Anda di halaman 1dari 20

KEWIRAUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Diselesaikan utuk memenuhi tugas mata kuliah:

i-Entrepreneurship

Dosen Pengampu: Yusep Budiansyah, SE., Msi.

Disusun Oleh:

Nama : Devianti Ghina Amalia (0220101032)

Kelas : A - S1 Manajemen / Reg. A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.

Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah i-Entrepreneurship yang diamanatkan oleh Pak Yusep Budiansyah, SE.,
Msi. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali
kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya yang


membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi.

Bandung, 14 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii

II. BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1


1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................2

III.BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1. Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi.........................................3
2.2. Pengaruh Positif Kewirausahaan..........................................................4
2.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi................................................................7
2.3.1. Ekonomi Klasik..........................................................................7
2.3.2. Ekonomi NeoKlasik..................................................................10
2.3.3. Ekonomi Modern......................................................................14

IV. BAB III PENUTUPAN............................................................................16


3.1. Kesimpulan.........................................................................................16

V. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi telah menjadi tujuan dan prioritas dari
beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi
klasik maupun neoklasik dengan segala derivatifnya. Pertumbuhan
tersebut diungkapkan didalam kerangka ekonomi makroalam berbagai
indicator, yang umumnya ditolok dari Gross Domestik Produk (GDP).
Tetapi, kenyataan yang dilaporkan secara agregat tersebut sejatinya adalah
merupakan akumulasi dari pertumbuhan perekonomian yang terjadi di
ranah mikro dengan para wirausahawan sebagai penggeraknya. Maknanya
pada saat ekonomi mikro mengalami kelesuan, maka akan berdampak
sama pada level makro demikian juga sebaliknya.
Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak
terlepas dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil.
Wirausaha berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur
jalan, bangunan, serta barang dan jasa yang di butuhkan manusia.
Penyerapan tenaga kerja yang begitu banyak serta perputaran yang begitu
besar dan cepat, tidak mungkin terjadi tanpa adanya peran wirausaha. Hal
ini menunjukkan bahwa peran wirausahawan atau masyarakat pengusaha
sangat penting dan strategis dalam memicu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi suatu Negara.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan pertumbuhan
ekonomi?
2. Bagaimana pengaruh positif kewirausahaan?
3. Apa saja yang termasuk ke dalam teori pertumbuhan ekonomi?

1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimasuk dengan kewirausahaan dan
pertumbuhan ekonomi.
2. Untuk memahami pengaruh positif kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui mengenai teori pertumbuhan ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi


Peran kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan
perekonomian di Indonesia. Mengapa? Ada beberapa alasan mengapa
kewirausahaan dikatakan sebagai faktor yang bisa mendorong
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kewirausahaan juga memiliki
peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri.
Di Indonesia sendiri jumlah wirausahawan adalah sebesar 19,3% dari
jumlah total penduduk dewasa. Dengan adanya kewirausahaan masyarakat
dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan
produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru sehingga
dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide
dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan
penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu
menimpor dari luar negeri.
Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti
tenaga kerja negri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan
seorang wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke
negara melalui pajak. Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi
masyarakat bisa stabil. Alasan berikutnya, mengapa wirausaha
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah menarik
invesrtor asing untuk berinverstasi atau menanamkan modalnya di
Indonesia. Satu kekurangan dari negara maju seperti contohnya negara
Amerika yang berinvestasi di Indonesia. Dengan adanya investor asing
seperti itu maka akan dapat menambah devisa negara. Selain itu wirausaha
dapat mendorong meningkatnya sector pariwisata di Indonesia.

3
Contohnya: Seorang wirausaha membuka usaha pembangunan hotel di
dekat pantai Lovina, Daerah Buleleng, Bali. Dengan adanya hotel di depan
pantai Lovina maka akan mengundang para turis asing untuk mengunjungi
pantai Lovina selain karena devisa negara akan bertambah, si
wirausahawan akan membayar pajak dari jumlah pendapatan yang dia
peroleh dari usahanya membangun hotel.

2.2. Pengaruh Positif Kewirausahaan


Dampak positif sosio-ekonomis dengan adanya wirausaha yaitu
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan
pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya
untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan
kesejahteraan pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti pajak
dan lain-lain.
Hendra Esmara mengemukakan gagasan pengukuran
pembangunan Indonesia yang terdiri dari tiga komponen dan 20 indikator.
Ketiga komponen tersebut adalah penduduk dan kesempatan kerja,
pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan gagasan tersebut maka kewirausahaan dapat meningkatkan
pembangunan Indonesia karena kewirausahaan dapat menyediakan
lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Michael P. Todaro, sumber kemajuan ekonomi bisa meliputi
berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa
sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya
investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber
daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas
sumber daya produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh
sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan
teknologi. Berdasarkan pendapat tersebut, kewirausahaan dapat
mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

4
Dengan adanya dampak positif wirausaha tersebut, maka pencari
lapangan kerja yang semula hanya berminat pada sektor formal diharapkan
merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal. Menurut
Stephen R. Covey, perubahan tersebut seringkali merupakan proses yang
menyakitkan. Ia merupakan perubahan yang harus dimotivasi oleh suatu
tujuan yang lebih tinggi, oleh kesediaan untuk menomorduakan apa yang
anda pikir anda inginkan sekarang untuk apa yang anda inginkan di
kemudian hari.
Wirausahawan berperan baik secara eksternal ataupun internal.
Secara eksternal, wirausahawan berperan sebagai penedia lapangan
pekerjaan untuk para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang ada, yang telah disediakan wairausaha, tingkat
pengangguran secara nasional akan menjadi lebih berkurang dan secara
internal wirausahawan dalam mengurangi tingkat ketergantungan kepada
orang lain, dapat meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan daya
beli kepada pelakunya. Dengan menurunnya tingkat pengangguran dapat
berdapak positif terhadap kenaikan pendapatan perkapita dan daya beli
masyarakat, dan tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu
juga, dengan bertumbuhnya perekonomian perkapita dapat berdampak
turunya kriminalitas yang biasanya ditimbulkan karena tingginya
pengangguran.
Wirausahawan mempunyai peran yang sangat tinggi dalam
melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian negara yaitu:
1. Menciptakan lapangan kerja.
2. Mengurangi pengangguran.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal
dan keahlian).
5. Meningkatkan produktivitas nasional.

Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses yang menyebabkan


pendapatan perkapita masyarakat meningkat. Faktor-faktor yang

5
mempengaruhi pembangunan ekonomi negara yang sedang berkembang.
Tujuan dalam pembangunan ekonomi ialah sebagai peningkatan
pendapatan nasional dan produktivitas. Faktor yang mempengaruhi hal
tersebut dalam negara-negara berkembang ialah:

 Modal (capital)
 Tenaga kerja yang tersedia
 Kekayaan alam (sumber daya alam) riil
 Teknologi dan wirausaha
 Karakteristik social budaya masyarakat
 Luasnya pasar
 Sistem perekonomian yang digunakan.

Fakor tenaga kerja dan modal adalah input yang langusng mempengaruhi
besarnya output. Sedangkan kelima faktor terakhir merupakan input yang
secara tidak langsung telah mempengaruhi besarnya output melalui modal.

Wirausaha dapat diartikan sebagai konsep kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda untuk menghasilkan nilai
tambah namun dengan mempunyai keberaniaan untuk menghadapi resiko
atau ketidak pastian. Hal-hal yang mendorong perhatian terhadap
kewirausahaan, karena penelitian di berbagai negara yang sudah maju
inovasi-inovasi dan kesempatan kerja berkaitan dengan mendirikan usaha
kecil dan menengah yang biasa disebut enterepeneurial ventur.

Perhatian kepada wirausahawan yaitu sebagai pencipta kesempatan


kerja baru, inovasi baru, pengahasilan baru, pembayaran pajak baru, semua
itu disebut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi juga sudah meyebar ke
negara-negara sedang berkembang. Didalam pembangunan negara-negara
yang sedang berkembang dimana pengembagannya dalam wirausaha
masih dalam tahapan permulaan yang telah menjadi rintangan dalam
pertumbuhan ekonomi negara. Ternyata pembangunan hanya memerlukan

6
pembentukan modal (dari dalam dan luar negri) dan juga memerlukan
pembentukan wirausaha-wirausaha baru

2.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi


2.3.1. Ekonomi Klasik
Ada di era sebelum tahun 1870 para ekonom mengemukakan
bahwa untuk mencapai pembangunan ekonomi yang tinggi
dibutuhkan peran modal sebagai bagian terpenting. Penggunaan
modal tersebut untuk meningkatkan produksi dari sisi penawaran
yang tinggi, sehingga berdampak pada tingginya jumlah
permintaan. Namun dalam prakteknya, penawaran yang tinggi
tersebut tidak diimbangi oleh permintaan yang tinggi pula sehingga
menimbulkan masalah seperti kelebihan produksi, penganguran
dan deflasi. Secara umum asumsi yang digunakan Kaum Klasik
yaitu perekonomian dalam keadaan full employment,
perekonomian terdiri dari dua sektor (produsen dan konsumen),
tidak ada campur tangan pemerintah dan perekonomian diserahkan
ke mekanisme pasar. Tokoh-tokoh pertumbuhan Klasik yaitu
Adam Smith, David Ricardo, Robert Malthus.
1. Pandangan Adam Smith
Adam Smith merupakan ahli ekonomi yang pertama kali
mengemukakan kebijaksanaan laissez-faire, dan merupakan
ahli ekonomi yang banyak berfokus pada permasalahan
pembangunan. Dalam bukunya An Inquiry into the Natural and
Causes of the Wealth of Nation (1776) ia mengemukan tentang
proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang yang
sistematis. Inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut
Adam Smith dibagi menjadi dua aspek utama yaitu
pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.

7
a. Pertumbuhan Output
Sistem produksi nasional suatu negara terdiri dari tiga
unsur pokok, yaitu:
1) Sumber daya alam (faktor produksi tanah)
2) Sumber daya manusia (jumlah penduduk)
3) Stok kapital yang tersedia

Sumberdaya alam merupakan faktor pembatas (batas atas)


dari pertumbuhan ekonomi. Selama sumberdaya alam
belum sepenuhnya dimanfaatkan maka yang memegang
peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi adalah
sumberdaya manusia (tenaga kerja) dan stok kapital.
Namun, jika sumberdaya alam telah dimanfaatkan
sepenuhnya (dieksploitir) atau dengan kata lain batas atas
daya dukung sumberdaya alam telah dicapai maka
pertumbuhan ekonomi akan berhenti. Sumber daya manusia
atau jumlah penduduk dianggap mempunyai peranan yang
pasif di dalam pertumbuhan output. Artinya, jumlah
penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan
tenaga kerja di suatu masyarakat, berapapun tenaga kerja
yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi. Dengan demikian,
faktor tenaga kerja bukan kendala di dalam proses produksi
nasional. Faktor kapital merupakan faktor yang aktif dalam
pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu akumulasi kapital
sangat berperanan dalam proses pertumbuhan ekonomi.

b. Pertumbuhan Penduduk
Mengenai peranan penduduk dalam pembangunan
ekonomi, Adam Smith berpendapat bahwa perkembangan
penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi.
Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, maka
akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian

8
tersebut. Perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja
akan mempercepat proses pembangunan ekonomi karena
adanya spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga
kerja dan mendorong perkembangan teknologi (Sukirno,
2010).
2. Pandangan David Ricardo
Pandangan Ricardo mengenai proses pertumbuhan
ekonomi berfokus pada laju pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga mengungkapkan
adanya keterbatasan faktor produksi tanah yang bersifat tetap
sehingga akan menghambat proses pertumbuhan ekonomi (the
law of demishing return). Proses pertumbuhan ekonomi
menurut David Ricardo dalam Sukirno (2010) yaitu:
 Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan
alam masih melimpah sehingga para pengusaha
memperoleh keuntungan yang tinggi. Karena pembentukan
modal tergantung pada keuntungan, maka laba yang tinggi
tersebut akan diikuti dengan pembentukan modal yang
tinggi pula. Pada tahap ini maka akan terjadi kenaikan
produksi dan peningkatan permintaan tenaga kerja.
 Pada tahapan kedua, karena jumlah tenaga kerja
diperkerjakan bertambah, maka upah akan naik dan
kenaikan upah tersebut akan mendorong pertambahan
penduduk. Karena luas tanah tetap, maka makin lama tanah
yang digunakan mutunya akan semakin rendah. Akibatnya,
setiap tambahan hasil yang diciptakan oleh masing-masing
pekerja akan semakin berkurang. Dengan semakin
terbatasnya jumlah tanah yang dibutuhkan, maka harga
sewa lahan akan semakin tinggi. Hal ini akan mengurangi
keuntungan pengusaha yang menyebabkan pengusaha
tersebut mengurangi pembentukan modal dan menurunkan

9
permintaan tenaga kerja yang berakibat pada turunnya
tingkat upah.
 Tahap ketiga ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan
pada akhirnya akan berada pada tingkat minimal. Pada
tingkat ini, perekonomian akan mencapai stationary state.
Pembentukan modal baru tidak akan terjadi lagi karena
sewa tanah yang sangat tinggi menyebabkan pengusaha
tidak memperoleh keuntungan.
3. Pandangan Robert Malthus
Dalam teorinya, Malthus mengemukakan penduduk
akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dimana
pertambahan penduduk meningkat secara deret ukur sedangkan
pertambahan bahan makanan meningkat secara deret hitung.
Seperti halnya David Ricardo, Malthus berbeda pendapat
dengan Smith yang belum menyadari hukum hasil yang
semakin berkurang, perkembangan penduduk akan mendorong
pembangunan ekonomi karena dapat memperluas pasar.
Sedangkan Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk
yang berjalan dengan cepat akan memperbesar jumlah hingga
menjadi dua kali lipat dalam satu generasi sehingga dapat
menurunkan kembali tingkat pembangunan ekonomi ke taraf
yang lebih rendah. Pada tingkat ini, pekerja akan menerima
upah yang sangat minim atau upah subsisten.

2.3.2. Ekonomi NeoKlasik


Teori pertumbuhan neoklasik dikembangkan pada akhir 1950-
an dan 1960-an pada abad ke-20 sebagai hasil penelitian intensif di
bidang ekonomi pertumbuhan. Ekonom Amerika Robert Solow,
yang memenangkan Hadiah Noble dalam Ekonomi dan ekonom
Inggris, JE Meade adalah dua kontributor terkenal untuk teori
pertumbuhan neo-klasik. Teori pertumbuhan neoklasik ini

10
menekankan pada akumulasi modal dan keputusan terkait
menabung sebagai penentu penting pertumbuhan ekonomi seperti
contoh pertumbuhan ekonomi. Model pertumbuhan neoklasik
mempertimbangkan dua fungsi produksi faktor dengan modal dan
tenaga kerja sebagai penentu output. Selain itu, ia menambahkan
faktor yang ditentukan secara eksogen, teknologi, hingga fungsi
produksi.
1. Proses Pertumbuhan
Dari persamaan pertumbuhan (9) terbukti bahwa jika
tabungan yang direncanakan lebih besar dari investasi yang
diperlukan (yaitu (n + d) K) untuk menjaga pendapatan per
kapita konstan, modal untuk pekerja akan meningkat.
Peningkatan modal per pekerja ini akan menyebabkan
peningkatan produktivitas pekerja. Akibatnya, ekonomi akan
tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat
pertumbuhan ekuilibrium steady-state. Namun, tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi ini tidak akan terjadi tanpa henti
karena berkurangnya pengembalian modal akan
menurunkannya ke tingkat pertumbuhan yang stabil, meskipun
pada tingkat pendapatan per kapita dan modal per pekerja yang
lebih tinggi. Untuk menampilkan grafik proses pertumbuhan
persamaan pertumbuhan secara konvensional digunakan dalam
bentuk intensif, yaitu, dalam hal per kapita. Untuk
melakukannya, kami membagi kedua sisi persamaan dengan L
dan miliki.
2. Argumen Terhadap Ekonomi Neoklasik
Sejak awal, ekonomi neoklasik telah tumbuh menjadi
yang utama dalam ekonomi modern. Meskipun sekarang
merupakan bentuk ekonomi yang paling banyak diajarkan,
aliran pemikiran ini masih memiliki para pengkritiknya.
Sebagian besar kritik menunjukkan bahwa ekonomi neoklasik

11
membuat banyak asumsi tidak berdasar dan tidak realistis yang
tidak mewakili situasi nyata. Sebagai contoh, asumsi bahwa
semua pihak akan berperilaku rasional mengabaikan fakta
bahwa sifat manusia rentan terhadap kekuatan lain, yang dapat
menyebabkan orang membuat pilihan irasional.
Oleh karena itu, banyak kritikus percaya bahwa
pendekatan ini tidak dapat digunakan untuk menggambarkan
ekonomi yang sebenarnya. Ekonomi neoklasik juga kadang-
kadang dipersalahkan karena ketidaksetaraan dalam utang
global dan hubungan perdagangan karena teori menyatakan
bahwa hal-hal seperti hak-hak pekerja akan meningkat secara
alami, sebagai akibat dari kondisi ekonomi seperti cara
mengukur pertumbuhan ekonomi.
3. Contoh Ekonomi Neoklasik
Pengikut ekonomi neoklasik percaya bahwa karena nilai
suatu produk didorong oleh persepsi konsumen, tidak ada
batasan atas pendapatan atau keuntungan yang dapat dibuat
oleh kapitalis cerdas . Perbedaan antara biaya aktual produk
dan harga yang dijual disebut sebagai “surplus ekonomi.”
Namun, pemikiran ini menyebabkan sebagian krisis keuangan
tahun 2008 . Selama waktu ini, para ekonom modern percaya
bahwa instrumen keuangan sintetis tidak memiliki batas dan
bahwa mereka mengasuransikan pasar terhadap risiko dan
ketidakpastian. Para ekonom ini salah, dan produk keuangan
yang sama yang mereka sorai menyebabkan crash pasar
perumahan tahun 2008. Faktanya, pertumbuhan yang lebih
stabil berarti bahwa untuk mempertahankan rasio modal-tenaga
kerja tertentu dan pendapatan per kapita, ekonomi harus
menabung dan berinvestasi lebih banyak.
Ini menyiratkan bahwa tingkat populasi yang lebih
tinggi bertindak sebagai hambatan untuk meningkatkan

12
pendapatan per kapita dan karenanya standar hidup masyarakat.
Dengan demikian, hasil ini memberikan pelajaran penting bagi
negara-negara berkembang seperti India, yaitu, jika mereka
ingin mencapai standar hidup yang lebih tinggi untuk rakyatnya
mereka harus melakukan upaya untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk.
4. Pertumbuhan Jangka Panjang dan Perubahan Teknologi
Mari kita sekarang menganalisis pengaruh perubahan
teknologi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Penting
untuk dicatat bahwa teori pertumbuhan neoklasik menganggap
perubahan teknologi sebagai variabel eksogen. Dengan
perubahan teknologi eksogen yang kami maksud itu ditentukan
di luar model, yaitu, itu independen dari nilai-nilai faktor lain,
modal dan tenaga kerja. Dengan demikian kami melihat bahwa
kemajuan teknologi dari waktu ke waktu menyebabkan
pertumbuhan output per kapita (pendapatan). Dengan output
agregat ini juga akan meningkat seiring waktu sebagai hasil
kemajuan teknologi. Teori pertumbuhan neoklasik telah
berhasil digunakan untuk menjelaskan peningkatan output per
kapita dan standar hidup dalam jangka panjang sebagai hasil
kemajuan teknologi dan akumulasi modal seperti cara
mengukur pertumbuhan ekonomi.
a. Teori pertumbuhan neoklasik menjelaskan bahwa output
adalah fungsi pertumbuhan dalam input faktor, terutama
modal dan tenaga kerja, dan kemajuan teknologi.
b. Kontribusi peningkatan tenaga kerja ke pertumbuhan output
adalah yang paling penting.
c. Tingkat pertumbuhan output dalam kesetimbangan steady-
state sama dengan laju pertumbuhan populasi atau angkatan
kerja dan eksogen dari tingkat tabungan, yaitu, itu tidak
tergantung pada tingkat tabungan.

13
d. Meskipun tingkat simpanan tidak menentukan tingkat
pertumbuhan kondisi-mapan dalam output, hal itu
menyebabkan peningkatan tingkat pendapatan per kapita
(dan juga pendapatan total) dengan meningkatkan modal
per kapita.
e. Stabilnya laju pertumbuhan pendapatan per kapita, yaitu,
laju pertumbuhan jangka panjang ditentukan oleh kemajuan
teknologi.
f. Jika tidak ada kemajuan teknis, maka output per kapita
pada akhirnya akan menyatu ke tingkat steady state.
g. Kesimpulan yang signifikan dari teori pertumbuhan
neoklasik adalah bahwa jika kedua negara memiliki tingkat
tabungan yang sama dan tingkat laju pertumbuhan populasi
yang sama dan memiliki akses ke teknologi yang sama
(yaitu fungsi produksi), tingkat pendapatan per kapita
mereka pada akhirnya akan bertemu. itulah mereka
akhirnya akan menjadi sama.

2.3.3. Ekonomi Modern


Rostow mengartikan pembangunan ekonomi sebagai suatu
proses yang menyebabkan perubahan dalam masyarakat, yaitu
perubahan politik, struktur sosial, nilai sosial dan struktur kegiatan
ekonominya. Selain itu, pembangunan ekonomi atau transformasi
suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarat modern
merupakan proses yang berdimensi banyak. Pembangunan
ekonomi tidak hanya menyangkut perubahan dalam struktur
melaikan juga menyangkut proses yang menyebabkan terjadinya
pertumbuhan tersebut. Penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi
menurut Rostow, yakni:
1. Perubahan reorientasi organisasi ekonomi.

14
2. Perubahan masyarakat.
3. Perubahan cara penanaman modal, dari penanaman modal yang
tidak produktif menjadi yang lebih produktif.
4. Perubahan cara masyarakat dalam menentukan kedudukan
seseorang dari family system menjadi ditentukan oleh
kesanggupan seorang dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Perubahan pandangan masyarakat yang pada mulanya
berkeyakinan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh alam,
selanjutnya berpandangan bahwa manusia harus memanipulasi
keadaan alam sekitarnya untuk menciptakan kemajuan.
6. Rostow dan Musgrave juga menghubungkan pengeluaran
pemerintah dengan tiga buah tahapan pembangunan ekonomi
yaitu tahap awal, tahap menengah dan tahap lanjut.
7. Pada tahap awal pengeluaran pemerintah untuk investasi
merupakan bagian yang terbesar dari total investasi yang ada.
Pengeluaran investasi tersebut ditujukan untuk pengadaan
sarana maupun prasarana publik seperti infrastruktur,
transportasi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
8. Pada tahap menengah investasi dari swasta mulai berkembang
tetapi pemerintah masih tetap memegang peranan besar guna
memacu pertumbuhan agar dapat lepas landas. Selain harus
mengatasi kegagalan pasar yang terjadi, pemerintah juga harus
menyediakan barang publik dalam jumlah yang lebih banyak
dengan kualitas yang lebih baik. Perkembangan ekonomi pada
tahap ini menyebabkan hubungan antar sektor yang semakin
kompleks. Rasio investasi total terhadap pendapatan nasional
semakin besar, tetapi rasio investasi pemerintah terhadap
pendapatan nasional akan semakin mengecil.
9. Pada tahap lanjut, aktivitas pemerintah dalam pembangunan
ekonomi beralih dari penyediaan sarana prasarana ke

15
pengeluaran untuk kesejahteraan sosial masyarakat seperti
program kesehatan, jaminan hari tua dan lain sebagainya.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kemajuan ekonomi suatu bangsa hanya tergantung pada
pemerintah untuk menggerakan serta mengelola semua potensi yang
dimiliki oleh bangsa itu sendiri akan tetapi peran pihak swastapun
mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong serta memajukan
pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Peran pihak swasta dalam
menciptakan lapangan kerja melalui investasi di berbagai sektor harus
mendapat perhatian pemerintah untuk memberikan akses dan regulasi
yang dapat mendorong serta minat masyarakat untuk berwirausaha.
Di negara-negara maju pemerintah berusaha menumbuhkan jiwa
interpreneurship melalui lembaga pendidkan baik formal maupun
nonformal melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus untuk
meningkatkan kreativitas dan inovasi sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kegiatan kewirausahaan tidak lepas dari unsur individu wirausahawan itu
sendiri. Maju mundurnya usaha wirausahawan akan sangat ditentukan oleh
insiatif, gagasan dan inovasi, karya dan kreativitas serta berpikir positif.
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan menggunakan
gagasan terhadap produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk
mengendalikan perubahan.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hestanto.web.id/teori-pertumbuhan-ekonomi-klasik

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-pertumbuhan-ekonomi-
neoklasik#:~:text=1.,tenaga%20kerja%2C%20dan%20kemajuan
%20teknologi.&text=Stabilnya%20laju%20pertumbuhan%20pendapatan
%20per,panjang%20ditentukan%20oleh%20ke%20majuan%20teknologi

https://ditawahyupermata.wordpress.com/ekonomi-pembangunan/inovasi-dan-
kewirausahaan/peran-wirausaha-dalam-perekonomian

https://www.kompasiana.com/riki1987/551fd72f813311f3379df4df/
kewirausahaan-di-indonesia-mempengaruhi-perekonomian

https://www.gurupendidikan.co.id/peran-wirausaha-dalam-perekonomian-dan-
pembangunan-nasional

17

Anda mungkin juga menyukai