Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan latihan simulasi koperasi dan UMKM dengan lancar
dan aman serta menyelesaikan tugas laporan akhir latihan simulasi koperasi dan UMKM dengan
baik, meskipun penulis memahami bahwa masih banyak kekurangannya.

Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pelatihan simulasi koperasi dan
UMKM sesuai dengan bahan acuan yang telah direalisasikan. Dalam laporan ini, penulis
membahas tentang kegiatan praktikum setiap minggunya. Pelaksanaan amalan simulasi koperasi
dan UMKM ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu konsultan, guru praktik Coass, rekan-rekan dan
pengurus Koptan Simulasi. Selama penulisan laporan ini, penulis menemukan bahwa masih
banyak kesalahan dan kekeliruan baik dalam pokok bahasan maupun teknik penulisan, namun
hal tersebut merupakan faktor terbesar yang penulis lakukan. Oleh karena itu, pembaca
diharapkan memberikan kritik yang membangun untuk memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.

Semoga laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan ilmu pengetahuan pembaca di dalam
koperasi dan UMKM , khususnya mengenai efisiensi pelaksanaan koperasi dan UMKM,
perhitungan dan prospek pengembangan Koperasi dan UMKM Agribisnis di masa depan.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata atau yang kurang
berkenan, akhir kata.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I...........................................................................................................................................

PENDAHULUAN........................................................................................................................

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................

1.3 Tujuan.................................................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................

BAB III.........................................................................................................................................

METODELOGI PRAKTIKUM...................................................................................................

3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum.............................................................................................

BAB IV........................................................................................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................

BAB V..........................................................................................................................................

PENUTUP....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

LAMPIRAN.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi punya peran penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Organisasi bisnis berbasis kepentingan bersama itu berhasil meningkatkan kontribusi
PDB nasional, 1,71 persen pada 2014 berturut-turut hingga mencapai 5,1 persen pada
2019. Namun, di sisi lain, jumlah koperasi di Indonesia terus menurun. Ketika
Indonesia dilanda krisis, pemerintah baru bahwa usaha besar yang dibangga-banggakan
justru sebaliknya besar bangkrut atau gulung tikar dan beban berat bagi negara dan
bangsa, sebaliknya usaha kecil dan koperasi yang dipandang sebelah mata bertahan,
bahkan berkembang. Ternyata, meskipun selama ini praktek layanan publik dirasakan
tidak adil, namun mereka mampu menunjukkan bahwa usaha kecil tetap mendayung
sampannya di antara karang-karang lautan yang berombak besar dan berubah-ubah
karena tiupan angin kencang, yang mana salah satunya adalah koperasi.
Berdasarkan undang-undang Nomor 25 tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi adalah prinsip demokrasi
(kekuatan anggota) berpihak pada anggota baik itu dalam proses keputusan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong pertumbuhan koperasi;
perlu peningkatan kualitas produk atau jasa, hasil inovasi, berdaya saing berbasis
teknologi serta pengembangan sarana-prasarana; kemudian perbaikan kualitas dan
kapasitas produksi secara kolektif, sertifikasi produk, agregasi pembiayaan; hingga
pengembangan kapasitas manajemen melalui pemberian konsultasi, pelatihan, dan
pendampingan para ahli. Hal yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana koperasi dan
UMKM salin berperan untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kendati
peran koperasi sebagai wadah dan sumber permodalan dihadapkan pada tantangan
berat. Pasca pandemi tidak hanya menjadi tantangan tetapi juga peluang koperasi
menjadi penggerak ekonomi di era ketidakpastian. Koperasi harus menjadi rekan
UMKM seperti memberikan pilihan pinjaman modal sesuai aturan koperasi untuk
pengembangan UMKM berkelanjutan. Ada yang perlu dipahami semua pihak bahwa
koperasi bukan hanya alat kepentingan ekonomi, tetapi mengandung nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia di dalamnya baik nilai sosial, gotong royong, musyawarah, juga
demokrasi. “Untuk memperbaiki dan meningkatkan koperasi di tengah-tengah
masyarakat perlu dilakukan dari dasar seperti modernisasi dan perbaikan manajemen
melalui pemilihan pengurus koperasi dengan SDM berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai:
1. Bagaimana kegiatan koperasi dan UMKM ?
2. Bagaimana laporan keuangan koperasi ?
3. Bagaimana laporan keuangan UMKM ?
4. Bagaimana perhitungan dam pembagian SHU ?
5. Bagaimana perhitungan pendapatan UMKM ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kegiatan koperasi dan UMKM
2. Untuk mengetahui laporan keuangan koperasi
3. Untuk mengetahui laporan keuangan UMKM
4. Untuk menganalisis perhitungan dan pembagian SHU
5. Untuk menganalisis perhitungan pendapatan UMKM

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh oleh kegiatan simulasi koperasi pertanian sekaligus
dari penulisan laporan akhir ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mengenai koperasi dan UMKM.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai laporan keuangan koperasi.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai laporan keuangan UMKM.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara perhitungan dan pembagian SHU.
5. Mahasiswa dapat menganalisis perhitungan pendapatan UMKM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (UU No. 25/1992). Di Indonesia, koperasi
yang pertama kali berdiri bergerak di bidang perkreditan, karena menyesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang terjerat oleh lintah darat (Siregar, 2019). Namun demikian, seiring berjalannya
waktu, dengan permasalahan masyarakat yang beragam, maka koperasi juga memiliki jenis usaha
lain. (Hasibuan, D., M, & Elidawaty Purba, 2013) mengemukakan bahwa sedikitnya terdapat 25
bentuk koperasi, yaitu : kerajinan industri, wisata, simpan pinjam, pasar, serba usaha, karyawan,
jasa, wanita, perikanan, ternak, pertanian, angkutan, pondok pesantren, KUD, KOPTI, KPRI,
ABRI, BMT, pensiun, mahasiswa, pemuda, PKL, dan nelayan. Dari 25 bentuk tersebut, dapat di
kelompokan menjadi empat jenis, yaitu koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi simpan
pinjam, dan koperasi serba usaha (Susanti, 2015). Koperasi konsumsi didirikan sebagai penyedia
kebutuhan sehari hari anggota dan masyarakat. Pada umumnya, ketika belanja, anggota akan
mendapatkan insentif yang tidak diperoleh non-anggota. Koperasi produksi berfungsi untuk
membantu kegiatan proses produksi yang dilakukan oleh para anggota. Sementara itu, koperasi
simpan pinjam merupakan penyedia pinjaman sekaligus institusi tempat menyimpan uang. Di sisi
lain, koperasi serba usaha menjalankan lebih dari satu usaha, misalnya produksi dan konsumsi
atau simpan pinjam dan konsumsi (Nurfitasary, 2020).

Partisipasi anggota koperasi adalah semua tindakan yang dilakukan oleh anggota dalam
melaksanakan kewajiban dan memanfaatkan hak-haknya sebagai anggota organisasi. Selain
partisipasi anggota adapun pengaruh pelayanan yang mampu mempengaruhi keberhasilan usaha
koperasi. Pelayanan berarti suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang atau beberapa orang
atau beberapa petugas yang ditujukan kepada orang lain, dalam hal ini adalah karyawan mengenai
pemberian pelayanan kepada pengguna jasa koperasi. Dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna jasa hendaknya para karyawan dapat menciptakan kesan yang positif. Kesan yang
positif dapat memberikan makna, pelayanan yang diberikan dapat menciptakan rasa tenang, penuh
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
kegembiraan dan kepuasan pada diri yang dilayani (pengguna jasa). pengguna jasa akan lebih
aktif dan tertarik untuk mengunjungi. Oleh karena itu harus dapat memberikan pelayanan yang
bermutu (Sari, 2016).
Dalam UU No 12/1967 Pasal 32 ayat (2) dikatakan bahwa simpanan anggota di
dalam koperasi terdiri dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan
sukarela. Masing - masing jenis simpanan tersebut mempunyai tanggung jawab
yang berbeda - beda terhadap kerugian yang mungkin terjadi atau bilamana
koperasi itu kemudian dibubarkan. Dalam hal ini yang akan dibahas hanya
mengenai simpanan anggota yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib,
dan simpanan sukarela. Sesuai dengan pokok pembahasan yang telah diterapkan,
untuk mengetahui apakah simpanan anggota memiliki pengaruh atau tidak dalam
perkembangan laba usaha/ SHU. Selanjutnya, masing - masing jenis simpanan
tersebut dalam UU No 12/1967 diberikan definisi sebagai berikut:

SHU merupakan keuntungan atau laba bagi koperasi setelah melalui proses
penguranganpengurangan biaya yang dikeluarkan dari kegiatan usaha pada
koperasi (Raidayani et al., 2017). Sisa hasil usaha setelah dikurangi untuk dana
cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa yang dilakukan oleh
masing-masing anggota. Pembagian sisa hasil usaha, bila diikhtisarkan adalah
sebagai Cadangan, SHU Bagian Anggota, Dana-dana Pengurus, Dana-dana
Pendidikan, dan Dana Sosial (Ningsih, 2017).

Menurut UUD 1945 kemuadian dikuatkan melalui TAP MPR NO.XVI/MPR-


RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral
ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk
mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang,
berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatklah pengertian UMKM
melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin
dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20Pasal 1Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1). Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini. 2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3) Usaha Menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi
produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan lebih besar dari UsahaMenengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang
melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. 5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro,
Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi
diIndonesia dan berdomisili di Indonesia. b. Keterian UMKMMenurut Pasal 6 UU
No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam bentuk permodalan adalah
sebagai berikut:
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:i.memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii.memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:i.memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii.memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:i.memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii.memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum
Lokasi praktikum koperasi dan UMKM dilakukan di GB 1, Ruang 4 setiap hari Rab

Anda mungkin juga menyukai