Anda di halaman 1dari 14

Kode jurnal K

MINAT BERWIRAUSAHA
Jurnal guna memenuhi syarat formil mengikuti
Latihan Khusus Kohati (LKK)
Korsp HMI-Wati Cabang Manado

DisusunOleh

ANISA MUHAMMAD

HIMPUNAN MAHASISWA
ISLAM CABANG MANADO
KOMISARIAT IAIN MANADO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk
dan hidayah-Nya yang tidak dapat diukur oleh apapun.Tiada daya dan upaya yang
mampu memenuhi kewajiban pengabdian kepadanya.Tiada fikiran yang mampu
menyelami khaketnya.Karena puji-pujian itulah yang menjadi pagar penjaga
kelangsungan nikmat-Nya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi


Muhammad SAW, yang senantiasa kita tunggu Syafa’atnya di hari kiamat nanti.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “MINAT


BERWIRAUSAHA”. Dengan selesainya Makalah ini, penulis sampaikan terima
kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
proses pembuatan makalah ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun
guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kontribusi bagi masyarakat bangsa Indonesia.

Manado, 23 Januari 2022

Penyusun Makalah

Anisa Muhammad
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
B. Komponen Minat Berwirausaha
C. Faktor yang Mendorong dan Mempengaruhi Minat Berwirausaha

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
MINAT BERWIRAUSAHA

Nama Penulis: ANISA MUHAMMAD

ABSTRAK

Masalah ekonomi yang sering terjadi pada sangt ini sangat membangkitkan jiwa
untuk berwirausaha, saya sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memulai dari
hal-hal yang sangat kecil atau memotivasi diri sendiri untuk lebih mengetahui
pengetahuan tentang berwirausaha karenaini menjadi salah satu faktor pendorong
untuk meningkatkan minat dakam berwirausaha maka semakin tinggi motivasi dan
pengetahuan maka semakin meningkat minat untuk berwirausaha. Saat ini generasi
muda mempunyai kewajiban dalam melatih dan memberi motivasi dalam
memngembangkan diri kita masing-masing untuk membuat lapangan usah, sehingga
kedepannya bisa terciptakan lapangan kerja yang luas maka pertumbuhan ekonomi
akan ikut juga meningkat dan tingkat kemiskinan akan semakin menurun.

Kata kunci: Motivasi, Pengetahuan dan Minat


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minat dalam berwirausaha harus ditumbuhkan sejak dini, karena
minat merupakan kecenderungan perasaan memperhatikan serta menyukai
beberapa hal atau kegiatan, membentuk keberanian dalam aspek
keberanian.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang


semakin canggih banyak orang bermimpi kelak setelah lulus dari
perguruan tinggi berkeinginan menjadi seorang pegawai, hal ini sering
terjadi di berbagai tempat. Hal ini membuat kita semakin sulit untuk
mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak, banyak lulusan-lulusan
sarjana kini menganggur karna lapangan pekerjaan yang terbatas.

Salah satu solusi terbaik adalah dengan mencetak lulusan lembaga


pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan
keterampilannya menjadi usaha mandiri. Khususnya bagi kita kaum
perempuan yang dimana dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi
perhatian publik sebagai penopang perekonomian baik didalam keluarga
maupun Negara.

Data dari Pusat Badan Statistik (BPS) angka pengangguran


hingga saat ini, Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak
136,18 juta orang, naik 2,24 juta orang dibanding Februari 2018. Sejalan
dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) juga meningkat sebesar 0,12 persen poin. Dalam setahun terakhir,
pengangguran berkurang 50 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun
menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Dilihat dari tingkat pendidikan,
TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi diantara
tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,63 persen. Penduduk yang bekerja
sebanyak 129,36 juta orang, bertambah 2,29 juta orang dari Februari 2018.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk
yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
(0,43 persen poin), Perdagangan (0,39 persen poin), dan Konstruksi (0,34
persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan
utamanya pada Pertanian (1,00 persen poin); Administrasi Pemerintahan
(0,23 persen poin); serta Informasi dan Komunikasi (0,06 persen poin).
Sebanyak 74,08 juta orang (57,27 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Selama setahun terakhir (Februari 2018–Februari 2019), pekerja informal
turun sebesar 0,95 persen poin. Persentase tertinggi pada Februari 2019
adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar
69,96 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1–7
jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,69 persen.
Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja
paruh waktu (22,67 persen) dan pekerja setengah penganggur (7,37
persen). Rata-rata upah buruh berdasarkan hasil Sakernas Februari 2019
sebesar 2,79 juta rupiah. Rata-rata upah buruh laki-laki sebesar 3,05 juta
rupiah dan rata-rata upah buruh perempuan sebesar 2,33 juta rupiah.
Terdapat 7 dari 17 kategori lapangan pekerjaan dengan rata-rata upah
buruh lebih rendah daripada rata-rata upah buruh nasional. Rata-rata upah
buruh berpendidikan universitas sebesar 4,34 juta rupiah, sedangkan buruh
berpendidikan SD ke bawah sebesar 1,73 juta rupiah.

Memang tidak sedikit jumlah lulusan pendidikan yang


belummampu mengisi lowongan pekerjaan lantaran ketidakcocokan antara
kemampuan yang dimilikidengan kebutuhan dunia kerja. Belum lagi
jumlah penyerapan tenaga kerja oleh instansi pemerintah maupun swasta
yang sangat terbatas. Untuk itu kiranya cukup strategis jika pemerintah
mengarahkan sekolah agar mampu menyediakan tenaga kerja dan
menjawab tantangan kebutuhan kerja melalui model pendidikan
entrepreneur, schoolpreneurship. Melalui sekolah sebagai institusi
diharapkan dapat menumbuhkan dan memupuk jiwa dan sikap
kewirausahaan para siswa (mindset schoolpreneurship) sebagai langkah
awal menuju kemandirian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan
2. Bagaimana komponen dalam minat berwirausaha
3. Apa factor yang mendorong dan mempengaruhi minar berwirausaha
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang wirausaha
2. Mengetahui komponen dalam minat berwirausaha
3. Mengetahui dengan jelas factor yang mendorong dan mempengaruhi
minat berwirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha
yang mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga dapat diartikan
kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan
wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial
atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini
pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonomi
Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of
production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang
tidak terlalu lama, ekonomi Perancis lainnya- Jean Baptista Say
menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai
pemimpin.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar
para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan
penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya,
menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey
Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat
semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

B. Komponen Minat Berwirausaha


Menurut Hurlock (2002), aspek-aspek minat adalah sebagai
berikut:
a. Aspek kognitif
Didasarkan pada konsep yang dikembangkan mahasiswa mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat.
b. Aspek afektif
Bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh
minat. Minat adalah sebuah aspek psikologis yang dipengaruhi oleh
pengalaman afektif yang berasal dari minat itu sendiri.
Aspek-aspek minat dijelaskan oleh Pintrich & Schunk (1996),
sebagai berikut:
a. Sikap umum terhadap aktivitas (general attitude toward theactivity),
yaitu perasaan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas,
umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.
b. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas (specific conciusedfor
or living the activity), yaitu memutuskan untukmenyukai suatu
aktivitas atau objek.
c. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu
individu merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan
aktivitas yang diminatinya.
d. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu
(personal importence or significance of the activity to the individual).
e. Adanya minat intriksik dalam isi aktivitas (intrinsic interes in the
content of the activity), yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat
pada aktivitas itu sendiri.
f. Berpartisipasi dalam aktivitas (reported choise of or participant in
the activity) yaitu individu memilih atau berpartisipasi dalam aktivitas.
Drucker (dalam Benedicta, 2003) menjelaskan beberapa aspek
kewirausahaan, yaitu :
a.Mampu menginderakan peluang usaha, yakni mampu melihat dan
memanfaatkan peluang untuk mengadakan langkah-langkah perubahan
menuju masa depan yang lebih baik.
b.Memiliki rasa percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri
sendiri dan lingkungannya yakni berkeyakinan bahwa usaha yang
dikelolanya akan berhasil.
c.Berperilaku memimpin yaitu mengarahkan, menggerakan orang lain,
serta bertanggung jawab untuk meningkatkan usaha.
d.Memiliki inisiatif untuk jadi kreatif dan inovatif yaitu memiliki
prakarsa untuk menciptakan produk atau metode baru lainnya yang
lebih baik mutu atau jumlahnya, agar mampu bersaing.
e.Mampu bekerja keras yaitu bekerja secara energik, tekun dan tabah
untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tanpa mengenal
putus asa.
f.Berpandangan luas dengan visi ke depan yang baik yaitu berorientasi
pada masa depan dan dapat memperkirakan hal-hal yang dapat terjadi
sehingga langkah-langkah yang diambil sudah dapat diperhitungkan.
g.Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan yaitu suka
padatantangan dan berani mengambil resiko walau dalam situasi dan
kondisi yang tidak menentu. Resiko yang dipilih tentunya dengan
perhitungan yang matang.
h.Tanggap pada saran dan kritik yaitu peduli dan peka terhadap kritik
sebagai dorongan untuk berbuat lebih baik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan


bahwa aspek-aspek minat menimbulkan daya ketertarikan yang dibentuk
oleh dua aspek. Aspek tersebut yaitu kognitif dan afektif berupa berupa
sikap, kesadaran individual, perasaan senang, arahkepentingan individu,
adanya ketertarikan yang muncul dari dalam diri, dan berpartisipasi
terhadap apa yang diminati.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
wirausa

C. Faktor Yang Mendorong Dan Mempengaruhi Minat Berwirausaha


 Mempengaruhi minat berwirausaha

Minat berkaitan erat dengan perhatian, oleh karena itu minat


merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha. Minat
tidak dibawa sejak lahir, namun minat tumbuh dan berkembang sesuai
dengan faktor yang mempengaruhinya Wulandari (2013). Secara garis
besar ada tiga faktor yang mempengaruhi minat yaitu:

a. Faktor Fisik
Kondisi fisik individu sangat berperan dalam menentukan minat,
misalnya saja individu memilih berwirausaha, maka kondisi fisiknya
harus benar-benar kuat karena berwirausaha adalah pekerjaan yang
penuh dengan tantangan. Faktor fisik merupakan pendukung utama
setiap aktivitas yang dilakukan individu (Wulandari, 2013).
b. Faktor Psikis
Faktor psikis yang mempengaruhi minat yaitu:
- Motif, Walgito (2003), motif diartikan sebagai suatu kekuatan
yang terdapat dalam diri organism yang menyebabkan organism ini
bertindak atau berbuat.
- Perhatian, Walgito (2003) mendefinisikan perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang
ditujukan kepada suatu atau kelompok obyek.
- Perasaan, Winkel (1991) mendefinisikan perasaan adalah aktivitas
psikis yang didalamnya subyek menghayati nilai-nilai suatu obyek.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat yaitu:
- Lingkungan Keluarga, Keluarga merupakan peletak dasar bagi
pola tingkah laku, karakter, intelegensi, bakat, minat dan potensi
anak yang dimilliki untuk dapat berkembang secara optimal.
Dengan demikian, keluarga merupakan faktor yang paling penting
bagi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki anak.
Lingkungan keluarga merupakan satu kesatuan antara ayah, ibu,
anak dan keluarga lainnya. Keluarga mempunyai peranan penting
dalam mempersiapkan anak untuk mencapai masa depan yang
baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
- Lingkungan Sekolah, Sekolah merupakan lingkungan yang
sangat potensial untuk mendorong anak didik dalam
perkembangan minat (Wulandari, 2013).
- Lingkungan Masyarakat, Lingkungan yang mayoritas
berwirausaha, kemungkinan besar individu yang ada di lingkungan
tersebut juga akan berminat terhadap wirausaha (Wulandari,
2013).
 Mendorong minat berwirausaha
Faktor-faktor yang mendorong minat berwirausaha menurut
Bygrave dalam Alma (2013):
a. Faktor Personal, menyangkut aspek kepribadian diantaranya:

1. Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan seseorang.


2. Adanya pemutusan hubungan kerja, tidak ada pekerjaan
lain.
3. Dorongan karena faktor usia.
4. Keberanian menaggung resiko.
5. Komitmen atau minat tinggi pada bisnis.

b. Faktor Environment, menyangkut hubungan dengan lingkungan


fisik meliputi:

1. Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.


2. Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan seperti
modal, tabungan, warisan, bangunan, dan lokasi strategis.
3. Mengikuti latihan kursus bisnis atau incubator bisnis.

c. Faktor Sosiological, menyangkut hubungan dengan keluarga dan


sebagainya meliputi:

1. Adanya hubungan-hubungan atau relasi bagi orang lain.


2. Adanya tim yang dapat diajak kerja sama dalam berusaha.
3. Adanya dorongan dari orangtua untuk membuka usaha.
4. Adanya bantuan famili dalam berbagai kemudahan.
5. Adanya pengalaman bisnis sebelumnya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Minat merupakan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas dan
merasa senang melakukanya. Rasa ketertarikan tersebut bukan karena paksaan
tetapi karena keinginan yang tinggi untuk mencapai tujuannya. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu hal yang ada di luar dirinya. Semakin kuat hubungan tersebut, maka
semakin besar minat. Wirausaha merupakan proses menciptakan suatu usaha yang
kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan peluang yang ada guna meningkatkan
taraf hidup dan berguna bagi masyarakat.

Selain itu, berwirausaha dapat membantu pemerintah dalam mengatasi


pengangguran karena akan terciptanya lapangan pekerjaan baru yang dapat
menampung calon tenaga kerja. Hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat,
terutama masyarakat tempat usaha didirikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
minat berwirausaha yaitu harapan pendapatan yang tinggi, dukungan dari
lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan yang diterima. Indikator yang
digunakan meliputi tidak ketergantungan pada orang lain, membantu lingkungan
sosial dan perasaan senang menjadi wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

Affif, Faisal. (2012). Kepemimpinan & Kewirausahaan Multi Talenta. Bandung:


Asean Plant Consult

Wibowo, Agus. 2011. Pendidikan Kewirausahaan, Cetakan ke 1. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Rusdiana, H.A. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktik, Cetakan ke 1. Bandung:


Pustaka Setia.

Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar, Cetakan ke 3, Edisi Revisi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Kasmir.(2006). KEWIRAUSAHAAN. Jakarta: Rajawali Per

Anda mungkin juga menyukai