Dosen Pengampu ;
Istikomah, S.E.,M.M
Di susun oleh
SEMESTER 5 PAGI A
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perencanaan Strategik Koperasi dan
UMKM” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen
Koperasi, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai kepabenan dan bea
cukai dengan studi kasus yang menjadi implementasi dari teori yang didapat.
Kampi pun menyadari makalah ini masih jauh dari kata semmpurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
Tujuan.......................................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
Koperasi ...................................................................................................................................... 5
UMKM ........................................................................................................................................ 5
PENUTUP..................................................................................................................................... 11
Kesimpulan................................................................................................................................ 11
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meskipun sebagian besar UMKM tidak terlibat secara langsung pada kegiatan bisnis global
(ekspor dan impor). Namun, tidak sedikit dari kegiatan hulu bisnis global justru dilakoni oleh
bisnis berskala UMKM. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang
besar dalam pembangunan ekonomi nasional dan dapat dipandang sebagai penyelamat dalam
pemulihan ekonomi. Hal ini karena UMKM mampu untuk bertahan dan tumbuh dalam terpaan
krisis sejak tahun 1998. Kegiatan ekspor yang awalnya dikumpulkan atau bersumber dari usaha
UMKM memberi andil yang cukup signifikan terhadap usaha hilir untuk usaha berskala besar,
sebut saja di sektor perikanan dan kelautan, industri kerajinan, dan lain sebagainya. Namun
dikarenakan banyaknya persoalan yang dihadapi UMKM, kegiatan ekspor sebagai sebuah
indikator bisnis global tidak mampu dilakoni UMKM. Dalam banyak hal, UMKM selalu
mengalami berbagai permasalahan dalam mengembangkan skala usahanya, di antaranya
permodalan, pemasaran, dan teknologi. Akibatnya, hal tersebut memengaruhi kualitas dan
kuantitas produksi sebagai prasyarat bisnis global. Tanpa bantuan dan dukungan, UMKM
sesungguhnya tidak mungkin dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya karena permasalahanpermasalahan tersebut semakin kompleks sebagai akibat dari
arus globalisasi sebagaimana pasar bebas yang diisyaratkan WTO.
1.3. Tujuan
a. Agar mengetahui strategi koperasi dan UMKM
b. Agar mengetahui alternatif pembinaan koperasi dan UMKM
c. Agar mengetahui tujuan pengembangan koperasi dan UMK-M
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Koperasi
a. Pengertian
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera,
baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat
di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan
kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya. Koperasi mempunyai
peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai
kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan perkumpulanperkumpulan Koperasi. Pemerintah Indonesia
sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian
merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih
perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di
Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Saking berkembangnya koperasi saat ini menjadikan banyak perkembangan teklnologi yang
mulai menguasai koperasi salah satu contoh , Koperasi IKITAMA yang merupakan singkatan dari
Koperasi Ikatan Karyawan Indolife Pensiontama adalah sebuah organisasi berbadan hukum yang
tercantum dalam Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor: 082/BH/KDK.9.1/VII/1999. Koperasi IKITAMA beranggotakan semua
karyawan tetap PT. Indolife Pensiontama yang masih aktif. PT. Indolife Pensiontama adalah
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan dana pensiun, memulai bisnisnya
pada tahun 1991. Dalam pengelolaanya pengurus Koperasi IKITAMA melakukan pembukuan
secara manual menggunakan Excel, jika ada karyawan yang baru masuk ataupun karyawan yang
keluar maka pencatatannya di update secara manual, karena belum terintegrasi dengan sistem
informasi SDM yang ada, dan data yang terdapat di dalam file Excel hanya berupa summary
pinjaman dan simpanan setiap karyawan. Tidak jarang terjadi kesalahan dalam pengelolaan
datanya terutama apabila ada karyawan yang keluar, penambahan simpanan, atau yang melakukan
perubahan skema pinjaman.
Perencanaan pun digadang-gadang menjadi salah satu kegiatan manajemen yang akan sangat
menentukan keberlangsungan bahkan keberhasilan praktik manajemen. Hal itu dikarenakan
perencanaan akan dapat memberkan kejelasan arah dalam proses .
2.2 UMKM
Di Indonesia UMKM memiliki kontribsi maupun peranan yang cukup besar diantaranya yaitu
perluasan kesempatan penyerapan tenaga kerja. UMKM juga merupakan jaring pengaman
terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk menjalani kegiatan ekonomi produktif.
disamping itu usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) merupakan jenis usaha yang memiliki
peran penting dalam peningkatan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) suatu negara khususnya di
Indonesia dengan menghadapi Era Industri 4.0.
(2) menentukan kebijakan pengeluaran publik dengan memanfaatkan sumber daya publik secara
efektif
(3) mendorong keterlibatan swasta dalam menyediakan layanan keuangan dan layanan lainnya.
1) Pendekatan Cluster
Cluster atau sentra bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu konsentrasi dari berbagai usaha
sejenis, terutama usaha dalam skala kecil. Pendekatan cluster lebih memfokuskan diri
kepada upaya menumbuhkembangkan industri-industri berskala kecil dengan membentuk
sebuah kekuatan baru dengan menyatukan industri kecil sejenis. Konsep dasar cluster
sesungguhnya sama dengan koperasi, yaitu dengan membuat sebuah kekuatan besar dari
individu atau pengusaha-pengusaha kecil yang bergabung dalam sebuah wadah. Dengan
dibentuknya sentra-sentra bisnis, berbagai kendala seperti pasar, pengadaan bahan baku
yang cepat dan murah, dan harga yang kompetitif dapat diatasi dengan lebih baik. Hal ini
dikarenakan dengan pendekatan cluster, pasar akan tercipta dengan sendirinya dan
pendekatan ini dapat menjadi ajang promosi bagi produk-produk sejenis yang ditawarkan
UMKM.
2) Pendekatan Inkubator
Inkubator merupakan lembaga yang melakukan pembinaan terhadap kegiatan bisnis,
terutama usaha berskala mikro dan kecil. Pembinaan dilakukan dengan beberapa
pendekatan. Pembinaan yang dilakukan beragam, baik pembinaan bagi wirausaha maupun
pembinaan sebagai upaya menciptakan wirausaha baru dengan konsep, perencanaan,
pembiayaan, teknologi, dan pasar yang sesuai agar tercipta wirausaha yang tangguh dan
berdaya saing. Dari definisi tersebut, pendekatan pembinaan melalui inkubator hanya dapat
dilakukan oleh lembaga-lembaga yang memiliki sumber daya atau paling tidak bekerja
sama dengan beberapa lembaga yang saling menunjang untuk membangun UMKM yang
tangguh dan berdaya saing. Program inkubator telah dijalankan oleh Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah melalui beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) di
berbagai wilayah di Indonesia.
Strategi pengembangan dengan tujuan penciptaan usaha tangguh (baik wirausaha baru maupun
yang berawal dari wirausaha yang sudah ada) tidak dapat dilakukan tanpa kajian dan pertimbangan
yang matang. Penciptaan wirausaha baru yang tangguh dapat dilakukan pada tataran penciptaan
iklim yang mampu menanamkan budaya wirausaha dan pada tataran operasional, penciptaan
wirausaha tangguh salah satunya dilakukan dengan pola inkubasi bisnis.
1. Tujuan koperasi yang pertama ialah untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur.
2. Koperasi diadakan untuk meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat, khususnya anggota
yang terlibat.
3. Bagi para pelaku UKM, koperasi bisa menjadi tempat untuk memperoleh modal dan
tentunya mengadakan kegiatan usaha secara bersama.
4. Tujuan koperasi berikutnya ialah berperan dalam membangun tatanan perekonomian
nasional.
5. Bagi produsen, dengan diadakan koperasi bisa menjadi tempat untuk menawarkan barang
dengan harga yang relatif tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengembangkan koperasi dan UMKM diperlukan adanya alternatif pembinaan
koperasi yang perlu dijalankan secara simultan, terutama menyangkut kemitraan, pembiayaan, dan
pegembangan usaha. – Dengan adanya persoalan yang dihadapi dalam mengembangkan usahanya,
terletak pada aspek manajemen dan pemasran, maka diperlukanya pembinaan dalam aspek
manajemen dan pemasaran. – Selain itu, diperlukan juga adanya strategi penguatan koperasi dan
UMKM guna meningkatkan akses pada pasar aset produktif (modal dan bahan baku), akses ke
pasar (informasi pasar), penguatan kewirausahaan dengan membentuk pusat-pusat pelatihan,
penguatan program yang lebih aplikatif, serta memperkuat kelmbagaan dengan cara memperkuat
kelembagaan koperasi dan menyatukan UMKM sejenis dalam wadah koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH “STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM”, Uswatun Khasanah
Perencanaan Strategis Sektor Usaha Mikro Dalam Mengatasi Permasalahan Pemasaran, Dadan
Sutrisno1 , Agus Suryono2 , Abdullah Said2