ANNISA LARASATI
Jawaban :
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu bentuk usaha negara yang seluruh atau
sebagian modalnya dimiliki oleh negara/pemerintah/daerah dan dipisahkan dari kekayaan
negara.
a. Akuntabilitas.
b. Transparansi.
c. Pertanggungjawaban.
d. Kemandirian.
e. Kewajaran.
• Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
yang berlandaskan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang didasarkan asas kekeluargaan.
khusus lainnya oleh negara. Berstatus badan hukum perdata yang berbentuk Perseroan
Terbatas.
• Karakteristik Perum, yaitu bersifat public utility, di samping melayani kepentingan umum
juga dituntut untuk memupuk keuntungan. Apabila dipandang perlu untuk kepentingan umum,
pemerintah dapat menetapkan tarif dan harga. Seluruh modalnya merupakan milik negara dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Berstatus badan hukum dan berdasarkan undang-undang,
juga harus mampu tampil meyakinkan dan memberi rasa aman bagi pemakai jasa, memiliki
pengetahuan yang memadai, sopan, sikap profesional, serta percaya diri. Pelayan juga harus
memiliki empati yang dapat diperlihatkan melalui perhatian dan kemauan untuk
mendengarkan. Sehubungan dengan kegiatan evaluasi, ada satu hal penting yang harus
diperhatikan oleh pemerintah sebagai manajemen, yaitu mengevaluasi sikap dan tingkah
laku aparat dalam memberikan pelayanan. Evaluasi ini penting dilakukan sebagai upaya
meningkatkan pelayanan menjadi pelayanan yang berkualitas prima.
3. • Untuk mencapai tujuan negara atau tujuan nasional, diperlukan suatu sistem
administrasi negara yang dapat menata atau menata ulang, menyesuaikan, memperbaiki
serta membangun sistem yang telah ada, baik di tingkat pusat maupun daerah,
berdasarkan kebijakan dan arah pengembangan ke depan. Pada hakikatnya untuk
mencapai tujuan negara, selain sistem diperlukan juga keterlibatan dari scluruh
perangkat negara, yaitu lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif maupun lembaga
lainnya yang ada menurut UUD 1945. Agenda kegiatan satu tahun pertama dalam
Pembangunan Jangka Menengah 2015- 2019, dimaksudkan sebagai upaya membangun
fondasi untuk melakukan akselerasi yang berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya,
di samping melayani kebutuhankebutuhan dasar masyarakat yang tergolong mendesak.
Dengan berlandaskan fondasi yang lebih kuat, pembangunan pada tahun-tahun
berikutnya dapat dilaksanakan deng lancar. Sementara, agenda lima tahun selama tahun
2015-2019 akan meletakkan fondasi yang kokoh bagi tahap-tahap pembangunan
selanjutnya. Dengan demikian, strategi pembangunan jangka menengah, termasuk di
dalamnya strategi pada tahun pertama, adalah strategi untuk menghasilkan
pertumbuhan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat secara berkelanjutan. Visi
pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil
dan Makmur, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Mandiri, berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan
bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
b. Maju, berarti tingkat kemakmuran yang tinggi disertai dengan sistem dan
kelembagaan politik dan hukum yang mantap.
c. Adil, berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik
antarindividu, gender, maupun wilayah.
ANNISA LARASATI 044440188
• Upaya pengembangan sistem administrasi negara dalam rangka meningkatkan daya guna dan
hasil guna pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan ditujukan pada revitalisasi
penyelenggaraan pemerintahan negara. Penyempurnaan administrasi negara tidak hanya
berkutat pada aparatur negara saja, tetapi juga mencakup sistem yang dipraktikkan dalam
penyelenggaraan negara. Penyempurnaan sistem ini didasarkan pada unsur-unsur pokok
administrasi negara, yaitu ditinjau dari dimensidimensi organisasi dan dimensi manajemen.
Ditinjau dari dimensi organisasi, sistem organisasi administrasi negara harus mampu
mewujudkan format dan desain kelembagaan pemerintahan negara yang sesuai dengan
kebutuhan, yaitu sebagai wadah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang merupakan
amanah bangsa melalui konstitusi, baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan
daerah. Ditinjau dari dimensi manajemen, sistem penyelenggaraan merupakan upaya yang
dinamis, namun tertib dan teratur dalam mengelola urusan pemerintahan beserta sumber daya
dan sistem pendukungnya. Pengembangan dimensi ini meliputi manajemen kebijakan publik,
manajemen ASN, manajemen keuangan negara, manajemen pelayanan, manajemen hukum,
serta pengawasan akuntabilitas, dengan didukung teknologi informasi dan komunikasi yang
berlandaskan prinsip-prinsip good governance yang bermuara pada pelayanan publik yang
prima.
• Sejarah akuntabilitas sudah dimulai sejak zaman Mesopotamia pada Tahun 4000 SM, di mana
pada saat ini sudah dikenal adanya huku Hammurabi yang mewajibkan seseorang (raja) untuk
mempertanggungjawabkan segala tindakan-tindakannya kepada pihak yang memberi
wewenang atau wangsit kepadanya. Sebagai pertanggungiawaban terhadap kewenangan yang
telah diberikan rakyat kepada penyelenggara negara, akuntabilitas akan menjadi tolok ukur
bagi kredibilitas penyelenggara negara menjalankan tugasnya. Akuntabilias ditujukan untuk
mencari jawaban terhadap hal yang harus dipertanggungiawabkan, alasan pertanggungiawaban
harus diserahkan, kepada siapa pertanggungjawaban diserahkan, siapa yang bertanggungjawab
terhadap berbagai kegiatan dalam masyarakat, apakah pertanggungiawaban berjalan seiring
dengan kewenangan yang memadai. Pada penjelasan UU No. 28 Tahun 1999 dinyatakan asas
akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
ANNISA LARASATI 044440188