Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

UMKM KOPERASI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : UMKM dan Koperasi
Dosen Pengampu :

Oleh :
ANGELINA ANGGARA TUNYANAN
NIM : 202066001
KELAS : A
PRODI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PAPUA
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “UMKM Koperasi”
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran UMKM Koperasi.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia
prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Manokwari, 21 Oktober 2021

Penulis
Angelina Anggara Tunyanan (202066001)
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Usaha Kecil ......................................................................... 1
B. Perkembangan UMKM Koperasi di Indonesia ...................................... 1
C. Peluang dan Tantangan UMKMK.......................................................... 1
BAB II KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL
A. Pengertian Kewirausahaan ................................................................... 2
B. Karakteristik Wirausaha......................................................................... 2
BAB III PELUANG USAHA
A. Identifikasi Peluang Usaha UMKMK................................................... 3
B. Cara-Cara memasuki UMKMK............................................................. 3
BAB IV MENGELOLA PEMASARAN USAHA KECIL
A. Strategi Pemasaran................................................................................ 4
BAB V MENGELOLA PEMASARAN USAHA KECIL
A. Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran, Pemosisian
Bauran Pemasaran.................................................................................. 5
BAB VI MENGELOLA SDM
A. Organisasi Pengelolaan SDM............................................................... 6
BAB VII MENGELOLA SDM
A. Manajemen Mengelola SDM................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Usaha Kecil


Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil yang diatur dalam undang-undang.
Dengan kata lain, usaha kecil adalah setiap usaha yang dilakukan oleh perseorangan atau
badan hukum yang menjalankan kegiatan dalam bidang ekonomi yang dilakukan secara
sederhana dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan batasan-batasan tertentu.
Atau dengan kata lain usaha kecil merupakan usaha yang dibangun dalam skala kecil, modal
kecil serta cakupan pasar kecil. Namun melihat kesempatan yang besar membuat usaha kecil
dapat memberikan penghasilan yang cukup lumayan.
Usaha kecil merupakan usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung
dengan kegiatan operasi dan juga dengan sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam
kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari 50 orang. Usaha
kecil memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

 Manajemen tergantung pemilik.


 Modal disediakan oleh pemilik sendiri.
 Skala usaha dan jumlah modal relatif kecil.
 Daerah operasi usaha bersifat lokal.
 Sumber daya manusia yang terlibat terbatas.
 Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari.
 Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional.
 Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara ekonomis.

Kelemahan dan Kelebihan Usaha Kecil


Kelemahan Usaha Kecil
Kelemahan usaha kecil adalah sebagai berikut ini:

 Modal terbatas.
 Kreadibilitas.
 Permasalahan pegawai.
 Tingginya biaya langsung.
 Keterbatasan kualitas produk.
Kelebihan Usaha Kecil
Kelebihan dari usaha kecil adalah sebagai berikut ini:

 Usaha milik pribadi.


 Motivasi yang lebih tinggi.
 Fleksibelitas yang tinggi.
 Minim birokrasi.
 Melayani pasar lokal/ domestik.
 Produk/ jasa tidak menarik perhatian.

Jenis-jenis Usaha Kecil


Usaha kecil di Indonesia dikelompokkan menjadi dua kaegori, yakni sektor manufaktur dan
sektor jasa. Terdapat pula penggolongan ke dalam sktor formal dan informal. Ada banyak
ragam jenis usaha kecil yang bisa dimasuki oleh wirausahawan, antara lain:

 Usaha manufaktur (Manufacturing Business) yaitu usaha yang mengubah input dasar
menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. contoh: pengrajin tahu, pengrajin
rotan.
 Usaha Dagang (Merchandising Business) yaitu usaha yang menjual produk kepada
konsumen. Contoh: usaha toko swalayan, toko kelontong.
 Usaha Jasa (Service Business) yaitu usaha yang menghasilkan jasa, bukan
menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Contoh: warung internet jasa
periklanan, jasa bengkel motor, jasa salon.

B. Perkembangan UMKM Koperasi di Indonesia

Berbalik pada UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan “Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atasazas kekeluargaan.” Telah di katakan dalam ayat
tersebut bahwa perekonomian disusun atas azas kekeluargaan dimana koperasi beroperasi
juga atas azas kekeluargaan yang bertujuan mensejahterakan anggotanya dan bukan
berazaskan akan kepentingan individu atau badan usaha tertentu seperti pada realitanya
yang sering kita temui.

Koperasi yang seharusnya adalah koperasi yang ingin mensejahterakan


anggotanya/peminjam dan bukan mencekik sang peminjam dengan mengenakan bunga
yang begitu besar kepada peminjam/anggota. Inilah salah satu koperasi yang dikatakan
tidak aktif dimana secara umum pada saat ini koperasi mengalami kemajuan atau
perkembangan yang sangat pesat.

Namun seperti yang dicontohkan di atas, walaupun saat ini koperasi mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan namun bukan berarti tidak ada koperasi
yang tidak aktif atau koperasi yang gulung tikar. Banyak hal yang menyebabkan
koperasi-koperaasi di Indonesia mengalami kebangkrutan yang dikarenakan diantaranya
yaitu kegiatan operasional tidak berdasarkan prinsip, nilai dan azas koperasi, buruknya
manajemen koperasi baik manajemen keuangan maupun manajemen SDM serta
minimnya partisipasi anggota akibat kurangnya pendidikan akan perkoperasian.

Penyebab yang paling sering dialami koperasi-koperasi Indonesia adalah mengalami


kurangnya modal usaha yang juga disebabkan oleh tidak disiplin administratif oleh
anggota serta tidak adanya kemitraan yang dijalin oleh koperasi. Hal diatas diperkuat oleh
data Laporan Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2000 – 2010  yang dimana terdapat
88.930 koperasi aktif dan 14.147 koperasi yang tidak aktif pada tahun 2000 dan
mengalami peningkatan pada tahun 2001 sebesar 89.756 koperasi yang aktif dan 21.010
koperasi yang tidak aktif. Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat pertumbuhan koperasi
yang aktif juga diikuti oleh peningkatan koperasi yang tidak aktif. Sangat disayangkan
jika koperasi hanya bertumbuh secara kuantitas dan bukan secara kualitas.

Berbeda dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami
peningkatan yang sangat menggembirakan dikarenakan berhasil menyumbangkan 57%
dari PDB (di dukung oleh data BPS tahun 2006 - 2010) dimana UMKM meningkat bukan
hanya dari segi kuantitas melainkan tenaga kerja, modal serta asset mereka. UMKM juga
dikatakan usaha ekonomi produktif yang cukup kuat, sekalipun terjadi gejolak atau krisis
mereka tidak terkena dampak yang begitu menyedihkan. Hal tersebut dikarena prinsip
kemandirian yang dimiliki yang artinya mereka memiliki modal sendiri dan tidak terlalu
bergantung pada lembaga lain sehingga membuat mereka kokoh hingga saat ini dan
menjadi katup perekonomian negara.

Berdasarkan masalah-masalah yang dialami oleh koperasi dan UMKM di Indonesia


penulis menganalisis dan memiliki strategi penyelesaian masalah-masalah tersebut yang
mereka alami agar tak terulang kembali dan terus meningkat baik secara kuantitas
maupun kualitas. Strategi yang penulis sarankan, baik bagi pemerintah khususnya
Menteri Koperasi dan UMKM, anggota serta pengurus koperasi di seluruh Indonesia dan
para owner UMKM di seluruh Indonesia untuk agar memiliki komitmen yang kuat untuk
meningkatkan perekonomian Indonesia melalui cara-cara berikut, diantaranya:

1. Penyediaan modal dan akses kepada sumber dan lembaga keuangan. Ditambah


dengan pemberian kemudahan (bukan berbelit-belit) dalam mengurus
administrasi untuk mendapatkan modal dari lembaga keuangan. Dapat juga
melalui pengefektifan dan pengefisienan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
yang telah disediakan oleh pemerintah sebelumnya.
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kompetensi SDM. Melalui pendidikan
dan pelatihan baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh koperasi atau
UMKM itu sendiri. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas SDM, mereka
perlu “dibangunkan” kembali mengapa mereka berada di koperasi, orang yang
masih konsisten berusaha mengembalikan mindset orang yang  tidak aktif agar
mereka mau berorganisasi khususnya koperasi berdasarkan asas dan prinsip-
prinsip yang telah ditetapkan.
3. Meningkatkan kemampuan pemasaran UMKMK. Pemberian pendidikan
mengenai pemasaran atau dengan cara membuka/merekrut tenaga profesional
yang ahli dalam hal pemasaran.
4. Meningkatkan akses informasi usaha bagi UMKMK.
5. Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku usaha
(UMKMK, Usaha Besar dan BUMN).
6. Melakukan/membuat program goes to goal, yaitu langsung ke tujuan atau
sasaran. Dilakukan dengan cara memberikan bantuan baik modal, konsep, dan
hal-hal yang dibutuhkan oleh koperasi dan UMKM atau dengan membidik
para individu yang memiliki jiwa enterpreneur dengan tetap adanya prinsip
prudensial dan adanya manager investasi (meminjam istilah perbankan syariah
dimana nasabah yang telah diberi pinjaman tetap terus mendapat pengawasn
atau layanan prima dalam pengolahan dana)

C. Peluang dan Tantangan UMKMK

Peluang untuk para pelaku UMKM menjalankan usahanya, perhatian penuh kepada
UMKM dari pemerintah dengan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati untuk membantu pelaku UMKM dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak
penundaan pembayaran pokok, dan pemberian tambahan kredit modal kerja. Peluang
lain untuk UMKM adalah berupa Pencanangan gerakan 100.000 Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM).
Dalam menghadapi tantangan UMKM bahwasanya hal yang paling mendasar
adalah membangun dan membentuk jiwa dan potensi entrepreneurship karena bila
tidak memiliki jiwa dan potensi entrepreneurship maka
semangat dan motivasi untuk menjadi wirausaha sulit untuk dikembangkan, selain itu
pengenalan dan penggunaan teknologi informasi yang sudah masuk pada era
digitalisasi menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM untuk melek teknologi
dan bersaing di pasar e-commerce. Tantangan lainnya adalah pelaku UMKM harus
menjaga kearifan lokal agar budaya nusantara dan mencintai produksi dalam negeri
tetap menjadi prioritas agar pasar di Indonesia tidak diserbu oleh produk-produk dari
luar negeri. Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan UMKM yang berdampak
terhadap rendahnya pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat menyebabkan turunnya
dayabeli masyarakat tersebut dan turunnya produksi bagi ekonomi rakyat, yang
nantinya akan menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup
tertutama kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
BAB II
KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL

A. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata
yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki,
sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud. Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang
melakukan sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.

Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan, istilah


kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris.

Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari


kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan
pengelola usaha. Maka pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan,
mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik
agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Tujuan Kewirausahaan
Dalam memainkan usaha, ketika seorang wirausahawan membuat perencanaan, pasti
memiliki tujuan. Besar ataupun kecil, kegiatan kewirausahaan ini berdampak pada
kehidupan.

1. Mendukung Munculnya Usaha-usaha Kecil


Suatu kegiatan kewirausahaan yang muncul, pasti melibatkan banyak orang untuk
mendukung berjalannya suatu usaha. Keterlibatan sumber daya manusia ini, boleh diakui
secara langsung atau tidak, akan membentuk karakter-karakter baru sebagai pelaku usaha.
2. Kesejahteraan Masyarakat Terangkat
Lesunya perekonomian akibat pandemi, berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan
dalam masyarakat. Namun masih adanya beberapa kegiatan ekonomi yang berjalan,
diharapkan mampu memberikan sokongan bagi perekonomian nasional. Dengan berbekal
konsep kewirausahaan yang kuat, maka inovasi baru akan muncul, dengan demikian, ruang-
ruang usaha baru akan muncul, sehingga menekan angka pengangguran.

3. Menumbuhkan Semangat Berinovasi


Ketika seseorang dalam kondisi suatu tekanan tertentu, kadangkala akan memicu semangat
berpikir yang berbeda dengan sebelumnya. Tidak jarang, inovasi-inovasi baru akan muncul
dari kondisi yang semacam ini. Maka, jika dimaknai dengang sikap yang positif, pandemi ini
juga memiliki peran, membentuk pribadi seseorang untuk maju.

B. Karakteristik Wirausaha

Definisi Karakteristik Wirausaha


Karakteristik wirausaha dapat didefinisikan sebagai hal yang berhubungan dengan ciri khas,
perilaku, watak, tabiat, sikap serta tindakan seseorang terhadap untuk mewujudkan gagasan
inovatif ke dalam dunia usaha.

Sikap dan tindakan tersebut biasanya mencakup sebagian besar sikap dan tindakan seorang
wirausahawan dalam kesehariannya. Karakteristik wirausaha dianggap berhasil setelah sikap
keseharian, berupa komitmen dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati.

Karakteristik wirausaha, berikut ini adalah penjelasannya.

1. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses. Apalagi
jika Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan yang jujur akan
membuat usaha berkembang dengan pesat.

2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan
pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

3. Kreatif dan inovatif


Memiliki kreativitas dan inovasi merupakan bagian dari karakteristik wirausaha.
Kreativitas memungkinkan Anda untuk menciptakan hal yang berbeda. Apalagi
kreativitas tersebut ditunjang dengan inovasi, maka usaha yang sedang Anda jalankan
dapat menarik minat para pelanggan. Oleh karena itu, tumbuhkan sifat kreatif dan inovatif
untuk mengembangkan usaha.
4. Berkomitmen tinggi
Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan memiliki komitmen yang
tinggi serta memegang teguh prinsip, usaha akan berkembang dan mencapai kesuksesan.

5. Mandiri serta realistis


Salah satu karakteristik yag harus dimiliki ketika berwirausaha adalah mandiri dan
realistis. Hal ini karena ketika berwirausaha membutuhkan kemampuan untuk mengambil
keputusan cepat. Seorang wirausahawan harus menjadi mandiri dan realistis jika ingin
usaha yang digelutinya berkembang dengan pesat.

6. Memiliki keterampilan personal


Ketika terjun berwirausaha, Anda harus memiliki keterampilan personal. Hal ini
dikarenakan Anda harus mampu mencari, memanfaatkan setiap peluang, berkomunikasi,
dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat menguntungkan usaha yang
sedang dijalani.

BAB III

PELUANG USAHA

A. Identifikasi Peluang Usaha UMKMK

Peluang usaha, baik usaha yang ada di sekitarnya maupun yang ada diluar daerahnya ataupun
usaha yang sudah di ketahui sampai yang belum diketahui. Identifikasi berarti tanda kenal
diri, atau penetapan identitas seseorang, benda atau sebagainya. Sedangkan peluang berarti
kesempatan baik yang jangan disia-siakan. Usaha merupakan kegiatan dengan mengerahkan
tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, identifikasi peluang usaha
merupakan penetapan kesempatan yang baik untuk menciptakan suatu kegiatan dengan
mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai tujuan tertentu.

Cara Mengidentifikasi Dan Menganalisis Peluang Usaha Baru

 Tidak selalu jelas apakah keadaan tertentu yang dihadapi seorang entrepreneur
merupakan sebuah masalah atau sebuah peluang (opportunity). Peluang yang tidak
dimanfaatkan, merupakan masalah bagi entrepreneur.
 David B. Gleicher mengungkapkan bahwa sebuah masalah merupakan suatu hal
yang mengurangi kemampuan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya.
Sedangkan peluang merupakan sesuatu yang memberikan kesempatan untuk
melampaui sasaran yang ditetapkan.
 Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang
mungkin dan layak untuk mewujudkannya. Adapun persyaratan pokok dalam
memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme,
bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan
mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
 Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari, asal saja
wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap
wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju. Untuk
menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus
berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
1. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan.
2. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
3. Harus mendengarkan saran-saran orang lain.
4. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi.
5. Pandai berkomunikasi.

C. Cara-Cara Memasuki UMKMK

1. Lebih Realistis

Saat membuat model bisnis, carilah referensi dari sekitar Anda. Mana bisnis yang sukses disekitar Anda,
amati lalu pelajari apa yang Anda bisa kembangkan dan inovasikan. Jika Anda tidak bisa menemukannya,
entah ide Anda yang begitu jenius atau ide bisnis anda tidak realistis

2. Jangan menginvestasikan uang sendiri


Karena berbisnis merupakan hal yang banyak resiko, maka carilah partner sebagai pemilik modal.
Sehingga jika semuanya tidak berjalan sesuai rencana, uang Anda tidak habis seluruhnya. Lagipula
setiap  memerlukan partner.
3. Perbudak diri sendiri

Jika Anda tidak mau bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi hingga kesehatan Anda, maka
berbisnis tidak cocok bagi Anda. Karna saat memulai bisnis, Anda akan sulit menggaji karyawan, bahkan
yang termurah sekalipun. Jadi, karyawan Anda ialah Anda sendiri.

4. Hargai waktu

Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus
mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu,
dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim
dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan
budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

5. Rekrut karyawan dengan baik

Bagaimanapun ukuran usaha Anda, pasti ada waktunya Anda merekrut karyawan dari luar. Maka hati-hati
dalam memilah-milahnya, lakukan rekrutmen yang tak tergesa-gesa, perlakukan hal itu sepenting saat
Anda memulai usaha. Sangat disayangkan saat seorang pemilik usaha memiliki visi yang baik bagi
perusahaannya, namun si karyawan tidak memiliki visi yang sama bahkan cenderung menghalangi visi
tersebut.

6. Jual kelebihannya, bukan harganya

Saat memulai usaha sudah tentu yang Anda pikirkan adalah bagaimana memasarkannya. Namun berkutat
pada hal itu dan bersaing pada harga, hanya akan membuat Anda menjual produk dengan harga pas-pasan
atau bahkan dibawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan
kepadanya bahwa produk Anda memiliki harga tinggi karena memiliki kualitas yang tinggi pula.

7. Ketahui angka dasar


Ketahui berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk memulai sebuah usaha, mulaidari kantor atau
toko, listrik, asuransi, karyawan, stock barang, transportasi, tinta printer, kertas, pulsa modem, gadget, dll.
Lalu bagi semua itu dengan berapa hari Anda akan buka selama setahu, itulah harga dasar, jumlah
minimum yang harus Anda dapatkan setiapharinya. Jika Anda belum pernah mencoba untuk memikirkan
itu, coba pikir ulang.
8. Gunakan teknologi terbaru

Teknologi anyar seperti aplikasi & penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan
membuat perusahaan kecil bisa bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya
yang ada di pasaran.

9. Perlakukan vendor dengan baik


Perlakukan vendor dan supplier  sama special-nya seperti pelanggan, dengan begitu bisa saja mereka akan
memberikan diskon saat pembelian besaran tertentu. Tentu seharusnya dilakukan secara tulus, hal ini akan
menjalin hubungan yang baik dengan mereka serta berharap akan ada peningkatan volume dimasa
mendatang. Dampak lainnya bisa saja mereka akan memaklumi beberapa pembayaran kita yang telat
kedepannya.
10. Jadilah yang terbaik

Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik.
Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of
mouth akan menyebar.
BAB IV
MENGELOLA PEMASARAN USAHA KECIL

A. Strategi Pemasaran
Di dalam suatu bisnis, ada tiga faktor yang merupakan penentu harga jual barang dan jasa
yang meliputi produksi, pemasaran, serta konsumsi. Sehingga, pemasaran dapat dikatakan
sebagai penghubung produsen dan konsumen.
Fungsi Strategi Pemasaran
Terdapat empat garis besar yang dapat menjelaskan tentang fungsi strategi pemasaran.
Berikut ulasannya:

1. Terdapat standar penilaian prestasi kerja anggota pada bidang usaha maupun
perusahaan. Dengan standar ini, maka pengawasan kualitas dan mutu bisa menjadi
semakin efektif.
2. Sebagai alat bantu dalam meraih berbagai tujuan perusahaan dalam jangka waktu
panjang dan pendek.
3. Untuk mengatur jalannya bisnis. Sehingga, koordinasi tim pemasaran bisa berjalan
secara efektif dan sesuai dengan target.
4. Akan meningkatkan motivasi pada bisnis yang tengah dilakukan. Strategi pemasaran
mengharuskan para pelaku bisnis agar bisa memperkirakan jalannya bisnis pada masa
yang akan datang. Serta bisa memberi semangat usaha sehingga bisnis bisa berjalan
optimal.

Tujuan dari kegiatan strategi pemasaran berdasar pada ulasan di atas meliputi:

1. Menjadi kegiatan dalam pengembangan kemampuan bisnis agar bisa melakukan


adaptasi.
2. Untuk dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan pemasaran.
3. Dipakai untuk media ukur dari hasil pemasaran berdasar pada standar prestasi yang
telah ditentukan.
4. Supaya tim pemasaran bisa meningkatkan kualitas koordinasi diantara individu-
individu di dalamnya.

B. Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran, Pemosisian Bauran Pemasaran

 Pengertian Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk membagi
kelompok konsumen ke beberapa kategori seperti kebutuhan, karakteristik maupun perilaku
yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu.

Pelaksanaan segmentasi pasar membutuhkan beberapa proses dan tahapan yang turut serta
wajib dilakukan menggunakan aporisma supaya mencapai sasaran yang diinginkan.

Sederhananya, segmentasi pasar juga bisa didefinisikan menjadi proses identifikasi serta
analisis pembeli terhadap produk dan keterkaitan antara disparitas ciri konsumen yang ada di
pasar.

penting diantara empat hal yang sudah disebutkan diatas. Dengan adanya market
segmentation sebuah perusahaan mampu lebih gampang pada menaruh suatu pelayanan yang
sinkron segmentasinya.

2. Membuat strategi pemasaran dapat lebih terarah


Dengan adanya market segmentation taktik pemasaran pasar homogen mampu lebih terarah,
termasuk waktu menyusun harga, produk, distribusi, dan promosi. Selain itu, memakai
adanya segmentasi pasar pengelompokkan pasar sebuah perusahaan bisa lebih terarah
termasuk dalam mengarahkan dana & usahanya ke pasar yg lebih menguntungkan.

3. Dapat digunakan buat merencanakan bisnis dan mengevaluasi target


Dengan adanya segmentasi pasar, sebuah perusahaan mampu melakukan evaluasi terhadap
semua aktivitas pemasaran sebelumnya. Hal itu tentunya bisa membantu perusahaan supaya
mampu mengetahui taktik pemasaran yang sinkron menggunakan ciri pasar supaya mampu
sebagai acuan waktu akan menciptakan perencanaan usaha kedepannya.

4. Dapat mengenal lawan perusahaan


Sesudah perusahaan tahu pembeli yang terdapat dalam segmen pasar, selanjutnya perusahaan
jua mampu mengenal siapa saja yang termasuk kompetitor pada sebuah segmen yang sama.
Selain itu, aktivitas kompetitor jua mampu diketahui sang perusahaan. Dengan demikian,
maka perusahaan mampu mencontoh & memeriksa taktik pemasaran yang dilakukan sang
competitor tadi supaya mampu merogoh perhatian konsumen.

Manfaat segmentasi pasar


Berikut enam manfaat segmentasi pasar, seperti:

 Ide pemasaran suatu perusahaan lebih terarah


 Membantu perusahaan dalam mengatur produk
 Membantu perusahaan mendapatkan pasar segmentasi
 Memudahkan perusahaan buat mengatur budget
 Meningkatkan daya tarik konsumen
 Memperoleh posisi yang menguntungkan.

Jenis-jenis segmentasi pasar

Agar penjualan mencapai hasil yang maksimal atau mendapat target pasar yang sempurna,
maka ada lima jenis segmentasi pasar yang perlu dilakukan oleh para pelaku usaha, di
antaranya:

1. Segmentasi perilaku

Segmentasi ini membagi konsumen menurut pengetahuan, loyalitas, respon dan penggunaan
konsumen terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan. Anda juga mampu membaginya
menurut seberapa akbar manfaat yang diperoleh konsumen.

Contohnya, apabila Anda menjual kuas make-up, lakukan kenaikan pangkat online Anda
pada lokasi yang menjual make-up. Hal ini akan menaruh Anda peluang lebih besar.

2. Segmentasi psikografis

Segmentasi ini membagi konsumen menurut hal yang disukai, aktivitas yang dilakukan dan
pendapat konsumen. Dengan istilah lain, segmentasi ini serius dalam dimensi psikologis,
misalnya hobi dan ketertarikan.

3. Segmentasi demografis

Strategi ini membagi konsumen menurut ciri generik konsumen, seperti usia, gender,
pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan lainnya. Segmentasi ini sebenarnya relatif gampang
dilakukan lantaran jumlah konsumen. Tetapi juga relatif sulit lantaran pangsa pasarnya sangat
luas. Sehingga membutuhkan bisnis yang lebih besar dan pembagian yang lebih rinci supaya
menerima konsumen yang sangat sesuai.

4. Segmentasi geografis

Strategi ini membagi konsumen menurut unit geografis yang berbeda, misalnya negara,
provinsi, kabupaten/ kota, & sebagainya. Dalam hal ini, Anda dapat menggabungkan
segmentasi geografis memakai segmentasi demografis.

5. Segmentasi waktu khusus


Segmentasi ini serius dalam pelaksanaan pemasaran dalam saat-saat tertentu. Misalnya, bila
Anda mempunyai bisnis fotografi, maka Anda bisa membuka stan-stan fotografi pada sekolah
atau universitas yang sedang menyelenggarakan wisuda.

 Pengertian Penentuan Pasar

Penentuan Pasar adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu
atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan
ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama
adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka
dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi
pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya
sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-
bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi,
dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan
dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu:

1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya


dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan
pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis
produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin
tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala
macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang
tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu
mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk
mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai
dengan daya beli masing-masing.

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan


dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk
adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen.

 Pengertian Pemosisian Bauran Pemasaran


Pemosisian, atau penentuan posisi  (product positioning) adalah tentang menempatkan
produk di mata konsumen dan diantara produk lainnya di pasar. Itu penting untuk
mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap nilai dari sebuah produk.
Strategi pemosisian produk
Mengembangkan pemosisian produk melibatkan dua tujuan inti:

 Memenuhi kebutuhan pelanggan melalui harga, fitur dan atribut produk. Ini adalah
tentang cara perusahaan memuaskan konsumen melalui produk mereka.
 Membedakan produk dari produk pesaing. Ini adalah tentang mendorong konsumen
untuk lebih menyukai produk perusahaan dan tentang memenangkan persaingan di
pasar.

Perusahan kemudian memikirkan cara untuk mencapai kedua tujuan dengan mengembangan
produk dan bauran pemasaran yang sesuai. Hasil akhirnya adalah nilai jual yang unik.

Secara umum, pengembangan posisi untuk produk baru melibatkan beberapa tahap berikut:

 Mensegmentasi pasar melalui variabel demografis, psikografis, atau geografi. Tujuan


utama adalah memetakan kebutuhan pelanggan dan memahami persepsi mereka secara
lebih spesifik. Untuk produk massal, perusahaan mungkin mengabaikan tahap ini.
 Memilih segmen pasar target di mana perusahaan akan memfokuskan upaya
pemasaran dan menjual produk. Segmen harus menguntungkan dalam jangka panjang.
 Mengidentifikasi fitur-fitur produk yang dianggap penting bagi konsumen di pasar
target. Itu mungkin adalah harga, kualitas bahan yang digunakan, fitur, kinerja, desain
atau bahkan ukuran produk.
 Mempersiapkan peta posisi produk baru. Perusahaan memilih karakteristik produk
untuk dibandingkan  dengan beberapa produk pesaing di pasar. Untuk menghasilkan
penilaian yang obyektif, mereka mungkin mengembangkan riset kualitatif untuk
mengetahui persepsi konsumen.
 Memutuskan jenis produk yang menjadi fokus pengembangan dan peluncuran. Hasil
akhir dari pemetaan posisi adalah proposisi jual yang unik, yang mana tidak hanya
memuaskan pelanggan tetapi juga membedakannya dengan produk pesaing.
 Memantau posisi setelah meluncur ke pasar. Perusahaan melihat apakah produk perlu
direposisi atau tidak. Itu biasanya melibatkan perubahan pesan kampanye iklan untuk
mempengaruhi persepsi konsumen.

Jenis pemosisian produk


Pemosisian adalah tentang menciptakan persepsi di mata pelanggan melalui serangkaian
karakteristik dari produk. Itu dapat melalui:

 Harga. Harga harus sebanding atau lebih tinggi dari nilai yang dipersepsikan
pelanggan. Jika harga lebih tinggi, konsumen tidak puas. Produk massal menggunakan
harga rendah. Sedangkan, produk terdiferensiasi mengandalkan keunikan sebagai
justifikasi terhadap harga yang lebih tinggi.
 Kualitas. Perusahaan membuat produk bebas dari segala kekurangan atau cacat
sehingga dapat memuaskan pelanggan. Itu tidak hanya tentang penampilan fisik, tetapi
juga elemen non fisik seperti kinerja, keandalan, dan daya tahan.
 Kenyamanan. Ini adalah tentang menciptakan kehidupan yang lebih mudah bagi
pelanggan. eCommerce menawarkan kenyamanan kepada konsumen karena mereka
dapat berbelanja di mana saja dan kapan saja. Mereka tidak harus mengeluarkan biaya
hanya untuk mengunjungi toko konvensional.
 Pelayanan pelanggan. Ambil contoh furniture. Produk mungkin standar dengan harga
yang relatif mirip dengan pesaing. Namun, sebuah perusahaan mungkin menawarkan
layanan gratis untuk memasangnya di rumah pelanggan. Pelanggan puas dan ingin
membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis, yang
terkendali (produk, harga, tempat dan promosi) yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Pengertian lain bauran
pemasaran yakni strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang
pemasaran. Hampir semua perusahaan melakukan strategi ini untuk mencapai tujuan
pemasarannya, apalagi dalam kondisi persaingan yang sangat ketat. Dalam dunia perbankan,
bauran pemasaran menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yakni Produk (product), harga (price), tempat
(place), dan promosi (promotion). Sementara menurut Boom dan Bitner menambah dalam
bisnis jasa, bauran pemasaran di tambah 3p yakni: Orang (people), bukti fisik (physical
Evidence), proses (Process). Dari penjelasan ini, bahwa dapat disimpulkan secara
keseluruhan konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk jasa digabungkan
menjadi 7P. Adapun kegiatan yang di maksud dalam marketing mix, 7P yaitu :

1. Produk (Product)
Produk adalah pemahaman produsen atau “sesuatu” baik yang berwujud fisik maupun tidak,
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pendapat lain mengatakan bahwa produk merupakan keseluruhan obyek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.9 Dan perlu diperhatikan bahwa dalam
produk konsumen tidak hanya membeli benefit dan value dari produk tersebut.

Dari dua difenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang baik
secara fisik atau tidak yang akan kita jual kepada konsumen dan memiliki lebel atau (brand)
yang ditawarkan dalam produk tersebut. Produk akan terus berkembang sesuai kebutuhan
yang ada di masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan cara melihat pangsa pasar dan
menganalisa kebutuhan dari keinginan masyarakat terhadap produk yang akan digunakan,
sehingga bisa memberikan nilai yang bermanfaat (kualitas yang baik) kepada konsumen atas
produk yang kita tawarkan.
Untuk menarik konsumen agar produk yang ditawarkan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka perlu strategi dalam mengembangkannya, adapun strategi dalam
mengembangkan produk,10 sebagai berikut:

1) Penentuan Logo dan Moto

Logo merupakan ciri khas dari suatu bank sedangkan moto adalah kata yang mendorong bank
dalam melayani kebutuhan masyarakat. Maka dari itu logo dan moto harus dirancang dengan
benar sehingga masyarakat atau nasabah bisa dengan mudah ingat.

2) Menciptakan Merek

Jasa yang ditawarkan oleh bank perlu diberikan merek tertentu. Merek bisa berupa simbol,
istilah, nama, desain atau kombinasi dari semuanya, yang melambangkan suatu lembaga
tersebut, sehingga merek satu lembaga dengan lembaga lain hampir tidak ada merek yang
sama. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan merek:

 Mudah diingat
 Terkesan hebat dan modern
 Memiliki arti (dalam arti positif)
 Menarik perhatian

3) Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Namun dalam dunia perbankan, kemasan
diartikan pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah, pembungkus dalam bidang
jasa, misalnya buku tabungan, cek, bilyet.

4) Keputusan Label

Label merupakan bagian dari kemasan, yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan.
Dalam lembaga perbankan biasanya tercantum cara penggunaan, misalnya pada kartu ATM.
Dalam pembuatan produk, tentu konsumen harus mengetahui manfaat produk yang akan
ditawarkan, sebagai berikut:

 Karakteristik produk yakni kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya,


kemampuan daya tahan, desain, dan kreatifitas.
 Produk sebagai kumpulan keuntungan yakni hasil suatu produk yang dibeli bisa jadi
keunggulan, dilengkapi berbagai macam fitur dalam produk untuk menunjang
kegiatan nasabah. Adanya aplikasi BSM mobile banking sehingga banyak
memberikan keuntungan kepada nasabah tanpa perlu terlibat langsung dengan
karyawan.
 Produk sebagai pemuas nilai yakni menambah nilai bagi pelanggan, manfaat dari
produk tersebut yang menciptakan kepuasan terhadap konsumen, dengan kemudahan
dioperasional dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Kartu ATM yang ketelan saat
melakukan transaksi, nasabah hanya perlu mengkonfirmasi dengan pihak bank,
dengan itu customer service bisa memblokir dan membuatkan ATM yang baru.

2. Harga (Price)
Harga merupakan jumlah yang harus dibayar oleh konsumen untuk memproleh produk yang
ia inginkan. Sebuah perusahaan menegosiasikan harga dengan masing-masing pelanggan,
dengan menawarkan diskon, menghitung biaya produksi. Untuk menyesuaikan harga dengan
penjual lain sehingga membawa produk agar sejalan dengan persepsi pembeli, sehingga
mereka menganggap harga yang ditetapkan sesuai dengan hasil atau barang yang didapatkan.
Serta harga yang sama dalam satu lingkungan juga diaggap wajar.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan harga adalah
suatu cerminan dari nilai. Harga salah satu aspek yang paling penting kegiatan pemasaran.13
Bagi perbankan yang berprinsip syariah adalah bagi hasil. Sedangkan bagi perbankan
konvensioanal harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya sewa, biaya tagih dan lain
sebagainya.

Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang akan dicapai.
Dalam penetapan harga, perusahaan memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

 Untuk bertahan hidup Dimana bank menentukan harga semurah mungkin dengan
tujuan produk dan jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya dengan untuk bunga
simpanan yang tinggi dan bunga pinjaman yang rendah tetapi dalam kondisi yang
masih menguntungkan.
 Untuk memaksimalkan laba Tujuan penetapan harga ini diharap penjualan terus
meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga yang murah atau tinggi.
 Untuk memperbesar market share Dengan harga yang murah diharapkan jumlah
pelanggan meningkat dan diharpakan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang
ditawarkan.
 Mutu produk Memberikan kesan atas produk atau jasa yang ditawarkan dengan
memiliki kualitas yang tinggi, biasanya harga jual yang ditentukan semakin tinggi
pula, namun konsumen akan merasa puas jika produk yang kita berikan berkualitas
bagus.
 Karena pesaing Penentuan harga dengan melihat pesaing. Dengan tujuan agar harga
yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, sehingga tidak adanya ketimpangan
harga.

Memilih harga tergantung keperluan, yaitu:

1. Kesesuain harga atau biaya dengan kualitas jasa, diukur melalui kualitas produk dan
pelayanan. Dengan kualitas produk yang bagus dan pelayanan. Kualitas produk harga
yaitu kelengkapanan fasilitas dari setiap produk yang ditawarkan, sehingga kesesuai
harga dan kualitas terhadap nasabah yang menggunakan akan merasa puas. Serta
pelayanan yang baik akan merasa puas dan senang, sehingga harga yang mau
dibayarkan berapun akan tidak menjadi masalah, harga potongan bulanan yang mahal
namun pelayanan juga buruk, nasabah tentu akan merasa tidak puas.
2. Keterjangkaun harga, diukur melalui tingkat harga segi biaya, diantaranya: a. Biaya
administrasi, dilihat dari setoran awal saat pembukaan rekening buku tabungan yang
murah. Maka nasabah akan banyak menggunakannya. b. Potongan harga yang tidak
terlalu tinggi, potongan perbulan yang tidak terlalu memberatkan nasabah.
3. Daya saing harga diukur dengan riset pasar dan perbandingan harga terhadap kualitas
setiap penawaran yang ditawarkan oleh pesaing. Dengan adanya setoran awal yang
murah, akan meningkatkan nasabah dalam pembukaan rekening tabungan. Lembaga
harus bisa memposisikan harga, dan pangsa pasar dijadikan untuk penentu harga.
4. Kesesuain harga atau biaya dengan manfaat, dilihat dengan segi manfaat yang bisa
memenuhi kebutuhan nasabah. Bisa dilihat dengan kelengkapan fitur dan kesesuai
spesifikasi yang ada dalam produk tabungan sehingga bisa memenuhi kebutuhan
nasabah.

3. Lokasi (Place)
Penentuan lokasi yang tepat menjadi sangat penting, apaagi bagi lembaga perbakan. Dalam
persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam
aktivitas menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kembali kepada
masyarakat. Karena dengan lokasi yang tepat, masyarakat akan mengetahaui keberadaan
lembaga perbankan tersebut, sehingga lokasi juga salah satu peranan penting dalam strategi
pemasaran.

Pemilihan lokasi tergantung keperluan, seperti:

 Lokasi untuk kantor pusat.


 Lokasi untuk kantor wilayah.
 Lokasi untuk kantor cabang
 Kantor kas
 Mesin-mesin ATM.

Sedangkan lokasi dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank, ada hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:

a) Dekat dengan lokasi pasar. Keputusan pembukaan kantor cabang atau kas dekat dengan
pasar. Sehingga pedagang bisa mudah bertransaksi dalam bisnis sehingga tidak terlalu
khawatir dengan uang tunai.

b) Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat. Mempermudah masyarakat dalam


bertransaksi dengan kantor cabang, sehingga tidak terjadi kesulitan untuk bertransaksi.

c) Dekat dengan kawasan industri dan pabrik. Mempertimbangkan pembukaan kantor


dikawasan industri, agar bisa menawarkan fasilitas tabungan bagi karyawan atau jasa lainnya.

d) Dekat dengan perkantoran. Yang menjadi target atau tolak ukur adalah karyawan kantor
dan kantor. Untuk karyawan kantor bisa melakukan penabungan pada bank yang dekat
dengan lokasi kantor, sedangkan untuk perkantoran sendiri menawarkan sistem pembayaran
gaji karyawan secara otomatis (payroll) kepada kantor atau perusahaan.

e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi. Jika lokasi yang dipilih
sudah padat dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga nantinya akan sulit memperluas
market share suatu lembaga.

4. Promosi (Promotion)
Promosi bukan hanya sekedar alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan
juga sebagai alat dalam mempengaruhi konsumen agar terjadinya pembelian atau penggunaan
jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Dengan adanya promosi konsumen bisa mengetahaui tentang produk tersebut dan akhirnya
akan memutuskan untuk membelinya. Dengan target pasar yang berbeda-beda suatu
perusahaan harus bisa memutuskan kegiatan promosi yang tepat bagi suatu produk atau jasa.
Serta menyesuaikan dengan anggaran promosi yang dimiliki perusahaan. Ada empat sarana
promosi yang dapat digunakan:

1) Periklanan (adversiting) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank untuk
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Adapun cara yang bisa di
lakukan, yakni: Pemasangan billboard di jalan yang strategis,pencetakan brosur, dengan
menyebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan, pemasangan spanduk dan lain
sebagainya. Yang bisa menarik minat calon nasabah.

2) Promosi penjualan (sales promotion) Dengan tujuan promosi penjualan untuk


meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan yang
bisa dilakukan bagi bank adalah, pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan
dengan saldo tertentu, pemberian souvenir kepada nasabah yang loyal dan lain sebagainya,
potongan harga disaat hari tertentu.

3) Publisitas (publicity) Untuk memberikan citra yang baik bisa dilakukan dengan


mengadakan kegiatan sosial, perlombaan cerdas cermat, melakukan seminar produk ke
instansi-instansi. Sehingga bisa meningkatkan pamor bank, baik secra langsung atau tidak

4) Penjualan Pribadi (Personal Selling) Usaha yang dilakukan masing-masing karyawan


bank dalam melayani dan mempengaruhi nasabah. Dalam hal ini yang berpengaruh besar
yakni customer service.

5. Orang (People)
Berdasarkan definisi di atas,orang adalah karyawan (SDM) menjadi penting (vital) dalam
sebuah proses kegiatan dan keberlangsungan perbankan syariah. SDM yang terlibat dalam
pelayanan yang nantinya bisa mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan dan
pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan seorang marketer/CEO (Chief Executive Officer) dalam
meningkatkan kualitas layanan:

 Pelatihan skill interaksi dan resolusi masalah nasabah


 Sistem dan prosuder imbal jasa untuk mobilitas kerja
 Prosedur partisisipasi tim layanan dan eksekusi layanan
 Ketertarikan norma-norma religius dan objektif universal.

Elemen orang memiliki dua aspek, yaitu:

1) Service People Dalam organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda,
yaitu menggandakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan baik, cepat, ramah,
teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan terhada perusahaan
yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.

2) Customer Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,tentang kualitas jasa
yang pernah didapatnya dari perusahaan Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat
dengan seleksi, pelatihan, motivas, dan manajemen dari sumber daya manusia.

BAB VI

MENGELOLA SDM

A. Organisasi Pengelolaan SDM

  Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci


keberhasilan perusahaan, karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang,
memasang,  mengoperasikan dan memelihara dari sistem integral dari perusahaan. Untuk
membangun perusahaan diperlukan input yang terdiri dari, material, informasi, energi, yang
di process melalui mesin, peralatan, software sehingga menghasilkan output berupa, produk
fisik maupun jasa. 
Siklus pengelolaan SDM pada umumnya merupakan tahapan dari:
Planning – Attaining – Developing – Maintaining – Retaining
Planning. Tahapan perencanaan merupakan hal paling penting bagi departemen HRD, karena
disinilah awal mula penentuan keberhasilan program HRD. Perencanaan manajemen SDM
perusahaan selayaknya selaras dengan Visi, Misi dan Sasaran Strategis (Strategic Goal)
perusahaan. Dengan memahami “arah” yang akan dituju perusahaan, departemen HRD dapat
menentukan kebutuhan-kebutuhan SDM yang dapat menunjang pencapaian tujuan & sasaran
perusahaan. Tataran teknisnya adalah; Perancangan struktur organisasi perusahaan,
Perencanaan Jumlah & kualifikasi karyawan (Man Power Planning), Job Deskripsi serta
prosedur kerja seperti apa ayang akan digunakan oleh perusahan, kebijakan-kebijakan terkait
manajemen SDM apa yang perlu dikembangkan, yang semuanya merupakan upaya untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan.
Attaining. Mendapatkan SDM yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan pekerjaan.
Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas tinggi, sesuai kualifikasi yang dibutuhkan, serta
sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, dibutuhkan adanya sistem rekrutmen dan seleksi yang
baik. Mencakup proses penentuan kualifikasi & standar kompetensi dibutuhkan, Publikasi
untuk menjaring kandidat, system seleksi administrasi, system seleksi potensi & kompetensi,
dsb. Semua hal tersebut sangat berkaitan dengan SOP rekrutmen perusahaan dan kompetensi
bagian rekrutmen terutama dalam hal seleksi (psikotes, interview skill, negotiation skill, dsb).
Termasuk aspek yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah sistem hubungan industrial
antara perusahaan dan karyawan seperti apa yang akan digunakan (PKWT dan sejenisnya).
Developing. SDM yang telah tersedia di perusahaan tentunya perlu dikembangkan
potensinya agar dapat menghasilkan kinerja yang cemerlang, oleh karena itu proses
penentunan rencana pelatihan melalui Analisa Kebutuhan Pelatihan (Training Need
Analysis), penyusunan rencana pengembangan individu (Individual Development Plan),
penyusunan Matriks Pelatihan karyawan sesuai posisinya, merupakan hal-hal yang perlu
dikembangkan di dalam tahapan ini. Masih dalam tahap ini, pengembangan jalur karir pun
menjadi suatu hal yang penting dikembangkan, hal ini berkaitan erat dengan program
pelatihan. Dengan adanya jalur karir, perencanaan pelatihan & pengembangan menjadi
semakin jelas arahnya. Selain itu, pengelolaan kinerja (performance management) menjadi
aspek yang tidak bisa diewatkan, pengelolaan kinerja mencakup hal penentuan target kerja,
serta program pembinaan (coaching) ataupun penugasan (assignment), dan monitoring
kinerja karyawan. Semua hal tersebut akan menjadi semakian lengkap & mudah jika
perusahaan telah mengembangkan standar kompetensi bagi seluruh level posisi jabatan, yang
menjadi acuan dalam pengembangan karyawan.
Mantaining. Mengelola dan mempertahankan (retention) karyawan menjadi suatu hal yang
penting dikarenakan perusahaan telah berinvestasi pada karyawan melalui program-program
pelatihan & pengembangan. Untuk mempertahankan karyawan (yang berkualitas), HRD
perlu mengembangkan system kompensasi & benefit yang kompetitif dengan industry
sejenis. Seperti standar salary yang kompetitif, dan benefit lain yang dapat diberikan
perusahaan kepada karyawan. Membangun iklim kerja yang kondusif juga merupakan hal
penting dalam tahapan ini, seperti kegiatan-kegiatan family gathering ataupun outbound
training yang berupaya membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan di perusahaan.
Retaining. Merupakan gabungan antara mempertahankan atau mengeluarkan karyawan
(rasionalisasi), mengeluarkan berarti dua hal ; memecat atau pension. Dalam hal ini
departemen HRD perlu menyiapkan strategi yang safe dalam hal melepaskan karyawan dari
perusahaan baik yang berupa rasionalisasi, pemecatan ataupun karyawan pensiun. Program
seperti Pre Pension Program serta Talent Management dalam rangka menyiapkan suksesi
para leader yang ada di perusahaan merupakan hal yang perlu dipersiapkan oleh departemen
HRD.
Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada
suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan
memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas,
pelayanan dan kualitas.
 Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti
pada produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di
sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
  Kualitas. Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka
panjang suatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia
barang/jasa yang kualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi tersebut
akan berkurang.
  Pelayanan. SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen
SDM harus disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah
harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali
membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan
SDM.

BAB VII

MENGELOLA SDM

A. Manajemen Pengelolaan SDM

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah strategi pengelolaan tenaga kerja


sebagai aset perusahaan dalam mencapai tujuan. Manajemen SDM merupakan tanggung
jawab utama HRD sebagai departemen yang menangani manusia di dalam organisasi.
 Administratif
Model manajemen SDM ini menekankan fungsi HRD sebagai administrator di perusahaan
yang menjalankan pekerjaan kepegawaian secara rutin, seperti pencatatan dan pengarsipan
data dan dokumen yang terkait dengan karyawan. 

Peran HRD di sini antara lain mengelola data karyawan, mencatat cuti, lembur, dan daftar
kehadiran karyawan, mengatur pendaftaran kepesertaan dan pelaporan BPJS, serta menyusun
surat penawaran kerja (offering letter).

 Legal
Model MSDM ini mengutamakan fungsi legal HRD untuk memastikan perusahaan berjalan
di dalam koridor hukum ketenagakerjaan. Peran ini membutuhkan pemahaman mendalam
tentang peraturan perundangan-undangan yang berhubungan dengan industri dan tenaga
kerja, minimal pengetahuan tentang UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja beserta aturan
turunannya seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, dan Peraturan
Presiden.

Peran HRD di sini antara lain membuat dokumen perjanjian kerja, menyusun peraturan
perusahaan, mewakili perusahaan dalam perjanjian kerja bersama dengan serikat pekerja, dan
menangani pemutusan hubungan kerja (PHK).

 Finansial
Model manajemen SDM ini mengutamakan fungsi finansial HRD untuk merancang paket
kompensasi dan benefit karyawan yang adil dan memuaskan. HRD juga terlibat dalam
penggajian, pemberian tunjangan dan bonus, serta fasilitas kredit dari kantor.

Fungsi finansial HRD di sini dapat meliputi perhitungan gaji karyawan termasuk PPh 21 dan
iuran BPJS, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), pemberian bonus dari laba usaha,
penyusunan struktur dan skala upah, penyesuaian dan kenaikan gaji,
pembayaran reimbursement, perhitungan upah lembur, serta perhitungan uang makan dan
transportasi.

 Manajerial
Model manajerial lebih fokus pada fungsi HRD dalam perencanaan, pengelolaan, dan
pengawasan karyawan di perusahaan untuk menjaga produktivitas. HRD berperan
dalam merekrut kandidat yang tepat dan memberhentikan kandidat yang tidak tepat,
melakukan penilaian dan evaluasi kinerja, serta menyiapkan kandidat untuk pengisian peran
atau promosi, rotasi, dan demosi.

Peran manajerial HRD juga meliputi pelatihan dan pengembangan karyawan untuk
meningkatkan  skill dan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan. Model ini
mensyaratkan keterampilan manajerial yang baik. 

 Humanistis
Model manajemen sumber daya manusia ini lebih mengutamakan peran HRD dalam
mengelola karyawan sebagai manusia dan aset perusahaan, bukan sekadar tenaga kerja.
Setiap karyawan memiliki tujuan personal, misalnya ingin menguasai keterampilan baru,
menjalani karier sesuai minat, dan mengembangkan potensi diri dengan tantangan peran dan
tanggung jawab baru. 

Fungsi HRD di sini adalah membantu setiap karyawan mencapai tujuan mereka seiring
dengan tujuan perusahaan. Karyawan yang mendapat pemenuhan diri akan lebih bahagia,
loyal, dan memiliki moral yang tinggi. Pada akhirnya ini akan berdampak pada peningkatan
produktivitas.

 Ilmu perilaku
Model manajemen SDM ini berdasar pada ilmu perilaku atau psikologi dalam mengelola
karyawan perusahaan. Ilmu perilaku berguna untuk mengarahkan karyawan pada tindakan
yang tepat dan positif, yang kemudian dapat mendorong kontribusi mereka dalam pencapaian
tujuan perusahaan.

HRD harus bisa menjadi partner konseling bagi karyawan, menampung keluhan, serta
menawarkan solusi jitu untuk memecahkan masalah. HRD juga menggunakan pengetahuan
untuk memahami karakter, sikap, dan perilaku karyawan. Contohnya, menentukan karakter
yang cocok untuk sebuah peran di organisasi atau mengembangkan bakat-bakat di dalam
organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://employers.glints.id/resources/6-model-manajemen-sumber-daya-
manusia-

http://rtulus.mhs.uksw.edu/2013/07/pemodalan-proses-bisnistugas-5.html?m=1

https://www.hestanto.web.id/bauran-pemasaran-marketing-mix/

https://www.slideshare.net/Andimega29/penetapan-pasar-sasaran-penempatan-
produk
https://pintek.id/blog/segmentasi-pasar/

https://accurate.id/marketing-manajemen/10-strategi-pemasaran

https://ahmadsukhron28.blogspot.com/2017/10/identifikasi-dan-analisis-
peluang-usaha.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai