Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN MATERI KULIAH

Manajemen Koperasi dan UMKM


“Dasar-dasar Koperasi dan UMKM”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati, S.E., M.M.

Kelas B1
Oleh:
Kelompok 14
Ni Kadek Allin Pratiwi (2107531193)/Absen 38
Putu Dias Listya Dewi (2107531196)/Absen 39
Sarlinda Elizabeth Alomoy (2107531207)/Absen 40

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2024

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN........................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 2
2.1 Konsep Koperasi Sebagai Organisasi Bisnis....................................................................... 2
2.2 Prinsip Koperasi...................................................................................................................3
2.3 Bentuk dan Jenis Koperasi...................................................................................................3
2.4 Arti dan lambang koperasi lama dan baru........................................................................... 5
2.5 Gambaran Umum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).......................................8
2.5.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)..........................................8
2.5.2 Ciri-Ciri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).............................................9
2.5.3 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).............................................. 9
2.5.4 Klasifikasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)....................................... 10
PENUTUP......................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 11
3.2 Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan dua fondasi
penting dalam perekonomian Indonesia. Kedua sektor ini berkontribusi signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pendistribusian pendapatan. Berdasarkan
data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2023, terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia
yang berkontribusi terhadap 61,07%
PDB dan 97% dari total tenaga kerja. UMKM menyerap tenaga kerja baik secara
geografis tersebar di selu
ruh tanah air, di semua sektor, dan ladang pesemaian untuk penciptaan wirausaha baru.
UMKM merupakan wahana eksperimen untuk membuka usaha-usaha rintisan yang cocok bagi
wirausaha baru termasuk generasi muda. Di sisi lain, koperasi juga menunjukkan pertumbuhan
yang positif dengan jumlah 127.413 koperasi aktif di tahun 2023.
UMKM dan koperasi memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di
tingkat lokal. Dengan memberikan peluang kepada pelaku usaha kecil untuk berkembang, baik
melalui koperasi maupun secara mandiri, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru,
meningkatkan pendapatan masyarakat, dan secara keseluruhan meningkatkan kontribusi
ekonomi daerah. Kedua entitas ini juga berperan penting dalam pengentasan kemiskinan.
Dengan memberdayakan pelaku usaha kecil, UMKM dan koperasi dapat membantu masyarakat
yang kurang mampu untuk menciptakan peluang usaha, mengurangi tingkat pengangguran, dan
meningkatkan taraf hidup.
Meskipun memiliki potensi besar, UMKM dan koperasi di Indonesia masih menghadapi
tantangan terkait dengan skala usaha dan profesionalisme. Pengembangan keterampilan, akses
terhadap teknologi, dan dukungan dalam meningkatkan kapasitas manajemen menjadi kunci
untuk meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompleks. Sehingga, koperasi dan
UMKM sangat penting untuk dipahami dan dipelajari lebih lanjut terutama dalam menghadapi
tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat diuraikan
yaitu:

1
1.2.1 Bagaimana gambaran umum koperasi?
1.2.2 Bagaimana konsep koperasi sebagai organisasi bisnis?
1.2.3 Bagaimana gambaran umum UMKM?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui gambaran umum koperasi
1.3.2 Untuk mengetahui konsep koperasi sebagai organisasi bisnis
1.3.3 Untuk mengetahui gambaran umum UMKM

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Koperasi Sebagai Organisasi Bisnis
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Pengertian Koperasi sebagai Organisasi Usaha, pertama, UU No. 25
Tahun 1992 Koperasi badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi, dengan berlandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Kedua, International Cooperation Alliance
(ICA) Koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk
memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dan memenuhi kebutuhan ekonomi anggota dengan
saling membantu antar anggota, membatasi keuntungan, serta usaha tersebut harus didasarkan
pada prinsip-prinsip koperasi. Ketiga, Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para
pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.
Berdasarkan pandangan Ropke, dikembangkan koperasi yang sesuai dengan aktivitas
anggotanya:
1. Koperasi Pemasaran (Marketing Cooperative): menjual produk dari bisnis mereka
sendiri.
2. Koperasi Konsumen (Consumer Cooperation); Jika produk yang dibeli dari suatu
perusahaan adalah barang konsumsi akhir.
3. Koperasi Produsen (Productive Cooperation): para produsen secara bersama-sama
memproduksi barang tertentu, kemudian produk dijual ke pasar umum/para pelanggan.
4. Koperasi Pelayanan (Cooperative Service): menyediakan pelayanan pada para
anggotanya, seperti: asuransi, kredit, telpon, listrik, rumah sakit, fasilitas pengolahan data
dengan komputer, dan lain-lain.
5. Koperasi Pembelian dan Penjualan (Selling and Buying Cooperative): koperasi yang
menjual dan menjual produk kepada anggotanya.
6. Koperasi Simpan Pinjam: koperasi menerima tabungan dari para angggotanya
(marketing) dan menyediakan pinjaman kepada anggotanya (purchasing).
7. Koperasi Serba Usaha: kelima koperasi tipe diatas dapat dikombinasikan).

3
2.2 Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan
International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah
keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang demokratis, partisipasi
anggota dalam ekonomi, kebebasan dan otonomi, pengembangan pendidikan, pelatihan, dan
informasi. Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip
koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokrasi,
pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota,
pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal Kemandirian, Pendidikan perkoperasian dan
kerjasama antar koperasi.

2.3 Bentuk dan Jenis Koperasi


Jenis Koperasi menurut fungsinya:
1. Koperasi Pembelian/Pengadaan/Konsumsi
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai
konsumen akhir.Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen
bagi koperasinya.
2. Koperasi Penjual/Pemasaran
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi
barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.Di
sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
3. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi.Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
4. Koperasi Jasa

4
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
1. Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan yang mempunyai kesamaan aktivitas, kepentingan, tujuan dan kebutuhan
ekonomi
2. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta
memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
2) Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
3) Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya:
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.
2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya.
1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung
simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung(menyimpan)
akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi
penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.
2. Koperasi Serba Usaha (KSU).

5
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam.
Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan
sehari-hari anggota juga masyarakat, dan unit produksi.
3. Koperasi Konsumsi.
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan,
alat-alat rumah tangga dan pakaian.
4. Koperasi Produksi.
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modaldan
pemasaran.

2.4 Arti dan lambang koperasi lama dan baru

Gambar 2.1 Lambang Koperasi Lama


Gambar di atas adalah logo koperasi lama sebelum adanya perubahan. Pada tahun 2012 lalu,
logo koperasi tersebut dirubah oleh Menteri Koperasi Syarif Hasan dengan Peraturan Menteri
No. 02/Per/M.KUKM/IV/2012. Dalam logo koperasi lama itu mengandung banyak elemen dan
unsur seperti pohon beringin, kapas, padi, rantai, neraca, bintang, gear dan warna merah putih.
Arti lambang koperasi lama adalah sebagai berikut :
1. Gerigi roda/ gigi roda.

6
Gerigi roda melambangkan kerja keras yang dilakukan secara konsisten dan terus
menerus. Dengan begitu, masyarakat yang mau bergabung dengan koperasi adalah
manusia-manusia yang selalu gigih dan bekerja keras.
2. Rantai (di sebelah kiri)
Rantai adalah suatu pengikat yang sangat kokoh. Arti lambang koperasi rantai
menunjukkan kokohnya persahabatan, artinya, masyarakat yang mau bergabung dengan
koperasi akan saling terhubung sehingga terjalin sebuah ikatan kekeluargaan dan
persahabatan yang kuat dan kokoh seperti rantai
3. Kapas dan Padi (di sebelah kanan)
Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan
oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan
dasar pangan (makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang
dan pangan.
4. Timbangan
Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum.
Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara “Rantai” dan “Padi-Kapas”,
antara “Kewajiban” dan “Hak”. Dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam
Perisai.
5. Bintang dalam perisai
Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila, merupakan landasan idiil koperasi.
Bahwa anggota koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan
kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti “tubuh”, dan Bintang
bisa diartikan “Hati”.
6. Pohon Beringin
Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang dirancang oleh
Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab “Hayyu”/kehidupan).
Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.
7. Koperasi Indonesia
Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain.
Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa
Indonesia harus punya tata-nilai sendiri.

7
8. Warna Merah Putih
Warna merah putih adalah warna bendera Indonesia. Dengan begitu setiap anggota
koperasi adalah orang-orang yang cinta tanah air dan memiliki jiwa nasionalisme yang
tinggi.

Gambar 2.2 Lambang Koperasi Baru


Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor :
02/Per/M.KUKM/IV/2012 Tanggal : 17 April 2012 Tentang : Penggunaan LambangKoperasi
Indonesia, maka lambang Koperasi indonesia yang lama digantikan dengan lambangdan gambar
yang baru.
Arti lambang koperasi baru adalah sebagai berikut:
1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna
bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan,
variatif,inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi
pada keunggulan dan teknologi.
2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang
melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
1) Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
2) Sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan;

8
3) Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan
demokrasi;
4) Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan
dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti
kemajuan zaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks
Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya
ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antar
Koperasi Indonesia dan para anggotanya.
4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus
berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel
melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta
mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa banggadan
percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya.
5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka,
umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk
seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh
Indonesia;
6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat:
1) Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang
2) Gambar: 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah
lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya,
menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara
terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi
Indonesia;
2.5 Gambaran Umum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
2.5.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang berbeda pada setiap
literatur dalam beberapa lembaga, instansi atau bahkan undang-undang. Sesuai dengan
Undang-Undang nomor 20 tahun 20208 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
didefinisikan sebagai berikut :

9
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.

2.5.2 Ciri-Ciri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)


1. Jenis produk atau barang yang dihasilkan oleh usaha tersebut bersifat fleksibel dan dapat
berubah-ubah sesuai dengan waktu dan kebutuhan pasar.
2. Tempat usaha bisa berpindah sewaktu-waktu.
3. Pengelolaan administrasi, termasuk keuangan pribadi dan usaha, masih tergabung dalam
satu entitas dalam usaha tersebut.
4. Tenaga kerja di dalamnya belum memiliki kualitas kewirausahaan yang memadai.
5. Umumnya, tingkat Sumber Daya Manusia yang masih rendah.
6. Umumnya, pengusaha UMKM tidak memiliki koneksi dengan lembaga perbankan, tetapi
sebagian dari mereka telah mengakses layanan keuangan di luar sektor perbankan.
7. Pada umumnya pengusaha belum mempunyai Surat izin usaha atau legalitas termasuk
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

2.5.3 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)


Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 pasal 6, terdapat kriteria usaha mikro yang
berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, yaitu :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha,

10
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000.
Kriteria Usaha Kecil adalah :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000.
Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 sampai dengan paling
banyak Rp 50.000.000.000.
2.5.4 Klasifikasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Kriteria UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 ditentukan berdasarkan
jumlah aset dan omset yang dimiliki oleh sebuah usaha.
2. Selain mengacu pada Undang-Undang tersebut, dari sudut perkembangan UMKM para
ahli mengkategorikan UMKM berdasarkan perkembangan mereka dalam beberapa
kriteria, yaitu :
1) Livelihood Activities adalah usaha skala kecil hingga menengah yang berperan
sebagai sumber penghasilan untuk mencari nafkah, seringkali terkait dengan
sektor informal. Sebagai contoh, pedagang kaki lima.
2) Micro enterprise adalah usaha kecil hingga menengah yang cenderung beroperasi
secara tradisional namun belum sepenuhnya mengadopsi semangat
kewirausahaan.
3) Small Dynamic Enterprise adalah usaha kecil hingga menengah yang telah
menunjukkan semangat kewirausahaan dan memiliki kapasitas untuk menerima
pekerjaan subkontrak dan terlibat dalam kegiatan ekspor.
4) Fast moving enterprise adalah usaha kecil hingga menengah yang telah
mengadopsi semangat kewirausahaan dan siap untuk berkembang menjadi
perusahaan besar atau industri melalui transformasi yang cepat.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah sebuah perkumpulan orang yang bersatu dan bekerja sama dalam usaha
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Dengan cara ini, mereka dapat memperoleh keuntungan
yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah melalui kepemilikan bersama dan pengawasan
demokratis oleh anggota. Tujuan utama dari koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial dan
ekonomi anggotanya, dibandingkan dengan kondisi sebelum mereka bergabung dengan koperasi.
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sektor ekonomi terbesar di Indonesia dan
telah terbukti menjadi penopang ekonomi nasional selama krisis, serta menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi. Selain menjadi kontributor utama dalam
pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan banyak peluang kerja bagi tenaga kerja lokal,
yang membantu mengurangi tingkat pengangguran.

3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat mendalami konsep, definisi,
dan kriteria UMKM dengan lebih mendalam. Meskipun penulis menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki kekurangan, namun penulis menganjurkan pembaca untuk mencari referensi
tambahan guna memperluas pemahaman mereka mengenai topik ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2021). Modul Manajemen Koperasi dan UMKM. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Y.A.I
Sumantri, b., & Permana, E. P. (2017). Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Utami. (2021). UMKM: PENGERTIAN, TUJUAN, KARAKTERISTIK, JENIS, DAN
CONTOHNYA.

13

Anda mungkin juga menyukai