Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TOMMY SEFTIAN

NIM : 041120887
MATA KULIAH : SISTEM EKONOMI INDONESIA (ISIP4310)
TUGAS 2

1. i 1. Rendahnya Kualitas Kelembagaan dan Organisasi Koperasi


Sampai dengan akhir tahun 2003, jumlah koperasi mencapai 123 ribu unit,
dengan jumlah anggota 27,3 juta orang (RPJM 2005-2009). Meskipun
jumlahnya cukup besar dan terus meningkat, kinerja koperasi masih jauh dari
yang di harapkan
2. Tertinggalnya Kinerja Koperasi dan Kurang Baiknya Citra Koperasi
Kurangnya pemahaman tentang koperasi sebagai badan usaha yang memiliki
struktur kelembagaanyang unik dibandingkan badan usaha lainnya, serta kurang
memasyarakatnya informasi tentang praktek-praktek koperasi yang benar, telah
menimbulkan berbagai permasalahan mendasar yang menjadi kendala bagi
kemajuan perkoprasian di Indonesia.
3. Kurang Kondusifnya Iklim Usaha
Koperasi (termasuk Usaha Micro, Kecil dan Menengah-UMKM) pada
umumnya juga masih menghadapi berbagai masalah yang terkait dengan iklim
usaha yang kurang kondusif, di antaranya adalah (a) ketidakpastian dan
ketidakjelasan prosedur perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya
transaksi, panjangnya proses perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak
resmi; (b) praktek bisnis dan persaingan usaha yang tidak sehat; dan (c)
lemahnya koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM.
ii sebagai badan usaha, pembangunan koperasi dituntukkan pada penguatan dan
perluasan basis usaha, peningkatan mutu sumber daya manusia termasuk
kewirausahaan dan profesionalisme koperasi. Dengan kinerja yang semakin sehat,
kompetitif dan mandiri, koperasi diharapkan mampu membangun usaha utama
dalam perekonomian nasional.
Berikut usulan strategi pengembangan koperasi agar menjadi lebih kompetitif
a) Membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi di
tingkat makro, maupun mikro guna menciptakan iklim dan lingkungan usaha
yang kondusif bagi kemajuan koperasi serta kepastian hukum yang menjamin
terlindunginya koperasi dan anggoatanya dari praktek persaingan usaha yang
tidak sehat.
b) Meningkatkan pemahaman, kepedulian dan dukungan pemangku kepentingan
(stakeholders) kepada koperasi
c) Meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.
2. sistem Ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi campuran yang
mengandung ciri-ciri dari kedua sistem ekstrem yang kita kenal yaitu sistem
kapitalis-liberalis dan sistem sosialis-komunis.
Dasar konstitusional dalam pelaksanaan Sistem Ekonomi Indonesia
1. UUD 1945 (Setelah Amandemen)
a. Pasal 33 merupakan pasal utama
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
b. Sebagai pelengkap dasar konstitusional
1) Pasal 23 yang mengatur tentang APBN, pasal 23 A tentang pajak,pasal 23 B
tentang macam dan harga mata uang, pasal 23 C tentang keuangan Negara,
dan 23 E tentang tanggung jawab keuangan Negara
2) Pasal 27 (ayat 2 0 tentang hak-hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan dan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan
3) Pasal 34 tentang kewajiban Negara untuk memelihara fakir miskin dan anak-
anak terlantar.

2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional.
Sejak Tahun 2004, Indonesia tidak lagi memiliki Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN). GBHN yang terakhir adalah GBHN 1998-2003 yang merupakan
produk MPR hasil Pemilu 1997. Sebagai pedoman pengganti adalah UU No.25
tahun 2004 tentang Sitem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Dasar Operasional Sistem Ekonomi Indonesia menurut Emil Salim


1. Peranan Negara dan Swasta
Peranan Negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak
dominan agar supaya dapat dicegah tumbuhnya system etasisme (serba Negara).
Peranan swasta adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah timbulnya
“free fight liberalism”.
2. Tidak ada Dominasi dan Konfrontasi
Dalam system ekonomi pancasila , hubungan kerja antara lembaga-lembaga
ekonomi tidak didasarkan pada dominasi buruh seperti halnya dalam system
komunis, tetapi berdasar pada asas kekeluargaan, menurut keakraban hubungan
manusia.
3. Masyarakat Memegang Peranan Sentral
Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam system
ekonomi pancasila. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua , dibawah
pengawasan anggota-anggota masyarakat. Masyarakat adalah bagian dari unsur
ekonomi nonnegara yakni ekonomi swasta.
4. Pengaturan, Perencanaa, dan Pengawasan
Negara menguasai bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi
yang merupakan pokok bagi kemakmuran rakyat. Dalam melaksanakan hak
menguasai itu perlu dijaga agar system yang berkembang tidak menjurus ke etatisme.
Oleh karena itu, hak menguasai oleh Negara harus dilihat dalam konteks pelaksanaan
hak dan kewajiban Negara sebagai pemilik, pengatur, perencana, pelaksana dan
pengawas.
5. Tidak Bebas Nilai
Sistem ekonomi pancasila tidak bebas nilai, bahkan nilai inilah yang
mempengaruhi pelaku ekonomi. Sistem yang dikembangkan bertolak dari ideologi
yang dianut, dalam hal ini ideologi pancasila, ideologipancasila masih terus
berkembang sesuai dengan dinamika pertumbuhan masyarakat.

4. Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang berorientasi pada


manusia. Manusia dan pembangunan ekonomi mempunyai hubungan yang bersifat
timbal balik. agar kebutuhan materi terpenuhi, manusia perlu pembangunan ekonomi.
Sebaliknyadalam pembangunan ekonomi, manusia memiliki peran ganda yakni sebagai
subjek agar dapat memberikan warna pada pembangunan, sekaligus sebagai pelaku,
yang bersama factor produksi yang lain memproduksi barang- barang yang dibutuhkan.
Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam system ekonomi
pancasila. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua , dibawah pengawasan
anggotaanggota masyarakat. Masyarakat adalah bagian dari unsur ekonomi nonnegara
yakni ekonomi swasta.

Anda mungkin juga menyukai