Anda di halaman 1dari 14

PERAN BISNIS DALAM PEREKONOMIAN

DISUSUN OLEH:

FERNANDO HUGO UWAUBUN


301304232150049

“PENGANTAR BISNIS”

DOSEN PENGAMPUH :
Muh. Sabir.,SE., MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI JEMBATAN BULAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

TIMIKA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
pertolongan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang membahas
tentang “Peran Bisnis Dalam Perekonomian” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Dosen Muh. Sabir.,SE., MM pada mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulis
menyampaikan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan arahan dalam
mengerjakan tugas ini.

Penulis merasa bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
baik dalam penulisan maupun materi. Namun penulis berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan penulis nantikan demi
penyempurnaan makalah ini dan makalah-makalah berikutnya. Demikian sepatah dua
kata pengantar yang bisa disampaikan, bila ada hal-hal yang kurang berkenan mohon
maaf dan atas perhatiannya di ucapkan terima kasih.

Timika, 06 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bisnis...........................................................................................................4
2.2 Maksud dan Tujuan Bisnis........................................................................................5
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis...............................................................6
2.4 Lingkungan Bisnis.....................................................................................................7
2.5 Peran Bisnis Dalam Perkonomian.............................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk menjalankan kegiatan bisnis maka
enterpreneur harus mengkombinasikan empat macam sumber yaitu materi, human,
financial, dan informasi. Bisnis harus berpandangan jauh kedepan. Oleh sebab itu,
dunia bisnis harus menjaga faktor kontinuitas usaha, yang membuat landasan usaha
yang kuat menuju masa depan penuh tantangan.
Indonesia adalah negara besar dari segi jumlah penduduk, luas wilayah,
keragaman budaya, dan sumber daya alamnya. Jumlah penduduk Indonesia sekitar
270 juta ini menjadi modal kuat untuk memajukan perekonomian, baik sebagai
produsen maupun konsumen. Indonesia juga kaya warisan budaya mengingat ada
ratusan etnis, bahasa, dan adat isitiadat yang masih tumbuh subur hingga sekarang.
Namun kenyataannya, modal diatas belum menjadikan Indonesia negara yang
maju dan mensejahterakan semua masyarakat. Sebagai negara berkembang Indonesia
juga menghadapi masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan yang mencolok
diantara warga negara. Masih banyak masalah ekonomi makro yang dihadapi baik
masalah jangka panjang maupun jangka pendek. Masalah jangka pendek yang juga
disebut masalah stabilisasi yaitu pengangguran, infasi, dan ketimpangan neraca
pembayaran. Masalah jangka panjang adalah masalah pertumbuhan ekonomi.
Pengangguran merupakan salah satu masalah ekonomi yang selalu dihadapi
oleh Indonesia. Banyaknya angkatan kerja baru yang tidak diimbangi dengan
penyediaan lapangan pekerjaan yang cukup menjadi penyebab masalah pengangguran
sulit untuk terselesaikan. Selain itu kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan
jumlah penganguran meningkat, faktor penyebab lainnya yaitu kurangnya
keterampilan wirausaha (bisnis) dimiliki masyarakat. Hal ini menyebabkan
masyarakat yang belum mendapat pekerjaan hanya menunggu sampai tersedianya
lapangan kerja.
Untuk dapat mengurangi jumlah pengangguran yang selalu bertambah,
pemerintah mecoba menggalakkan program wirausaha (bisnis) pada masyarakat yang
diharapkan banyak menciptakan lapangan kerja. Bisnis (wirausaha) merupakan salah
satu cara yang efektif dalam mengatasi masalah pengangguran. Kebijakan ekonomi
yang tepat akan mengantarkan keberhasilan bagi suatu negara dan dapat dilihat
bagaimana ekonominya tumbuh. Berubahnya output nasional menunjukkan adanya
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan output per kapita,
berati harus memperhatikan dua hal yaitu output total (GDP) dan jumlah penduduk.
Karena output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk.
Ada 3 komponen yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu
akumulasi modal, pertumbuhan penduduk, dan perkembangan teknologi. Akumulasi
modal (capital accumulation) mencakup semua investasi baru dalam lahan, peralatan
fisik dan sumber daya manusia melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, dan
keterampilan kerja. Pertumbuhan penduduk pada akhirnya akan menyebabkan
pertumbuhan angkatan kerja (labor force). Jumlah angkatan kerja yang lebih besar
berarti tenaga kerja produktif lebih banyak dan dengan jumlah penduduk yang besar
akan memperbesar ukuran pasar dalam negeri. Kemajuan teknologi (technological
progress) berarti ada cara-cara baru dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan.

1
Pembangunan ekonomi dilakukan untuk mencapai pertumbuhan, pemerataan,
dan sustainabilitas. Ketimpangan pendapatan, struktur ekonomi yang berubah,
peningkatan lapangan kerja, kemudahan mendapatkan kebutuhan masyarakat dan
PBD di suatu negara merupakan indikator pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni Sumber Daya Alam (SDA), kuantitas
dan kualitas, pendidikan masyarakat, teknologi, sosiologi, dan pasar. Bisnis memiliki
dampak yang signifikan pada perekonomian suatu negara dan masyarakat secara
keseluruhan. Beberapa aspek latar belakang peran bisnis dalam perekonomian
meliputi:
1. Penciptaan Lapangan Kerja: Bisnis menciptakan peluang pekerjaan bagi
masyarakat, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi.
2. Pertumbuhan Ekonomi: Bisnis yang sukses mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan menciptakan nilai tambah melalui produksi barang dan jasa, serta
investasi dalam inovasi dan teknologi.
3. Pajak dan Pendapatan Negara: Bisnis membayar pajak kepada pemerintah,
yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan program-program
sosial, seperti pendidikan dan kesehatan.
4. Inovasi dan Pengembangan: Perusahaan bisnis mendorong inovasi dengan
melakukan penelitian dan pengembangan, menciptakan produk baru, dan
memperkenalkan teknologi baru ke pasar.
5. Pengembangan Infrastruktur: Bisnis dapat berperan dalam pengembangan
infrastruktur melalui investasi dalam proyek-proyek konstruksi dan transportasi, yang
pada gilirannya meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
6. Pendorong Perdagangan Internasional: Bisnis memainkan peran penting
dalam perdagangan internasional dengan menjadi produsen dan eksportir barang dan
jasa, yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan merangsang pertumbuhan
ekonomi global.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis dan perekonomian?
2. Apa maksud dan tujuan bisnis?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis?
4. Apa peran bisnis dalam perekonomian?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah mengenai peran bisnis dalam perekonomian adalah
untuk memahami dan menganalisis kontribusi bisnis terhadap pertumbuhan ekonomi
dan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bisnis. Selain itu, penulisan
makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah Pengantar Bisnis yaitu

2
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah mengenai Peran Bisnis Dalam Perekonomi ini memiliki
beberapa manfaat, antara lain:
1. Bagi Akademik
Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi
bagi rekan mahasiswa yang mengadakan penelitian mengenai perancangan
sistem untuk dikembangkan lebih lanjut dengan masalah yang berbeda.
2. Meningkatkan Pengetahuan tentang bagaimana bisnis berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan berbagai aspek
ekonomi lainnya.
3. Pengembangan Keterampilan Penulisan
Penulisan makalah memperkuat keterampilan penulisan akademik,
termasuk kemampuan menyusun argumen yang kuat dan mengorganisir
informasi dengan baik.
4. Mengajak Diskusi
Makalah tersebut dapat mengajak pembaca untuk berdiskusi tentang peran
bisnis dalam ekonomi, mendorong pertukaran ide dan pandangan yang
beragam.
5. Menyebarkan Pengetahuan
Makalah yang baik dapat berkontribusi pada pengetahuan umum dengan
menyebarkan informasi tentang peran bisnis dalam perekonomian kepada
pembaca yang lebih luas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bisnis


Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu pendapat scorang ahli, Hughes dan
Kapoor menyatakan: "Busines is the organized effort of individuals to produce and
sell for a profit, the goods and service that satisfy society's needs. The general term
business refers to all such efforts within a society or within an industry” Yaitu, bisnis
ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Adapun sejarah perkembangan bisnis dimulai dari proses individualisme
dimana pada zaman dahulu mereka melakukan sesuatunya secara sendiri, dari
membuat pakaian, kebutuhan bahan makan, membuat rumah dan lain-lain. Sampai
munculnya Revolusi Industri yang membawa perubahan yang sangat pesat dan besar
dengan adanya pabrik-pabrik, perdagangan besar, perusahaan-perusahaan dan lain-
lain.
Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan menanggung
resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Untuk menjalankan
kegiatan bisnis maka entrepreneur harus mengkombinasikan empat macam sumber
yaitu : material, human, financial dan informasi. Bisnis harus berpandangan jauh ke
depan. Mereka harus siap untung & siap rugi, bisnis tidak hanya tergantung dengan
modal uang, tetapi banyak faktor yang mendukung terlaksananya sebuah bisnis,
misalnya: Reputasi, keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal bisnis.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan yang
dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai
(create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Dengan demikian pengelolaan bisnis berarti sebagai usaha mengelola produk
dan jasa untuk mendapatkan keuntungan schingga bisa menghidupi diri, keluarga dan
lingkungan, melalui kegiatan-kegiatan mengkombinasikan antara ide, tenaga kerja,
material, modal, keterampilan daam melakukan inovasi dan kreativitas untuk
menghasilkan suatu produk dan jasa yang laku dijual dan bermanfaat untuk orang
lain, karena produk dan jasa yang dihasilkan itu memang dibutuhkan oich masyarakat.
Dalam ilmu ekonomi pun bisnis dikatakan sebagai suatu organisasi yang menjual
barang atu jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Kalau
melihat beberapa definisi bisnis di atas, tidak ada batasan besar kecilnya bisnis yang
sedang dikelolanya.
Perkembangan bisnis sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat
yang menunjukan trend yang terus meningkat dan beragam. Bidang usaha yang pada
awalnya tidak terpikirkan dan bahkan belum ada sama sekali di kemudian hari dapat
berkembang menjadi bidang usaha yang sangat menjanjikan. Hal ini didorong oleh
semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkannya. Dari
pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga kegiatan yang
dilakukan dalam bisnis yaitu :
1. Menyediakan barang atau jasa
2. Mencari keuntungan
3. Bersaing

4
2.2 Maksud dan Tujuan Bisnis
Bisnis tidak semata-mata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
konsumen, bahkan tujuan utama dari pendiri adalah kesejahteraan berupa keuntungan
bagi pemilik dan anggota di dalam organisasi bisnis tersebut. Maksud dan tujuan
bisnis sangatlah jelas, yaitu untuk membujuk orang agar mau membeli produk yang
dibuat sehingga jasa yang dibuat bisa beredar.
Setiap orang, perusahaan, dan lembaga apapun memiliki tujuan yang bermuara
pada keuntungan dari apa yang sudah dilakukan dan dikerjakannya.karena pada
prinsipnya. berikut ini beberapa tujuan yang biasanya ingin dicapai suatu organisasi
bisnis: 
 Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
Contohnya produk sepeda motor untuk sarana transportasi yang mudah dan
fleksibel
 Keuntungan usaha
Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial atas usah
yang mereka lakukan. 
 Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Contoh organisasi bisnis dengan tujuan ini adalah PT Perhutani yang melakukan
Reboisasi dan penghijauan untuk kelestarian usaha dimasa datang 
 Mengatasi berbagai risiko
Contoh usaha ini adalah biro jasa keamanan, lembaga asuransi 
 Tanggung jawab sosial
Dalam bahasa yang lebih kita kenal adalah Corporate Social Responsibility
(CSR). Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial selain mengejar
keuntungan. Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk plastik daur ulang.
Atau Pertamina yang fokus pada CSR lingkungan hidup.

Selain itu, ada juga tujuan dari bisnis yang sekarang sudah mulai dilakukan
para pengusaha dan pebisnis kelas internasional. Biasanya mereka membagi tujuan
bisnis ini ke dalam dua bentuk tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Tujuan bisnis jangka pendek seperti yang sudah disinggung tadi, yaitu mendatangkan
keuntungan. Dan tujuan bisnis jangka panjang, yang menopang kepada hasil dari
tujuan jangka pendek, terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan, di
antaranya:
1. Penguasaan pasar. Untuk bisnis besar, keuntungan tidak hanya berupa penjualan
produk dan jasa seketika, tetapi bagaimana tercipta komunitas konsumen yang loyal
terhadap produk dan jasanya. Oleh karena itu, diupayakanlah bahwa perusahaan harus
betul-betul bisa meyakinkan konsumen bahwa dialah yang paling bagus dan
menguasai pasar, sehingga dengan demikian, perusahaan bisa memperoleh
pendapatan penjualan dan profit dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mencapai
hal ini, perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi dan kreasi-kreasi terhadap
produk dan jasanya, sehingga tidak membuat konsumen jenuh, bosan dan beralih ke
produk dan jasa dari perusahaan lain.
2. Kemapanan dalam keuangan sumber daya alam atau fisik. Untuk awal-awal
berdirinya perusahaan, tidak mengapa meminjam modal untuk dana operasional, dan
memanfaatkan fasilitas alam atau fisik yang ada dengan berbagi profit dan lain
sebagainya. Tetapi ke depan, perusahaan dalam bisnisnya harus memiliki tujuan
jangka panjang untuk mengamankan modal artinya keuntungan harus disaving
sebagai modal awal dalam mengoperasikan perusahaan. Termasuk di dalamnya harus

5
memiliki fasilitas peralatan yang lengkap dengan sumber daya yang sudah memadai
sehingga tidak lagi ada biaya yang keluar dari perusahaan.
3. Pengembangan manajer dan karyawan. Perusahaan juga harus memikirkan
bagaimana pengembangan karir dan kualitas kemampuan atau pengetahuan manajer
dan para karyawan-nya. Misalnya dengan mengikutsertakannya dalam serangkai-an
pelatihan secara reguler dan teratur. Dengan semakin meningkatnya kemampuan dan
keahlian para manajer dan karyawan, maka perusahaan pun akan terdorong untuk
maju dan meraih kesuksesan di kemudian hari. Termasuk pula perhatikan
kesejahteraannya. Karena dia sudah bekerja dan mengabdi pada perusahaan kita,
maka sudah sepantasnya kita juga memberi mereka bonus, reward dan kompensasi
yang layak sehingga merasa betah dan puas bekerja dengan perusahaan kita;
4. Tanggung jawab publik. Tujuan jangka panjang dari bisnis terakhir ini yang sering
dilupakan para pengusaha. Mereka asyik menikmati hasil tetapi melupakan
masyarakat sekitar yang terkena efek dan terganggu dengan keberadaan perusahaan.
Oleh karenanya, jangan heran kalau sewaktu-waktu masyarakat melakukan protes,
demo, dan tidak senang dengan keberadaan perusahaan kita.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bisnis


a. Faktor Ekonomi
1. Jenis usaha yang dipilih harus jenis usaha yang memproduksi kebutuhan
masyarakat. Alasannya barang yang dihasilkan akan laku terjual karena benar-benar
dibutuhkan masyarakat, pasar yang dimasuki,jumlah produsenny masih sedikit
sehingga mungkin akan memenangkan persaingan usaha masih besar, usaha yang
menguntungkan akan memperbesar modal dan kemampuan untuk mengembangkan
usaha.
2. Besar kecilnya modal harus diperhitungkan dengan matang karena dapat
menentukan mutu dan jumlah produk yang akan dihasilkan.
3. Bahan mentah dan bahan penolong ketersediaanya harus terjamin agar mutu
dan harga produk tetap bersaing.
4. Tenaga kerja merupakan faktor ekonomi yang merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan kegiatan, mengontrolnya.

b. Faktor Non Ekonomi


1. Tingkat sosial masyarakat yaitu meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan
dan selera.
2. Produk yaitu produk-produk yang dihasilkan badan usaha selalu disesuaikan
dengan budaya masyarakat yang menjadi konsumennya.
3. Lingkungan yaitu karena lingkungan yang aman, sehat, kondisi masyarakat yang
baik sangat membantu kelancaran bisnis.
4. Alam yaitu karena kondisi alam yang tidak bersahabat dapat menggagalkan
kegiatan bisnis
5. Kondisi sosial polotik dan hukum yaitu jika kondisi sosial politik dan hukum
negara tempat ia berbisnis tidak stabil maka kegiatan badan usaha tersebut akan
terganggu.
6. Kebijakan pemerintah bisa dilihat dari pengaruh peraturan pemerinah tentang
penurunan bea ekspor yang mendorong eksportir meningkatkan
7. Hukum dan Regulasi: Peraturan pemerintah, pajak, dan kebijakan perdagangan
dapat memiliki dampak besar pada operasi bisnis.

6
8. Teknologi: Perkembangan teknologi mempengaruhi cara bisnis beroperasi, mulai
dari produksi hingga pemasaran dan distribusi.
9. Persaingan: Tingkat persaingan di pasar dapat mempengaruhi harga, keuntungan,
dan strategi pemasaran bisnis.
10. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam preferensi konsumen, nilai-nilai
budaya, dan tren sosial dapat mempengaruhi permintaan produk atau jasa tertentu.
11. Lingkungan: Kesadaran lingkungan dan tuntutan untuk praktik bisnis yang
berkelanjutan semakin mempengaruhi strategi bisnis dan reputasi perusahaan.

Bisnis harus berpandangan jauh ke depan. Oleh sebab itu, dunia bisnis harus
menjaga factor kontinuitas usaha, yang membuat landasan usaha yang kuat menuju
masa depan yang penuh tantangan. Faktor-faktor kontinuitas bisnis adalah likuiditas
(Kemampuan bisnis membayar utang-utang pada saat jatuh tempo), solvabilitas
(Berusaha agar modal sendiri atau assets bisnis lebih besar dari utangnya), soliditas
(Kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat), rentabilitas
(Bisnis mampu memperoleh keuntungan yang layak, tidak merugi) dan Crediet
waardigheid (Bisnis dipercaya sehingga layak memperoleh kredit/pinjaman). Jika
kelima faktor kontinuitas ini dijaga, maka bisnis yang dijalankan akan berkembang
secara meyakinkan.

2.4 Lingkungan Bisnis


Untuk menjadi organisasi bisnis atau perusahaan yang sukses dan
berkelanjutan, perusahaan tersebut dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Lingkungan tersebut mulai dari lingkungan internal,
eksternal mikro dan lingkungan eskternal jauh atau lingkungan makro. Untuk lebih
jelasnya akan dibahas sebagai berikut.
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
produksi barang dan jasa suatu perusahaan dan mempengaruhi hasil hasil produksi.
Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi, yaitu
a. tenaga kerja
b. Modal
c. umber daya alam
d. teknologi.
Keempat faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu faktor
tersebut tidak ada maka kegiatan produksi perusahaan tidak akan berjalan dengan
baik.

2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ialah faktor yang tidak memberikan pengaruh langsung
terhadap kegiatan yang ada di perusahaan. Meskipun tidak berpengaruh langsung
namun harus tetap ada faktor dari lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal dibagi
menjadi 2, yaitu
a. Lingkungan eksternal makro
Lingkungan yang tidak langsung mempengaruhi perusahaan terutama dalam
bidang kegiatan usaha. Seperti keadaan alam, politik dan hankam, hukum, pendidikan
dan kebudayaan, kependudukan, hubungan internasional.
b. Lingkungan eksternal mikro

7
Lingkungan ekternal yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha dalam
perusahaan. Contoh dari lingkungan ekternal mikro ialah supplier, perantara,
teknologi, pasar dan lain-lain.

Lingkungan seperti yang menyangkut bidang perekonomian juga mempengaruhi


perusahaan. Lingkungan ekonomi berpengaruh erat dengan pasar dalam kegiatan jual
beli barang dagang maupun jasa. Bidang politik, hukum, dan hankam juga
mempengaruhi perusahaan untuk membantu mengatur kegiatan perusahaan.

2.5 Peran Bisnis Dalam Perkonomian


Bisnis memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian sebuah
negara. Mereka menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dengan
menciptakan nilai tambah melalui produksi, distribusi, dan konsumsi. Bisnis juga
berkontribusi pada pendapatan nasional melalui pembayaran pajak dan kontribusi
terhadap produk domestik bruto (PDB) negara. Selain itu, bisnis juga merangsang
inovasi dan penelitian, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing ekonomi
suatu negara di pasar global. Secara keseluruhan, bisnis memainkan peran kunci
dalam menciptakan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi suatu negara serta
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara langsung melalui penciptaan peluang
kerja dan peningkatan standar hidup.
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur hubungan ekonomi
antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Sistem
ekonomi mengandung beberapa sub-sistem antara lain pelaku, tujuan, nilai, filosofi,
dan sumber daya.Secara umum, ada dua kutub sistem ekonomi di dunia. Kutub
pertama yaitu sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini mengakui kepemilikan individu
atas faktor produksi, memperbolehkan persaingan antar individu dalam memiliki
faktor produksi, dan campur tangan pemerintah yang minimal. Ukuran keadilan dalam
sistem ini adalah bagaimana seseorang layak menerima imbalan berdasarkan
prestasinya. Kutub kedua yaitu sistem ekonomi sosialis. Dalam sistem ini sumber
daya atau faktor produksi dikuasai negara, mengutamakan kaidah kebersamaan, dan
campur tangan pemerintah sangat dominan. Imbalan diterima oleh seseorang
berdasarkan kebutuhan.
Selain sistem ekonomi yang diatas, Indonesia menerapkan sistem ekonomi
yang unik yang disebut dengan Sistem Ekonomi Pancasila. Sesuai namanya, sistem
ekonomi di Indonesia berlandaskan filosofi Pancasila. Sistem ekonomi yang berlaku
di Indonesia pada prinsipnya adalah perpaduan dari sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis. Intinya, ekonomi pasar dengan campur tangan pemerintah. Harga ditentukan
berdasarkan hukum permintaan dan penawaran sehingga dengan demikian pasar
memainkan peranan penting dalam sistem pereknomian di Indonesia. Walaupun
demikian, campur tangan pemerintah tetap berlaku ketika kondisi dan situasinya
menjadi di luar kendali yang mengakibatkan kerugian pada pihak konsumen dan
masyarakat. Hal ini disebabkan karena ekonomi di Indonesia Iebih menekankan pada
kemakmuran masyarakat, bukan kemakmuran orang per orang. Beberapa cabang
produksi penting akan dikuasai oleh negara, yaitu cabang- cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. Apabila cabang
produksi penting tidak dikuasai oleh negara, maka dikuatirkan cabang produksi
tersebut akan jatuh ke tangan orang yang berkuasa dan rakyat akan tertindas. Jadi,
rakyat secara orang per orang diperbolehkan untuk memiliki bisnis yang tidak

8
menguasai hajat hidup orang banyak. Kekayaan alam (bumi, air, dan kekayaan alam)
yang terkandung adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat, jadi bagian ini harus
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Kinerja bisnis sangat dipengaruhi oleh kinerja ekonomi sebagai salah satu
lingkungan makro. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
mendorong perolehan pendapatan bagi bisnis, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang
rendah akan berakibat turunnya permintaan produk yang dihasilkan oleh bisnis.
Tingkat inflasi berpengaruh pada pembiayaan operasi bisnis karena meningkatnya
biaya peralatan dan bahan baku. Upah tenaga kerja, misalnya, bisa dipengaruhi
inflasi. Juga, perubahan tingkat bunga dapat mempengaruhi biaya bunga yang
menjadi beban bagi aktivitas bisnis. Bisnis harus mengikuti perubahan yang terjadi.
Perusahaan bisnis yang berhasil dan orang bisnis harus beradaptasi dengan perubahan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan, bisnis memainkan peran kunci dalam menciptakan
kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi suatu negara serta mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat secara langsung melalui penciptaan peluang kerja dan
peningkatan standar hidup. Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur
hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan tertentu. Selain itu, Indonesia menerapkan sistem ekonomi yang unik yang
disebut dengan Sistem Ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia
pada prinsipnya adalah perpaduan dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis.
Beberapa cabang produksi penting akan dikuasai oleh negara, yaitu cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.Sebagai
contoh, pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mendorong perolehan pendapatan
bagi bisnis, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang rendah akan berakibat turunnya
permintaan produk yang dihasilkan oleh bisnis.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan diatas, penulis menyadari
bahwa makalah yang dibuat ini belum sempurna dan masih banyak hal yang perlu di
perbaiki, untuk itu saran yang sifatnya membangun sangat penulis nantikan dari
pembaca sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran bagi penulis agar dalampembuatan
makalah-makalah selanjutnya lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2004. Pengantar Bisnis. Alfabeta


Ali, Karnila. 2020. Pengantar Bisnis. Laduny Alifatama
Sembiring, Rasmulia. 2014. Pengantar Bisnis. La Goods Publishing
Wijoyo, Hadion., Sunarsi, Denok., Chayono, Yoyok., & Ariyanto, Aris. 2021.
Pengantar Bisnis. Insan Cendekia Mandiri
Harjadi, Dikdik., & Fatmasari, Dewi. 2015. Pengantar Bisnis Teori dan Konsep.
UNIKU Press
Khamimah, Wininatin. (2021). Peran Kewirausahaan Dalam Memajukan
Perekonomian Indonesia. Jurnal Disrupsi Bisnis (vol.4 no.3) 228-240. Retrieved from
https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/4084/1/Jurnal%20Disrupsi%20Bisnis
%20Mei_2021.Wininatin.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai