UMKM KOPERASI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : UMKM dan Koperasi
Dosen Pengampu :
Oleh :
ANGELINA ANGGARA TUNYANAN
NIM : 202066001
KELAS : A
PRODI : MANAJEMEN
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “UMKM Koperasi”
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Angelina Anggara Tunyanan (202066001)
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Usaha Kecil ......................................................................... 1
B. Perkembangan UMKM Koperasi di Indonesia ...................................... 1
C. Peluang dan Tantangan UMKMK.......................................................... 1
BAB II KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL
A. Pengertian Kewirausahaan ................................................................... 2
B. Karakteristik Wirausaha......................................................................... 2
BAB III PELUANG USAHA
A. Identifikasi Peluang Usaha UMKMK................................................... 3
B. Cara-Cara memasuki UMKMK............................................................. 3
BAB IV MENGELOLA PEMASARAN USAHA KECIL
A. Strategi Pemasaran................................................................................ 4
BAB V MENGELOLA PEMASARAN USAHA KECIL
A. Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran, Pemosisian
Bauran Pemasaran.................................................................................. 5
BAB VI MENGELOLA SDM
A. Organisasi Pengelolaan SDM............................................................... 6
BAB VII MENGELOLA SDM
A. Manajemen Mengelola SDM................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
Modal terbatas.
Kreadibilitas.
Permasalahan pegawai.
Tingginya biaya langsung.
Keterbatasan kualitas produk.
Kelebihan Usaha Kecil
Kelebihan dari usaha kecil adalah sebagai berikut ini:
Usaha manufaktur (Manufacturing Business) yaitu usaha yang mengubah input dasar
menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. contoh: pengrajin tahu, pengrajin
rotan.
Usaha Dagang (Merchandising Business) yaitu usaha yang menjual produk kepada
konsumen. Contoh: usaha toko swalayan, toko kelontong.
Usaha Jasa (Service Business) yaitu usaha yang menghasilkan jasa, bukan
menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Contoh: warung internet jasa
periklanan, jasa bengkel motor, jasa salon.
Berbalik pada UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan “Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atasazas kekeluargaan.” Telah di katakan dalam ayat
tersebut bahwa perekonomian disusun atas azas kekeluargaan dimana koperasi beroperasi
juga atas azas kekeluargaan yang bertujuan mensejahterakan anggotanya dan bukan
berazaskan akan kepentingan individu atau badan usaha tertentu seperti pada realitanya
yang sering kita temui.
Namun seperti yang dicontohkan di atas, walaupun saat ini koperasi mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan namun bukan berarti tidak ada koperasi
yang tidak aktif atau koperasi yang gulung tikar. Banyak hal yang menyebabkan
koperasi-koperaasi di Indonesia mengalami kebangkrutan yang dikarenakan diantaranya
yaitu kegiatan operasional tidak berdasarkan prinsip, nilai dan azas koperasi, buruknya
manajemen koperasi baik manajemen keuangan maupun manajemen SDM serta
minimnya partisipasi anggota akibat kurangnya pendidikan akan perkoperasian.
Berbeda dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami
peningkatan yang sangat menggembirakan dikarenakan berhasil menyumbangkan 57%
dari PDB (di dukung oleh data BPS tahun 2006 - 2010) dimana UMKM meningkat bukan
hanya dari segi kuantitas melainkan tenaga kerja, modal serta asset mereka. UMKM juga
dikatakan usaha ekonomi produktif yang cukup kuat, sekalipun terjadi gejolak atau krisis
mereka tidak terkena dampak yang begitu menyedihkan. Hal tersebut dikarena prinsip
kemandirian yang dimiliki yang artinya mereka memiliki modal sendiri dan tidak terlalu
bergantung pada lembaga lain sehingga membuat mereka kokoh hingga saat ini dan
menjadi katup perekonomian negara.
Peluang untuk para pelaku UMKM menjalankan usahanya, perhatian penuh kepada
UMKM dari pemerintah dengan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati untuk membantu pelaku UMKM dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak
penundaan pembayaran pokok, dan pemberian tambahan kredit modal kerja. Peluang
lain untuk UMKM adalah berupa Pencanangan gerakan 100.000 Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM).
Dalam menghadapi tantangan UMKM bahwasanya hal yang paling mendasar
adalah membangun dan membentuk jiwa dan potensi entrepreneurship karena bila
tidak memiliki jiwa dan potensi entrepreneurship maka
semangat dan motivasi untuk menjadi wirausaha sulit untuk dikembangkan, selain itu
pengenalan dan penggunaan teknologi informasi yang sudah masuk pada era
digitalisasi menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM untuk melek teknologi
dan bersaing di pasar e-commerce. Tantangan lainnya adalah pelaku UMKM harus
menjaga kearifan lokal agar budaya nusantara dan mencintai produksi dalam negeri
tetap menjadi prioritas agar pasar di Indonesia tidak diserbu oleh produk-produk dari
luar negeri. Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan UMKM yang berdampak
terhadap rendahnya pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat menyebabkan turunnya
dayabeli masyarakat tersebut dan turunnya produksi bagi ekonomi rakyat, yang
nantinya akan menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup
tertutama kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
BAB II
KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL
A. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata
yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki,
sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud. Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang
melakukan sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.
Tujuan Kewirausahaan
Dalam memainkan usaha, ketika seorang wirausahawan membuat perencanaan, pasti
memiliki tujuan. Besar ataupun kecil, kegiatan kewirausahaan ini berdampak pada
kehidupan.
B. Karakteristik Wirausaha
Sikap dan tindakan tersebut biasanya mencakup sebagian besar sikap dan tindakan seorang
wirausahawan dalam kesehariannya. Karakteristik wirausaha dianggap berhasil setelah sikap
keseharian, berupa komitmen dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati.
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses. Apalagi
jika Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan yang jujur akan
membuat usaha berkembang dengan pesat.
2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan
pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
BAB III
PELUANG USAHA
Peluang usaha, baik usaha yang ada di sekitarnya maupun yang ada diluar daerahnya ataupun
usaha yang sudah di ketahui sampai yang belum diketahui. Identifikasi berarti tanda kenal
diri, atau penetapan identitas seseorang, benda atau sebagainya. Sedangkan peluang berarti
kesempatan baik yang jangan disia-siakan. Usaha merupakan kegiatan dengan mengerahkan
tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, identifikasi peluang usaha
merupakan penetapan kesempatan yang baik untuk menciptakan suatu kegiatan dengan
mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tidak selalu jelas apakah keadaan tertentu yang dihadapi seorang entrepreneur
merupakan sebuah masalah atau sebuah peluang (opportunity). Peluang yang tidak
dimanfaatkan, merupakan masalah bagi entrepreneur.
David B. Gleicher mengungkapkan bahwa sebuah masalah merupakan suatu hal
yang mengurangi kemampuan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya.
Sedangkan peluang merupakan sesuatu yang memberikan kesempatan untuk
melampaui sasaran yang ditetapkan.
Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang
mungkin dan layak untuk mewujudkannya. Adapun persyaratan pokok dalam
memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme,
bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan
mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari, asal saja
wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap
wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju. Untuk
menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus
berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
1. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan.
2. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
3. Harus mendengarkan saran-saran orang lain.
4. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi.
5. Pandai berkomunikasi.
1. Lebih Realistis
Saat membuat model bisnis, carilah referensi dari sekitar Anda. Mana bisnis yang sukses disekitar Anda,
amati lalu pelajari apa yang Anda bisa kembangkan dan inovasikan. Jika Anda tidak bisa menemukannya,
entah ide Anda yang begitu jenius atau ide bisnis anda tidak realistis
Jika Anda tidak mau bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi hingga kesehatan Anda, maka
berbisnis tidak cocok bagi Anda. Karna saat memulai bisnis, Anda akan sulit menggaji karyawan, bahkan
yang termurah sekalipun. Jadi, karyawan Anda ialah Anda sendiri.
4. Hargai waktu
Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus
mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu,
dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim
dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan
budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.
Bagaimanapun ukuran usaha Anda, pasti ada waktunya Anda merekrut karyawan dari luar. Maka hati-hati
dalam memilah-milahnya, lakukan rekrutmen yang tak tergesa-gesa, perlakukan hal itu sepenting saat
Anda memulai usaha. Sangat disayangkan saat seorang pemilik usaha memiliki visi yang baik bagi
perusahaannya, namun si karyawan tidak memiliki visi yang sama bahkan cenderung menghalangi visi
tersebut.
Saat memulai usaha sudah tentu yang Anda pikirkan adalah bagaimana memasarkannya. Namun berkutat
pada hal itu dan bersaing pada harga, hanya akan membuat Anda menjual produk dengan harga pas-pasan
atau bahkan dibawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan
kepadanya bahwa produk Anda memiliki harga tinggi karena memiliki kualitas yang tinggi pula.
Teknologi anyar seperti aplikasi & penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan
membuat perusahaan kecil bisa bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya
yang ada di pasaran.
Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik.
Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of
mouth akan menyebar.
BAB IV
MENGELOLA PEMASARAN USAHA KECIL
A. Strategi Pemasaran
Di dalam suatu bisnis, ada tiga faktor yang merupakan penentu harga jual barang dan jasa
yang meliputi produksi, pemasaran, serta konsumsi. Sehingga, pemasaran dapat dikatakan
sebagai penghubung produsen dan konsumen.
Fungsi Strategi Pemasaran
Terdapat empat garis besar yang dapat menjelaskan tentang fungsi strategi pemasaran.
Berikut ulasannya:
1. Terdapat standar penilaian prestasi kerja anggota pada bidang usaha maupun
perusahaan. Dengan standar ini, maka pengawasan kualitas dan mutu bisa menjadi
semakin efektif.
2. Sebagai alat bantu dalam meraih berbagai tujuan perusahaan dalam jangka waktu
panjang dan pendek.
3. Untuk mengatur jalannya bisnis. Sehingga, koordinasi tim pemasaran bisa berjalan
secara efektif dan sesuai dengan target.
4. Akan meningkatkan motivasi pada bisnis yang tengah dilakukan. Strategi pemasaran
mengharuskan para pelaku bisnis agar bisa memperkirakan jalannya bisnis pada masa
yang akan datang. Serta bisa memberi semangat usaha sehingga bisnis bisa berjalan
optimal.
Tujuan dari kegiatan strategi pemasaran berdasar pada ulasan di atas meliputi:
Segmentasi pasar adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk membagi
kelompok konsumen ke beberapa kategori seperti kebutuhan, karakteristik maupun perilaku
yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu.
Pelaksanaan segmentasi pasar membutuhkan beberapa proses dan tahapan yang turut serta
wajib dilakukan menggunakan aporisma supaya mencapai sasaran yang diinginkan.
Sederhananya, segmentasi pasar juga bisa didefinisikan menjadi proses identifikasi serta
analisis pembeli terhadap produk dan keterkaitan antara disparitas ciri konsumen yang ada di
pasar.
penting diantara empat hal yang sudah disebutkan diatas. Dengan adanya market
segmentation sebuah perusahaan mampu lebih gampang pada menaruh suatu pelayanan yang
sinkron segmentasinya.
Agar penjualan mencapai hasil yang maksimal atau mendapat target pasar yang sempurna,
maka ada lima jenis segmentasi pasar yang perlu dilakukan oleh para pelaku usaha, di
antaranya:
1. Segmentasi perilaku
Segmentasi ini membagi konsumen menurut pengetahuan, loyalitas, respon dan penggunaan
konsumen terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan. Anda juga mampu membaginya
menurut seberapa akbar manfaat yang diperoleh konsumen.
Contohnya, apabila Anda menjual kuas make-up, lakukan kenaikan pangkat online Anda
pada lokasi yang menjual make-up. Hal ini akan menaruh Anda peluang lebih besar.
2. Segmentasi psikografis
Segmentasi ini membagi konsumen menurut hal yang disukai, aktivitas yang dilakukan dan
pendapat konsumen. Dengan istilah lain, segmentasi ini serius dalam dimensi psikologis,
misalnya hobi dan ketertarikan.
3. Segmentasi demografis
Strategi ini membagi konsumen menurut ciri generik konsumen, seperti usia, gender,
pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan lainnya. Segmentasi ini sebenarnya relatif gampang
dilakukan lantaran jumlah konsumen. Tetapi juga relatif sulit lantaran pangsa pasarnya sangat
luas. Sehingga membutuhkan bisnis yang lebih besar dan pembagian yang lebih rinci supaya
menerima konsumen yang sangat sesuai.
4. Segmentasi geografis
Strategi ini membagi konsumen menurut unit geografis yang berbeda, misalnya negara,
provinsi, kabupaten/ kota, & sebagainya. Dalam hal ini, Anda dapat menggabungkan
segmentasi geografis memakai segmentasi demografis.
Penentuan Pasar adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu
atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan
ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama
adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka
dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi
pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya
sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-
bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi,
dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan
dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu:
Memenuhi kebutuhan pelanggan melalui harga, fitur dan atribut produk. Ini adalah
tentang cara perusahaan memuaskan konsumen melalui produk mereka.
Membedakan produk dari produk pesaing. Ini adalah tentang mendorong konsumen
untuk lebih menyukai produk perusahaan dan tentang memenangkan persaingan di
pasar.
Perusahan kemudian memikirkan cara untuk mencapai kedua tujuan dengan mengembangan
produk dan bauran pemasaran yang sesuai. Hasil akhirnya adalah nilai jual yang unik.
Secara umum, pengembangan posisi untuk produk baru melibatkan beberapa tahap berikut:
Harga. Harga harus sebanding atau lebih tinggi dari nilai yang dipersepsikan
pelanggan. Jika harga lebih tinggi, konsumen tidak puas. Produk massal menggunakan
harga rendah. Sedangkan, produk terdiferensiasi mengandalkan keunikan sebagai
justifikasi terhadap harga yang lebih tinggi.
Kualitas. Perusahaan membuat produk bebas dari segala kekurangan atau cacat
sehingga dapat memuaskan pelanggan. Itu tidak hanya tentang penampilan fisik, tetapi
juga elemen non fisik seperti kinerja, keandalan, dan daya tahan.
Kenyamanan. Ini adalah tentang menciptakan kehidupan yang lebih mudah bagi
pelanggan. eCommerce menawarkan kenyamanan kepada konsumen karena mereka
dapat berbelanja di mana saja dan kapan saja. Mereka tidak harus mengeluarkan biaya
hanya untuk mengunjungi toko konvensional.
Pelayanan pelanggan. Ambil contoh furniture. Produk mungkin standar dengan harga
yang relatif mirip dengan pesaing. Namun, sebuah perusahaan mungkin menawarkan
layanan gratis untuk memasangnya di rumah pelanggan. Pelanggan puas dan ingin
membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis, yang
terkendali (produk, harga, tempat dan promosi) yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Pengertian lain bauran
pemasaran yakni strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang
pemasaran. Hampir semua perusahaan melakukan strategi ini untuk mencapai tujuan
pemasarannya, apalagi dalam kondisi persaingan yang sangat ketat. Dalam dunia perbankan,
bauran pemasaran menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yakni Produk (product), harga (price), tempat
(place), dan promosi (promotion). Sementara menurut Boom dan Bitner menambah dalam
bisnis jasa, bauran pemasaran di tambah 3p yakni: Orang (people), bukti fisik (physical
Evidence), proses (Process). Dari penjelasan ini, bahwa dapat disimpulkan secara
keseluruhan konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk jasa digabungkan
menjadi 7P. Adapun kegiatan yang di maksud dalam marketing mix, 7P yaitu :
1. Produk (Product)
Produk adalah pemahaman produsen atau “sesuatu” baik yang berwujud fisik maupun tidak,
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pendapat lain mengatakan bahwa produk merupakan keseluruhan obyek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.9 Dan perlu diperhatikan bahwa dalam
produk konsumen tidak hanya membeli benefit dan value dari produk tersebut.
Dari dua difenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang baik
secara fisik atau tidak yang akan kita jual kepada konsumen dan memiliki lebel atau (brand)
yang ditawarkan dalam produk tersebut. Produk akan terus berkembang sesuai kebutuhan
yang ada di masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan cara melihat pangsa pasar dan
menganalisa kebutuhan dari keinginan masyarakat terhadap produk yang akan digunakan,
sehingga bisa memberikan nilai yang bermanfaat (kualitas yang baik) kepada konsumen atas
produk yang kita tawarkan.
Untuk menarik konsumen agar produk yang ditawarkan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka perlu strategi dalam mengembangkannya, adapun strategi dalam
mengembangkan produk,10 sebagai berikut:
Logo merupakan ciri khas dari suatu bank sedangkan moto adalah kata yang mendorong bank
dalam melayani kebutuhan masyarakat. Maka dari itu logo dan moto harus dirancang dengan
benar sehingga masyarakat atau nasabah bisa dengan mudah ingat.
2) Menciptakan Merek
Jasa yang ditawarkan oleh bank perlu diberikan merek tertentu. Merek bisa berupa simbol,
istilah, nama, desain atau kombinasi dari semuanya, yang melambangkan suatu lembaga
tersebut, sehingga merek satu lembaga dengan lembaga lain hampir tidak ada merek yang
sama. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan merek:
Mudah diingat
Terkesan hebat dan modern
Memiliki arti (dalam arti positif)
Menarik perhatian
3) Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Namun dalam dunia perbankan, kemasan
diartikan pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah, pembungkus dalam bidang
jasa, misalnya buku tabungan, cek, bilyet.
4) Keputusan Label
Label merupakan bagian dari kemasan, yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan.
Dalam lembaga perbankan biasanya tercantum cara penggunaan, misalnya pada kartu ATM.
Dalam pembuatan produk, tentu konsumen harus mengetahui manfaat produk yang akan
ditawarkan, sebagai berikut:
2. Harga (Price)
Harga merupakan jumlah yang harus dibayar oleh konsumen untuk memproleh produk yang
ia inginkan. Sebuah perusahaan menegosiasikan harga dengan masing-masing pelanggan,
dengan menawarkan diskon, menghitung biaya produksi. Untuk menyesuaikan harga dengan
penjual lain sehingga membawa produk agar sejalan dengan persepsi pembeli, sehingga
mereka menganggap harga yang ditetapkan sesuai dengan hasil atau barang yang didapatkan.
Serta harga yang sama dalam satu lingkungan juga diaggap wajar.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan harga adalah
suatu cerminan dari nilai. Harga salah satu aspek yang paling penting kegiatan pemasaran.13
Bagi perbankan yang berprinsip syariah adalah bagi hasil. Sedangkan bagi perbankan
konvensioanal harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya sewa, biaya tagih dan lain
sebagainya.
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang akan dicapai.
Dalam penetapan harga, perusahaan memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
Untuk bertahan hidup Dimana bank menentukan harga semurah mungkin dengan
tujuan produk dan jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya dengan untuk bunga
simpanan yang tinggi dan bunga pinjaman yang rendah tetapi dalam kondisi yang
masih menguntungkan.
Untuk memaksimalkan laba Tujuan penetapan harga ini diharap penjualan terus
meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga yang murah atau tinggi.
Untuk memperbesar market share Dengan harga yang murah diharapkan jumlah
pelanggan meningkat dan diharpakan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang
ditawarkan.
Mutu produk Memberikan kesan atas produk atau jasa yang ditawarkan dengan
memiliki kualitas yang tinggi, biasanya harga jual yang ditentukan semakin tinggi
pula, namun konsumen akan merasa puas jika produk yang kita berikan berkualitas
bagus.
Karena pesaing Penentuan harga dengan melihat pesaing. Dengan tujuan agar harga
yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, sehingga tidak adanya ketimpangan
harga.
1. Kesesuain harga atau biaya dengan kualitas jasa, diukur melalui kualitas produk dan
pelayanan. Dengan kualitas produk yang bagus dan pelayanan. Kualitas produk harga
yaitu kelengkapanan fasilitas dari setiap produk yang ditawarkan, sehingga kesesuai
harga dan kualitas terhadap nasabah yang menggunakan akan merasa puas. Serta
pelayanan yang baik akan merasa puas dan senang, sehingga harga yang mau
dibayarkan berapun akan tidak menjadi masalah, harga potongan bulanan yang mahal
namun pelayanan juga buruk, nasabah tentu akan merasa tidak puas.
2. Keterjangkaun harga, diukur melalui tingkat harga segi biaya, diantaranya: a. Biaya
administrasi, dilihat dari setoran awal saat pembukaan rekening buku tabungan yang
murah. Maka nasabah akan banyak menggunakannya. b. Potongan harga yang tidak
terlalu tinggi, potongan perbulan yang tidak terlalu memberatkan nasabah.
3. Daya saing harga diukur dengan riset pasar dan perbandingan harga terhadap kualitas
setiap penawaran yang ditawarkan oleh pesaing. Dengan adanya setoran awal yang
murah, akan meningkatkan nasabah dalam pembukaan rekening tabungan. Lembaga
harus bisa memposisikan harga, dan pangsa pasar dijadikan untuk penentu harga.
4. Kesesuain harga atau biaya dengan manfaat, dilihat dengan segi manfaat yang bisa
memenuhi kebutuhan nasabah. Bisa dilihat dengan kelengkapan fitur dan kesesuai
spesifikasi yang ada dalam produk tabungan sehingga bisa memenuhi kebutuhan
nasabah.
3. Lokasi (Place)
Penentuan lokasi yang tepat menjadi sangat penting, apaagi bagi lembaga perbakan. Dalam
persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam
aktivitas menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kembali kepada
masyarakat. Karena dengan lokasi yang tepat, masyarakat akan mengetahaui keberadaan
lembaga perbankan tersebut, sehingga lokasi juga salah satu peranan penting dalam strategi
pemasaran.
Sedangkan lokasi dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank, ada hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
a) Dekat dengan lokasi pasar. Keputusan pembukaan kantor cabang atau kas dekat dengan
pasar. Sehingga pedagang bisa mudah bertransaksi dalam bisnis sehingga tidak terlalu
khawatir dengan uang tunai.
d) Dekat dengan perkantoran. Yang menjadi target atau tolak ukur adalah karyawan kantor
dan kantor. Untuk karyawan kantor bisa melakukan penabungan pada bank yang dekat
dengan lokasi kantor, sedangkan untuk perkantoran sendiri menawarkan sistem pembayaran
gaji karyawan secara otomatis (payroll) kepada kantor atau perusahaan.
e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi. Jika lokasi yang dipilih
sudah padat dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga nantinya akan sulit memperluas
market share suatu lembaga.
4. Promosi (Promotion)
Promosi bukan hanya sekedar alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan
juga sebagai alat dalam mempengaruhi konsumen agar terjadinya pembelian atau penggunaan
jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Dengan adanya promosi konsumen bisa mengetahaui tentang produk tersebut dan akhirnya
akan memutuskan untuk membelinya. Dengan target pasar yang berbeda-beda suatu
perusahaan harus bisa memutuskan kegiatan promosi yang tepat bagi suatu produk atau jasa.
Serta menyesuaikan dengan anggaran promosi yang dimiliki perusahaan. Ada empat sarana
promosi yang dapat digunakan:
1) Periklanan (adversiting) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank untuk
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Adapun cara yang bisa di
lakukan, yakni: Pemasangan billboard di jalan yang strategis,pencetakan brosur, dengan
menyebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan, pemasangan spanduk dan lain
sebagainya. Yang bisa menarik minat calon nasabah.
5. Orang (People)
Berdasarkan definisi di atas,orang adalah karyawan (SDM) menjadi penting (vital) dalam
sebuah proses kegiatan dan keberlangsungan perbankan syariah. SDM yang terlibat dalam
pelayanan yang nantinya bisa mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan dan
pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan seorang marketer/CEO (Chief Executive Officer) dalam
meningkatkan kualitas layanan:
1) Service People Dalam organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda,
yaitu menggandakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan baik, cepat, ramah,
teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan terhada perusahaan
yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
2) Customer Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,tentang kualitas jasa
yang pernah didapatnya dari perusahaan Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat
dengan seleksi, pelatihan, motivas, dan manajemen dari sumber daya manusia.
BAB VI
MENGELOLA SDM
BAB VII
MENGELOLA SDM
Peran HRD di sini antara lain mengelola data karyawan, mencatat cuti, lembur, dan daftar
kehadiran karyawan, mengatur pendaftaran kepesertaan dan pelaporan BPJS, serta menyusun
surat penawaran kerja (offering letter).
Legal
Model MSDM ini mengutamakan fungsi legal HRD untuk memastikan perusahaan berjalan
di dalam koridor hukum ketenagakerjaan. Peran ini membutuhkan pemahaman mendalam
tentang peraturan perundangan-undangan yang berhubungan dengan industri dan tenaga
kerja, minimal pengetahuan tentang UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja beserta aturan
turunannya seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, dan Peraturan
Presiden.
Peran HRD di sini antara lain membuat dokumen perjanjian kerja, menyusun peraturan
perusahaan, mewakili perusahaan dalam perjanjian kerja bersama dengan serikat pekerja, dan
menangani pemutusan hubungan kerja (PHK).
Finansial
Model manajemen SDM ini mengutamakan fungsi finansial HRD untuk merancang paket
kompensasi dan benefit karyawan yang adil dan memuaskan. HRD juga terlibat dalam
penggajian, pemberian tunjangan dan bonus, serta fasilitas kredit dari kantor.
Fungsi finansial HRD di sini dapat meliputi perhitungan gaji karyawan termasuk PPh 21 dan
iuran BPJS, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), pemberian bonus dari laba usaha,
penyusunan struktur dan skala upah, penyesuaian dan kenaikan gaji,
pembayaran reimbursement, perhitungan upah lembur, serta perhitungan uang makan dan
transportasi.
Manajerial
Model manajerial lebih fokus pada fungsi HRD dalam perencanaan, pengelolaan, dan
pengawasan karyawan di perusahaan untuk menjaga produktivitas. HRD berperan
dalam merekrut kandidat yang tepat dan memberhentikan kandidat yang tidak tepat,
melakukan penilaian dan evaluasi kinerja, serta menyiapkan kandidat untuk pengisian peran
atau promosi, rotasi, dan demosi.
Peran manajerial HRD juga meliputi pelatihan dan pengembangan karyawan untuk
meningkatkan skill dan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan. Model ini
mensyaratkan keterampilan manajerial yang baik.
Humanistis
Model manajemen sumber daya manusia ini lebih mengutamakan peran HRD dalam
mengelola karyawan sebagai manusia dan aset perusahaan, bukan sekadar tenaga kerja.
Setiap karyawan memiliki tujuan personal, misalnya ingin menguasai keterampilan baru,
menjalani karier sesuai minat, dan mengembangkan potensi diri dengan tantangan peran dan
tanggung jawab baru.
Fungsi HRD di sini adalah membantu setiap karyawan mencapai tujuan mereka seiring
dengan tujuan perusahaan. Karyawan yang mendapat pemenuhan diri akan lebih bahagia,
loyal, dan memiliki moral yang tinggi. Pada akhirnya ini akan berdampak pada peningkatan
produktivitas.
Ilmu perilaku
Model manajemen SDM ini berdasar pada ilmu perilaku atau psikologi dalam mengelola
karyawan perusahaan. Ilmu perilaku berguna untuk mengarahkan karyawan pada tindakan
yang tepat dan positif, yang kemudian dapat mendorong kontribusi mereka dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
HRD harus bisa menjadi partner konseling bagi karyawan, menampung keluhan, serta
menawarkan solusi jitu untuk memecahkan masalah. HRD juga menggunakan pengetahuan
untuk memahami karakter, sikap, dan perilaku karyawan. Contohnya, menentukan karakter
yang cocok untuk sebuah peran di organisasi atau mengembangkan bakat-bakat di dalam
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://employers.glints.id/resources/6-model-manajemen-sumber-daya-
manusia-
http://rtulus.mhs.uksw.edu/2013/07/pemodalan-proses-bisnistugas-5.html?m=1
https://www.hestanto.web.id/bauran-pemasaran-marketing-mix/
https://www.slideshare.net/Andimega29/penetapan-pasar-sasaran-penempatan-
produk
https://pintek.id/blog/segmentasi-pasar/
https://accurate.id/marketing-manajemen/10-strategi-pemasaran
https://ahmadsukhron28.blogspot.com/2017/10/identifikasi-dan-analisis-
peluang-usaha.html?m=1