Wb
Tugas 2
Sistem Ekonomi Indonesia (SEI)
Soal :
1. Dibandingkan dengan pelaku usaha lain, seperti BUMN, BUMD, ataupun swasta,
koperasi masih jauh tertinggal. Terkait hal ini, coba jelaskan
(i) apakah yang menjadi kendala koperasi yang membuatnya sulit berkembang
hingga saat ini
Jawaban :
Dalam perjalanan sejarah gerakan koperasi di Indonesia dalam rangka mewujudkan
perannya sebagai sokoguru ekonomi, koperasi menghadapi berbagai macam
kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Kendala-kendala tersebut
antara lain:
1) Rendahnya Kualitas Kelembagaan dan Organisasi Koperasi
Sampai dengan akhir tahun 2003, jumlah koperasi mencapai 123 ribu unit,
dengan jumlah anggota 27,3 juta orang (RPJM 2005-2009). Meskipun
jumlahnya cukup besar dan terus meningkat, kinerja koperasi masih jauh dari
yang diharapkan.
2) Tertinggalnya Kinerja Koperasi dan Kurang Baiknya Citra Koperasi
Kurangnya pemahaman tentang koperasi sebagai badan usaha yang memiliki
struktur kelembagaan yang unik dibandingkan badan usaha lainnya, serta
kurang memasyarakatnya informasi tentang praktek-praktek koperasi yang
benar, telah menimbulkan berbagai permasalahan mendasar yang menjadi
kendala bagi kemajuan perkoperasian di Indonesia.
(ii) apa usulan strategi pengembangan koperasi agar menjadi lebih kompetitif.
Jawaban :
Strategi Pengembangan Koperasi Di Indonesia yaitu Pasca pemberlakuan GBHN
1999-2004 maka strategi pengembangan koperasi mengacu pada UU No. 25/2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009. Dalam dokumen tersebut dikemukakan
bahwa arah kebijakan pembangunan koperasi ditujukan pada upaya-upaya untuk :
Jawaban :
a. asas Pasal 33 merupakan pasal utama Dalam pasal ini, dijelaskan sebagai
berikut.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sejak Tahun 2004, Indonesia tidak lagi memiliki Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN). GBHN yang terakhir adalah GBHN 1998 - 2003 yang merupakan produk
MPR hasil Pemilu 1997. Sebagai pedoman pengganti adalah UU No.25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Namun, dalam UU ini tidak
tercantum tentang arah kebijakan sistem ekonomi nasional. Sebagai perbandingan,
GBHN 1998 menyatakan bahwa pembangunan ekonomi harus selalu mengarah
kepada mantapnya sistem ekonomi nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yang disusun untuk mewujudkan Demokrasi Ekonomi yang harus dijadikan dasar
pelaksanaan pembangunan yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga perwakilan rakyat, dan pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada
pada lembaga perwakilan rakyat.
e. Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar daerah
dalam kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi dan
peran serta daerah secara optimal dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional.
f. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
g. Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Menurut Emil Salim (Cornelis Rintuh, 1995 ) menyatakan bahwa berdasarkan UUD
1945 dan GBHN, dapat ditarik dasar operasional sistem Ekonomi Pancasila, sebagai
berikut :
Jawaban :
Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam sistem
ekonomi Pancasila. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, di bawah
pengawasan anggota-anggota masyarakat. Masyarakat adalah bagian dari unsur
ekonomi non negara, yakni ekonomi swasta. Dalam ekonomi swasta ini, yang
menonjol bukan perorangan (individual) tetapi masyarakat sebagai kesatuan yang
melebihi jumlah perorangan
Penekanan pada masyarakat tidak mengabaikan individu, tetapi langkah tindak
individu harus serasi dengan kepentingan masyarakat. Masyarakat umum terbagi
dalam sub-sub sistem: masyarakat petani, masyarakat nelayan, masyarakat
buruhmasyarakat penawar jasa, dan sebagainya. Pengelompokan ini dipengaruhi oleh
macam sumber daya alam yang digunakan masing-masing kelompok masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pengembangan sub-sub sistem
masyarakat ini, yang penting adalah terbukanya kesempatan (accessibility) untuk
memperoleh sumber daya alam bagi kelompok masyarakat ini menurut ;
a. Macam sumber daya alam, seperti tanah untuk petani, laut untuk nelayan, sumber
mineral untuk buruh, jasa untuk penawar-jasa, dan lain-lain;
b. Besar kecilnya sumber daya alam yang bisa dikelola
c. Sifat penguasaan atas sumber daya alam, seperti permanen (pemilikan) atau
sementara (pinjam, sewa, dan lain-lain).
Sumber Referensi :
- Buku Materi Pokok (BMP) Sistem Ekonomi Indonesia (ISIP4310/3SKSK/Modul
1-9/2)