,00 147.271,00 127.908,00 145.447,00 Orang
G. Perdagangan Besar dan Orang
Eceran Reparasi Mobil dan
4.7 Sepeda Motor - 393.305,00 412.955,00 446.907,00 489.500,00
H. Transportasi dan Pergud Orang
4.8 angan - 76.344,00 86.084,00 73.120,00 70.976,00
I. Penyediaan Akomodasi d Orang
4.9 an Makan Minum - 207.788,00 204.427,00 175.270,00 188.484,00
J. Informasi dan Komunika Orang
4.10 si - 16.217,00 21.623,00 30.291,00 29.747,00
4.11 K. Jasa keuangan - 34.382,00 33.621,00 28.906,00 31.003,00 Orang
4.12 L. Real Estat - 1.956,00 1.506,00 3.418,00 4.839,00 Orang
4.13 M,N. Jasa Kuangan - 49.970,00 53.133,00 34.209,00 41.755,00 Orang
O. Administrasi Pemerinta Orang
han, Pertahanan Wajib, dan
4.14 Jaminan Sosial Wajib - 73.888,00 78.004,00 76.603,00 89.674,00
4.15 P. Jasa Pendidikan - 118.129,00 148.993,00 130.798,00 138.121,00 Orang
Q. Jasa Kesehatan dan Keg Orang
4.16 iatan Sosial - 35.184,00 46.994,00 45.240,00 50.824,00
4.17 R,S,T,U. Jasa Lainnya 141.534,00 130.357,00 138.570,00 122.271,00 Orang
Jumlah Penduduk yang Be
kerja Menurut Sektor Form
5 al san Informal
5.1 Formal - 965.707,00 1.051.665,00 905.751,00 994.916,00 Orang
5.2 Presentase Formal - 45,59 48,36 42,59 44,64 Orang
5.3 Informal - 1.152.685,00 1.123.047,00 1.220.615,00 1.233.607,00 Orang
%
5.4 Presentase Informal - 54,41 51,64 57,41 55,36
Presentase Penduduk Beke
rja di Sektor Pertanian dan
6 Non Pertanian
6.1 Sektor Pertanian 22,01 20,40 19,06 20,17 18,22 %
6.2 Sektor Non Pertanian 77,99 79,60 80,94 79,83 81,78 %
7 Proporsi Lapangan Kerja I 45,24 43,98 41,26 48,21 46,61 %
nformal Sektor Non Pertan

11
ian
Presentase Tenaga Kerja In %
8 formal Sektor Pertanian 96,63 95,42 95,73 93,80 94,61
Proporsi Tenaga Kerja pad %
a Sektor Industri Pengolah
9 an 15,83 16,38 17,05 17,03 17,71
10 Penduduk Usia Kerja Umu Orang
r 15-24 Tahun yang Tidak
Sedang Bekerja, Tidak Sed
ang Bersekolah, dan Tidak
Sedang Mengikuti Pelatiha
n (Not in Employment, Ed
ucation, or Training) 66.200,00 74.289,00 58.397,00 76.217,00 59.534,00

Tetap *)Sementara *)Sangat Sementar n/a Tidak ada

Dari laporan analisis statistik tersebut dapat dikatakan bahwa Penduduk Usia Kerja
TETAP pada tahun 2021 tercatat penduduk

1. Angkatan Kerja
2. Bekerja
3. Bukan Angkatan Kerja
4. Mengurus Rumah Tangga dan
5. Perdagangan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

Memiliki populasi orang lebih banyak walaupun pada Penduduk Usia Kerja
Mengurus Rumah Tangga mengalami penuruan dari tahun sebelumnya. Sedangkan,
pada Penduduk Usia Kerja SEMENTARA

1. Buruh/Karyawan

memiliki populasi lebih banyak pada tahun 2021 dari Penduduk Usia Kerja lainnya.

Dapat dikatakan, dari populasi terbanyak ini dapat menumbuhkan atau meningkatkan
perekonomian dalam negara karena memliki angkatan kerja paling banyak. Namun
perekonomian pun dapat terancam mengalami krisis ekonomi karena banyaknya
Penduduk Usia Kerja yang hanya menerima lapangan kerja daripada membuka
lapangan kerja.

Lapangan pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah lahan yang dicari oleh
masyarakat, dari minimnya lapangan kerja dapat bertambahnya jumlah pengangguran.
Maka, dari ketimpangan populasi diatas dapat disimpulkan negara tidak akan
mengalami peningkatan pendapatan ekonomi dari banyakan Penduduk Usia Kerja.

1. Menurut Jenis Kegiatan

12
Analis data menurut jenis kegiatan, angkatan kerja menepati posisi
pertama dengan populasi tertinggi dalam 5 tahun terakhir (2017-2021)
walaupun pada tahun 2020 angkatan kerja memiliki penurunan tetapi pada
tahun 2021 mengalami kenaikan Kembali.
2. Menurut Status Pekerjaan Utama
Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan
pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. Buruh/Karyawan memiliki statistik
populasi tertinggi di tahun 2017-2021. Dengan ini menyatakan bahwa status
pekerjaan buruh/karyawan banyak diminati di Indonesia namun pada tahun
2020 memiliki penurunan tetapi mangalami kenaikan pada tahun berikutnya.
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Data 2017-2021 tingkat pengangguran terbuka memiliki presentasi
yang tidak konsisten karena dalam 5 tahun statistiknya naik turub.
4. Tingkat Partisipasti Angkatan Kerja (TPAK)
Presentasi tingkat partisipasi Angkatan kerja sama dengan tingkat
pengangguran terbuka memiliki presentasi yang tidak konsisten.
5. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki populasi terbanyak dari
pada lapangan usaha lainnya, yang artinya memiliki minat terbanyak dalam
tahun 2018-2021 namun pada tahun 2017 tidak diketahui datanya.
6. Jumlah Penduduk Yang Bekerja Menurut Sektor Formal dan Informal
Jumlah data sector informal memiliki prsesentasi dan jumlah populasi
yang tertinggi dibandingkan dengan formal.
7. Presentase Penduduk Bekerja di Sektor Pertanian dan Non Pertanian
Presentasi sector non pertanian memiliki nilai presentasi yang tinggi
dan stabil namun pada tahun 2020 memiliki penuruan akan tetapi naik
Kembali pada tahun berikutnya.
8. Proporsi Lapangan Kerja Informal Sektor Non Pertanian
Pada tahun 2017-2019 terjadi penurunan presentase kemudian pada tahun
2020 memiliki kenaikan naun terjadi penurunan Kembali pada tahun 2021.
9. Presentase Tenaga Kerja Informal Sektor Pertanian
Dalam 4tahun (2017-2019) presentase tenaga kerja informal sektor pertanian
memiliki banyak penurunan namun naik Kembali pada tahun 2020.
10. Proporsi Tenaga Kerja pada Sektor Industri Pengolahan
Presentase sector industri pengolahan memiliki statistic peningkatan yang
bagus namun pada tahun 2020 memiliki sedikit penurunan tetapi pada tahun
2021 naik Kembali.

Dalam 5 tahun terakhir (2017-2021) tercatat data lapangan tenaga kerja memiliki
presentase dan populasi tertinggi. Mengenai Angkatan kerja,tingkat pengangguran di
kalangan muda sangat tinggi yang artinya mengakibatkan biaya sosial dan ekonomi
yang sangat tinggi serta mengancam struktur masyarakat. Terbukti bahwa pada tahun
2017 sebanyak 5.089.256 angkatan kerja muda menganggur. Angkat tersebut
merupakan jumlah tertinggi tingat pekerja menurut usia dibandingkan usia produktif
30-49 tahun sebanyak 1.440.878 dan lansia sebanyak 510.139.
Kegagalan dalam menciptakan pekerjaan layak yang cukup dapat menimbulkan
dampak “kelangkaan pekerjaan” bagi kaum muda untuk jangka waktu yang lama.
Krisis lapangan kerja bagi kaum muda merupakan tantangan global, walaupun
karakteristik sosial dan ekonominya sangat berbeda dalam hal ukuran dan sifatnya di
suatu negara atau antar negara dan kawasan. Mengenai hubungan perencanaan tenaga

13
kerja terhadap tingkat kebutuhan tenaga kerja menunjukkan bahwa banyak terjadinya
tingkat pengangguran pada kelompok usia muda dan produktif karena penduduk yang
melanjutkan pendidikan dan memasuki masa pensiun. Tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap pastisipasi angkatan kerja. Kemudian secara teoritis terdapat
keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi dan tingkat
penyerapan tenaga kerja.

14

Anda mungkin juga menyukai