Oleh :
Yahya Rasyidi
2116010008
Dosen Pengampu :
Alfi Syukri Rama, SE,.MM
Myang Larasati, SE,.MM
Puji Syukur Kami atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini berjudul “Bisnis yang Dipengaruhi Oleh Faktor Eksternal
Dalam Bidang Ekonomi” tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis.
Saya menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik dari dosen yang membaca
makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya
sehingga terwujudnya makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini, Indonesia seperti yang kita ketahui sedang mengalami beberapa masalah
perekonomian antara lain inflasi karena kenaikan BBM, produktivitas dan penganguran.
Pengangguran merupakan salah satu masalah ekonomi yang selalu dihadapi oleh Indonesia.
Banyaknya angkatan kerja baru yang tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang
cukup menjadi penyebab masalah penganguran sulit untuk terselesaikan. Selain itu kurangnya
lapangan pekerjaan, hal lain yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penganguran, salah
satunya adalah kurangnya keterampilan wirausaha (bisnis) dimiliki masyarakat. Hal ini
menyebabkan masyarakat yang belum mendapat pekerjaan hanya menunggu sampai tersediannya
lapangan pekerjaan. Dan apabila lapangan pekerjaan telah tersedia, hal ini tidak seutuhnya dapat
mengatasi penganguran karena terkadang jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan
jumlah angkatan kerja.
Untuk dapat mengurangi jumlah pengangguran yang setiap waktu selalu bertambah.
Pemerintah mencoba menggalakkan program wirausaha (bisnis) pada masyarakat yang diharapkan
banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Bisnis (wirausaha) merupakan salah satu cara yang efektif
dalam mengatasi masalah pengangguran. Bisnis dapat didefinisikan sebagai segala dari aktivitas
dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa yang perlu untuk kehidupan, masyarakat
sehari-hari. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengapa dan bagaimana bisnis yang
memperhatikan perekonomian.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas adapun rumusan masalah yang diangkat dalam
makalah ini adalah:
1
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis? Apa saja peranan bisnis, aktivitas bisnis dan faktor-
faktor yang mempengaruhi bisnis?
2. Apa yang dimaksud perekonomian? Apa saja masalah perekonomian yang dialami
Indonesia?
3. Bagaimana hubungan bisnis dengan perekonomian?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun yang menjadi tujuan
makalah ini adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dari berbagai istitusi tersebut, maka dapat diperbaiki atau ditingkatkan standar hidup
masyarakat.
Ada perbedaan antara perusahaan dengan institusi lain, yaitu perusahaan
menghasilkan produk dan mmenyediakan jasa dengan tujuan memperoleh
keuntungan untuk meningkatkan aktivitasnya. Bila perusahaan tidak mampu
menghasilkan keuntungan, maka perusahaan tersebut tidak akan dapat melanjutkan
kehidupannya, dan agar dapat memperoleh keuntungan, perusahaan harus
memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Perusahaan akan sukses bila sadar akan kebutuhan konsumen dan siap
memuaskan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, konsumen sangat berperan, sebab
dialah yang menentukan kapan dan betapa banyak yang akan dibeli dan dengan
harga berapa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan bisnis ada dua, yaitu :
a. Memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Sebuah perusahaan membuat keuntungan untuk tetap berada dalam bisnis.
Secara sederhana bisnis berarti suatu sistem guna memproduksi barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Karena ia merupakan suatu sistem
dalam masyarakat, maka ada hubungan timbal balik antara bisnis dan unsur-unsur
lain di masyarakat. Setiap tindakan yang dilakukan bisnis mempengaruhi sistem
sosial yang lebih besar. Sistem bisnis tidak terlepas dari sistem politik, dan
merupakan bagian daripada sistem ekonomi, serta bergerak di dalam suatu sistem
hukum.
Sifat sebuah sistem bisnis adalah sebagai berikut :
a. Bisnis menerima masukan-masukan dan beroperasi dengan berhadapan
dengan berbagai batasan (constraint).
b. Bisnis memproses masukan-masukan dengan cara yang paling efisien.
c. Bisnis memproses hasil untuk memuaskan kebutuhan.
4
2.4 Aktivitas-aktivitas Bisnis
a. Produksi
Dalam pengertian luas, produksi berarti setiap aktivitas untuk memuaskan
kebutuhan manusia. Produksi dapat dibedakan atas produkksi primer, produksi
skunder dan produksi tersier.
Produksi primer berarti aktivitas bisnis mmenarik sumber daya alam yang
ada di lingkungannya. Pada tingkat produksi skunder, sumber daya alam atau
bahan mentah diproses daan diolah menjadi barang jadi. Pada produksi tersier,
yang diproduksi umumnya berupa jasa-jasa.
b. Distribusi
Distribusi berarti pemindahan tempat barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Sebuah sistem distribusi yang efisien akan mengurangi modal yang
terikat di dalam bahan mentah dan barang jadi yang belum terjual. Distribusi
juga terlaksana karena adanya penyedia jasa-jasa.
c. Konsumsi
Test terakhir dari keberhasilan produsen adalah permintaan kepada
barang-barang dan jasa-jasa ini ditujukan oleh volume penjualan barang dan
jasa. Konsumsi berarti permintaan dan tenaga beli para konsumen dan
kesukaan meraka terhadap barang dan jasa yang berbeda.
a. Faktor Ekonomi
1) Jenis usaha yang dipilih harus jenis usaha yang memproduksi kebutuhan
masyarakat. Alasannya barang yang dihasilkan akan laku terjual karena
benar-benar dibutuhkan masyarakat, pasar yang dimasuki, jumlah
produsennya masih sedikit sehingga mungkin akan memenangkan
persaingan usaha masih besar, usaha yang menguntungkan akan
memperbesar modal dan kemampuan untuk mengembangkan usaha.
5
2) Besar kecilnya modal harus diperhitungkan dengan matang karena dapat
menentukan mutu dan jumlah produk yang akan dihasilkan.
3) Bahan mentah dan bahan penolong ketersediaanya harus terjamin agar
mutu dan harga produk tetap bersaing.
4) Tenaga kerja merupakan faktor ekonomi yang merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan kegiatan, mengontrolnya.
b. Faktor Non Ekonomi
1) Tingkat sosial masyarakat yaitu meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan,
pendapatan dan selera.
2) Produk yaitu produk-produk yang dihasilkan badan usaha selalu
disesuaikan dengan budaya masyarakat yang menjadi konsumennya.
3) Lingkungan yaitu karena lingkungan yang aman, sehat, kondisi
masyarakat yang baik sangat membantu kelancaran bisnis.
4) Alam yaitu karena kondisi alam yang tidak bersahabat dapat
menggagalkan kegiatan bisnis
5) Kondisi sosial polotik dan hukum yaitu jika kondisi sosial politik dan
hukum negara tempat ia berbisnis tidak stabil maka kegiatan badan usaha
tersebut akan terganggu.
6) Kebijakan pemerintah bisa dilihat dari pengaruh peraturan pemerinah
tentang penurunan bea ekspor yang mendorong eksportir meningkatkan
kegiatan ekspornya.
2.6 Perekonomian
6
2.7 Tujuan Perekonomian
7
efisien. Untuk tetap berkompetisi, penting bagi suatu perusahaan untuk memelihara
produktivitas yang tinggi yang dapat menurunkan biaya produksi.
Perekonomian Bisnis
8
pekerjanya. Gaji ini membentuk penghasilan dari tenaga kerja yang selanjutnya
digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari..
Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap
bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.
Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja akan tinggi, dan kompensasi yang
dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan
yang relatif baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk.
Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini memperoleh manfaat dari
besarnya permintaan. Perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan untuk
memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang
mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah
yang tinggi kepada karyawan.
Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian
karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang
memiliki penghasilan yang relative rendah dalam kondisi ini, maka mereka
membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan yang menghasilkan
produk-produk ini sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh
produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu
memberhentikan sebagian karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan
mengalami kegagalan, dan seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan sehingga
membuat tingkat penggangguran meningkat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
bisnis dan perekonomian memiliki hubungan yang terkait satu sama lain. Dalam
perkembangan bisnis, adanya perekonomian menjadi dasar berdirinya sebuah bisnis. Untuk
menjalankan bisnis, perusahaan mendapatkan faktor-faktor produksi dari publik.
Selanjutnya faktor-faktor produksi tersebut akan diolah sedemikian rupa untuk
menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa merupakan hasil output dari perusahaan
yang selanjutnya akan dinikmati oleh publik. Hasil penjualan barang dan jasa itulah yang
menjadi sumber penghasilan dari perusahaan.
3.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA