Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

“LANGKAH-LANGKAH PERINTIS KOPERASI”

DISUSUN OLEH:

1. I Nengah Ardika : 2017041188


2. Kadek Nico Wedastra : 2017041186
3. Novatha Farhan Ramadhana : 2017041243

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “Langkah-langkah perintisan koperasi”sebagai tugas kelompok dari mata kuliah
Manajemen Koperasi dan UKM oleh Ibu Luh Gede Kusuma Dewi, S.E., M.Si.

Makalah ini berisikan tentang Langkah-langkah perintis koperasi. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan pemahaman tentang Langkah-langkah perintis koperasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam proses penyusunan makalah ini dar awal hingga akhir. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Bali, 1 Maret 2021

Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................1
1.3. Tujuan ....................................................................................................................1

BAB 2: PEMBAHASAN

2.1 Gagasan Koperasi ..................................................................................................2


2.2 Latar Belakang Anggota ........................................................................................3
2.3 Study Wilayah .......................................................................................................4
2.4 Peranan Koperasi ...................................................................................................5
2.5 Jenis-Jenis Koperasi ..............................................................................................6

BAB 3: SOAL PILIHAN GANDA

3.1 Soal ........................................................................................................................10

BAB 4: PENUTUP

4.1. Kesimpulan ............................................................................................................12


4.2. Saran ......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan


orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai
anggota menurut peraturan yang ada, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan
suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.1 Dalam
persaingan global sekarang ini, koperasi juga harus mengemban misi negara yang sangat
berat, yaitu sebagai sakaguru perekonomian nasional, atau tiangnya perekonomian nasional,
atau dasar ekonomi nasional. Dalam Pasal 3 UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
menyebutkan bahwa tujuan koperasi di Indonesia adalah: “Memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.”.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk
memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka
Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan Koperasi.Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi,
karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia
belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini
disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor
produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas
lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar
sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang
yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 . oleh sebab itu, bahasan pada makalah
ini berisikan gaagasan koperasi, latar belakang anggota, study wilayah, peranan koperasi,
jenis-jenis koperasi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu gagasan koperasi?
2. Apa yang perlu diperhatikan saat memulai koperasi?
3. Apa saja peran-peran dimiliki oleh koperasi?
4. Apa saja jenis-jenis koperasi?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui gagasan koperasi
2. Untuk mengetahui langkah awal dalam memulai koperasi
3. Untuk mengetahui peran-peran koperasi
4. Untuk mengetahui jenis-jenis koperasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gagasan Koperasi
Koperasi menghadapi tiga tantangan, yakni ketidakpercayaan masyarakat, keuangan
yang tidak sehat, dan pendekatan kebijakan pemerintah yang terlalu berorientasi dari atas ke
bawah. Untuk itu, koperasi perlu berinovasi agar gagasannya diterima lebih luas. "Kooperasi
harus berbasis nilai gerakan, kolektivitas, dan pengelolaan yang tegas," kata peneliti Centre
for Innovation Policy and Governance (CIPG).
Dalam praktek sehari – hari terdapat berbagai pihak yang dapat mengajukan gagasan
mendirikan koperasi, dari mereka yang berkepentingan terhadap keberadaan koperasi (
sudarsono, 2000:1), Menilik sejarah gagasan Koperasi, adalah gagasan tentang
"pembebasan". Konsep awalnya, koperasi bertujuan menumbuhkan semangat kebersamaan
sekaligus kesadaran untuk meraih kesejahteraan ekonomi yang merata, khusunya pada level
masyarakat kelas menengah-bawah. Pembebasan yang dimaksud disini adalah upaya untuk
keluar dari pusaran hegomoni bisnis para kelompok capitalisme, yang hanya
menguntungkan kelompok- kelompok pengusaha pemodal..

Fakta sejarah soal "gagasan pembebasan" tersebut dapat dilihat dari sejarah gerakan koperasi
didunia, diantaranya Robert Owen di Inggris (1791- 1858), adalah salah seorang pencetus
gagasan koperasi kali pertama didunia, yang sekaligus memperaktikan gagasanya untuk
mengatasi masalah ekonomi kaum pekerja dan pengangguran, yang tertindas pada masa
revolusi industri Inggris di Abad 19. Di Indonesia sendiri, cikal bakal gagasan koperasi
diperkenalkan oleh kelompok penggerak Budi Oetomo dan Serikat dagang Islam. Dua
kelompok tersebut menggunakan koperasi untuk memberdayakan kaum
pengusaha/pedagang pribumi dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang Cina dan
VOC (Kelompok dagang penjajah Hindia Belanda).

Berbicara soal koperasi dari sisi historisnya, mungkin akan terkesan klise. Namun dalam
tulisan ini, penulis hendak menegaskan bahwa; cukup banyak koperasi dewasa ini yang
dikelola hanya sekedar demi mendapatkan subsidi dari proyek- proyek tertentu, dan hanya
memberi keuntungan kepada pihak pengurus dan kroni- kroni koperasi saja, sehingga cita-
cita ideal koperasi dalam meraih kesetaraan kesejahteraan bersama- sama menjadi jauh dari
harapan.

Selanjutnya bicara koperasi, berkaitan erat dengan penyelenggaraan Kegiatan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM). Karena memang selama ini orientasi pengembangan dan mitra
pemberdayaan bisnis koperasi merupakan para pelaku UMKM. Terhadap pengembangan
bisnis dua hal tersebut (koperasi dan UMKM), pemerintah melalui Kementerian koperasi
dan Usaha kecil menengah telah melakukan beberapa program unggulan, diantaranya
Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) dan penyaluran bantuan modal usaha
melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebsar 20 triliun.

2
Khusus mengenai program KUR tersebut, dalam hemat penulis masih terdapat kelemahan
dilevel penyelenggaraanya. Diantaranya, KUR terkesan menutup ruang inovasi bagi para
pngusaha pemula, hal ini dikarenakan KUR hanya diberikan kepada para pelaku UMKM
yang sudah melakukan kegiatan usahanya minimal 2 tahun. Sementara dilain pihak, cukup
banyak inovasi- inovasi bisnis menarik dari kalangan pemula terebut yang memiliki potensi
ekonomi, namun gagal dikembangkan karena ketiadaan modal awal untuk memasarkanya.

Dalam kondisi ini, tepat kiranya apa yang diungkapkan seorang pelaku usaha muda nasional,
Sandiaga S Uno, “Sebaik apapun kebijakan penyaluran KUR dilevel pemerintah, jika
perbankan masih tetap saja kaku serta kurang maksimalnya regulasi dan sosialisasi
penyaluran KUR tersebut, maka penyerapan KUR akan sangat rendah dimasyarakat”. Efek
luasnya adalah, orientasi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mikro
yang berdampak pada perluasan lapangan kerja serta kemerataan ekonomi akan sangat
lambat terwujud. Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010,
mayoritas pelaku usaha di Indonesia memang didominasi oleh kelompok usaha kecil yang
berjumlah sekitar 520.220 unit, dan usaha menengah sekitar 39.660 unit. Tentunya
pemerintah harus terus meningkatkan jumlah pelaku UMKM tersebut, agar terciptanya
kesejahteraan yang setara bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Mengenai pengembangan perkoperasian sendiri, mengutip pengamat koperasi senior dari


LIPI, DR Ir Muslimin Nasution, APU; Dalam pemikiran yang lebih jauh, kehadiran koperasi
juga sangat diperlukan untuk "membentengi" masyarakat dari dampak buruk pasar bebas
yang sudah mulai berlangsung. Seperti halnya kasus- kasus keterpurukan ekonomi; krisis
Global yang melanda sebagian Negara eropa, Amerika dan beberapa negara Asia seperti
Jepang, Koperasi terbukti mampu melindungi kepentingan petani dari kerasnya persaingan
komoditas pertanian dipasar dunia.

Dengan demikian, memasuki era persaingan pasar bebas global, pemerintah telah ikut
membantu koperasi dan kelompok UMKM dalam menghadapi persaingan bisnis sekaligus
memproteksi originalitas produk- produk lokal tersebut dari produksi masal para big
corporate.
2.2 Latar Belakang Anggota
Agar minat masyarakat terhadap koperasi meningkat, perlu diketahui latar belakang
mereka. Diantara para warga mungkin ada yang memiliki usaha kecl-kecilan, tetapi mereka
memiliki pendidikan yang rendah sehingga belum bahkan kurang mengetahui apa itu
koperasi, selu beluk koperasi, koperasi organisasi seperti apa.
Adapun kondisi dimana warganya paling sulit untuk diajak berkoperasi, dimana
tempat wilayah tersebut jauh dari kata pendidikan atau relative rendah, banyak
pengangguran, dan sama sekali belum mengenal praktek berkoperasi. Namun yang paling
penting seorang penggerak koperasi hendaknya memperhatikan secara seksama ikatan

3
pemersatu mereka ( commond bond) baik berdasarkan atas kesamaan tempat kerja, tempat
tinggal dan tujuan tertentu.
Oleh karena itu, sebelum didirikan suatu koperasi di suatu daerah sebaiknya diadakan
dahulu suatu penelitian atau studi kelayakan yang menyangkut potensi yang ada di suatu
wilayah atau daerah. Dengan adanya studi kelayakan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai keadaan tertentu dari wilayah yang bersangkutan yang dapat digarap
oleh koperasi
2.3 Study Wilayah
Di Indonesia cukup banyak dibangun koperasi-koperasi yang mampu memberikan
pelayanan kepada anggotanya . Seperti KUD (Koperasi Unit Desa) ataupun koperasi lainnya.
Dalam membangun ekonomi rakyat kontribusi koperasi-koperasi tersebut boleh dibilang
cukup besar. Koperasi- Koperasi itu pada dasarnya bergerak dengan kondisinya masing-
masing yang relative bersifat khusus. Karenanya diperlukan studi kelayakan sebelum
didirikannya suatu koperasi. Dengan studi kelayakan dapat diketahui kondisi-kondisi
khusus, sehingga dapat dijadikan dasar untuk membangun suatu koperasi atau tidak sama
sekali didirikan.
Folke Dubell mengatakan dalam bukunya “ Pembangunan Koperasi, Suatu Metode
Perintisan dan Pengorganisasian Koperasi Pertanian di Negara Berkembang”, yang dikutip
oleh Sudarsono (19:2000) memberikan definisi sebagai berikut:
Studi kelayakan adalah jenis studi untuk melihat kelayakan, kecocokan atau
kemungkinan-kemungkinan menurut berbagai aspek seperti hukum, ekonomi, sosial
terhadap suatu kegiatan yang pada dasar nya baru, misalnya memulai suatu masyarakat
koperasi. Studi kelayakan semestinya terlebih dahulu dilakukan agar koperasi dapat
didirikan, dan nantikan akan dapat dibangun koperasi yang benar-benar diterima oleh
masyarakat. Itulah sebabnya kecocokan atau kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan
bentuk kebutuhan yang diinginkan warga atau anggota.
Setelah suatu studi kelayakan diadakan, ada suatu masalah yang perlu diperhitungkan
secara cermat pada waktu medirikan koperasi, adalah penentuan letak pusat pelayanan
koperasi. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa aspek penting, diantaranya aspek ekonomi,
aspek psikologi, dan sosial.
Dalam aspek ekonomi, pada dasarnya koperasi juga suatu perusahaan walaupun
tujuannya bukan pada laba. Akan tetapi tidak berarti koperasi anti kepada perolehan laba.
Laba dalam pelaksanaan usaha koperasi hanya sebagai akibat dan bukan sebagai tujuan.
Tujuan koperasi adalah memberikan pelayanan dan kalaupun tercipta keuntungan/laba maka
hal tersebut berfungsi sebagai pelengkap.
Salah satu keuntungan yang dapat diraih dengan adanya penentuan lokasi koperasi
yang tepat, adalah menekan biaya transportasi para anggotanya. Biaya-biaya transportasi
yang dimaksud antara lain:

4
a) Mengirim hasil produksi ke koperasi
b) Mengambil atau membeli dari koperasi
c) Kegiatan lainnya yang dapat mengurai biaya transportasi
Akumulasi dari jumlah biaya transportasi dari kegiatan-kegiatan tersebut diatas cukup
besar. Sehigga mencapai efesiensi usaha koperasi adalah termasuk bagaimana
melokalisasikan pusat pelayanan kopersai.
Salah satu teori yang dapat dikemukakan dalam menentukan lokasi pusat pelayanan
koperasi yang diikuti oleh Sudarsona (2000:17), adalah teori Walter Christaller di Jerman
pada tahun 1930, dimanna teori tersebut pada dasar nya bertujuan untuk menentukan daerah
yang strategis dengan berbagai pertimbangan ekonomi untuk berbagai jenis pelayanan dan
spesialisnya, baik ditinjau dari pelayanan yang diberikan maupun dari yang dilayani. Salah
satu prinsip tingkah laku manusia, yaitu dengan usaha sekecil mungkin untuk mencapai
suatu hasil yang sama, menjadi kunci pokok dalam teori ini. Dengan kata lain konsumen
tidak ingin menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa
pelayanan kecuali barang tersebut mempunyai sifat khusus.
Dari uraian tersebut paling tidak terdapat dua factor penting, yaitu:
1. Adanya orang-orang yang memiliki sesuatu untuk dijual, yang cenderung untuk
menempatkan pada suatu pusat lokasi.
2. Barang dan jasa yang mudah didapatkan dalam jarak yang mudah didapatkan dalam
jarak yang mudah ditempuh oleh calon pembeli.
Dengan mempertimbangkan kedua factor tersebut diatas berarti dalam usaha
pelayanan dari koperasi dengan berbagai bentuknya seperti penyediaan barang dan jasa
keperluan sehari-hari seharusnya berada pada suatu lokasi yang merupakan pusat dalam
suatu wilayah atau daerah.
2.4 Peranan Koperasi
Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai berikut:
 Membantu anggota untuk peningkatan pendapatan/penghasilan
Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota. Makin
besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula penghasilan yang diperoleh
anggota itu.
 Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dan juga
masyarakat pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi berusaha melakukan
kegiatan sesuai dengan jenis koperasi, seperti di bidang kerajinan, pertanian, dan pertokoan.
Dibukanya lapangan usaha koperasi berarti memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan
menyerap sumber daya manusia pada umumnya.

5
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Kegiatan meningkatkan penghasilan para anggota koperasi berarti meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi kemungkinan akan lebih
mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam.

 Turut mencerdaskan bangsa


Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan
kegiatan pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan dalam
bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi turut berperan
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang, baik perseorangan


maupun warga masyarakat.
Koperasi merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan
bersama. Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya dapat
mempersatukan usaha para petani guna memenuhi kebutuhannya, seperti usaha pengadaan
pupuk, bibit, alat pertanian, dan menjual bersama produksi pertanian.

 Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi


Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan
berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan. Hal ini
merupakan pencerminan dari pelaksanaan demokrasi ekonomi.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, Pasal 4, Peran dan Fungsi Koperasi
adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.5 Jenis-jenis Koperasi


A. Jenis koperasi menurut aneka raganya unit usahanya
a) Koperasi usaha tunggal (single purpose)
b) Koperasi usaha majemuk (multi purpose)

6
Koperasi dengan usaha tunggal (single purpose) memberikan pelayanan atau usaha
yang hanya satu jenis usaha atau satu bidang kegiatan saja. Adapun usahanya dapat bekerja
berupa:
a) Menyimpan uang dan memberikan pinjaman (kredit) disebut koperasi kredit
b) Menjual barang-barang konsumsi disebut koperasi konsumsi
c) Atau koperasi yang memasarkan hasil produksi para anggotanya

1) Koperasi Konsumsi.
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota
sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau
konsumen bagi koperasinya.
Misalnya, Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain
yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir,
minyak tanah.
2) Koperasi Pemasaran.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan
konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada
koperasinya.
Misalnya:
 Koperasi Pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi.
 Koperasi Pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang-barang elektronik.
 Koperasi Pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang barang-barang alat
tulis kantor.
3) Koperasi Produksi.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
Misalnya:
 Koperasi Kerajinan Industri Kecil, anggotanya para pengrajin.
 Koperasi Perkebunan, anggotanya produsen perkebunan rakyat.
 Koperasi Produksi Peternakan, anggotanya para peternak.
4) Koperasi Jasa.

7
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
Misalnya,
 Koperasi Angkutan, memberikan jasa angkutan barang atau orang. Koperasi angkutan
didirikan oleh orang-orang yang mempunyai kegiatan di bidang jasa angkutan barang atau
orang.
 Koperasi Perumahan, memberikan jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa yang cukup
murah atau menjual rumah dengan harga murah.
 Koperasi Asuransi, memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti asuransi jiwa,
asuransi pinjaman, asuransi kebakaran. Anggota Koperasi Asuransi adalah orang-orang
yang bergerak di bidang jasa asuransi. Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi
disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang
menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose
cooperative).
B. Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkat dan Luas Daerah Kerja.
1) Koperasi primer.
Koperasi primer merupakan koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang
seorang dengan jumlah anggota minimal 20 orang, yang mempunyai kesamaan aktivitas,
kepentingan, tujuan dan kebutuhan ekonomi.
2) Koperasi sekunder.
Koperasi sekunder merupakan Koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga
koperasi yang berbadan hukum baik primer mauoun sekunder. Dengan mengambil contoh
bentuk koperasi yang dikenal sekarang, berarti pusat koperasi didirikan oleh sekurang-
kurangnya tiga koperasi primer. Koperasi gabungan didirikan sekurang-kurangnya tiga
pusat koperasi, dan induk koperasi didirikan oleh sekurang-kurangnya tiga gabungan
koperasi.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
 Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
 Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
 Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi
C. Jenis Koperasi Menurut Status Keanggotaannya.
1. Koperasi produsen.
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.
2. Koperasi konsumen.

8
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau
pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
D. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya.
1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.Dari sinilah,
kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
2. Koperasi Serba Usaha (KSU).
Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam.
Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
3. Koperasi Konsumsi.
adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota.
Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah
tangga.
4. Koperasi Produksi.
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran.

 Jenis Koperasi di Indonesia.


Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :
a) Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan
barang).
b) Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota
dalam bentuk barang)
c) Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk
menabung dengan mendapatkan imbalan).
d) Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha).
 Penjelasan jenis Koperasi
Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena kesamaan
aktivitas atau keperluan ekonominya.
Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi ekonomi daerah kerjanya.

9
Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang mana yang
diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya diadakan berdasarkan
kebutuhan dan mengingat akan tujuan efisiensi. Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal
luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan
berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan
Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah
contoh dari sekian jenis koperasi.
BAB III
SOAL PILIHAN GANDA
1. Apa hak para anggota koperasi ?
a) Mengikuti pendidikan yang diadakan tentang perkoperasian
b) Mengamalkan asas, landasan dan sendi koperasi
c) Melakukan pengawasan jalannya koperasi
d) Aktif dalam proses usaha koperasi
2. Apa tahapan untuk membangun koperasi ?
a) Kognisi, apeksi dan ofisialisasi
b) Ofisialisasi, de-ofisialisasi dan otonomisa
c) Koqnisi, apeksi dan psikomotor
d) Apeksi, ofisialisasi dan otonomisasi
3. Apa kendala yang dihadapi masyarakat untuk membangun koperasi dinegara
berkembang,kecuali?
a) Tidak ada / kurangnya modal
b) Perbedaan pandapat masyarakat mengenai koperasi
c) Adanya masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967
d) Adanya campur tangan pemerintah
4. Berikut ini yang termasuk peran koperasi, kecuali?
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya
b) Sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban dan melakukan hak nya
c) Memperkokoh perekonomian rakyat
d) Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
5. Yang dapat menaruh kepentingan terhadap koperasi dan membuat prakarsa untuk
mendirikan koperasi adalah
a) Pemerintah
b) Para anggota koperasi
c) Petani
d) Buruh
6. Agar koperasi yang didirikan terus berkembang dan betul- betul dapat membantu
kesehjteraan anggota dan masyarakat maka perlu adanya?
a) Menyebarkan informasi kemasyarakatan setempat bahwa di daerahnya akan didirikan
koperasi

10
b) Membiarkannya mencaritahu sendirinya akan didirikannya koperasi di daerahnya
c) Mengkorupsikan dana untuk kepentingan pegawai koperasi
d) Memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga yang besar
7. Untuk menumbuhkan minat koperasi kepada masyarakat perlu diketahui latar belakang
keadaan mereka. Namun ada seorang warga memiliki usaha kecil-kecilan, akan tetapi
memiliki pendidikan yang rendah upaya apa yang perlu dilakukan terhadap masyarakat
tersebut?
a) Membiarkannya dengan tidak ikut bergabung berkoperasi
b) Perlu dorongan dan motivasi dari penggagas koperasi
c) Menipunya dengan mengambil alih usahanya
d) Ikut serta dalam koperasi namun keuntungan tidak bagi rata
8. Koperasi sebagai lembaga ekonomi. Maksudnya berupaya memenuhi kebutuhan dan
kepentingan kelompok masyarakat dan anggotanya. Adapun kebutuhan tersebut mungkin
timbul karena, kecuali:
a) Mendapatkan pelayanan pinjaman yang cepat
b) Memperoleh harga yang layak
c) Menghindar dari pemerasan
d) Memberikan pinjaman dengan bunga yang besar
9. Berikut sumber-sumber modal koperasi sekolah, kecuali?
a) Simpanan anggota
b) Simpanan pokok
c) Simpanan sukarela
d) Modalpinjaman
10. Sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha koperasi
merupakan pengertian dari?
a) Hibah
b) Modal
c) simpanan pokok
d) modal sendiri

11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan tetapi mencari
kesejahteraan anggota, awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme yang semakin memuncak.
Dalam suatu susunan pembentukan atau pendirian koperasi, terlebih dahulu harus memenuhi
prosedur pendirian koperasi seperti syarat-syarat dan juga anggaran dasar yang diperlukan
dalam suatu pembentukan koperasi. Disamping itu tidak mengesampingkan pula dasar
dalam pembentukan koperasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dalam melakukan usaha bersama
atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan
biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.
4.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung jawsbkan. Kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/citizen6/read/547322/koperasi-sebagai-gagasan-ekonomi-
pembebasan-
umkm#:~:text=Citizen6%2C%20Jakarta%3A%20Menilik%20sejarah%20gagasan,level%20masyarak
at%20kelas%20menengah%2Dbawah.

https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2017/07/28/gagasan-koperasi-perlu-disebarkan-lebih-
luas/

https://karyajasa.com/2018/02/08/jenis-dan-bentuk-bentuk-koperasi/

http://repository.uinsu.ac.id/3995/1/buku%20manajemen%20koperasi.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai