DISUSUN OLEH :
NAMA : RIKA CHOERUNISA
NIM : 041731005
PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS : FHISIP
UNIVERSITAS
TERBUKA 2021.1
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................3
BAB IV KESIMPULAN.............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan badan usaha bersama yang berjuang dalam
bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No 25 Tahun 1992
Tentang Pokok Pokok Perkoperasian bahwa koperasi sebagai sebuah
organisasi ekonomi rakyat yang bertujuan untuk memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju adil makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar NKRI 1945.
Dengan kata lain koperasi sebagai bahan usaha yang melakukan
kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai penggerak
ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dengan tetap
memperhatikan kedudukan dan tujuan koperasi seperti tersebut, maka
peran koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan
mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan
kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokrasi,
kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan.
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini
berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi
tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang
yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat
di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan
bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan
bersama dari para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun
usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi
terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah
Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan koperasi.
Cita-cita koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan
rakyat Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap
berkembang. Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang
pula perundang-undangan yang digunakan. Perkembangan dan
perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat
selalu mengikuti perkembangan jaman.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi,
karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko
guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk
menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan
faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih
perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai
soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar
1945.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan
bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
sebagai sokogurunya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi
Fungsi Koperasi :
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan
jalan pembinaan koperasi
Peran dan Tugas Koperasi :
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan
merata dengan cara menyatukan, membina, dan
mengembangkan setiap potensi yang ada
Di Indonesia, meskipun konsep koperasi sudah dipayungi oleh
undangundang, tetapi tetap saja keberadaan koperasi belum bisa berjalan
secara efektif. Dalam era otonomi daerah setiap daerah terutama
masyarakat desanya harus memiliki rasa percaya diri bahwa melalui
organisasi koperasi kegiatan ekonomi rakyat dapat diperhitungkan dan
diandalkan kekuatannya. Koperasi harus mereformasi dirinya,
meninggalkan sifat-sifat koperasi sebagai koperasi pengurus menjadi
koperasi anggota dalam arti kata yang sebenarnya.
Jika koperasi benar-benar merupakan koperasi, tidak akan ada
program/kegiatan koperasi yang tidak berkaitan langsung dengan
kepentingan atau kebutuhan anggota. Dengan perkataan lain setiap
‘produk’ atau kegiatan usaha koperasi harus berdasarkan ‘restu’ atau
persetujuan anggota dalam kopersi tersebut. Koperasi tidak berhak untuk
mencari keuntungan karena anggotalah yang mempunyai hak untuk
mencari keuntungan yang harus menjadi lebih besar dengan bantuan
organisasi koperasi.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal amandemen IV 33
ayat (1) diamanatkan bahwa ”Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan pasal
33 tercantum dasar demokrasi, ekonomi produksi dikerjakan oleh semua,
untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota
masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai
dengan itu adalah koperasi
B. Rumusan Masalah
Menjelaskan Bagaimana Koperasi Beperan Dalam Program
Pengembangan Ekonomi Secara Nasional Untuk Mewujudkan
Kemakmuran Yang Adil Dan Merata Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam
program pengembangan ekonomi secara nasional
2. Untuk mengetahui perkembangan koperasi Indonesia saat ini
3. Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat Indonesia
terhadap koperasi saat ini
4. Untuk mengetahui kendala perkembangan
perkoperasian Indonesia saat ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pengurus Koperasi
Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan
yang sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya
koperasi dari sisi pengurus adalah:
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya
masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka
dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk
menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
f. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum
ada pembagian tugas yang jelas.
g. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para
tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain,
sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.
h. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer,
pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik.
3. Pengawas Koperasi
Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum
berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh:
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih
jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan
tidak siap untuk diperiksa.
c.Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor
koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan
anggota pengawas.
Masalah Eksternal :
1. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras
dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah
yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana,
pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan
2. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha
yang sama dengan koperasi.
3. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian
masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak
mempercayai koperasi.