Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

(EKONOMI DAN UMKM SEBAGAI BASIS EKONOMI RAKYAT)

Dosen Pengampu : Irwandi, S.Pd.,M.Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

 Muhriza Ramadani (220906501020)


 Tina Anastasiya (220906501019)
 Aviva Nuraqila (220906500016)
 Yusri (220906501026)
 Muh Aswad Nurdin (220906502054)
 Muh Darussalam Rudi Hartono (220906502053)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI PEMBANGUNAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwandi, S.Pd.,M.Sc selaku


Dosen Mata Kuliah Ekonomi Koperasi dan Ukm yang telah membimbing kami,
serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Sebagaimana dalam peribahasa bahwa “tak ada gading yang tak retak” ,
dalam penyusunan makalah ini pun kami menyadari bahwa banyak sekali
kekurangannya, maka dari itu kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
penyusunan di masa yang akan datang sangat kami harapkan.

Dengan adanya pembuatan makalah ini, diharapkan dapat membantu


mahasiswa/I dalam menambah wawasan dan pengetahuan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan senantiasa membawa kemudahan kita dalam belajar untuk
meraih prestasi yang kita inginkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar, 24 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengertian Koperasi dan UMKM .............................................................. 3
B. Peran dan Fungsi Koperasi Dalam Membangun Perekonomian ................. 4
C. Koperasi dan UMKM sebagai Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat ............... 5
D. Sasaran Pembangunan koperasi ................................................................. 7
E. Alasan Menjadi Anggota Koperasi ............................................................ 9
BAB III.............................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia,
prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25
Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang
diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya
penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha). Ekonomi Kerakyatan dalam arti
yang lebih luas mencakup kehidupan petani, nelayan, pedagangan asongan, tukang
ojek dan pedagang kaki lima, yang kepentingan kepentingan ekonominya selalu
dapat lebih mudah dibantu atau diperjuangkan melalui koperasi. Kepentingan
kepentingan ekonomi rakyat seperti inilah yang kurang mendapat perhatian oleh
pengambil kebijakan ekonomi.
Sistem ekonomi kerakyatan yang mengandung makna sebuah sistem
ekonomi partisipatif yang memberikan akses sebesar-besarnya secara adil dan
merata bagi seluruh lapisan masyarakat, baik dalam proses produksi, distribusi, dan
konsumsi nasional serta meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat,
maupun dalam suatu mekanisme penyelenggaraan yang senantiasa memperhatikan
fungsi sumber daya alam dan lingkungan sebagai pendukung kehidupan guna
mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia secara
berkelanjutan. Maksud seperti itu juga terkandung dalam pemikiran dasar sistem
ekonomi kerakyatan sebagaimana yang secara inheren termasuk dalam filosofi
dasar negara kita. Perekonomian rakyat itu sendiri hendaknya diartikan sebagai
semua kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh dan untuk kepentingan orang
banyak, baik dalam kedudukannya sebagai produsen, pedagang, maupun
konsumen. Berdasarkan dari uraian latar belakang, maka selanjutnya akan dibahas
lebih lanjut mengenai Koperasi dan UMKM Sebagai Basis Ekonomi Rakyat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu koperasi dan UMKM ?
2. Bagaimana Peran dan Fungsi Koperasi Dalam Membangun Perekonomian ?
3. Bagaimana Koperasi dan UMKM sebagai Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat?
4. Apa Sasaran Pembangunan Koperasi ?
5. Apa alasan menjadi anggota koperasi?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Koperasi dan UMKM
2. Untuk Mengetahui Apa saja Peran dan Fungsi Koperasi Dalam Membangun
Perekonomian
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Koperasi dan UMKM sebagai Basis Kekuatan
Ekonomi Rakyat?
4. Untuk Mengetahui Apa Sasaran dari Pembangunan Koperasi
5. Untuk mengetahui alasan pentingnya menjadi anggota koperasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi dan UMKM


1. Koperasi
Berdasarkan undang - undang No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian,
koperasi merupakan badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau
badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.
Menurut Istilah Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co”
yang berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian
koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu
kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi
yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli : Dr. Fay ( 1980 ), Koperasi adalah
suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang
lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya
sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka
terhadap organisasi.

2. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)


Menurut UUD 1945 kemuadian dikuatkan melalui TAP MPR
NO.XVI/MPRRI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi
Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian
integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis
untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang,
berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatlah pengertian UMKM melalui
UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin dinamis
dirubah ke Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang- Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

3
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta,
usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha
Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di
Indonesia.

B. Peran dan Fungsi Koperasi Dalam Membangun Perekonomian


Menurut pasal 3 UU No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, disebutkan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang merupakan tatanan susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan. Peranan koperasi dalam meningkatkan produksi
mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata, keberhasilan
koperasi dalam mencapai tujuannya tergantung dari aktivitas para anggotanya,
apakah mereka mampu melaksanakan kerja sama, memiliki kegairahan kerja dan
mentaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang telah ditetapkan Rapat anggota.
Koperasi sebagai gerakan ekonomi partisipan menyatupadukan potensi-
potensi kecil yang terpisah-pisah menjadi kekuatan bersama yang lebih besar,
menciptkan sinergi. Pada tahap perkembangan tertentu, kemampuan koperasi
masih terlalu kecil untuk melaksanakan tugas pemerataan ekonomi yang teramat
besar yang ada di luar dirinya. Disebabkan sebagai lembaga yang terbangun atas
usaha partisipatif dan semangat kerjasama, maka peranan koperasi berkesesuaian
dengan tugas-tugas yang menyangkut stabilitas sosial di pihak lain, dalam
kenyataannya usaha-usaha swasta memang telah membuktikan peranannya dalam
mendorong dan menghasilkan ekonomi, mesti dalam periode resesi ia juga paling
besar peranannya dalam menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Bahkan,
terkadang membawa stagnasi dan depresi. Swasta dapat pula mengemban tugas
pemerataan dengan memperluas lapangan kerja, melakukan pilihan teknologi yang
tepat guna dan dapat karya, memperluas keterkaitan kegiatan usaha dan

4
menumbuhkan sinergi, membayar pajak progresif dan dengan kemampuan
pertumbuhannya dapat lebih mampu membiayai proses demokratisasi.
Fungsi Koperasi dalam Bidang Ekonomi adalah :
a) Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan
b) Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil
c) Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya
d) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah
e) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya
f) Menyederhanakan dan mengefisienkan sistem niaga, yaitu dengan cara :
 Mengurangi mata rantai perdagangan yang perluh.
 Melindungi konsumen dari iklan yang membingungkan
 Menghilangkan praktik-prakti taat niaga yang tidak benar dan jujur
g) Menumbuhkan sikap jujur dan terbuka dalam pengelolaan perusahaan
h) Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran atau antara
kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan
i) Melatih masyarakat untuk mengunakan pendapatannya secara efektif,
menumbuhkan kebiasaan yang baik dalam pola konsumsi, membiasakan hidup
hemat, dan mengembangkan jiwa membangun bagi kesejateraan umat
manusia.

C. Koperasi dan UMKM sebagai Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat


1) Dengan tidak bermaksud mengabaikan sektor BUMN dan Swasta besar,
sesungguhnya UMKM merupakan sektor yang cukup penting dalam
memerankan berbagai kepentingan ekonomi secara riil dalam pembangunan
nasional, terutama bagi penciptaan usaha dan lapangan pekerjaan baru.
2) Dengan realitas seperti ini, maka memajukan UMKM dan menjadikannya
sebagai basis ekonomi rakyat akan memiliki dampak langsung bagi terciptanya
stabilitas dan kemandirian ekonomi.
3) Selain itu, UMKM dapat pula memperkuat fundamental ekonomi karena
sebagian besar aktivitas ekonomi rakyat di tanah air lebih banyak diperankan
dalam unit-unit ekonomi dalam skala UMKM di hampir semua sektor.
4) Dengan berbagai pertimbangan, pemerintah dianggap perlu mengembangkan
UMKM karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki koperasi dan UMKM lebih
banyak jika dibandingkan dengan usaha berskala besar.

Kelebihan koperasi dan UMKM yang patut dicatat adalah:


a. Kemampuan menciptakan peluang-peluang usaha baru yang cukup besar
tanpa harus dimulai dengan modal yang besar.
b. Kemampuan dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

5
c. Kemampuan dalam menyumbangkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang
cukup besar.
d. Kemampuan dalam menyumbangkan hasil ekspor sekaligus sumber
pemasukan devisa negara.
e. Kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan pasar
yang begitu cepat, termasuk dalam hal ini adalah kemampuan dalam
menghadapi krisis ekonomi.
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan
ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat sendiri berarti sebuah kegiatan ekonomi atau
usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan atau mayoritas yang dengan secara
swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan
dikuasainya. Selanjutnya, kegiatan ini disebut sebagai usaha kecil dan menengah (
UKM ) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Keberadaan UKM dan Koperasi sebagai bagian terbesar dari seluruh entitas
usaha nasional merupakan wujud nyata kehidupan ekonomi rakyat Indonesia.
Posisi seperti itu seharusnya menempatkan peran UKM dan Koperasi sebagai salah
satu pilar utama dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan, namun hingga
kini perkembangannya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pelaku ekonomi
yang lain. Oleh karena itu pengembangan UKM dan Koperasi harus menjadi salah
satu strategi utama pembangunan nasional yang pelaksanaannya diwujudkan secara
sungguh-sungguh dengan komitmen bersama yang kuat serta didukung oleh upaya-
upaya sistematis dan konseptual secara konsisten dan terus menerus dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan (baik pemerintah, swasta, maupun
masyarakat ditingkat nasional, regional, maupun lokal). Barang tentu hal ini juga
harus dibarengi dengan strategi pengembangan usaha besar dalam kerangka sistem
ekonomi kerakyatan.
Konsep pengembangan UKM dan Koperasi dalam sistem ekonomi
kerakyatan mempunyai perspektif tentang pentingnya:
a. Peran serta aktif seluruh komponen masyarakat
b. Jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi
c. Kebebasan berusaha, berkreasi dan berinovasi
d. Kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, teknologi dan
informasi
e. Sistem ekonomi yang terbuka, transparan dan efisien; dan
f. Mekanisme pasar yang berkeadilan.
Pengembangan UKM dan Koperasi menjadi komponen penting bagi
program pembangunan nasional untuk meletakkan landasan pembangunan sistem
ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Proses dan cara untuk
mencapai tujuan pembangunan tersebut sangat penting, terutama melalui upaya
penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas. Pendekatan demikian

6
diharapkan lebih menjamin terwujudnya perekonomian yang lebih adil dan merata,
berdaya saing dengan basis efisiensi di berbagai sektor dan keunggulan kompetitif
untuk memenangkan persaingan global, berwawasan pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang lestari, dengan partisipasi masyarakat yang lebih
menonjol dan desentralisasi pembangunan untuk meningkatkan kapasitas dan
memaksimalkan potensi daerah, serta bersih dari KKN.
Program penyelamatan dan pemulihan ekonomi nasional hendaknya tidak
hanya dipandang sebagai crash-program yang bersifat sementara, tetapi juga harus
dipandang sekaligus sebagai proses percepatan transformasi struktural dan
pembangunan yang berkelanjutan untuk meletakkan landasan bagi terwujudnya
struktur ekonomi yang kuat dengan peran serta masyarakat dan dunia usaha yang
lebih besar, terutama kontribusi UKM dan Koperasi dalam pembentukan nilai
tambah, kepemilikan aset dan daya saing.
Artinya upaya pengembangan UKM dan Koperasi sekaligus merupakan
pilihan strategis dalam rangka membangun daya saing dan ketahanan ekonomi
nasional serta untuk mewujudkan sistem eknomi kerakyatan. Peningkatan daya
saing usaha nasional dalam persaingan harus dicapai secara bersamaan dengan
pembangunan kemampuan ekonomi masyarakat yang tertinggal. Peran UKM dan
Koperasi cukup berarti di dalam proses pembangunan, karena industri besar
terbukti tidak bisa menjadi pemeran tunggal dalam memecahkan:
a) Pengangguran dan setengah pengangguran dinegara-negara berkembang,
b) ketidak-merataan distribusi pendapatan, dan
c) ketidakseimbangan struktur pembangunan ekonomi sektoral dan regional atau
desa/kota. Perkembangan teknologi yang diikuti dengan cepatnya perubahan
selera konsumen semakin memperpendek daur hidup produk (product life
cycle).
Sementara itu dari segi potensi, usaha kecil dan menengah (UKM)
merupakan skala usaha yang dinamis yang memiliki daya responsif, fleksibilitas
dan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan teknologi dan pasar. Dalam kaitannya
dengan krisis ekonomi yang tengah terjadi saat ini, usaha nasional perlu
diselamatkan, dibangkitkan kembali, dan diperkuat, terutama UKM dan Koperasi
yang terbukti memiliki fleksibilitas lebih tinggi untuk beradaptasi terhadap
perubahan. Dengan demikian dalam krisis ini UKM dan Koperasi diharapkan
mampu lebih berperan dalam mengatasi pengangguran, pemenuhan ketersediaan
kebutuhan masyarakat, dan menggerakkan kembali roda perekonomian nasional.

D. Sasaran Pembangunan koperasi


Garis-garis besar haluan negara 1993 menetapkan bahwa sasaran koperasi
dalam pembangunan jangka panjang kedua adalah terwujudnya koperasi sebagai
badan usaha dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang sehat, tangguh,

7
kuat, dan mandiri serta sebagai guru perekonomian nasional yang merupakan
wadah untuk menggalang kemampuan ekonomi rakyat di semua kegiatan
perekonomian nasional sehingga mampu berperan utama dalam meningkatkan
kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam rencana pembangunan
lima tahun keenam diantaranya adalah tertata dan mantapnya kelembagaan dan
sistem koperasi agar koperasi makin efisien serta berperan utama dalam
perekonomian rakyat dan berakar dalam masyarakat. Sasaran pembangunan
koperasi dalam rencana pembangunan lima tahun keenam secara umum adalah
koperasi yang makin maju, makin mandiri, dan makin berakar dalam masyarakat,
serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu berperan disemua bidang usaha,
terutama dalam kehidupan ekonomi rakyat sesuai dengan sasaran tersebut diatas,
ditetapkan sasaran operasional pembangunan koperasi dalam rencana
pembangunan lima tahun keenam, yaitu : Makin meningkatnya kualitas sumber
daya manusia koperasi yang berdampak pada makin meningkatnya kemampuan
oraganisasi dan manajemen koperasi; makin meningkatnya pemanfaatan,
pengembangan, dan penguasaan teknologi tepat guna; makin kukuhnya struktur
permodalan koperasi; makin kukuhnya jaringan usaha koperasi secara horizontal
dan vertikal; makin berfungsinya dan berperannya lembaga gerakan koperasi.
Dengan demikian, diharapkan daya saing koperasi dan kesejahteraan
anggota koperasi makin meningkat pula. Selain sasaran operasional yang bersifat
umum tersebut ditetapkan sasaran pengembangan koperasi dipedesaan dan
perkotaan. Sasaran pengembangan koperasi dipedesaan adalah:
1. Makin berkembangnya koperasi di pedesaan/Koperasi Unit Desa yang mampu
memeberikan kesempatan dan menumbuhkan prakarsa masyarakat pedesaan
untuk meningkatkan usaha yang sesuai dengan kebutuhan mereka serta
sekaligus mampu memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan mereka;
2. Makin menyebarnya koperasi unit desa mandiri di seluruh pelosok tanah air;
3. Makin meningkatnya kualitas koperasi unit desa mandiri yang ada sehingga
kemandiriannya semakin mantap;
4. Makin meningkatnya kemampuan usaha dan peran koperasi di pedesaan
/koperasi unit desa untuk mendorong berkembangnya agribisnis, agroindustri,
industri pedesaan, jasa keuangan dan jasa lainnya termasuk penyediaan
kebutuhan pokok;
5. Makin berkembangnya koperasi sekunder yang secara khusus menangani
komoditas tertentu terutama yang mempunyai nilai komersial tinggi untuk
pasar dalam dan luar negeri sesuai dengan potensi masyarakat setempat;

8
6. Makin meningkatnya kualitas pelayanan usaha koperasi di pedesaan/KUD
kepada para anggotanya dan masyarakat didaerah tertinggal, terisolasi,
terpencil, diperbatasan dan pemukiman transmigrasi;
7. Serta makin luas dan kukuhnya jaringan kerja sama antar koperasi dan
kemitraan usaha dengan badan usaha lainnya.
Secara kuantitatif yang menjadi sasaran pembangunan di pedesaan adalah:
terwujudnya 2.700 KUD mandiri baru dalam rangka terwujudnya minimal satu
buah KUD mandiri setiap kecamatan.Yang menjadi sasaran pembangunan koperasi
di perkotaan adalah: makin berkembangnya koperasi yang berbasis konsumen yang
mampu melayani kebutuhan pokok anggota dan masyarakat didaerah permukiman
rakyat.
Secara kuantitatif sasaran pembangunan koperasi adalah: tumbuhnya 8.000
koperasi karyawan baru pada perusahaan yang belum memiliki koperasi karyawan.

E. Alasan Menjadi Anggota Koperasi


Berikut Tujuh alasan kenapa kita harus bergabung dengan koperasi.
1. Koperasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia
Koperasi memiliki kedudukan yang sangat penting pada sistem
perekonomian Indonesia. Sebagai sokoguru ekonomi, koperasi berperan dalam
menumbuhkan ekonomi rakyat yang bersifat kebersamaan dan gotong royong.
Kehadiran koperasi diharapkan dapat menolong nasib anggotanya yang
membutuhkan pekerjaan untuk mengelola usahanya. Koperasi memberi
kesempatan bagi tenaga kerja untuk belajar manajemen keuangan serta
mendapatkan penghasilan setiap bulan dari hasil pengelolaan koperasi. Dengan
begitu, koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Itulah mengapa
koperasi berperan dalam tatanan perekonomian Indonesia. Dengan
memberdayakan koperasi, berarti juga dapat memberdayakan masyarakat, yang
kemudian akan mampu memberdayakan perekonomian nasional.
2. Alternatif tempat menabung
Ternyata tidak hanya di bank saja, koperasi juga dapat menjadi wadah untuk
menabung. Tabungan anggota koperasi ini dinamakan Simpanan Sukarela. Berbeda
dengan simpanan pokok dan simpanan wajib, simpanan sukarela merupakan
simpanan yang disetorkan oleh anggota dengan jumlah yang tidak ditentukan, tetapi
bergantung kepada kemampuan anggota dan dapat diambil kapan pun. Simpanan
sukarela dapat ditarik ketika dibutuhkan sesuai dengan kesepakatan anggota dan
pengurus. Dalam pencatatan, simpanan sukarela bukan termasuk modal usaha
anggota atau koperasi, terkecuali atas kesepakatan anggota dan pengurus untuk
keperluan berinvestasi.

9
3. Memiliki wadah sebagai tempat berkembang
Disamping sebagai ladang mencari penghasilan, koperasi juga merupakan
wadah pengembangan diri, seperti kegiatan seminar atau perlombaan. Di koperasi
“Kopma UGM” sendiri terdapat wadah bagi para anggotanya untuk
mengembangkan minat, bakat, dan ide-ide dalam bentuk Gugus Komunitas.
Adapun Gugus Komunitas tersebut, diantaranya: Speaking Club, Trainer
Community, Kopma Design Center, Gerakan Cinta Koperasi, Kewirausahaan,
Lembaga Penerbitan, Sport Society, Riset, dan Informatika dan Teknologi Club.
Contohnya di komunitas Kewirausahaan, kita dapat melakukan praktek penjualan
serta melakukan kunjungan ke tempat-tempat kewirausahaan atau UMKM, atau
mengikuti seminar-seminar kewirausahaan. Kita juga bisa menjadi delegasi pada
lomba-lomba yang membawa nama koperasi “Kopma UGM”, yaitu dengan masuk
ke komunitas Gerakan Cinta Koperasi.
4. Mendapat SHU tiap tahun
SHU atau Sisa Hasil Usaha merupakan keuntungan yang diterima anggota
koperasi setiap tahunnya. Berdasarkan undang-undang no 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian, sisa hasil usaha adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Di koperasi “Kopma UGM”,
SHU dibagikan tiap akhir periode Kepengurusan. Jumlah SHU setiap anggota
berbeda-beda tergantung besaran poin aktivitas dan belanja. Jika mengikuti
kegiatan-kegiatan seperti kepanitiaan, lomba, pendidikan 3D, ataupun tim kerja,
maka kita akan mendapatkan poin aktivitas. Sedangkan, jika kita melakukan
pembelian atau penggunaan jasa di divisi usaha Kopma UGM, maka akan
mendapatkan poin belanja. Poin belanja ini cukup menguntungkan karena berbagai
diskon dan penawaran menarik dari poin belanja yang kita dapatkan. Sebagai
anggota koperasi “Kopma UGM”, kita berhak mendapatkan keuntungan ini.
Ketentuan pembagian SHU ini diatur sesuai dengan kesepakatan seluruh anggota
melalui rapat anggota.
5. Asas Kekeluargaan Koperasi
Koperasi berdiri atas asas kekeluargaan, dimana anggota dapat saling
membantu satu sama lain. Dengan bergabung menjadi anggota koperasi, tentu saja
akan mendapatkan jaringan relasi yang lebih luas. Kita dapat bertemu dan
berkenalan dengan anggota-anggota lain sehingga membentuk koneksi. Memiliki
relasi yang luas dan koneksi yang baik sangat diperlukan ketika kita mulai berusaha
atau menjadi wirausaha.
6. Belajar berwirausaha

10
Di dalam koperasi, anggota tidak hanya dapat berperan sebagai konsumen,
namun juga sebagai produsen. Koperasi dapat membantu untuk menjual produk
dari usaha kita. Produk anggota dapat dijual melalui koperasi, sehingga pasar yang
terbuka lebih luas. Kita akan mendapatkan customers yang tidak hanya dari
anggota koperasi, tetapi juga dari masyarakat sekitar koperasi atau orang lain yang
berhubungan dengan relasi kita. Kita dapat mengembangkan potensi dan ekonomi
pula dengan kemudahan pinjaman dana usaha dari koperasi.
7. Berkesempatan bergabung menjadi bagian kepengurusan staf yang dapat ditulis
dalam CV sebagai softskill
Tidak semua Unit Kegiatan Mahasiswa menyediakan wadah dimana kita
dapat terjun langsung dan terlibat mengurus seluk beluk koperasi. Pengalaman
menjadi anggota koperasi yang didapatkan bisa setara dengan pengalaman magang
karena kepengurusan staf berkompromi langsung dengan pihak karyawan.
Pengalaman ini dapat kita masukkan sebagai softskills di dalam CV.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan undang – undang No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian,
koperasi merupakan badan hukum yang didirkan oleh orang perseorangan atau
badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
budang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah aktivitas usaha yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha milik perorangan. Di Indonesia
definisi UMKM di atur dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang UMKM.
Peranan koperasi dalam meningkatkan produksi mewujudkan pendapatan
yang adil dan kemakmuran yang merata, keberhasilan koperasi dalam mencapai
tujuannya tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mereka mampu
melaksanakan kerjasama, memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan
dan garis kebijakan yang telah ditetapkan Rapat anggota. Konsep pengembangan
UKM dan Koperasi dalam sistem ekonomi Kerakyatan mempunyai perspektif
tentang pentingnya:
a) Peran serta aktif seluruh komponen masyarakat;
b) Jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi;
c) Kebebasan berusaha, berkreasi dan berinovasi;
d) Kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, teknologi dan
informasi;
e) Sistem ekonomi yang terbuka, transparan dan efisien; dan
f) Mekanisme pasar yang berkeadilan

B. Saran
Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan di atas, disarankan kepada
pemerintah provinsi dan Dinas Koperasi dan UKM dalam pengembangan koperasi
dan UKM agar dapat terus berkembang, lebih banyak melakukan pengawasan dan
memperhatikan perkembangan koperasi dan UKM agar tidak terjadi penurunan
dalam usaha yang dijalani oleh masyarakat serta lebih transparan dalam
memberikan informasi perkerkonomian kepada masyarakat. Pemerintah Daerah
dan Dinas Koperasi dan UMKM juga harus lebih meningkatkan dalam memberikan
informasi, pengarahan, maupun bantuan terkait dengan kemajuan Koperasi dan
UMKM agar usaha yang dilakukan pemerintah tidak sia-sia dan dapat lebih di
manfaatkan masyarakat

12
DAFTAR PUSTAKA

Eef Saefulloh, W. D. (2018). Peran Koperasi Dalam Mewujudkan Pembangunan


Ekonomi Kerakyatan. Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam, 3(2), 200- 210.
Ichsan, Reza Nurul, Sarman Sinaga, Lukman Nasution. 2021. Ekonomi Koperasi
dan UMKM. Medan: CV. Sentosa Deli Mandiri

Kader, M. A. (2018). Peran UMKM dan Koperasi Dalam Mewujudkan Ekonomi


Kerakyatan di Indonesia. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, VIII(3), 16- 32.
Malau, N. A. (2016). Ekonomi Kerakyatan Sebagai Pradigma dan Strategi Baru
Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Research Sains, 2 (1),
1-8.
Ropi Marlina, Y. Y. (2017). Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad
Syirkah Yang Sah. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 1(2), 263-275.

Tanjung, M. Azrul. 2017. KOPERASI DAN UMKM Sebagai Fondasi


Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

13
HASIL DISKUSI TANYA JAWAB

1. Pertanyaan dari kelompok 4 : (Hariadi)


Mengapa koperasi dijadikan sebagai ekonomi rakyat dan bagaimana
koperasi dapat meningkatkan ekonomi?
Yang Menjawab : (Muhriza Ramadani)
Koperasi dijadikan sebagai ekonomi rakyat Karena koperasi bisa menjadi
gerakan ekonomi rakyat dan sebagai suatu badan usaha yang mempunyai
masyarakat adil dan makmur, maju, sejahtera diharapkan dapat membangun
dirinya sendiri agar kuat dan mandiri sehingga dapat berperan sebagai soko guru
perekonomian Indonesia
Koperasi dapat meningkatkan ekonomi karena pada dasarnya koperasi
dapat memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap sumber daya
manusia, memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi koperasi
juga berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan anggota dan
masyarakat disekitarnya yang membutuhkan. Koperasi bisa memperkokoh
perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional

2. Pertanyaan dari kelompok 6 : (Husnul Khatimah)


Bagaimana proses koperasi & UMKM dapat kembali meningkatkan
perekonomian masyarakat yang sedang menurun/mengalami krisis moneter?
Yang Menjawab : (Yusri dan Tina Anastasiya)
UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama
ketika terjadi krisis, UMKM bisa melewati krisis moneter pada tahun 1998
silam dan pada masa Pandemi Covid-19. UMKM merupakan bagian dari
perekonomian indonesia yang mandiri dan memiliki potensi besar untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari tiga peranan UMKM
terhadap perekonomian indonesia meliputi sarana pemerataan tingkat ekonomi
rakyat kecil, sarana mengentaskan kemiskinan dan sarana pemasukan devisa
bagi negara.
Berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(Kementerian KUKM) pada tahun 2021, jumlah pelaku UMKM di Indonesia
mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB)
sebesar 61,07 persen atau Rp8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97
persen dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,4 persen
dari total investasi di Indonesia.
Berdasarkan data diatas, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi
nasional yang kuat karena jumlah UMKM yang sangat banyak dan daya serap

14
tenaga kerja sangat besar. Persentase UMKM yang bertambah setiap tahunnya
sehingga pengurangan jumlah pengangguran di indonesia juga akan berkurang.
UMKM memiliki peran besar dalam menghadapi resesi global karena
UMKM telah berkontribusi besar terhadap PDB, Penyerapan tenaga kerja
banyak dilakukan oleh UMKM, UMKM merupakan pasar potensial bagi
industri jasa keuangan, UMKM cepat dalam mencari potensi pasar ekspor, serta
UMKM menyerap kredit terbesar. Kesadaran akan pentingnya UMKM ini
harus disertai dengan kebijakan dan regulasi dari pemerintah dalam mengelola
dan meningkatkan peran UMKM agar dapat tumbuh dan berkembang.
Salah satu contoh yang bisa kita lihat yaitu pada saat terjadi krisis moneter
pada tahun 1998 berlangsung, ekonomi Indonesia mengalami penurunan secara
signifikan. Saat itu ekonomi Indonesia terkontraksi hingga minus 13 persen.
Selain itu, laju inflasi juga meningkat tajam hingga mencapai 88 persen.
Kemudian, cadangan devisa Indonesia juga mengalami defisit USD 17 miliar.
Hebatnya, di tengah situasi ekonomi sulit tersebut bisnis UMKM masih dapat
bertahan. Meskipun, banyak usaha besar yang terpaksa gulung tikar.
Saat krisis ekonomi 1998, UMKM berperan sebagai penyelamat ekonomi
nasional, karena di tengah banyaknya industri berjatuhan, ekspor UMKM justru
naik berlipat-lipat dengan keuntungan yang tinggi, sejalan dengan tingginya
kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah pada saat itu.

3. Pertanyaan dari kelompok 4 : (Riswandi Saputra)


Bagaimana cara mengatasi kelemahan dan mengembangkan ekonomi di
sektor desa dalam ekonomi suatu negara?
Yang Menjawab : (Aviva Nuraqila)
Pada dasarnya, koperasi dapat memberi kesempatan kepada tenaga kerja
dan menyerap sumber daya manusia. Setiap orang juga bisa belajar mengelola
keuangan dan mendapatkan penghasilan setiap bulan dari pengelolaan koperasi
ini. Kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para anggota koperasi
Adapun cara mengatasi kelemahan yang ada pada sektor desa yaitu:
a. Meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Membuat dan melaksanakan perencanaan pembangunan.
c. Meningkatkan tabungan dan investasi.
d. Mengembangkan kegiatan ekonomi.
e. Menyediakan infrastruktur yang menunjang.
Adapun Usaha pengembangangan ekonomi di sektor desa/kerakyatan
meliputi program pemberdayaan usaha kecil pedesaan, meningkatkan dan
mengembangkan potensi kualitas sumber daya manusia, pembangunan
pertanian, pemberdayaan koperasi serta pengusaha mikro kecil dan menengah,
dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

15

Anda mungkin juga menyukai