Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Ekonomi koperasi

Disusun oleh :

M. Teguh Deni Syaputra (221224106)

Dosen pengasuh

Emelda ,S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAHMANIYAH SEKAYU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat

dan karunia-Nya kita dapat menyelesaian Makalah “Ekonomi koperasi” Dan kami

berterima kasih kepada ibu Emelda, S.E., M.Si. sebagai dosen pada matakuliah

Ekonomi koperasi

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita sebagai penulis maupun pembaca. Kami menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari

apa yang kami harapkan. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata

yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah

ini untuk menjadi lebih baik lagi.

Makassar, 31 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Koperasi dan UMKM............................................................................................3
B. Peran koperasi dalam membangun perekonomian...............................................5
C. Pengembangan Ukm dan Koperasi sebagai Pilar Utama Sistem Ekonomi
Kerakyatan.................................................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip - prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di
Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967
dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih
sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit
perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha). Ekonomi
Kerakyatan dalam arti yang lebih luas mencakup kehidupan petani, nelayan,
pedagangan asongan, tukang ojek dan pedagang kaki lima, yang kepentingan
- kepentingan ekonominya selalu dapat lebih mudah dibantu atau
diperjuangkan melalui koperasi. Kepentingan - kepentingan ekonomi rakyat
seperti inilah yang kurang mendapat perhatian oleh pengambil kebijakan
ekonomi.

Sistem ekonomi kerakyatan yang mengandung makna sebuah sistem


ekonomi partisipatif yang memberikan akses sebesar -besarnya secara adil dan
merata bagi seluruh lapisan masyarakat, baik dalam proses produksi,
distribusi, dan konsumsi nasional serta meningkatkan kapasitas dan
pemberdayaan masyarakat, maupun dalam suatu mekanisme penyelenggaraan
yang senantiasa memperhatikan fungsi sumber daya alam dan lingkungan
sebagai pendukung kehidupan guna mewujudkan kemakmuran yang
berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia secara berkelanjutan. Maksud seperti
itu juga terkandung dalam pemikiran dasar sistem ekonomi kerakyatan
sebagaimana yang secara inheren termaktub dalam filosofi dasar negara kita.

1
Perekonomian rakyat itu sendiri hendaknya diartikan sebagai semua
kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh dan untuk kepentingan orang
banyak, baik dalam kedudukannya sebagai produsen, pedagang, maupun
konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu koperasi dan umkm
2. Bagaimanakah peran koperasi dalam pembangunan perekonomian
3. Bagaimana pengembangan UMKM dan Koperasi sebagai pilar utama sistem
ekonomi kerakyatan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu koperasi dan UMKM
2. Untuk mengetahui peran koperasi dalam pembangunan perekonomian
3. Untuk mengetahui pengembangan UMKM dan Koperasi sebagai pilar utama
sistem ekonomi kerakyatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Koperasi dan UMKM


• Koperasi

Berdasarkan undang – undang No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian,


koperasi merupakan badan hukum yang didirkan oleh orang perseorangan atau
badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
di budang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.

Menurut Istilah Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co”
yang berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian
koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah
suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam
suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan
anggota.

Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli Berikut ini pengertian koperasi


menurut para ahli : a. Dr. Fay ( 1980 ), Koperasi adalah suatu perserikatan
dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan
diusahakan selalu dengan semangat tidakmemikirkan diri sendiri sedemikian
rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap
organisasi.

• UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah )

Menurut UUD 1945 kemuadian dikuatkan melalui TAP MPR


NO.XVI/MPRRI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi
Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian

3
integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis
untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang,
berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatklah pengertian UMKM melalui
UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin dinamis
dirubah ke Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar
dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta,
usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia.

5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha

4
Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di
Indonesia.

B. Peran koperasi dalam membangun perekonomian


Menurut pasal 3 UU No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian,
disebutkan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
merupakan tatanan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan. Peranan koperasi dalam meningkatkan produksi mewujudkan
pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata, keberhasilan koperasi dalam
mencapai tujuannya tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mereka
mampu melaksanakan kerja sama, memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala
ketentuan dan garis kebijakan yang telah ditetapkan Rapat anggota.

Koperasi sebagai gerakan ekonomi partisipan menyatupadukan potensipotensi


kecil yang terpisah-pisah menjadi kekuatan bersama yang lebih besar, menciptkan
sinergi. Pada tahap perkembangan tertentu, kemampuan koperasi masih terlalu
kecil untuk melaksanakan tugas pemerataan ekonomi yang teramat besar yang ada
di luar dirinya. Disebabkan sebagai lembaga yang terbangun atas usaha
partisipatif dan semangat kerjasama, maka peranan koperasi berkesesuaian
dengan tugas-tugas yang menyangkut stabilitas sosial di pihak lain, dalam
kenyataannya usaha-usaha swasta memang telah membuktikan peranannya dalam
mendorong dan menghasilkan ekonomi, mesti dalam periode resesi ia juga paling
besar peranannya dalam menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Bahkan,
terkadang membawa stagnasi dan depresi. Swasta dapat pula mengemban tugas
pemerataan dengan memperluas lapangan kerja, melakukan pilihan teknologi
yang tepat guna dan dapat karya, memperluas keterkaitan kegiatan usaha dan
menumbuhkan sinergi, membayar pajak progresif dan dengan kemampuan
pertumbuhannya dapat lebih mampu membiayai proses demokratisasi.

5
C. Pengembangan Ukm dan Koperasi sebagai Pilar Utama Sistem Ekonomi
Kerakyatan
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan
ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat sendiri berarti sebuah kegatan ekonomi atau
usaha yang dilkukan oleh rakyat kebanyakan atau mayoritas yang dengan secara
swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan
dikuasainya. Selanjutnya, kegiatan ini disebut sebagai usaha kecil dan menengah (
UKM ) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Keberadaan UKM dan Koperasi sebagai bagian terbesar dari seluruh


entitas usaha nasional merupakan wujud nyata kehidupan ekonomi rakyat
Indonesia. Posisi seperti ituseharusnya menempatkan peran UKM dan
Koperasi sebagai salah satu pilar utama dalam mengembangkan sistem
ekonomi kerakyatan, namun hingga kini perkembangannya masih jauhtertinggal
dibandingkan dengan pelaku ekonomi yang lain. Oleh karena itu
pengembangan UKM dan Koperasi harus menjadi salah satu strategi utama
pembangunan nasional yang pelaksanaannya diwujudkan secara
sungguhsungguh dengan komitmen bersama yang kuat serta didukung oleh
upayaupaya sistematis dan konseptual secara konsisten dan terusmenerus
dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (baik pemerintah,
swasta, maupun masyarakat ditingkat nasional, regional, maupun lokal). Barang
tentu hal ini juga harus dibarengi dengan strategi pengembangan usaha besar
dalam kerangka sistem ekonomi kerakyatan.

Konsep pengembangan UKM dan Koperasi dalam sistem ekonomi


kerakyatan seyogyanya mempunyai perspektif tentang pentingnya:

a) Peran serta aktif seluruh komponenmasyarakat


b) Jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi
c) Kebebasan berusaha, berkreasidan berinovasi

6
d) Kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, teknologi
daninformasi
e) Sistem ekonomi yang terbuka, transparan dan efisien; dan
f) Mekanisme pasar yang berkeadilan.

Pengembangan UKM dan Koperasi menjadi komponen penting bagi


program pembangunan nasional untuk meletakkan landasan pembangunan
sistem ekonomi kerakyatanyang berkelanjutan dan berkeadilan. Proses dan cara
untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut sangat penting, terutama melalui
upaya penguatan kelembagaan dan peningkatankapasitas. Pendekatan demikian
diharapkan lebih menjamin terwujudnya perekonomian yanglebih adil dan
merata, berdaya saing dengan basis efisiensi di berbagai sektor dan
keunggulankompetitif untuk memenangkan persaingan global, berwawasan
pemanfaatan sumberdaya alamdan lingkungan hidup yang lestari, dengan
partisipasi masyarakat yang lebih menonjol dandesentralisasi pembangunan
untuk meningkatkan kapasitas dan memaksimalkan potensi daerah,serta bersih
dari KKN.

Program penyelamatan dan pemulihan ekonomi nasional hendaknya tidak


hanyadipandang sebagai crash-program yang bersifat sementara, tetapi juga harus
dipandang sekaligussebagai proses percepatan transformasi struktural dan
pembangunan yang berkelanjutan untukmeletakkan landasan bagi terwujudnya
struktur ekonomi yang kuat dengan peran serta masyarakatdan dunia usaha yang
lebih besar, terutama kontribusi UKM dan Koperasi dalam pembentukannilai
tambah, kepemilikan aset dan daya saing. Artinya upaya pengembangan UKM
dan Koperasisekaligus merupakan pilihan strategis dalam rangka membangun
daya saing dan ketahananekonomi nasional serta untuk mewujudkan sistem eknomi
kerakyatan.Peningkatan daya saing usaha nasional dalam persaingan harus
dicapai secara bersamaandengan pembangunan kemampuan ekonomi masyarakat
yang tertinggal. Peran UKM danKoperasi cukup berarti di dalam proses

7
pembangunan, karena industri besar terbukti tidak bisamenjadi pemeran tunggal
dalam memecahkan:

a) Pengangguran dan setengah pengangguran dinegara-negara berkembang,


b) ketidak-merataan distribusi pendapatan, dan
c) ketidakseimbangan struktur pembangunan ekonomi sektoral dan regional atau
desa-kota.Perkembangan teknologi yang diikuti dengan cepatnya
perubahan selera konsumen semakin memperpendek daur hidup produk
(product life cycle).

Sementara itu dari segi potensi, usaha kecil dan menengah (UKM)
merupakan skala usaha yang dinamis yang memiliki daya responsif,
fleksibilitas dan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan teknologi dan pasar.Dalam
kaitannya dengan krisis ekonomi yang tengah terjadi saat ini, usaha
nasional perlu diselamatkan, dibangkitkan kembali, dan diperkuat, terutama
UKM dan Koperasi yang terbukti memiliki fleksibilitas lebih tinggi untuk
beradaptasi terhadap perubahan. Dengan demikian dalam krisis ini UKM dan
Koperasi diharapkan mampu lebih berperan dalam mengatasi
pengangguran,pemenuhan ketersediaan kebutuhan masyarakat, dan menggerakkan
kembali roda perekonomian nasional.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan undang – undang No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian,
koperasi merupakan badan hukum yang didirkan oleh orang perseorangan atau
badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
di budang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah aktivitas usaha yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha milik perorangan. di Indonesia
definisi UMKM di atur dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang UMKM.

Peranan koperasi dalam meningkatkan produksi mewujudkan pendapatan


yang adil dan kemakmuran yang merata, keberhasilan koperasi dalam mencapai
tujuannya tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mereka mampu
melaksanakan kerja sama, memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala
ketentuan dan garis kebijakan yang telah ditetapkan Rapat anggota.

B. Saran
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan sektor
usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional dan
menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri,
sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Untuk itu,
pemerintah seharusnya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kebijakan
pembangunan UMKM

9
DAFTAR PUSTAKA

Eef Saefulloh, W. D. (2018). Peran Koperasi Dalam Mewujudkan Pembangunan


Ekonomi Kerakyatan. Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam, 3(2), 200210.

Kader, M. A. (2018). Peran UMKM dan Koperasi Dalam Mewujudkan Ekonomi


Kerakyatan di Indonesia. Jurnal Riset Bisns dan Manajemen, VIII(3), 16-32.

Malau, N. A. (2016). Ekonomi Kerakyatan Sebagai Pradigma dan Strategi Baru


Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Research Sains, 2(1),
1-8.

Ropi Marlina, Y. Y. (2017). Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad Syirkah
Yang Sah. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 1(2), 263-275.

10
11

Anda mungkin juga menyukai